• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Public Perceptions About Admissions Help Goat In Kenagarian Tanjuang Kaliang District of New Kamang Sijunjung, Thesis, Department of Geography

Education STKIP PGRI West Sumatra, Padang, 2016

By:

Nefri Dederis*Slamet Rianto**Nila Afryansih***

Geography Education Students STKIP PGRI West Sumatra * Lecturer in Geography Education STKIP PGRI West Sumatra **

ABSTRACT

This study aimed to obtain information on public perception in the procedure to get help goats , goats aid management, and the impact of economic assistance to the people who receive assistance goats in Kenagarian Tanjuang Kaliang New Kamang districts Sijunjung district.

This type of research is qualitative . Informants in this study consisted of people who get help for the goats while the key informants was Wali Nagari and Assistant PKH, with purposive sampling technique . The data collection is done by observation , interviews, and documentation, technical analysis and data validity.

The results of this study found: 1) The public perception in the procedure to get help goats in Kenagarian Tanjuang kaliang New Kamang county districts Sijunjung procedure has been running smoothly, because the people who receive help these goats requirements are complete. 2 ) The public perception in the management of goats in Kenagarian Tanjuang districts kaliang New Kamang district Sijunjung goat livestock management is not yet fully run smoothly, because the number of goats that died due to various diseases, as well as the uneven distribution of relief goats. 3 ) The public perception of the impact of aid for the economy of the communities receiving assistance goats in Kenagarian Tanjuang kaliang districts Kamang Baru district Sijunjung that people who receive assistance goats do not get the maximum results, because the number of goats aid is dead because the disease so that people lose in terms of time and effort.

Kayword: Procedure, Management, and Impact.

(3)

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang memiliki penduduk terbesar ke empat di dunia. Memiliki populasi penduduk yang sangat besar membuat Indonesia memiliki banyak sekali persoalan-persoalan rumit yang terjadi di masyarakat, salah satunya adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan masalah yang menyebabkan masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup termasuk dalam hal pelayanan pendidikan dan kesehatan.

Kemiskinan sering kali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhnya kebutuhan dasar hidup sehari- hari.

Berbagai cara telah ditempuh oleh pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan. Salah satu cara yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah kemiskinan adalah dengan memberikan bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu atau miskin yang disebut sebagai Bantuan Sosial atau (Bansos). Bansos ini dalam bentuk tunai maupun bantuan material. Bansos diantaranya adalah seperti dana BOS, Jamkesmas, PNPM Mandiri, Raskin, Bantuan langsung Tunai, Program Keluarga Harapan dan lain-lain (Megawati, 2010).

Kebijakan program Bantuan Sosial di Indonesia menjadi sangat penting, sebagaimana dituangkan dalam Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 yang mengamanatkan bahwa Negara berkewajiban atau bertanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Bantuan sosial adalah merupakan transfer uang atau barang yang diberikan kepada masyarakat guna melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial dan untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. Bansos difokuskan untuk meningkatkan derajat hidup masyarakat agar terlepas dari permasalahan rantai kemiskinan yang berkepanjangan, mendorong dan mempercepat pertumbuhan masyarakat miskin menjadi masyarakat produktif, madiri, sejahtera dangan memperbaiki dan menyempurnakan kebijakan yang sudah ada.

Pemerintah selalu memberikan perhatian dan tanggung jawab terhadap perlindungan sosial, khusunya bagi masyarakat miskin. Untuk memberikan keabsahan sistem perlindungan sosial di Indonesia, pemerintah telah menetapkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial, cukup jelas tercatat dalam bab I (pasal I) perlindungan sosial adalah upaya yang diarahkan untuk mencegah dan mengatasi resiko dari guncangan dan kerentanan sosial seseorang, keluarga, kelompok, dan atau masyarakat agar kelangsungan hidupnya dapat dipenuhi sesuai dengan kebutuhan dasar minimal.

Salah satu kebijakan pemerintahan pusat dalam pembangunan sekarang yaitu pengentasan kemiskinan yang merupakan program prioritasnya. Propinsi Sumatera Barat juga melakukan pengentasan kemiskinan dan telah dijadikan agenda pembangunan yang utama. Hal ini tertuang dalam peraturan Daerah (PERDA) tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2006-2010 yang disepakati bersama oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat.

Kenagarian Tanjuang Kaliang yang menerima bantuan ternak kambing dari Program Keluarga Harapan. Dengan adanya bantuan ternak kambing, hal ini membuat masyarakat berpendapat atau memberikan persepsi yang berbeda-beda salah satu pengertian persepsi yaitu menurut Desiderato dalam Bakar (2014: 7) persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan yang diperoleh

(4)

dengan menyimpulkan informasi atau menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimulus (sensor stimulus). Hubungan sesuai dengan persepsi sudah jelas adalah bagian dari persepsi walaupun begitu menafsirkan informasi inderawi tidak hanya melibatkan sensasi, tetapi juga ekspektasi, motivasi, dan memori. Jadi dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses seseorang dalam memahami dan menerima informasi yang didapat lewat indera penglihatan, pendengaran dan perasaan terhadap objek tertentu. Di mana setiap pendapat atau asumsi seseorang itu berbeda-beda terhadap objek yang di lihatnya.

Prosedur dalam penerimaan bantuan ternak kambing di kenagarian Tanjuang Kaliang kecamatan Kamang Baru kabupaten Sijunjung. Yaitu adanya pendataan seperti melihat kondisi rumah tangga miskin, pandapatan rumah tangga miskin dan lain-lain. Penerimaan bantuan ternak kambing berasal dari penyaluran dana Program Keluarga Harapan Tahap IV Tahun 2015 melalui Pos Indonesia, penerimaan bantuan ternak kambing diwajibkan membawa Kartu Pkh dan dokumen pendukung seperti Ktp, Kk di kantor Camat Kamang Baru untuk mengambil bantuan ternak kambing.

Pengelolaan ternak kambing di Kenagarian Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung ada kendala yang dihadapi masyarakat, yaitu pengelolaannya yang harus diperhatikan. Di mana pengelolaannya yang kurang baik yaitu masyarakat yang minimnya pengetahuan tentang cara-cara berternak kambing yang benar, sebelumnya belum pernah ada pengalaman beternak dan dengan penerimaan ternak kambing ini masyarakat mengalami kesulitan dalam pemiliharaan, hal yang sering terjadi yaitu rata-rata orang yang beternak kambing memilki kendala kambingnya mengalami penyakit perut kembung, cacingan, belatungan dan lain-lain (Warsito, 2013)

Untuk itu perlunya tindakan yang lebih tegas kepada masyarakat yang memiliki ternak kambing, untuk menjaga

kesehatan kambingnya dengan baik yaitu dengan memberikan rumput yang cukup dan kambingnya tidak kelaparan, menyediakan air minum untuk kambing, memberikan obat bila kambing terkena penyakit dan perlunya masyarakat yang beternak kambing mengikuti pelatihan- pelatihan mengenai cara-cara beternak kambing dengan baik, agar tidak mengalami kesulitan dalam beternak kambing serta mendapatkan hasil yang maksimal. Dampak bantuan ternak kambing bagi perekonomian masyarakat di kenagarian Tanjuang Kaliang, tentu bantuan ternak kambing ini membantu meringankan perekonomian masyarakat miskin. Apabila ternak kambingnya sudah berkembang dan cukup umur untuk dijual.

Berdasarkan obsevasi awal penulis permasalahan dalam penerimaan bantuan ternak kambing ini menurut dugaan sementara penulis, tidak meratanya pembagian bantuan ternak kambing di kenagarian Tanjuang Kaliang kecamatan Kamang Baru kabupaten Sijunjung.

Dikarenakan masyarakat mungkin tidak tahu dalam prosedur penerimaan bantuan ternak kambing ini atau pendataan masyarakat yang berhak menerima bantuan persyaratannya belum lengkap.

Kalau dilihat dari unsur Geografisnya kenagarian Tanjuang Kaliang kecamatan Kamang Baru kabupaten Sijunjung yang mempunyai luas 12.500 Ha dengan keadaan daerah sebagian besar adalah perbukitan yang digunakan oleh masyarakat untuk pertanian dan perkebunan terletak 150-200 Mdpl dengan suhu rata- rata 24-34 derajat celcius dan curah hujan 169.1 mm pertahun. Hal ini juga cocok untuk pertanian, perkebunan dan juga peternakan seperti ternak sapi, kerbau, kambing dan lain-lain kemudian di daerah ini juga banyak terdapat pakan hijauan seperti rumput-rumput untuk makan ternak.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas penulis tertarik untuk meneliti “Persepsi Masyarakat Tentang Penerimaan Bantuan Ternak Kambing Di Kenagarian Tanjuang Kaliang

(5)

Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung”.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dikategorikan kedalam jenis penelitian kualitatif Menurut Sugiyono (2009), metode penelitian kualitatif sering disebut metode naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi alamiah disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisilnya lebih kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah bahwa metode penelitian kualitatif merupakan penelitian tidak mengadakan perhitungan atau menggunakan angka-angka. Penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang penerimaan bantuan ternak kambing (Moleong, 2010).

Informan adalah orang-orang yang menjadi sumber informasi yang berkompeten dan mempunyai relevansi dengan objek penelitian yang terkait dengan permasalahan penelitian. Menurut Iskandar (2009: 213), informan penelitian merupakan subjek yang memberikan informasi tentang fenomena-fenomena situasi sosial yang berlaku dilapangan dan merupakan subjek yang memiliki hubungan karakteristik dengan situasi sosial (setting sosial) yang diteliti. Informan dalam penelitian ini diambil dengan secara purposive sampling. Sadjaja dan Heriyanto (2006: 187), purposive sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang dilakukan atas dasar keputusan subjektif peneliti berdasarkan pada pertimbangan- pertimbangan yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan kriteria tertentu yang peneliti ketahui sebelumnya.

Berdasarkan pengertian di atas maka yang menjadi informan adalah masyarakat yang menerima bantuan ternak kambing dan untuk informan kuncinya adalah Wali Nagari, dan Pendamping Program Keluarga Harapan.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan diperoleh melalui observasi data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih. Jadi observasi melakukan pengamatan dan pencatatan langsung kelapangan untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang penerimaan bantuan ternak kambing di kenagarian Tanjuang Kaliang kecamatan Kamang Baru kabupaten Sijunjung.

2. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin menemukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan juga respondennya sedikit/kecil. Wawancara dapat dilakukan secara tersrtuktur maupun tidak terstruktur.

a) Wawancara terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh b) Wawancara tidak terstruktur

Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.

3. `Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya- karya dari seseorang yang dapat dilampirkan sesuai dengan data dan persoalan penelitian. Dokumentasi ini dapat

(6)

menjadikan bukti nyata kita di lapangan yang telah kita teliti.

Menurut Sugiyono (2011) dalam penelitian kualitatif uji hipotesis atau tidak menggunakan hipotesis melainkan hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel yang diteliti. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Teknik Analisa Data a. Reduksi Data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

b. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie chard, pictogram dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami.

c. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi

Merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.

Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

2. Keabsahan Data

Keabsahan data yang telah berhasil dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus diusahakan kemantapan dan kebenarannya, untuk itu setiap penelitian harus memilih dan menentukan cara-cara yang dapat mengembangkan keabsahan data itu,

penelitian ini menggunakan empat teknik pemeriksaan data yaitu

a. Perpanjangan Keikutsertaan

Keikutsertaan peneliti sangat menentukan dalam pengumpulan data, keikutsertaan tersebut tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat, perpanjangan keikutsertaan berarti peneliti tinggal di lapangan penelitian sampai kejenuhan data tercapai.

b. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memuaskan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain perpanjangan keikutsertaan menyediakan lingkup, maka ketekunan pengamatan menyediakan kedalaman.

c. Triangulasi

Metode yang digunakan untuk menguji keabsahan data adalah dengan metode triangulasi.

Triangulasi data sangat penting dilakukan sehingga diperoleh data yang benar dan terjaga validitasnya.

Triangulasi data dapat menggunakan berbagai metode atau cara seperti observasi, wawancara, dokumentasi untuk menguji keakuratan data.

Triangulasi yang dilakukan oleh peneliti berupa memberi ckek terhadap pertanyaan. Daftar pertanyaan yang dipakai ditinjau ulang sehingga pertanyaan penelitian sesuai dengan fokus penelitian.

Triangulasi juga dapat dilakukan dengan audit trail, yaitu melakukan edit atau pemeriksaan data oleh pihak luar, dari teman sejawat dan oleh dosen pembimbing.

(7)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertama, Prosedur masyarakat untuk mendapatkan bantuan ternak kambing di kenagarian Tanjuang Kaliang kecamatan Kamang Baru kabupaten Sijunjung, di mana prosedurnya sudah berjalan dengan lancar karena masyarakat yang menerimanya bantuan ternak kambing ini persyaratannya sudah lengkap dalam penerimaan bantuan ternak kambing, seperti diajukannya proposal ke kantor Dinas Sosial tentang bantuan ternak kambing, adanya pendataan rumah tangga miskin oleh pengurusnya.

Penerimaan bantuan ternak kambing berasal dari penyaluran dana Program Keluarga Harapan Tahap IV Tahun 2015 melalui Pos Indonesia, penerimaan bantuan ternak kambing diwajibkan membawa Kartu Program Keluarga Harapan dan dokumen pendukung seperti Ktp, Kk di kantor Camat Kamang Baru untuk mengambil bantuan ternak kambing.

Kriteria Calon Anggota Kelompok Usaha Bersama

a. Merupakan RTSM yang memenuhi kriteria miskin seperti yang dimaksudkan kapmensos RI No.146/HUK/2013 tentang penetapan kriteria fakir miskin dan pendataan orang tidak mampu, serta telah dilakukan verifikasi untuk meminimalisir. Inclusion error dan exclusion error.

b. Khusus untuk sasaran purnabina Komunitas Adat Terpencil adalah seluruh anggota komunitas yang telah mendapatkan pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil dari dan diusulkan oleh Derektorat Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil.

c. Khusus untuk sasaran Program Keluarga Harapan adalah keluarga sangat miskin yang telah menyelesaikan keikutsertaan secara penuh melalui Program Keluarga Harapan, ataupun yang masih menerima Program Keluarga Harapan

guna mempercepat capaian untuk mengeluarkan dari kemiskinan.

d. Diutamakan memiliki jiwa kewirausahaan, memiliki embrio usaha ekonomi produktif atau usaha kecil.

e. Memiliki kemauan untuk dapat bekerja secara berkelompok.

f. Telah menikah dan memiliki keluarga serta dalam usia produktif. (Tim Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan, 2015).

Kedua, Pengelolaan ternak kambing di kenagarian Tanjuang Kaliang kecamatan Kamang Baru kabupaten Sijunjung, di mana pengelolaan ternak kambing ini belum sepenuhnya berjalan dengan lancar dikarenakan masih banyak terdapat permasalahan dalam pengelolaan ternak kambing ini seperti kambing yang mati disebabkan oleh berbagai macam penyakit kudis, cacingan, kembung dan lain-lain.

Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata management, berasal dari “to manage” yang berarti mengatur, melaksanakan, mengelola, mengendalikan dan memperlakukan. Namun kata management sendiri sudah diserap kedalam bahasa indonesia menjadi kata manajemen yang berarti sama dengan istilah

“pengelolaan”, yakni suatu proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan kegiatan-kegiatan kerja agar dapat diselesaikan secara efisien dan efektif (Mariyana, 2010:16).

Ketiga, Dampak ternak kambing bagi perekonomian masyarakat yang menerima bantuan ternak kambing di kenagarian Tanjuang Kaliang kecamatan Kamang Baru kabupaten Sijunjung, di mana masyarakat yang menerima ternak kambing belum mendapatkan hasil, karena adanya sebagian kambingnya yang belum cukup umur untuk dijual, kemudian ada kambing yang mati karena terserang berbagai macam penyakit hal ini tentu masyarakat belum mendapatkan keuntungan sehinggan keadaan ekonomi masyarakat miskin tidak terbantuh oleh

(8)

adanya bantuan ternak kambing ini, justru masyarakat rugi dari segi waktu dan tenaga.

Ekonomi merupakan kata serapan bahasa inggris, yaitu economy, sementara kata economy itu sendiri berasal dari bahasa yunani, yaitu oikonomike yang artinya pengelolaan rumah tangga yang dimaksud dengan ekonomi sebagai pengelolah rumah tangga adalah suatu usaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya rumah tangga yang terbatas diantara berbagai anggotanya, dengan mempertimbangkan kemampuan, usaha dan keinginan masing-masing (Damsar, 2009:9-10).

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Dari uraian di atas yang dikemukakan mengenai Persepsi Masyarakat Tentang Penerimaan Bantuan Ternak Kambing Di Kenagarian Tanjuang Kaliang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung. Maka peneliti dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1.Persepsi masyarakat dalam bantuan sudah berjalan dengan lancar, karena masyarakat yang menerima bantuan ternak kambing ini sudah memenuhi persyaratan yang ada.

2. Persepsi masyarakat dalam pengelolaan belum sepenuhnya berjalan dengan lancar karena banyaknya kambing bantuan ini yang mati karena terserang berbagai macam penyakit, serta tidak meratanya pembagian bantuan.

3. Persepsi masyarakat tentang dampak bagi perekonomian masyarakat adalah masyarakat belum mendapatkan hasil dari ternak kambing, karena banyaknya kambing yang mati terserang berbagai macam penyakit.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang di temukan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pemerintah agar lebih meningkatkan kemapuan program bantuan ternak kambing ini berjalan secara lancar dan Rumah Tangga Miskin mendapatkan pembagiannya secara merata.

2. Diharapkan kepada Pendamping Program Keluarga Harapan adanya tinjauan untuk melihat perkembangan dan keadaan bantuan ternak kambing tersebut.

3. Diharapkan kepada Wali Nagari dan Pendamping Program Keluarga Harapan, agar memperhatikan hak atas kebutuhan Rumah Tangga Miskin dan mendengarkan keluhan masyarakat miskin yang tidak mendapatkan bantuan ternak kambing, agar tidak terjadi kesalapahaman antara masyarakat dengan Wali Nagari dan Pendamping Program Keluarga Harapan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Barry M.Dahlan Yacub.2001. Kamus Sosiologi Antropologi. Surabaya : Indah Surabaya.

Arikunto, Suharsimi.2009. Manajemen Penelitian Jakarta :PT. Rineka Cipta.

Damsar.2009. Sosiologi Ekonomi. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif).

Jakarta: Gaung Persada.

Kurniati, Nuri.2012. Program Beras Miskin Di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang. Padang : STKIP PGRI Sumatera Barat.

Sugiyono.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta,Bandung

_________.2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.

Bandung : Alfabeta, Bandung.

Sandjaja, dan Albertus Heriyanto. 2006.

Panduan Penelitian. Jakarta:

Prestasi Pustaka Raya.

Wati, Rahmi.2007. Profil Rumah Tangga Miskin Subsidi Langsung Tunai Di Kecamatan Kuranji Kota

(9)

Padang.Padang: STKIP. PGRI Sumatera Barat .

Moleong, lexy.2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Marliany, Rosleny.2010. Psikologi Umum.

Bandung: Pustaka Setia.

Megawati, Sumanjuntak.2010. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Kesejahteraan Keluarga dan Prestasi Belajar Anak Pada Keluarga Penerima Program Keluarga Harapan. Bogor.

Instansi Pertanian Bogor.

Nengsi, Afrina.2012. Bantuan PNPM Mandiri dalam bidang simpan pinjam di Nagari Sungai Liku kecamatan Ranah Pesisir kabupaten Pesisir Selatan.

SKRIPSI. STKIP PGRI Sumatera Barat.

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1994.

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009.

Pintana, Gde.2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Tim Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Pedesaan Tahun 2015.

Warsito, Andoko Agus.2013. Beternak Kambing Unggul. Jakarta: PT.

Agromedia Pustaka.

Walgito, Bimo.2004. Pengentar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Referensi

Dokumen terkait

This research was aimed to know students’ perception of formative assessment on speaking skill and to find out whether or not there is a correlation between their