STUDI SOSIAL EKONOMI RUMAH TANGGA PEKERJA PERTAMBANGAN BATU MANGAN DI KENAGARIAN KAMANG
KECAMATAN KAMANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG
Novita Anggun Dari,Erna Juita,Elvi Zuryani
Program Studi Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat [email protected]
ABSTRACT
This study aims to obtain, process and analyze data on: (1) Education of mine mine workers in KamangWaiting. (2) Health of manganese stone workers in KamangWaiting. (3) The income of manganese workers in Kamang Waiting. (4) Welfare of manganese mine workers in KamangWaiting, Kamang Baru sub-district, Sijunjung district.The location of this research is Kamang Waiting, Kamang Baru sub-district, Sijunjung district. This type of research is descriptive. The population in this research is all workers of manganese mining that is amounted to 36 people. The sample of respondents was taken with total sampling technique with 36 samples.
Technique analyze data use analysis with formula percentage. Tenik data collection through questionnaires and research instruments.The results of this study indicate that: (1) Education of manganese mining workers is never school education (63.89%), non formal education never at all (77.78%). (2) General health of manganese mining workers is healthy (63.89%). (3) The income of manganese manganese workers is seen in terms of side job in general is agricultural labor (36.11%). (4) The welfare of manganese mining workers is generally less prosperous (63, 89%).
Keywords: Education, Health, Income,Welfare
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, seperti bahan galian.
Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan atau kegiatan dalam rangka penggalian, pengelolaan dan pengusahaan mineralatau batu bara yang meliputi penyelidikan umum, eksploitasi, studykelayakan,
kontruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pasca tambang (Supramono, 2012:6).
Tambangsebagaisumber daya alam seharusnya dimanfaatkan untuksebesar-besarnyakemakmuran rakyat, kekayaan tambang di bumi Indonesiayangmelimpahseharusnyam enjadi modal dasarbagipembangunan
manusiaIndonesia, tidak hanya bagi generasi saat ini tapi juga generasi selanjutnya(Rosadi, 2012:53).
Semua hasil pertambangan itu diperuntukkan bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu harus dikelola dengan baik, (Supramono, 2012:1). Dalam hal ini pemerintah mempunyai kekuasaan untuk melakukan perencanaan, merumuskan aturan, melaksanakan langkah-langkah dan tindakan atas pengelolaan, pemanfaatan, dan mengambil bahan galian yang terdapat dalam wilayah hukum Indonesia.
(Sudrajat, 2013:47).
Pertambangan di Sumatera Barat cukup banyak yang tersebar seperti di Kabupaten Sijunjung, macam-macam pertambangan yang ada yaitu tambang emas, tambang batu bara, tambang mangan.
Tambang emas banyak tersebar yaitu di pusat Kabupaten seperti di Kanagarian Silokek dan Pintu Batu, tambang batu bara terdapat di Kenagarian Kunangan Parit Rantang, sedangkan tambang batu mangan terdapat di jorong Kamang Sejahtera.
Kondisi ini terlihat pada pertambangan mangan di TambangNagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Yang mana dari jumlah keseluruhan pekerja sebanyak 36 orang diantaranya dilakukan oleh tenaga kerja laki-laki dan perempuan. Tambang batu mangan yang berada di Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung ini masih tambang batu mangan yang ilegal.
Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada tanggal 12 maret 2017 bahwa masyarakat di sekitar Jorong Kamang Sejahtera Nagari Kamang memberikan informasi kepada peneliti bahwa lokasi pertambangan mangan di Jorong Kamang Sejahtera ini memiliki luas ±2 ha, cara untuk penggajian pekerja pertambangan mangan ini dilakukan 2 kali dalam sebulan atau 1 kali dalam 2 minggu. Sedangkan bahan baku mangan dari pertambangan Jorong Kamang Sejahtera ini di ekspor ke kota Jakarta dan untuk bahan setengah jadi di ekspor ke negara Jepang dan Cina. Masyarakat yang
adalah masyarakat yang telah berusia diatas 25 tahun. Laki-laki dan perempuan yang bekerja di pertambangan tersebut adalah yang mempuyai tanggungan anak yang masih bersekolah.
Jadi masyarakat yang bekerja di pertambangan batu mangan ini tidak hanya laki-laki saja melainkan ada juga yang perempuan karena pekerjaan pertambangan batu mangan ini cukup berat maka digunakan alat berat untuk memudahkan proses penggalian batu mangan tersebut.
Laki-laki yang bekerja di pertambangan batu mangan ini ada yang sebagai pemecah batu, mengangkat batu, yang sudah dimasukkan kedalam karung, sedangkan pekerja perempuan bekerja dibidang penyiraman batu beserta memisahkan batu yang kecil dan batu yang besar. Pertambangan batu mangan ini menurut sebagian pendapat masyarakat sekitar membawa suatu keuntungan karena dilokasi pertambangan tersebut ada sebagian masyarakat membuat warung-warung kecil untuk memudahkan pekerja batu mangan
untuk berbelanja di warung-warung kecil tersebut.
Untuk memenuhi kubutuhan ekonomi yang semakin meningkat
maka sebagian pekerja
pertambangan batu mangan ini melakukan pekerjaan sampingan seperti buruh tani perkebun sawit.
Yang mana pekerja pertambangan batu mangan ini masuk untuk melakukan aktivitas pekerjaan pada jam 08:00 pagi dan keluar dari aktivitas pekerjaan yaitu ada jam 16:00 dan ada jam 21:00 malam tergantung pekerjaan yang mereka lakukan.
Sekarang masyarakat disekitar pertambangan batu mangan mendapatkan penghasilan atau keuntungan dengan adanya pertambangan batu mangan dijorong ini. Terutama bagi penambang, tentu hal ini akan mempengaruhi kondisi sosial ekonomi keluarga mereka.
Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penilitian dengan judul
“Studi Sosial Ekonomi Rumah Tangga Pekerja Pertambangan Batu Mangan di Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung”
METODE PENELITIAN
Berdasarkananalisis data jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskriptif. Menurut Sukmadinata (2006:72) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-febomena yang ada baikfenomenaalamiahmaupunfenome nabuatanmanusia.
Populasidalam penelitian ini adalah: MenurutArikunto (2010 :
173) yang
dimaksuddenganpopulasiadalahkesel uruhansubjekpenelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di wilayah penelitian. Maka penelitian ini merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitian juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Selanjutnya Sugiono (2011:117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntukdipelajaridankemudiand itarikkesimpulannya.
Makayang
menjadipopulasidalampenelitianiniad
di pertambangan batu mangan di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel II di bawah ini:
Tabel III.1: Populasi Pekerja Pertambangan Batu Mangan di Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
Jenis Kelamin Jumlah
Laki-laki 28
Perempuan 8
Total 36
SumberData : Kantor WaliNagariKamang
KabupatenSijunjung 2016
Berdasarkan populasi diatas maka sampelresponden penelitian ini diambil secara Total Sampling dengan jumlah sampel peneliatian 36 responden.
DefinisiOperasionalVariabeldanI ndikator dalam penelitian ini adalah:
Variabeldaripenelitianini adalah bagaimanakah pendidikan, bagaimanakah kesehatan, bagaimanakah pendapatan, dan bagaimanakah kesejahteraan pekerja pertambangan batu mangan
Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
1. Pendidikan
Pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu (Mudyahardjo, 2002:3).
Pendidikandiperspektifkanoleh Durkheim sebagai suatu kesatuan utuh dari masyarakat secara keseluruhan (Maliki, 2008:90).
Indikator:
a. Tidak tamat sd b. Tamat sd
c. Tidak tamat smp d. Tamat smp e. Tidak tamat sma f. Tamat sma
g. Tidak tamat perguruan tinggi h. Tamat perguruan tinggi 2. Kesehatan
Kesehatan itu sebenarnya adalah sebuah tolak ukur dari suatu keadaan dimana keadaan tersebut normal atau tidaknya. Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
( UU No 23, 1983 ) Indikator :
a. Kesehatan lingkungan
b. Tempat berobat
c. Sumber biaya untuk berobat keluarga
3. Pendapatan
Pendapatan atau upah kerja sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup masyarakat, semakin besar pendapatan atau upah yang diperoleh maka akan semakin besar kemampuan suatu masyarakat dalam membiayai segala pengeluaran dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan olehnya. Upah kerja yaitu suatu imbalan yang diberikan oleh pengusaha kepada pekerja karena telah melaksanakan pekerjaan (Supramono, 2012:108).
Indikator:
a. Pendapatan pokok b. Pendapatan sampingan 4. Kesejahteraan
Menurut Undang-Undang Repoblik Indonesia No 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat relatif (tergantung) dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari konsumsi atau pemuasan kebutuhan hidup keluarga, dengan teori kebutuhan menggambarkan hubungan hirarkis
dari segi kebutuhan dimana kebutuhan berikutnya.
Indikator:
a. Keterjangkauan pangan
b. Keterjangkauan biaya pendidikan
c. Keterjangkauan biaya kesehatan
Jenis,
SumberdanAlatPengumpulan Data dalam penelitian ini adalah:
1. Jenis data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperopleh langsung oleh peneliti dari lapangan yaitu informasi dari masyarakat Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain atau data tersebut diambil langsung oleh peneliti dari lapangan yaitu melalui observasi dan pencatatan di Kantor Wali Nagari kamang.
2. Sumber Data
Sumber dalam pengambilan data yang di perlukan dalam data primer berasal dari responden yang
SejahteraKenagarian Kamang, sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Wali Nagari Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yang terkait dalam penelitian ini.
3. Alat Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara pembagian angket (cousioner) kepada responden untuk menjawab sesuai dengan kondisi yang terjadi dilapangan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel III. 2:Jenis Data, Sumber Data, Dan Alat Pengumpulan Data
N O
Jenis Data Sumber Data
AlatPengumpu lan Data 1 Data
Sekunder
Kantor WaliNaga ri
Pencatatan, observasi
2 Data Primer a. Pendidikan b. Kesehata c. Pendapatan d. Kesejahter
aan
Responden Responden Responden Responden Responden
Observasi Angket Angket Angket Angket
SumberData :Pengolahan data sekunder, 2017
Menurut Arikunto, dalam Yani (2012:25) 6nstrument penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam
lebih mudah, hasilnya lebih baik, lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah untuk diolah. Teknik pegumpulan data digunakan dalam penelitian ini adalah dengan penyebaran angket terhadap responden yang ada di wilayah penelitian. Sedangkan beberapa hal yang tidak mungkin dilaksankan dengan angket maka dilakukan dengan observasi.
P= × 100%
Keterangan:
F = frekuensi yang sedang dicari persentase
N = number of cases (jumlah frekuensi/ banyak individu)
P = angket persentase 100% =bilangan genap
(Arikunto, 2009 )
HASIL DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian tentang kajian Studi Sosial Ekonomi
Rumah Tangga Pekerja
Pertambangan Batu Mangan di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung meliputi: 1) Pendidikan, 2) Kesehatan, 3) Pendapatan, 4) Kesejahteraan.
Pertama, Pendidikan pekerja pertambangan batu mangan di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung dilihat dari segi jenjang pendidikan
formal pada umumnya
pendidikannya adalah tidak pernah sekolah (63,89%), pendidikan non formalnya adalah tidak pernah sama sekali(77,78%), hambatan pendidikannya adalah tidak ada biaya(63,89%), kemampuan
memenuhi pendidikan
keluargaadalah cukup(61,11%), keinginan melanjutkan pendidikan keluarga adalah sangat berkeinginan(66,67%), dana pendidikannya adalah biaya sendiri dan bantuan orang lain (66,67%), jumlah anak menempuh pendidikan adalah adalah > 3 orang(66,67%), anak putus sekolah adalah > 3 orang dan 3 orang(38,89%), penyebab putus sekolah adalah faktor biaya(80,56%), kelas putus sekolah adalah setelah tamat smp(50%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Wardini, (2014) yang menyatakan hasil penelitian di Durian Simpai Kecamatan Sembilan Koto Kabupaten Dharmasraya yang
mempunyai pendidikan formal yang rendah dan pendidikan non formal dalam penelitian Wardani, (2014) menyatakan tidak adanya kemauan untuk mengembangkan tingkat keterampilan.
Kedua, kesehatan pekerja pertambangan batu mangan di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung pada umumnya adalah sehat (63,89%), jenis penyakit adalah maght dan dll(38,89%), tempat berobat adalah puskesmas(63,89%), sarana kesehatan adalah bidan/mantri(38,89%), jarak sarana kesehatan adalah > 2 km(72,22%), biaya berobat adalah bantuan pemerintah(52,78%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Tama, (2014) yang menyatakan kesehatan pekerja pertambanagan batu mangan di Kabupaten Sijunjung semuanya dalam kondisi sehat. Masalah kesehatan merupakan fenomena komplek dan faktor yang mempengaruhinya juga banyak.
Salah satu faktor yang menjadi perhatian adalah lingkungan.
Keadaan lingkungan secara ekologi
sangat erat kaitannya dengan kesehatan.
Ketiga, pendapatan pekerja pertambangan batu mangan di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yaitu Rp 1.949.284 dilihat dari segi pekerjaan sampingan pada
umumnya adalah buruh
pertanian(36,11%), pendapatannya adalah <Rp1.949.284 ,-(86,11%), pengeluarannya adalah >
Rp1.949.284,-(83,33%), pendapatan pekerjaan sampingannya adalah>
Rp1.000.000,-.(61,11%), bentuk tabungan adalah ternak(55,55%), nominal jumlah tabungan adalah
<Rp 500.000,-(63,89%), kendaraan adalah tidakada(44,44%).
Berdasarkan data di atas maka pendapatan pekerja pertambangan batu mangan jika dilihat dari UMK Kabupaten Sijunjung maka pendapatan pekerja pertambangan batu mangan berada di atas UMK Kabupaten Sijnjung, UMK Kabupaten Sijunjung adalah Rp 1.800.725,-.
Hasil penelitian ini tidaksejalan dengan penelitian Wardini, (2014) yang mengatakan “Kondisi sosial
emas di daerah Durian Simpai Kecamatan Sembilan Koto Kabupaten Dharmasraya bahwa pendapatannya rendah dan sesuai
dengan UKM Kabupaten
Dharmasraya.
Keempat, kesejahteraan pekerja pertambangan batu mangan di Kenagarian Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung pada umumnya adalah kurang sejahtera(63,89%), hubungan kesejahteraan dalam keluraga adalah saling berbagi satu sama lain(38,89%), kesejahteraan menggambarkan kemajuan dan kesuksesan adalah ya sama sekali(80,56%), kesejahteraan mampu memenuhi kebutuhan adalah cukup terpenuhi(77,78%), penghasilan mewujudkan kesejahteraan adalah kurang mampu(50%), kesejahteraan berpengaruh dalam pekerja pertambangan batu manganadalah berpengaruh(63,89%), keinginan hidup sejahtera adalah ya(100%).
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Sutrisno, (2015) dalam judul “Studi sosial ekonomi masyarakat sebelum dan sesudah pemekaran Jorong Padang
Bintungan Nagari Sialang Gaung Kecamatan Koto Baru Kabupaten Dharmasraya” yang menyatakan bahwa adanya kesejahteraan masyarakat sesudah pemekaran.
KESIMPULAN
Pendidikan pekerja
pertambangan batu mangan adalah pendidikannya tidak pernah sekolah (63,89%), pendidikan non formalnya tidak pernah sama sekali (77,78%).Kesehatan pekerja pertambangan batu mangan pada
umumnya adalah sehat
(63,89%).Pendapatan pekerja pertambangan batu mangan dilihat dari segi pekerjaan sampingan pada umumnya adalah buruh pertanian (36,11%).Kesejahteraan pekerja pertambangan batu mangan pada umumnya adalah kurang sejahtera (63,89%).
DAFTAR PUSTAKA Maliki, Zainuddin. 2008.
SosiologiPendidikan.
Yogyakarta :GadjahMada University Press.
Mudyahardjo, Redja. 2002.
PengantarPendidikan. Jakarta : PT Raja GrafindoPersada.
Rosadi, Otong. 2012.
PertambangandanKehutananD alamPerspektifCita Hokum
PancasilaDialektikaHukumdan KeadilanSosial. Yogyakarta :Thafa Media.
Sudrajat, Nandang. 2013. Teori Dan PraktikPertambanganIndnesia.
Yogyakarta
:PenerbitPustakaYustisia Supramono, Gatot. 2012.
HukumPertambangan Mineral danBatu Bara di
Indonesia.Jakarta :RinekaCipta.
Sutrisno
(2015).Studisosialekonomimasy arakatsebelumdansesudahpeme karanjorongpadangbintungann agarisialanggaungkecamatank otobarukabupatendharmasraya . STKIP PGRI SUMBAR
Undang-Undang R.I No 11 Tahun 2009.Tentangkesejahteraansoci al
Wardini, pefti
(2014).Kondisisosialekonomite nagakerjapenambangemas di daerah durian
sampaikecamatansembilankoto kabupatendharmasraya. STKIP PGRI SUMBAR