Berdasarkan observasi dan wawancara, secara umum masih sedikit pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan media yang menarik, khususnya buku yang dapat membuat siswa tertarik membaca dan menambah pengetahuannya. Apapun media yang digunakan guru, guru menggunakan media video. Foto tersebut ditempel di dinding kelas. Fase ini menganalisis konsep yang akan dipelajari, mengembangkan langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu konsep pengajaran dalam menggunakan media tersebut agar siswa tertarik dan fokus dalam belajar.
Pada saat melakukan percobaan peneliti menggunakan metode penelitian kelompok dengan media tersebut, pelaksanaannya disesuaikan dengan pembelajaran di SDN Kemira yang dibentuk menjadi kelompok-kelompok di dalam kelas, sehingga media dibagi menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok saling bertukar informasi, sehingga pengetahuan yang diperoleh dari media dapat dibagikan kepada kelompok lain. Tingkatan ini mencakup penciptaan tujuan pembelajaran untuk memperoleh perubahan yang diharapkan setelah pembelajaran menggunakan media dengan materi yang disesuaikan pada pembelajaran tentang tema 7: Indahnya Keberagaman di Negaraku, pada subtema 3: Indahnya Persatuan dan Kesatuan Negaraku. Berdasarkan wawancara/informasi dari guru kelas, guru lebih sering menggunakan media audiovisual (video pendidikan) dibandingkan media 3D dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Pada tahap ini dilakukan evaluasi desain dengan ahli materi yang memperoleh skor 34 dengan rata-rata 3,4 termasuk dalam kategori baik dan persentase 85% dalam kategori layak (data pada tabel 4.3), dan ahli media memperoleh hasil sebesar 26 dengan rata-rata sebesar 3,71 dan hasil persentase sebesar 65% dimana dari segi kelayakan termasuk dalam kategori baik dan layak (data pada tabel 4.5). Setelah melalui proses validasi materi dan media, menerima saran dan masukan dari validator, peneliti melakukan revisi atau perbaikan berdasarkan saran dan masukan yang diberikan oleh ahli validator. Hasil observasi dengan mengamati keadaan siswa pada saat pembelajaran, (a) Konsentrasi siswa selama pembelajaran, banyak siswa yang masih kurang memperhatikan pelajaran yang diadakan oleh guru (b) Siswa sedang mengerjakan tugas-tugas yang banyak masih belum selesai tepat waktu (c) Proses pembelajaran di sekolah, pengajaran lebih mengutamakan literasi atau membaca sebelum belajar dan beralih ke perpustakaan (d) Keaktifan siswa dalam belajar, siswa lebih suka belajar menggunakan media dan memberi reward. Banyak yang masih belum bisa menyelesaikan tugas/soal tepat waktu karena tidak fokus pada tugas dan lebih memilih bermain 4 media apa pun yang dimilikinya.
Guru telah menggunakan media berupa video/gambar yang ditempel di panel dinding kelas 5. Bahan ajar apa saja yang tersedia? Layak Hasil penilaian ahli media validasi ke 2 pada aspek kelayakan memperoleh total skor 26 dengan rata-rata 3,71. Selain validasi dengan ahli media dan ahli materi, produk media yang dikembangkan juga mendapat tanggapan dari guru kelas.
Berdasarkan hasil skor respon guru, persentase pengembangan media yang dilakukan peneliti sebesar 85% masuk dalam kategori ‘Sangat Sesuai’. Berdasarkan hasil perhitungan data rata-rata nilai respon siswa terhadap media lift-the-flapbook yang diwakili oleh 6 siswa mencapai rate 90%, dimana pengembangan media yang dilakukan peneliti dalam kategori “sangat layak” Kategori “ ” Dari persentase 6 orang siswa, terdapat 3 orang siswa yang dibawah 80%, dengan konsentrasi siswa dalam kelas termasuk dalam kategori baik apabila pembelajaran dengan bantuan media.
Pada percobaan ini masing-masing melibatkan 6 orang siswa, dimana pada kelompok Kontrol pembelajaran dilakukan tanpa perlakuan dengan media yang dikembangkan, seperti pembelajaran pada umumnya. Dalam uji coba ini masing-masing melibatkan 6 orang siswa, sedangkan pembelajaran pada kelompok eksperimen menggunakan media yang dikembangkan. Sedangkan pada kelas eksperimen, dari hasil penilaian di atas terlihat perbedaan skor kelompok yang menggunakan media dan yang tidak menggunakan media.
Kelompok eksperimen memperoleh persentase poin pada pretest sebesar 71% dan pada posttest sebesar 93,3% kelompok dengan pembelajaran menggunakan media dengan tingkat konsentrasi atau nilai yang lebih tinggi.
Pembahasan
Pembelajaran dengan media tersebut diharapkan dapat menyenangkan dan menarik bagi siswa kelas IV SD. Produk yang dikembangkan adalah media cetak buku lift-the-flap yang disesuaikan dengan isi materi pada tema 7 subtema 3 dan lebih banyak menampilkan unsur visual beserta penjelasan yang tidak terdapat pada buku teks biasa. Pengembangan media lift-the-flapbook peneliti ini memuat gambar 6 pulau di Indonesia antara lain Pulau Sumatera, Jawa dan Bali, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Flores dan Papua, berjendela atau dapat terletak di provinsi manapun yang dibuka dengan informasi tentang adat istiadat. rumah, tarian, suku dan agama di Indonesia.
Membuat desain buku menggunakan kata-kata dengan gambar yang disusun berdasarkan 6 pulau besar Indonesia dengan menentukan poin-poin materi yang akan digunakan sesuai tema pembelajaran. Kemudian cetak gambar peta Indonesia di atas kertas sertifikat berwarna putih ukuran F4 beserta penjelasan masing-masing gambar yang digunakan berisi 6 halaman berwarna, untuk menutup buku pers dengan sampul plastik agar tidak mudah sobek. Penempelan dilakukan dengan cara menempelkan lem pada kertas gambar kemudian ditempelkan pada kertas penjelasan materi sesuai lokasi yang ditentukan.
Peneliti kemudian melakukan evaluasi kelayakan produk terhadap media oleh ahli konten, ahli media, guru kelas, dan siswa untuk mengevaluasi produk yang telah dibuat. Respon siswa juga digunakan untuk mengetahui kemungkinan mengangkat media buku tersebut dari para ahlinya. Handayani dalam Nurbaya (2018:9) menjelaskan bahwa kitab membangkitkan kecelakaan adalah kitab yang halaman-halamannya berisi gambar-gambar yang dilengkapi dengan sistem pembuka jendela untuk mendapatkan informasi kejutan atau gambaran di baliknya.
Respon siswa terhadap pengembangan media buku flap-lift diamati menggunakan angket respon siswa. Karena adanya pandemi COVID-19, evaluasi angket dilakukan oleh 6 orang siswa perwakilan IV. kelas sekolah dasar di sekitar rumah. Saat pertama kali siswa dijelaskan mengenai produk media flip book, mereka tampak antusias dengan isi media tersebut.
Dari hasil evaluasi jawaban siswa diperoleh rata-rata penilaian masing-masing aspek, komponen gambar/ilustrasi memperoleh rata-rata 4 dengan kriteria sangat baik, aspek soal yang berkaitan dengan permasalahan sehari-hari memperoleh rata-rata 4. 3,1 dengan kriteria baik, aspek materi mendorong rasa ingin tahu mendapat rata-rata 3,8 dengan kriteria baik, aspek mempelajari materi bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari mendapat rata-rata 4 dengan kriteria sangat baik, aspek merangkum materi sendiri secara ikhtisar lembar mendapat rata-rata 3,5 dengan kriteria baik, aspek tes yang dapat menguji pemahaman materi mencapai rata-rata 3,6 dengan kriteria baik, aspek berdiskusi dengan teman mencapai rata-rata 3,3 dengan kriteria baik, aspek bahasa yang digunakan tercapai. Sedangkan dari respon guru pada aspek kesesuaian KI/KD dengan materi mendapat nilai 4 dengan kriteria sangat baik, aspek kesesuaian hidup mendapat nilai 3 dengan kriteria baik, aspek tertib penyampaian konsep mendapat nilai 3 dengan kriteria baik. 3 dengan kategori baik, aspek latihan soal mendapat 3 dengan kategori baik, aspek keterlibatan siswa mendapat 3 dengan kategori baik, aspek bahasa yang digunakan mendapat 4 dengan kategori sangat baik, aspek menciptakan komunikatif mendapat 4 dengan sangat baik. kategori baik, aspek tidak terlalu banyak menggunakan kombinasi huruf mendapat nilai 3 dengan kategori baik, aspek sampul buku yang menunjukkan isi materi mendapat nilai 4 dengan kategori sangat baik, aspek keseluruhan huruf terbaca mendapat nilai 3 kategori baik. Dari hasil total persentase respon siswa terlihat persentase sebesar 90% dan total skor sebesar 21,9 dengan rata-rata sebesar 3,65 dengan kategori sangat layak.
Rekapitulasi Hasil Data Akhir Respon Siswa
Kendala pada tahap ini disebabkan oleh pandemi COVID-19 yang saat ini sedang mewabah di semua negara, termasuk Indonesia. Peningkatan konsentrasi belajar siswa terlihat dari hasil pengerjaan soal sebelum dan sesudah tes serta petunjuk observasi selama pembelajaran. Menurut Maulana, yang dimaksud dengan konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran terhadap suatu hal.
Setelah mengetahui dan belajar menggunakan media lift-the-flap book, siswa menjadi lebih antusias dalam membaca dan memahami setiap materi yang berbeda dalam media lift-the-flap book. Selain mengerjakan soal pretest dan posttest, siswa juga diminta untuk menulis cerita pendek tentang apa yang diketahuinya dari materi pada media lift the flap book. Pada hasil pengerjaan soal terdapat peningkatan persentase sebelum dan sesudah menggunakan media, dimana persentase awal (pre-test) sebesar 71% dan setelah (post-test) menggunakan media 93,3%.
Jadi terlihat hubungan penggunaan media dengan konsentrasi belajar siswa, nilai ujian/belajar siswa meningkat setelah pembelajaran menggunakan media karena siswa lebih memperhatikan materi dan lebih mudah mengingat dengan menggunakan media visual. Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai hasil evaluasi dapat dilihat pada grafik batang (pada gambar 4.2). Selain itu peneliti juga menilai konsentrasi siswa dengan menggunakan pedoman observasi Berdasarkan hasil instrumen konsentrasi siswa, dari 6 siswa RTSH memperoleh persentase sebesar 77% yang berarti terlibat.
Kendalanya saat ini adalah karena adanya COVID-19, siswa yang dites hanya sedikit sehingga mengakibatkan hanya sedikit yang bisa berbagi di setiap kelompok dan tidak bisa berdiskusi dengan kelompok besar seperti di kelas di sekolah.