• Tidak ada hasil yang ditemukan

9,7 Service innovation

N/A
N/A
DJ oko PhotoVideoGrapich

Academic year: 2023

Membagikan "9,7 Service innovation"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

9.7 Service innovation

9.7 Service innovation

(2)

Tren ketenagakerjaan di semua yang disebut negara maju menunjukkan perpindahan dari manufaktur, konstruksi, pertambangan dan pertanian, ke berbagai layanan, termasuk ritel, keuangan, transportasi, komunikasi, hiburan, layanan profesional dan publik. Tren ini sebagian karena manufaktur telah menjadi sangat efisien dan sangat otomatis, dan oleh karena itu secara proporsional menghasilkan lebih sedikit lapangan kerja; dan sebagian karena banyak layanan dicirikan oleh tingkat kontak pelanggan yang tinggi dan direproduksi secara lokal, dan karena itu seringkali padat karya.

Tren ketenagakerjaan di semua yang disebut negara maju menunjukkan perpindahan dari manufaktur, konstruksi, pertambangan dan pertanian, ke berbagai layanan, termasuk ritel, keuangan, transportasi, komunikasi, hiburan, layanan profesional dan publik. Tren ini sebagian karena manufaktur telah menjadi sangat efisien dan sangat otomatis, dan oleh karena itu secara proporsional menghasilkan lebih sedikit lapangan kerja; dan sebagian karena banyak layanan dicirikan oleh tingkat kontak pelanggan yang tinggi dan direproduksi secara lokal, dan karena itu seringkali padat karya.

(3)

Inovasi dalam layanan lebih dari penerapan teknologi informasi (TI). Faktanya, hasil yang mengecewakan dari investasi TI dalam layanan telah mengakibatkan perdebatan luas tentang penyebab dan solusi potensialnya – yang disebut 'paradoks produktivitas' dalam layanan. Seringkali inovasi layanan, yang membuat perbedaan signifikan pada cara pelanggan menggunakan dan memahami layanan yang disampaikan, akan menuntut investasi besar dalam inovasi proses dan teknologi oleh penyedia layanan, tetapi juga menuntut investasi dalam keterampilan dan metode kerja untuk mengubah model bisnis, serta perubahan pemasaran utama.

Inovasi dalam layanan lebih dari penerapan teknologi informasi (TI). Faktanya, hasil yang mengecewakan dari investasi TI dalam layanan telah mengakibatkan perdebatan luas tentang penyebab dan solusi potensialnya – yang disebut 'paradoks produktivitas' dalam layanan. Seringkali inovasi layanan, yang membuat perbedaan signifikan pada cara pelanggan menggunakan dan memahami layanan yang disampaikan, akan menuntut investasi besar dalam inovasi proses dan teknologi oleh penyedia layanan, tetapi juga menuntut investasi dalam keterampilan dan metode kerja untuk mengubah model bisnis, serta perubahan pemasaran utama.

(4)

Persepsi kualitas layanan dipengaruhi oleh :

 aspek nyata – penampilan fasilitas, peralatan, dan staf

 daya tanggap – layanan yang cepat dan kemauan untuk membantu

 kompetensi – kemampuan untuk melakukan layanan dengan andal

 jaminan – pengetahuan dan kesopanan staf dan kemampuan untuk menyampaikan kepercayaan dan keyakinan

 empati – penyediaan kepedulian, perhatian individu.

Persepsi kualitas layanan dipengaruhi oleh :

 aspek nyata – penampilan fasilitas, peralatan, dan staf

 daya tanggap – layanan yang cepat dan kemauan untuk membantu

 kompetensi – kemampuan untuk melakukan layanan dengan andal

 jaminan – pengetahuan dan kesopanan staf dan kemampuan untuk menyampaikan kepercayaan dan keyakinan

 empati – penyediaan kepedulian, perhatian individu.

(5)
(6)
(7)

Kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang penting dan harus diperhatikan oleh penyelenggara pelayanan publik, karena menjadi faktor yang menentukan dalam menjaga kesinambungan suatu organisasi birokrasi di pemerintahan maupun organisasi.

Kualitas pelayanan yang prima dan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa publik sangat penting sebagai upaya mewujudkan kepuasan pengguna jasa publik.

Pelayanan yang berkualitas menurut Osborne dan Gebler memiliki ciri-ciri seperti : tidak prosedural (birokratis), terdistribusi dan terdesentralisasi, serta berorientasi kepada pelanggan.

Kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang penting dan harus diperhatikan oleh penyelenggara pelayanan publik, karena menjadi faktor yang menentukan dalam menjaga kesinambungan suatu organisasi birokrasi di pemerintahan maupun organisasi.

Kualitas pelayanan yang prima dan sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa publik sangat penting sebagai upaya mewujudkan kepuasan pengguna jasa publik.

Pelayanan yang berkualitas menurut Osborne dan Gebler memiliki ciri-ciri seperti : tidak prosedural (birokratis), terdistribusi dan terdesentralisasi, serta berorientasi kepada pelanggan.

(8)

Kualitas pelayanan prima tercermin dari :

Kualitas pelayanan prima tercermin dari :

1. tranparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti;

2. akuntabilitas, yaitu pelayanan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-undangan;

3. kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prisip efisiensi dan efektivitas;

4. partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat;

5. kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, agama, ras golongan dan status sosial;

6. keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

1. tranparansi, yaitu pelayanan yang bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti;

2. akuntabilitas, yaitu pelayanan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perUndang-undangan;

3. kondisional, yaitu pelayanan yang sesuai dengan kondisi dan kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prisip efisiensi dan efektivitas;

4. partisipatif, yaitu pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan dan harapan masyarakat;

5. kesamaan hak, yaitu pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, agama, ras golongan dan status sosial;

6. keseimbangan hak dan kewajiban, yaitu pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

(9)

Menurut Fitzsimmons, terdapat lima indikator

untuk menandai pelayanan publik tersebut sudah baik, yaitu :

Menurut Fitzsimmons, terdapat lima indikator

untuk menandai pelayanan publik tersebut sudah baik, yaitu :

 reliability yang ditandai dengan pemberian pelayanan yang tepat dan benar;

 tangibles yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya manusia dan sumber daya lainnya;

 responsiveness yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen dengan cepat;

 assurance yang ditandai dengan tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam meberikan pelayanan,

 empati ditandai dengan tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen.

 reliability yang ditandai dengan pemberian pelayanan yang tepat dan benar;

 tangibles yang ditandai dengan penyediaan yang memadai sumber daya manusia dan sumber daya lainnya;

 responsiveness yang ditandai dengan keinginan melayani konsumen dengan cepat;

 assurance yang ditandai dengan tingkat perhatian terhadap etika dan moral dalam meberikan pelayanan,

 empati ditandai dengan tingkat kemauan untuk mengetahui keinginan dan

kebutuhan konsumen.

(10)

Pelayanan berkualitas atau pelayanan prima tersebut terwujud apabila sudah berhasil melewati beberapa indikator pelayanan yang berkualitas. Apabila kinerja suatu penyelenggara pelayanan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan pelanggan, maka citra kinerja organisasi tersebut dinilai tidak bagus sehingga berkurangnya kepercayaan pelanggan terhadap organisasi tersebut.

Pelayanan berkualitas atau pelayanan prima tersebut

terwujud apabila sudah berhasil melewati beberapa

indikator pelayanan yang berkualitas. Apabila kinerja

suatu penyelenggara pelayanan tidak sesuai dengan apa

yang diinginkan pelanggan, maka citra kinerja organisasi

tersebut dinilai tidak bagus sehingga berkurangnya

kepercayaan pelanggan terhadap organisasi tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Kualitas pelayanan terhadap publik untuk indikator tangiable masuk kategori sangat baik dengan 60% responden berpendapat, reliability ,asuk kategori sangat baik dengan

Pembahasan tentang pengertian, manfaat dan langkah penyusunan SPM dilanjutkan dengan diskusi kelompok untuk menyusun indikator kinerja lembaga pelayanan publik dan diakhiri

Pelayanan aplikasi samsat delivery untuk meningkatkan pelayanan publik, Berdasarkan ketentuan pelayanan publik UU No 25 tahun 2009, bahwa indikator kepentingan umum

Pelayanan publik dapat didefinisikan sebagai pemberian pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk barang atau jasa publik yang harus dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah baik

Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan rawat jalan RSJD Surakarta adalah lima (5) dimensi yang terdapat dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Pengamatan yang dilakukan terkait lima dimensi pelayanan publik yang mempunyai beberapa indikator yaitu penampilan pegawai dalam melakukan proses pelayanan, kenyamanan tempat melakukan

Reformasi Birokrasi pelayanan publik di Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Utara dikaitkan dengan indikator yang digunakan untuk kinerja birokrasi yaitu teori menurut Dwiyanto 2011 dapat

Indikator Pelayanan Publik PTSP secara manual Tabel 2 Indikator Pelayanan Publik PTSP secara online dengan acuan skala Likert Untuk mengantisipasi keluhan dari sisi waktu yang