A. PENDAHULUAN
Usaha pengasapan ikan manyung banyak dilakukan warga Kecamatan Rowosari, Kendal.
Bahkan hampir disetiap rumah terdapat usaha pengasapan ikan manyung. Semua kegiatan dilakukan secara konvensional. Ada beberapa rumah yang sudah menggunakan cerobong asap sebagai sarana untuk mengeluarkan asap limbah pengasapan ikan. Namun buangan asap dari cerobong asap dirasa masih sangat mengganggu masyarakat sekitarnya. Bahkan di desa-desa yang dekat dengan jalan raya, asap tersebut sangat menganggu pengguna jalan raya tersebut.
Bagaimana dengan yang belum menggunakan cerobong asap sebangai jalur bagi pembuangan limbah asap. Kondisi asap yang menyebar disekeliling rumah, lalu terbawa angin cukup mencemarkan udara dan membahayakan penduduk disekitarnya. Emisi yang dikeluarkan dari gas buang industri diantaranya adalah CO2, CO, dan HC yang merupakan gas yang paling berbahaya dan memiliki persentase tertinggi [1]. Gas tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan manusia bahkan dapat menyebabkan kematian apabila berada diatas standar baku mutu.
Berawal dari survei pengasapan ikan mayung di Kendal inilah, sudah selayaknya sebagai insan cendekiawan tergerak untuk membantu membuat inovasi baru cerobong asap yang dikombinasikan antara cerobong asap yang sudah ada dengan teknologi pengasapan yang sudah mulai berkembang saat ini. Didasari dengan ilmu tentang sanitasi dan Kesehatan masyarakat [3], maka akan dikembangkan cerobong asap yang mampu menapung asap untuk selanjutnya dikeluarkan dengan kondisi yang aman, dalam arti aman kandungan asapnya dari zat-zat berbahaya dan atau aman karena asap tersebut dikeluarkan dari ketinggian tertentu yang sudah tidak mungkin mencemari lingkungan masyarakat,
Pada awalnya akan direalisasi miniature cerobong asap seperti kondisi nyatanya. Namun sudah ditambahkan metode untuk memfilter asap [2] dan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan [3].
Secara ringkas dapat dirangkum permasalahan yang muncul dalam usaha pengasapan ikan mayung adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana supaya limbah asap tidak mencemari lingkungan
2. Bagaimana menetralisir zat-zat berbahaya agar tidak membahayakan masyarakat.
Adapun tujuan penelitian ini adalah membuat suatu prototipe cerobong asap ramah lingkungan, dengan menetralisisr zat-zat berbahaya yang dihasilkan dari pengasapan ikan manyung, untuk diaplikasikan di Desa Ketapang, Kabupaten Kendal.
Untuk tahun pertama ini dibatasi hanya membuat prototipe yang selanjutnya akan dikaji keakuratannya bila nanti benar-benar diterapkan dalam kondisi nyata di masyarakat Kendal.
