• Tidak ada hasil yang ditemukan

abstract - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "abstract - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BISNIS BERISIKO TERHADAP

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS IX SMPN 2 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

Aryunda Asbi Sujoko, Yulia Haryono, Hamdunah Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

[email protected]

ABSTRACT

This research was motivated by the ability of understanding the mathematical concepts of student who are still low, besides the students are also less responsible for the task given by the teacher. This study aims to determine whether the ability to understand the mathematical concepts of student with using business technique at risk was better than the ability to understanding of mathematical concept of student with conventional learning students of class IX SMPN 2 Batang Anai Padang Pariaman district. This type of reasearch was experimental research with randomized design to the subject. The study population is all students of class IX SMPN 2 Batang Anai Padang Pariaman district academic year 2016/2017 consisting of 8 classes. Sampling technique was done randomly. Selected class I IX3 as experimental class and IX2 as control class. The research instrument was the ultimate test shaped essay test with r = 0,87 and rtotal = 0,361. Because r > rtotal, then the problem declared to be reliable.

Data analysis technique used was one side of T test that is right side. Based on hypothesis test result obtained thitung = 1,863 and ttabel = 1,679, Because thitung > ttabel means H0 rejected, then the proposed research hypothesis is accepted at the real level α = 0,05. So it can be concluded that the ability of understanding mathematical concepts of students applying business techniques are at risk better than the ability to understand students’ mathematical concepts by applying conventional learning.

Keywords : Business Techniques Are at Risk, Understanding of Concepts.

PENDAHULUAN

Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ikut berperan dalam menunjang ilmu pengetahuan, Matematika sangat dibutuhkan dalam

dunia pendidikan karena matematika dapat mengembangkan pola piker siswa menjadi logis, kritis, analitis, sistematis, dan kreatif.

(2)

2 Pemahaman konsep matematis

yang baik sangatlah penting karena untuk memahami konsep yang baru diperlukan prasyarat pemahaman konsep sebelumnya. Semakin tinggi pemahaman konsep maka semakin tinggi pula tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Melihat pemahaman konsep matematis siswa sangat penting, maka seorang guru harus mampu menciptakan suasana pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, terutama dalam menemukan konsep- konsep matematika. Salah satunya dengan menerapkan strategi pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa dapat lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Usaha yang dapat dilakukan oleh siswa adalah siswa harus aktif dalam pembelajaran sehingga siswa tidak mendengarkan guru saja tapi siswa juga diminta untuk menemukan sendiri suatu konsep matematika.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VIII di SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman pada tanggal 28 Juli sampai

10 Agustus 2016 ditemukan beberapa masalah yang terjadi didalam pembelajaran matematika. Masalah yang terlihat diantaranya pada saat guru menjelaskan materi pelajaran di depan kelas, beberapa siswa sibuk berbicara dengan teman sebangkunya dan pada saat belajar kelompok masih banyak siswa yang kurang berpartisipasi dalam diskusi sehingga saat diberikan latihan sebagian siswa belum bisa mengerjakan dengan maksimal dan lebih suka melihat jawaban temannya. Ketika guru meminta siswa mengerjakan soal ke depan siswa banyak menolak dengan berbagai alasan. Hal ini berarti bahwa siswa mengalami kesulitan, kurang berusaha dan tidak bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa juga kurang terlibat dalam menemukan sebuah konsep matematika, sehingga siswa menggunakan sifat hafalan dalam belajar. Ketika guru memberikan soal yang bervariasi siswa sering mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya. Hal ini terjadi karena siswa kurang memahami konsep matematika dengan baik.

(3)

3 Menyikapi permasalahan di atas,

salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan suatu strategi pembelajaran yang menarik, sehingga siswa aktif dan terlibat secara mental, dapat meningkatkan pemahaman konsep matematis siswa berdasarkan pengalaman mereka sendiri dan apa yang mereka pelajari benar-benar dipahami. Salah satu strategi yang tepat adalah strategi pembelajaran teknik bisnis berisiko.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Herlinda Saputri (2016) dengan judul “Pengaruh Teknik Bisnis Berisiko disertai Kuis terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII4 dan VIII8 SMPN 1 Batang Anai”. Menyatakan bahwa hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa yang menggunakan teknik bisnis berisiko lebih baik dari pada pembelajaran konvensional.

Pembelajaran teknik bisnis berisiko adalah model pembelajaran berkelompok yang terstruktur, dimana proses pembelajarannya menggunakan

dadu dan kartu pertanyaan sebagai medianya. Teknik bisnis berisiko dirancang untuk membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan, menarik dan umumnya member motivasi, sehingga dapat membantu siswa untuk meningkatkan sikap kerja sama yang baik dan tanggung jawab terhadap hasil belajar yang dilakukan.

Oleh karena itu, diharapkan aktivitas siswa akan meningkat dan konsep akan terkuasai dengan baik oleh siswa.

Tujuan penelitian dilakukan adalah untuk mengetahui apakah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan menggunakan teknik bisnis berisiko lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep matematis siswa dengan pmbelajaran konvensional siswa kelas IX SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

METODE PENELITIAN

Waktu penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2017/2018 kelas IX SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Jenis penelitian yang

(4)

4 dilakukan adalah penelitian

eksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah random terhadap subjek.

Menurut Arikunto (2010:126) rancangan penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rancangan Penelitian Kelas Perlakuan Tes Akhir

Eksperimen X O

Kontrol - O

Pengambilan sampel dilakukan secara acak (random sampling) dengan cara meloting seluruh kelas populasi, sehingga diperoleh kelas IX3 sebagai kelas eksperimen dan kelas IX2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan secara loting, hal ini dilakukan agar semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian. Data siswa dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah Siswa Kelas IX SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Tahun Pelajaran 2016/2017 No Kelas Jumlah Siswa

1 IX1 24

2 IX2 24

3 IX3 24

4 IX4 24

5 IX5 24

6 IX6 24

7 IX7 24

8 IX8 24

Sumber : Tata Usaha SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembelajaran matematika dengan menggunakan teknik bisnis berisiko dikelas eksperimen dan pembelajaran konvensional dikelas kontrol, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep matematis siswa kelas IX SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Prosedur penelitian dibagi atas tiga tahap yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap penyelesaian.

(5)

5 Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah tes akhir dalam bentuk essay (uraian), dengan indikator pemahaman konsep matematis yang berfungsi untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Tes dilakukan setelah pelaksanaan pembelajaran berupa soal esai sebanyak 6 butir soal.

Penyusunan soal tes disesuaikan dengan materi yang diberikan selama penelitian dan memuat indikator pemahaman konsep. Materi yang diujikan berupa materi yang diberikan selama penelitian berlangsung yaitu bangun-bangun yang sebangun.

Sebelum tes diberikan kepada kelas sampel, soal tes diujicobakan terlebih dahulu di SMPN 1 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman. Setelah uji coba tes dilaksanakan, dilakukan analisis butir soal untuk mengetahui baik atau tidaknya suatu soal. Analisis butir soal tes akhir dilakukan dengan menyelidiki tingkat kesukaran soal dengan kriteria sedang adalah soal nomor 1 sampai 6. Berdasarkan daya pembeda soal didapat hasil semua soal diterima. Reliabilitas tes didapat nilai

dan

karena , maka soal

dikatakan reliabel.

Analisis butir soal akhir menggunakan rubrik analitik merujuk pada Iryanti (2004). Analisis data tes akhir bertujuan untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dalam penelitian agar dapat menarik kesimpulan tentang pemahaman konsep matematis siswa. Pengujian hipotesis dilakukan di bawah taraf signifikan . Sebelum dilakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data dan homogenitas variansi. Uji normalitas sebaran data diuji menggunakan uji liliefors merujuk pada Sudjana (2005), sedangkan uji homogenitas variansi dilakukan dengan menggunakan uji-F merujuk pada Sudjana (2005).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t merujuk pada Sudjana (2005). Semua uji yang dilakukan adalah uji manual.

Menurut Ginnis (2008:109) teknik bisnis berisiko memiliki beberapa posedur sebagai berikut:

(6)

6 1. Siapkan satu set prompt atau

pertanyaan yang harus dijawab siswa. Pertanyaan ini sebaiknya disusun dalam urutan logis, diberi huruf A,B,C,D,… dibelakang dan dibuat menjadi pak kartu secukupnya sehingga satu pak untuk tiap kelompok.

2. Siswa bekerja dalam kelompok berenam. Tiap kelompok duduk dimeja dengan pak kartunya ditengah meja, muka dibawah dengan kartu A diatas. Mereka juga punya dadu. Tiap orang memiliki nomor 1-6.

3. Kelompok menentukan siapa mulai dahulu. Pemain pertama melempar dadu dan orang dengan nomor yang ditunjukkan dadu mengambil kartu pertama dan merespoms prompt atau pertanyaannya.

4. Pemain kedua melempar dadu.

Orang dengan angka yang keluar mengambil kartu B dan member respons… dan terus berkeliling sampai kartunya habis. Karena prompt atau pertanyaan berkaitan, dank arena tidak seorangpun tahu

nomor siapa berikutnya, semua harus terus memperhatikan.

Guru juga harus mewariskan tipe ini sesuai dengan kelas variasi yang

dapat dilakukan diantaranya menurut Ginnis (2008:110) adalah :

a. Jika jumlahnya tidak memungkinkan untuk kelompok berenam, buat kelompok yang lebih kecil dengan angka dadu yang tidak dipakai. Jadi dalam kelompok berempat jika angka lima atau angka enam muncul, setiap orang mengambil nafas lega dan pemain itu melempar lagi.

b. Dapat dipakai sebagai aktivitas seluruh kelas dengan tiap orang duduk berkeliling melingkar dan satu pak kartu besar ditengah.

Sebuah dadu diatas talam dikelilingkan, ketika seorang melemparkan angka enam, dia selanjutnya. Untuk hasil terbaik, orang yang ditengah sebaiknya terus membaca prompt atau pertanyaan sampai angka enam berikutnya dilemparkan.

(7)

7 HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 18 Juli 2017 sampai 05 Agustus 2017. Data tes pemahaman konsep matematis yang diperoleh setelah diberikan tes akhir kepada kedua kelas sampel, yaitu kelas IX3 dan IX2. Pelaksanaan tes akhir diikuti oleh 23 siswa di kelas eksperimen dan 22 siswa di kelas kontrol. Bentuk tes akhir adalah berupa soal essay sebanyak 6 butir soal.

Penskoran pada rubrik analitik yang dimodifikasi dari penelitian untuk kerja, Iryanti (2004:14). Hasil tes siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Analisis Nilai Data Kelas Sampel

Kelas Eksperimen Kontrol 78,08 66,96

S 16,28 23,30

100 100

47,9 25

Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol.

Berdasarkan pengamatan selama penelitian dapat dilihat bahwa pemahaman konsep siswa pada kelas eksperimen dengan penerapan teknik bisnis berisiko mengalami peningkatan disetiap pertemuan, dapat dikatakan bahwa penerapan teknik bisnis berisiko ini sangat membantu siswa dalam memahami materi, pada saat siswa mengerjakan soal individu berdasarkan kartu pertanyaan yang didapatnya sangat berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa terhadap materi yang dipelajari siswa disetiap pertemuan, dengan terbiasanya siswa mengerjakan soal secara sendiri maka daya ingat siswa terhadap materi yang dipelajari tidak cepat hilang dan pemahaman konsep siswa juga mengalami peningkatan disetiap pertemuan. Selain itu, siswa lebih aktif bekerjasama dengan anggota kelompoknya, serta siswa juga sudah bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan oleh guru.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan tenik bisnis berisiko lebih baik daripada

(8)

8 pemahaman konsep matematis siswa

dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas IX SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman”. Sebelum melakukan uji hipotesis, maka terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi.

Uji normalitas data skor pemahaman konsep digunakan uji Liliefors. Hasil uji normalitas kelas sampel disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4. Uji Normalitas Hasil Sampel No Kelas

1 Eksperimen 0,151 0,1645 2 Kontrol 0,078 0,1832

Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa pada kelas sampel diperoleh . Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal.

Berdasarkan hasil uji homogenitas yang menggunakan uji

didapat dengan

dan maka terlihat

, sehingga terima . Jadi dapat disimpulkan kedua kelas sampel mempunyai variansi yang homogen.

Hasil uji normalitas dan uji homogenitas diperoleh kedua kelas sampel berdistribusi normal dan memiliki variansi yang homogen, selanjutnya dilakukan perhitungan uji hipotesis yang dilakukan menggunakan uji-t satu pihak yang diperoleh dengan

, karena .

maka tolak H0 dan terima H1. Jadi dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan taknik bisnis berisiko di kelas IX3 lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional di kelas IX2 SMPN 2 Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Gambaran hasil tes akhir siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat dari lembar jawaban tes akhir berikut. Lembar jawaban siswa kelas eksperimen

(9)

9 dengan berkemampuan sedang pada

soal nomor 2 pada Gambar1.

Gambar 1. Hasil Tes Akhir siswa kelas Eksperimen.

Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa siswa sudah mampu memahami indikator mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Siswa bisa membuktikan bangun datar pada soal dengan benar. Contoh Lembar jawaban siswa kelas kontrol dengan berkemampuan sedang pada soal nomor 2 pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil Tes Akhir Siswa Kelas Kontrol.

Berdasarkan Gambar 2 siswa kurang mampu mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya. Seharusnya dalam membuktikan dua bangun datar yang kongruen sudut bersesuaian dengan sudut.

Secara keseluruhan dari tes akhir yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan menerapkan tenik bisnis berisiko lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan dapat diambil kesimpulan yaitu pemahaman konsep matematis siswa dengan menerapkan teknik bisnis berisiko lebih baik daripada pemahaman konsep matematis siswa dengan pembelajaran konvensional siswa kelas IX SMPN 2 Batang Anai.

(10)

10 DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Iryanti, Puji. (2004). Penilaian Untuk Kerja. Yogyakarta: Depdiknas.

Ginnis, Paul. (2008). Trik dan taktik Mengajar. Jakarta : PT Index.

Saputri, Herlinda. (2016). Pengaruh Teknik Bisnis Beresiko Disertai Kuis Terhadap Pemahaman Konsep Matematis Siswa Kelas VIII4 dan VIII8 SMPN 1 Batang Anai. Skripsi STKIP PGRI Sumatera Barat. Tidak dipublikasikan.

Sudjana, Nana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Referensi

Dokumen terkait

Rata-rata pemahaman konsep siswa dapat dilihat pada Gambar berikut : Gambar 1 Rata-Rata Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Dari Gambar diatas, menunjukan bahwa

1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat 3 Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PROMOSI