• Tidak ada hasil yang ditemukan

Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Untitled - STKIP PGRI Sumatera Barat"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

(2)

1 PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG EFEKTIVITAS LAYANAN PUBLIK DI KANTOR

CAMAT KURANJI KOTA PADANG

By:

Riri Rani *Slamet Rianto**Nila afryansih**

1Program Studi Pendidikan Geografi, Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan, PGRI Sumatera Barat

Abstract

Public services can be defined as the provision of services (serve) the purpose of the person or people who have an interest in the organization in accordance with the basic rules and procedures have been established.

In providing services, still found the service is not maximized. According to observations there are still people who do not know the type of services that must be accepted. Society has not received the maximum service of officers in District Kuranji. Public service is the provision of services (serving) the needs of others or people who have an interest in the organization in accordance with the basic rules and procedures have been established. penyelenggaraaan public services is the country's efforts for basic needs and the civil rights of every citizen of the goods, services, and administrative services provided by public service providers.

From the research, we concluded that in making KK, ID card, Certificate of Disadvantaged and Mail Move is still need for improvement, especially in a time of clarity and timeliness in the implementation, but in general the service provided is good.

Keywords : perception, effectiveness, public service

PENDAHULUAN

Pelayanan sebagai proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara langsung merupakan konsep senantiasa aktual dalam berbagai aspek kelembagaan. Pelayanan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan pelayan sebagai hal, cara, atau hasil pekerjaan melayani sedangkan istilah public berasal dari bahasa Inggris berarti umum, masyarakat, Negara. Menurut Sinambelda (2006:5) menyatakan bahwa pelayanan publik dapat diartikan sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.

Pelayanan publik juga diperjelas di dalam Kemenpan No. 63/KEP/M.PAN/7/2003 yang menyatakan bahwa publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan dari defenisi pelayanan publik dapat dikatakan bahwa salah satu tujuan didirikan Negara adalah memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Pelayanan merupakan tugas utama yang hakiki dari sosok aparatur, sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat.

Pelayanan publik adalah suatu keharusan dan tanggungjawab pemerintah yang harus diberikan kepada masyarakat.

Tugas ini telah jelas dituliskan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat, yang meliputi 4 (empat) aspek pelayanan pokok aparatur terhadap masyarakat, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Dewasa ini kehidupan masyarakat mengalami banyak perubahan sebagai akibat dari kemajuan yang telah dicapai dalam proses pembangunan sebelumnya dan kemajuan yang pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Perubahan yang dapat dirasakan sekarang ini adalah terjadinya perubahan pola pikir

(3)

2 masyarakat ke arah yang semakin kritis. Hal itu

dimungkinkan, karena semakin hari masyarakat semakin cerdas dan semakin memahami hak dan kewajibannya sebagai warga.

Kondisi masyarakat yang demikian menuntut hadirnya pemerintah yang mampu memenuhi berbagai tuntutan kebutuhan dalam segala, terutama dalam mendapatkan pelayanan yang sebaik-baiknya dari pemerintah.

Keberadaan pemerintah bukanlah untuk melayani dirinya sendiri, atau sekelompok orang melainkan seluruh lapisan masyarakat.

Pemerintah dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Akhir-akhir ini pemerintah dengan serius dan berkomitmen dalam melakukan perbaikan dan mereformasi dalam memberikan pelayanan terhadap masyarakat dari setiap instansinya, agar terciptanya pemerintahan yang baik.

Pelayanan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat setiap saat selalu menuntut pelayanan publik yang berkualitas dari birokrat yang professional, transparan dan akuntabilitas.

Pemerintah melakukan perbaikan kinerja terhadap birokrasi pelayanan publik yang mempunyai implikasi luas, terutama dalam memperoleh kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Sedangkan kurang baiknya kinerja birokrasi yang ditemukan dibeberapa instansi pemerintah selama ini menjadi salah satu faktor penting yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Dalam pemberian pelayanan, masih ditemukan pelayanan yang belum maksimal.

Masih ada masyarakat yang belum mengetahui bentuk pelayanan yang harus diterima.

Masyarakat belum menerima pelayanan yang maksimal dari petugas di Kecamatan Kuranji.

Beberapa fakta yang ditemukan dalam masalah pemberian pelayanan adalah masih adanya oknum petugas di Kecamatan Kuranji yang mendahulukan kenalan atau familinya terlebih dahulu tanpa menunggu nomor antrian.

Masih panjangnya antrian masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas di kantor camat, serta lamanya proses penyelesaian dalam membuat KK, KTP, Surat keterangan tidak mampu serta surat pindah. Hal yang paling banyak ditemukan bentuk pelayanan yang belum maksimal dalam pemberian pelayanan oleh oknum petugas Kecamatan adalah adanya diskriminasi dalam memberikan pelayanan,

serta tidak adanya kepastian baik dari segi biaya maupun lamanya waktu yang diberikan.

Dari fakta-fakta yang ditemukan tersebut dapat dikatakan bahwa masih ada permasalahan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK), Surat Keterangan Tidak Mampu, serta Surat Pindah. Dalam pengurusan itu semua, banyak prosedur yang harus dilewati masyarakat.

Banyak masyarakat yang merasa bahwa pelayanan yang diberikan oleh petugas di pemerintahan kecamatan Kuranji sedikit membingungkan dan menyulitkan masyarakat.

Hal ini terjadi karena kurangnya informasi yang diperoleh oleh masyarakat serta panjang dan lamanya proses yang harus dilalui masyarakat dalam mengurus berbagai keperluan di kantor camat tersebut serta petugas yang ditempatkan pada setia bidang masih belum memadai baik dari segi jumlah maupun sumber daya manusianya. Hal lain yang menjadi permasalahan adalah kurangnya kejelasan tentang biaya administrasi serta lamanya waktu yang diperlukan dalam mengurus sesuatu di kantor camat Kuranji.

Berbagai permasalahan yang telah dijelaskan di atas sangat bertolak belakang dengan apa yang diharapkan oleh pemerintah pusat dalam memberikan pelayanan yang efektif dan maksimal di setiap instansi pemerintahan.

Dari beberapa kesulitan yang telah dipaparkan di atas, hendaklah ada usaha dari pihak pimpinan di kecamatan Kuranji untuk melakukan evaluasi, perubahan dan optimalisasi kinerja petugas yang telah diberikan tanggung jawab dan kepercayaan pada setiap bidangnya secara berkelanjutan. Hal ini bertujuan untuk dapat menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkompeten sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadapa masyarakat sebagai tanggung jawabnya di lingkungan Kecamatan Kuranji.

Secara teorotis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat (Sinambela, 2006:6). Sinambela juga menjelaskan bahwa untuk mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan primaseperti transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, dan keseimbangan.

Dengan terpenuhi hal tersebut, maka pelayanan dapat dikatakan efektif dan memuaskan kebutuhan masyarakat khususnya di lingkungan pemerintahan kecamatan Kuranji.

(4)

3 Berdasarkan latar belakang yang telah

penulis kemukakan di atas, maka penulis sangat berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul Persepsi Masyarakat tentang Efektivitas Layanan Publik bagi Masyarakat di Kantor Camat Kuranji Kota Padang.

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini difokuskan kepada persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di Kecamatan Kuranji

Berdasarkan fokus masalah di atas, maka pertanyaan penelitian dapat dikemukakan adalah:

1. Bagaimana persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan Kartu Keluarga di Kecamatan Kuranji Kota Padang?

2. Bagaimana persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan Kartu Tanda Penduduk di Kecamatan Kuranji Kota Padang?

3. Bagaimana persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu di Kecamatan Kuranji Kota Padang?

4. Bagaimana persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan Surat pindah di Kecamatan Kuranji Kota Padang?

Berdasarkan pertanyaan penelitian maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis data tentang:

1. Persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan Kartu Keluarga di Kecamatan Kuranji Kota Padang

2. Persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan Kartu Tanda Penduduk di Kecamatan Kuranji Kota Padang

3. Persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu di Kecamatan Kuranji Kota Padang

4. Persepsi masyarakat tentang efektivitas pelayanan publik di tinjau dari pengurusan surat pindah di Kecamatan Kuranji Kota Padang

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Geografi

2. Informasi bagi masyarakat dan pemerintah dalam mengambil kebijakan

3. Penelitian lanjutan yang ingin menindak lanjuti penelitian ini

Persepsi dapat dikatakan suatu proses pengamatan, pandangan atau penilaian seseorang terhadap orang lain. Menurut Walgito (2003:53) “persepsi merupakan suatu proses yang didahulukan oleh penginderaan”.

Penginderaan adalah merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu indra. Pada umumnya stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf ke otak sebagai pusat susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi.

Walgito (2003:54) juga menyatakan bahwa persepsi itu merupakan proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu.

Selanjutnya Hanurawan (2010:34) mengemukakan, “Persepsi adalah sejenis aktivitas pengolahan informasi yang menghubungkan seseorang dalam lingkungannya. Dalam konteks persepsi sosial individu, persepsi merupakan proses pencapaian pengetahuan dan proses berpikir tentang orang lain, misalkan berdasarkan pada ciri-ciri fisik, kualitas, bahkan pada kepribadiannya.

Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti terjadinya suatu efek atau akibat yang dikehendaki dalam sesuatu perbuatan (Ensiklopedi Administrasi, 1989). Istilah efektivitas sudah sering didengar dalam kehidupan sehari-hari yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah dapat membawa hasil, berhasil guna. Menurut Handoko berpendapat ( 1993:7) efektivitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Efektivitas adalah suatu keadaan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya sesuatu efek atau akibat yang dikehendaki.Kalau seseorang melakukan suatu perbuatan dengan maksud tertentu yang memang dikehendaki, maka orang itu dikatakan efektif kalau menimbulkan akibat sebagaimana yang dikehendakinya (Ensiklopedi Administrasi, 1989). Lain halnya dengan pendapat Siagian (1981:151) berpendapat bahwa efektivitas terkait penyelesaian pekerjaan tepat pada waktu yang telah ditetapkan

(5)

4 sebelumnya atau dapat dikatakan apakah

pelaksanaan sesuatu tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya.

Setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan secara jelas dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Pada dasarnya pelayanan merupakan cara melayani, membantu, menyikapi, mengurus, menyelesaikan keperluan kebutuhan seseorang atau sekelompok orang dimana kegiatan pelayanan pada dasarnya menyangkut pemenuhan suatu hak. Menurut Rusli dalam Sinambela (2006:3) berpendapat bahwa selama hidupnya, manusia selalu membutuhkan pelayanan. Dengan demikian setiap masyarakat berhak untuk mendapatkan pelayanan yang baik dari setiap instansi swasta maupun pemerintah.

Menurut Kurniawan (2005:6) mengatakan bahwa Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Menurut Sujardi (2012:7) menyatakan bahwa penyelenggaraaan pelayanan publik merupakan upaya negara untuk kebutuhan dasar dan hak-hak sipil setiap warga negara atas barang, jasa, dan pelayanan administrasi yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Dalam penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan berdasarkan pada asas-asas umum kepemerintahan yang baik. Adapun asas-asas umum kepemerintahan yang baik menurut Sujardi (2012:9) adalah sebagai berikut:

a) Kepastian hukum b) Transparan c) Daya tanggap d) Berkeadilan e) Efektif dan efesien f) Tanggung jawab g) Akuntabilitas

h) Tidak menyalahgunakan kewenangan

Menurut Sinambela (2006:6) mengatakan bahwa untuk mencapai kualitas pelayanan publik yang baik dan prima haruslah tercermin dari:

1. Transparansi, yakni pelayanan bersifat terbuka, mudah dan dapat diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah dimengerti;

2. Akuntabilitas, yakni pelayanan yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

3. Kondisional, yakni pelayanan yang sesuai dengan kondisi kemampuan pemberi dan penerima pelayanan dengan tetap berpegang pada prinsip efisiensi dan efektivitas;

4. Partisipatif, yakni pelayanan yang dapat mendorong peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik dengan memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan harapan masyarakat;

5. Kesamaan hak, yakni pelayanan yang tidak melakukan diskriminasi dilihat dari aspek apapun khususnya suku, ras, agama, golongan, status sosial, dan lain-lain;

6. Keseimbangan hak dan kewajiban, yakni pelayanan yang mempertimbangkan aspek keadilan antara pemberi dan penerima pelayanan publik.

Berdasarkan prinsip pelayanan sebagaimana telah ditetapkan dalam Kemenpan Nomor: 225 tahun 2004, yang kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang “relevan, valid, dan reliable. Sebagai unsur minimal yang harus ada untuk dasar pengukuran indeks kepuasan masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pelayanan 2. Persyaratan pelayanan 3. Kejelasan petugas pelayanan 4. Kedisplinan petugas pelayanan 5. Kemampuan petugas pelayanan 6. Kecepatan pelayanan

7. Keadilan mendapatkan pelayanan 8. Kesopanan dan keramahan petugas 9. Kewajaran biaya pelayanan

10. Kepastian biaya pelayanan 11. Kepastian jadwal pelayanan 12. Kenyamanan lingkungan 13. Keamanan pelayanan,

Dari ke 14 unsur tersebut di atas penulis mengambil tujuh kategori yang dijadikan pedoman penilaian dalam melakukan penelitian,yaitu :

1. Kesederhanaan

2. Kejelasan dan kepastian 3. Keamanandan kenyamanan 4. Keterbukaan

5. Ekonomis,

6. Keadilan yang merata

7. Ketepatan waktu pelaksanaan

(6)

5 METODOLOGIPENELITIAN

Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif. Jadi penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara fundamental bergantung pada pengamatan manusia yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis. Lokasi penelitian ini adalah di kantor Camat Kuranji Kota Padang. Informan penelitiannya adalah beberapa masyarakat yang datang ke kantor camat Kuranji dalam membuat KK, KTP, Surat Keterangan Tidak Mampu, dan Surat Pindah serta pejabat berwenang di Kantor Camat Kuranji.

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder dan data primer. Tahap penelitian yang dilaksanakan adalah tahap pelaksanaan seperti menyiapkan jadual dan instrumen penelitian serta pada tahap pelaksanaan penelitian.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Sedangkan teknik pengumpulan dan penjamin keabsahan data dengan cara melakukan 8 langkah yaitu:

1. Perpanjangan keikutsertaan 2. Ketekunan/keajengan pengamatan 3. Trianggulasi

4. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi 5. Analisis kasus negatif

6. Pengecekan anggota 7. Uraian rinci

8. Auditing

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Temuan Umum Penelitian

a. Letak Astronomis Kecamatan Kuranji Letak astronomis Kecamatan Kuranji dengan ibu kota Kuranji terletak pada 0 584 LS dan 100 2111BT .

b. Letak Geografis Kecamatan Kuranji

Adapun batas-batas wilayah Kecamatan Kuranji adalah sebagai berikut:

1. Utara : Kec. Koto Tangah

2. Selatan : Kec. Padang Timur dan Kec.

Padang Utara 3. Timur : Pauh

4. Barat : Kec. Nanggalo dan Kec. Koto Tangah

Luas Wilayah Kelurahan Lokasi Penelitian di Kecamatan Kuranji

No Kelurahan Luas Wilayah (KM2)

1 Anduring 4,04

2 Pasar Ambacang

5,03 3 Lubuk Lintah 4,03

4 Ampang 4,03

5 Kalumbuk 6,02

6 Korong Gadang

7,05

7 Kuranji 9,07

8 Gunung Sarik 11,08 9 Sungai Sapiah 7,06

Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Kuranji N

o

Kelurahan T K

S D

SM P

SMA PT

1 Anduring 2 6 1 - 1

2 Pasar Ambacang

3 10 2 1 -

3 Lubuk Lintah

2 3 - - -

4 Ampang 2 3 - - -

5 Kalumbuk 5 6 - - -

6 Korong Gadang

4 6 2 - -

7 Kuranji 10 15 - 1 -

8 Gunung Sarik

3 4 1 2 -

9 Sungai Sapiah

1 4 2 - -

Jumlah 32 57 8 4 1

Jumlah Rumah Tangga (RT), Penduduk, dan Jumlah Rata-Rata Anggota Keluarga di

Kecamatan Kuranji N

o

Kelurahan RT Penduduk Rata-Rata Anggota Keluarga

1 Anduring 3.322 13.811 4

2 Pasar Ambacang

4.013 17.450 4

3 Lubuk Lintah 2.194 9.699 4

4 Ampang 1.373 6.380 5

5 Kalumbuk 2.003 9660 5

6 Korong Gadang

3.885 18.188 5

7 Kuranji 7.111 31.587 4

8 Gunung Sarik 3.707 16.625 4

9 Sungai Sapiah 2.741 12.387 5

Jumlah 30.351 135.787 4

Pertama, bila ditinjau dari pengurusan Kartu Keluarga (KK) sudah baik bila

(7)

6 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Pelayanan yang diberikan oleh pemerintahan kecamatan sudah bagus, baik dari ketersedian fasilitas yang sudah mencukupi maupun bentuk pelayanan yang diberikan oleh petugas atau pegawai pemerintahan kecamatan Kuranji.

Masyarakat tidak menemukan berbagai bentuk kesulitan dalam membuat KK, pelayanan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditentukan oleh Kecamatan Kuranji pada tahun 2014. Adapun kendala yang ditemukan masyarakat adalah begitu banyak masyarakat yang datang ke kantor camat sehingga antrian cukup panjang dan memerlukan waktu yang cukup lama. Meskipun demikian, pelayanan yang diberikan oleh pemerintahan kecamatan Kuranji sudah dapat digolongkan kedalam bentuk pelayanan yang baik karena adanya kepuasan yang dirasakan oleh masyarakat Kuranji itu sendiri.

Dari pelayanan yang diberikan oleh pegawai pemerintahan kecamatan Kuranji telah terdapat aspek-aspek yang harus ada dalam pelayanan publik yaitu pelayanan tidak berbelit- belit dan tidak menyulitkan warga, adanya kepastian dan kejelasan baik dari segi prosedur maupun biaya. Berdasarkan peraturan Kemenpan No 225 tahun 2004 tentang unsure prinsip pelayanan publik yang dijadikan kategori penilaian yakni adanya kesederhanaan dengan tidak adanya pelayanan yang berbelit- belit dan tidak menyulitkan masyarakat, kejelasan dan kepastian seperti prosedur, persyaratan pelayanan baik teknis maupun unit pembagian kerja. Dalam hal ini juga diamati tentang kejelasan dan kepastian tentang biaya maupun bukti-bukti serah terima hal yang diurus oleh masyarakat, adanya keterbuakaan dari pegawai dalam memberikan pelayanan, serta adanya keamanan dan rasa nyaman saat berada di kantor camat. Dalam pemberian pelayanan, pegawai mengutamakan rasa keadilan dan merata serta ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan.

Dari pelayanan yang diberikan oleh pegawai kecamatan Kuranji sudah sesuai dengan pengukuran indeks kepuasan masyarakat.

Kedua, bila ditinjau dari pengurusan Kartu Tanda Penduduk tidak jauh berbeda dengan masyarakat yang mengurus KK.

Masyarakat yang mengurus KTP juga mendapatkan pelayanan yang optimal yang

diberikan oleh pegawai pemerintahan kecamatan. Dalam pembuatan KTP, masyarakat tidak menemukan kesulitan yang berarti.

Pegawai di kecamatan Kuranji memberikan pelayanan dengan penuh kesabaran dan ramah terhadap masyarakat.

Dalam memberikan pelayanan, pegawai kecamatan sangat professional, dan sesuai dengan prosedur yang ada. Pelayanan diberikan tidak menyulitkan masyarakat serta adanya keterbukaan dan kejelasan baik dari segi biaya maupun bentuk pelayanan. Masyarakat saat berada di kantor camat mendapatkan rasa aman dan nyaman serta ketepan waktu dalam menyelesaikan setiap pembuatan KTP.

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan pengukuran indeks kepuasan masyarakat dalam memperoleh pelayanan seperti kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan dan kenyamanan, keterbukaan, ekonomis, keadilan yang merata, serta ketepatan waktu dalam pelaksanaan yang sesuai dengan kategori pengamatan yang ada pada peraturan Kemenpan No 225 tahun 2004.

Ketiga, bila ditinjau dari pengurusan Surat Keterangan Tidak Mampu masyarakat memperoleh kenyamanan dan rasa aman saat berada di kantor camat. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dipaparkan pada temuan khusus, dapat dikatakan bahwa pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan pengukuran indeks kepuasan masyarakat. Masyarakat memperoleh kemudahan dalam mendapatakan pelayanan, adanya kejelasan dan kepastian dari bentuk pelayanan maupun biaya, adanya rasa aman dan kenyamanan yang diperoleh masyarakat, keterbukaan dalam memberikan layanan, memberikan pelayanan yang adil dan merata serta adanya ketepatan waktu yang diberikan oleh pegawai kecamatan.

Pelayanan yang diberikan juga berkualitas dan prima karena pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Sinambela bahwa pelayanan harus ada transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak, serta adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban.

Keempat, bila ditinjau dari pengurusan surat pindah masyarakat sudah memperoleh pelayanan yang optimal dari pegawai.

Masyarakat memperoleh kepuasan dari pelayanan yang telah diberikan. Pada saat

(8)

7 mengurus surat pindah, masyarakat

mendapatkana keamanan dan kenyamanan saat berada di kantor camat, pelayanan yang diberikan tidak berbelit-belit dan tidak menyulitkan warga, adanya kejelasan, kepastian dan keterbukaan baik dari segi bentuk pelayanan maupun biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dalam mengurus surat pindah.

Dari keempat bentuk pelayanan yang ada di kantor camat Kuranji, dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar operasinal prosedur serta pengukuran indeks kepuasan masyarakat.

Berdasarkan indikatorpengamatan yang dilakukan dalam melihat bentuk pelayanan publik yang diberikan oleh Pemerintahan Kecamatan Kuranji terhadap masyarakat dalam membuat KK, KTP, Surat Keterangan Tidak Mampu, maupun Surat Pindah dapat dikatakan sudah terpenuhi sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi masyarakat terhadadap pelayanan publik sudah baik.

Berdasarkan peraturan dari Kemenpan No 225 tahun 2004 yakni unsure dan prinsip pelayanan public haruslah ada kesederhanan, kejelasan dan kepastian, keamanan dan kenyamanan, keterbukaan, ekonomis, keadilan yang merata, serta ketepatan waktu pelaksanaan, maka pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Kecamatan Kuranji sudah memenuhi apa yang ada pada peraturan Kemenpan tersebut.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan dari data hasil penelitian yang telah dipaparkan pada Bab IV baik dari segi prosedur, fasilitas, maupun pelayanan administratif, maka hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1.Persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik dalam membuat KTP masih perlu ada perbaikan khususnya dalam kejelasan informasi serta lamanya waktu yang diperlukan dalam membuat KTP, namun secara umum sudah baik karena pelayan yang diberikan sudah sesuai dengan SOP yang ditentukan oleh pemerintahan Kecamatan Kuranji dan telah memenuhi prinsip pelayanan yang sesuai dengan Kemenpan No 225 tahun 2004 yakni adanya kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan dan kenyaman, keterbukaan,

ekonomis, keadilan yang merata, serta ketepatan waktu pelaksanaan.

1. 2.Persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik dalam membuat KK masih perlu diperbaiki dan lebih dioptimalkan seperti waktu yang telah ditentukan pada SOP belum sepenuhnya sesuai dengan fakta yang ada, tetapi untuk hal lainnya sudah baik karena dalam mendapatkan pelayanan dari pemerintahan Kecamatan, masyarakat merasa puas atas kinerja dan pelayanan yang diperoleh. Pelayanan yang diberikan sesuai dengan SOP yang ada serta sesuai dengan indikator pada Kemenpa No 225 tahun 2004 tentang prinsip dan unsure pelayanan public yakni adanya kesederhanaan, kejelasan dan kepastian, keamanan dan kenyaman, keterbukaan, ekonomis, keadilan yang merata.

2. 3.Persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik dalam membuat Surat Keterangan Tidak Mampu perlu ditingkatkan lagi karena masih terjadinya antrian yang cukup panjang serta banyaknya masyarakat yang tidak memperoleh informasi serta waktu yang dierlukan dalam membuat surat keterangan tidak mampu belum sepenuhnya sesuai dengan ketetentuan yang berlaku, namun dari segi lain pelayanan yang diberikan sudah baik karena pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Kecamatan Kuranji sudah baik dan sesuai dengan SOP yang diterapkan oleh pemerintah Kecamatan Kuranji serta unsure pelayanan public oleh Kemenpan No 225 tahun 2004.

3. 4.Persepsi masyarakat terhadap pelayanan publik dalam membuat Surat Pindah masih perlu diperbaiki dan dimaksimalkan dari segi kejelasan informasi dan waktu harus lebih sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun secara umum pelayanan sudah baik karena pelayanan yang diberikan oleh pemerintah Kecamatan Kuranji mendapat tanggapan yang positif dari masyarakat. Hal ini terjadi karena pelayanan yang diberikan sangat baik dan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan oleh pemerintah Kecamatan serta unsure dan indikator pada Kemenpan No 225 tahun 2004.

A. Saran

1. Bagi pemerintah Kecamatan Kuranji:

a. Dari hasil penelitian ini diharapkan pemerintah Kecamatan untuk dijadikan sebagai evaluasi untuk memperbaiki kinerja dan pelayanan yang lebih maksimal.

(9)

8 b. Agar pemerintah Kecamatan Kuranji lebih

memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat khususnya pada ketepatan waktu.

Bagi masyarakat:

Agar lebih mengetahui dan memahami apa yang menjadi hak dan kewajiban sebagai masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari pemerintahan Kecamatan Kuranji.

Mengetahui prosedur dalam mengurus KK, KTP, Surat Keterangan Tidak Mampu, Surat Pindah dan lain sebagainya serta dapat menginformasikan kembali kepada masyarakat lainnya.

Bagi peneliti yang melakukan penelitian lanjutan agar mempersiapkan dan membuat perencanaan penelitian yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Hanurawan, Fattah.2010. Psikoogi Sosial Suatu Pengantar.Bandung : Remaja Rosdakarya.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara No.

63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang

Pedoman Umum

penyelenggaraan Pelayanan Publik.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. 225 tahun 2004 tentang pedoman umum Penyusunan indeks kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi pemerintah.

Kepres No 52 Tahun 1977 dalam pasal 7 tentang Kependudukan Kurniati, Nuri. 2012. Program Beras Miskin di

Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji Kota Padang.padang: STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Melisa, Dian. 2014. Program Bantuan

Langsung Sementara

Masyarakat (BLSM) di Nagari Buayan Lubuk Alung Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman.

Padang: STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Moenir H.A.S. 1997. Manajemen Pelayanan Umum. Bumi Aksara.Jakarta.

Moleong. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Pangewa, Maharuddin. 2004. Perilaku Keorganisasian. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Sampara, Lukman, Sugianto. 2001.

Pengembangan Pelaksanaan Pelayanan Prima. LAN RI.

Jakarta.

Siagian, P.Sondang. (1996). Manajmen Sumber Daya Manusia.Bumi Aksara. Jakarta.

Sinambela. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara Sugiyono.2012.Metodologi penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sujardi. 2012. Pengembangan Kinerja Pelayanan Publik. Bandung: PT.

Refika Aditama

Tim Penyusun. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi. Padang: STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Walgito, Bimo.2003. Psikologi Sosial.

Yogyakarta: Andi Offset.

Zuriah, Nurul. 2007. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan sebagai berikut: Dalam segi harga, Angkringan Nook sempat merasa bingung memilih harga yang

Effectiveness of Hybrid Micro-Learning for Financial Education 77 of Filipino Women Migrants in Italy Table 1 Summary matrix Level/ Measure Data to be gathered Data collection