• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK Dike Ratih Yulistiyani.docx - Unigal Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK Dike Ratih Yulistiyani.docx - Unigal Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Dike Ratih Yulistiyani. (2118180049). Pemanfaatan Etnomatematika Kerajinan Tangan Rajapolah Dalam Pembelajaran Matematika.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah fakta bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep matematika yang terbilang abstrak. Guru sebagai pendidik harus mampu mempermudah siswa untuk memahami konsep matematika. Salah satu caranya dengan mengkaitkan pembelajaran matematika dengan konteks budaya di kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, perlu adanya jembatan yang menghubungkan antara budaya dan pembelajaran matematika yaitu etnomatematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsepkonsep matematika yang terkandung dalam kerajinan tangan Rajapolah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi dengan jenis penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data hasil observasi, data wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, dan menarik kesimpulan. Adapun pengecekan keabsahan data melalui triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menunjukan etnomatematika pada kerajinan tangan Rajapolah khususnya anyaman pandan dan keterkaitan pada pembelajaran matematika sebagai berikut : (1) Terdapat aktivitas etnomatematika pada proses pembuatan kerajinan tangan anyaman. Dimana didalamnya terdapat proses perhitungan dan pengukuran bahan yang akan digunakan (2) Terdapat konsep matematika dalam kerajinan tangan Rajapolah yakni konsep geometri dan konsep aljabar.

Diantaranya persegi panjang, persegi, trapesium, balok, tabung dan SPLDV (3) Kerajinan tangan Rjapolah layak dijadikan objek pembelajaran matematika berbasis etnomatematika.

Kata Kunci : Etnomatematika, Kerajinan Tangan Rajapolah, Pembelajaran Matematika

Referensi

Dokumen terkait

From a psychological perspective, the teachings of Nūr Muhammad, who lived in the Banjar community in this case, are referred to as ‚Nr Muhammad typical of