• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ABSTRAK - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

Apa faktor yang mendasari perbedaan ketentuan hukum berdasarkan hubungan adopsi dalam hukum Indonesia dan Aljazair. Mendeskripsikan sebab-sebab perbedaan ketentuan perkawinan berdasarkan hubungan angkat dalam hukum Indonesia dan Aljazair.

Metode Penelitian

Sumber data primer yaitu data yang penulis peroleh atau kumpulkan langsung dari sumber aslinya yaitu berupa UU No. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh penulis dari data primer yang terdiri dari rekod, catatan dan arsip.

Sistematika Pembahasan

Dibahas tentang pengertian perkawinan anak angkat, status hukum anak angkat dalam hukum Islam, dan perkawinan anak angkat dalam hukum Islam dan hukum Indonesia. Bab ini memberikan gambaran tentang negara Aljazair, sejarah hukum Aljazair, dan ketentuan perkawinan angkat dalam hukum Aljazair.

PERKAWINAN BERDASARKAN HUBUNGAN ANGKAT DALAM PANDANGAN HUKUM ISLAM DAN PERUNDANG-

UNDANGAN INDONESIA

Pengertian Perkawinan Berdasarkan Hubungan Angkat

Hubungan pengangkatan anak adalah hubungan yang timbul akibat pengangkatan anak yang dalam hukum Islam dikenal dengan istilah al-Tabanni. Jadi, perkawinan berdasarkan hubungan angkat adalah perkawinan yang dilakukan antara dua orang yang berada dalam hubungan angkat, boleh jadi anak angkat dengan orang tua angkatnya atau dengan saudara angkatnya atau hubungan angkat lainnya.

Status Hukum Hubungan Angkat

يبتلاي

نأمضي

ىذلافرعي

نأنبا

ىإسفن

ةلماعمءا بأا

نمةهج

يلعنمو

نأشبلك

نودنأ

ببسن

نوكينبإ

ايعرشاو

تبثي ل

ماكحاةو بلا

Pengangkatan anak tersebut lebih didasarkan pada perasaan orang yang menjadi orang tua angkat untuk membantu orang tua kandung dari anak angkat tersebut atau bagi pasangan suami istri yang tidak dikaruniai keturunan agar anak angkat tersebut dapat dididik. disekolahkan, sehingga diharapkan nantinya anak dapat mandiri dan meningkatkan taraf hidup di masa yang akan datang. Karena hubungan angkat tidak mengakibatkan beralihnya hubungan hukum anak angkat dari orang tua kandung kepada orang tua angkat.

نأبس ي

Maka dari pengertian awal ini, status hukum hubungan angkat berbeda dengan status hukum hubungan biologis.

وفرعي

دلورغ

سفنةبسن

نبإاحيحصلا

Perkawinan Berdasarkan Hubungan Angkat Dalam Hukum Islam dan Perundang-Undangan Indonesia

Hukum Indonesia, baik hukum perkawinan maupun penyusunan hukum Islam, memiliki nilai sejarah di balik perumusannya. 38 Abdul Halim, Politik Hukum Islam di Indonesia (Ciputat: Ciputat Press) hukum perkawinan sejalan dengan keberagaman masyarakat Indonesia. orang tua angkat) 44.

Fraksi Persatuan Pembangunan (FPP) inilah yang menentang berbagai ketentuan yang dianggap bertentangan dengan syariat Islam. Situasi menjadi tenang dan terkendali setelah beberapa hal yang bertentangan dengan syariat Islam dikompromikan. Selain UU Perkawinan, aturan lain yang juga menjadi pedoman umat Islam Indonesia adalah Kompilasi Hukum Islam (KHI).

52 Menurut Busthanul Arifin, perlunya menyusun hukum Islam didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut. Hukum Indonesia, yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 1991 tentang Susunan Hukum Islam (KHI), juga membolehkan perkawinan berdasarkan hubungan angkat. Dengan demikian, perkawinan tersirat berdasarkan hubungan angkat diperbolehkan baik dalam hukum Indonesia maupun hukum Islam.

Hukum Indonesia, baik Undang-Undang Perkawinan maupun Kitab Undang-Undang Hukum Islam telah menetapkan kebolehan perkawinan berdasarkan hubungan angkat. Mereka menuntut perubahan RUU, terutama pasal-pasal yang bertentangan dengan syariat Islam.

PERKAWINAN BERDASARKAN HUBUNGAN ANGKAT DALAM PERUNDANG-UNDANGAN ALJAZAIR

Gambaran Umum Negara Aljazair

Selain penganut mazhab Maliki, juga terdapat sebagian kecil pemeluk mazhab 'Iba>d}i>64 Mazhab ini merupakan mazhab yang berkembang dari masyarakat Khawa>rij. Masyarakat Syi'ah yang semula memiliki empat mazhab, termasuk tiga mazhab yang masih berkembang (Ja'fa>ri> (Ima>mi), Zaydi> dan Isma'i>li>)65. Mazhab 'Iba>d}i> merupakan salah satu mazhab Khawa>rij dan kelompok ini merupakan salah satu yang paling dekat dengan Ahl Sunnah wa al-Jama>'ah, tidak terlalu fanatik, dan jauh dari radikalisme.

Tokoh yang berperanan besar dalam mazhab ini ialah Ja>bir Ibn Ziya>d Al-Azdi> dari negara Oman (meninggal tahun 93 H/711 M), murid dari sejumlah sahabat Nabi, termasuk Anas Ibn . Ma>lik, Ibn Mas'ud, 'As. Malah dalam mazhab 'Iba>di, Jabirlah yang dianggap sebagai pengasas mazhab pertama. Namun, mazhab ini tetap disandarkan kepada Abdullah Ibn Ibad kerana beliaulah yang paling banyak muncul dalam bidang politik pada zaman Dinasti Umayyah dan kerana kemasyhuran beliau, mazhab ini kemudiannya dinisbahkan kepada beliau. 67.

Kitab terpenting dari aliran ini adalah Di>wa>n Ja>bir Ibn Ziya>d, yang diikuti oleh pengikut 'Iba>di> dan digunakan sebagai sumber hukum untuk sekolah mereka. Adapun metode yang dikenal oleh para ulama 'Iba>d}i> terdahulu dalam merumuskan pendapat untuk memecahkan masalah antara. Keempat, jika masalah masih belum terselesaikan, dicari solusinya dengan bantuan Qiya>s di Tunisia, Afrika Timur dan Libya.

Sejarah Perundang-Undangan Aljazair

Selain itu, teks ini juga merupakan salah satu unsur undang-undang Prancis tentang hukum keluarga yang dibuat pada tahun 1984. Kadi dapat mengesampingkan persyaratan usia jika itu demi kepentingan para pihak. Tanpa mengesampingkan Pasal 7 di atas, perkawinan anak di bawah umur dilangsungkan oleh wali atau sesudahnya oleh seorang kerabat.

Sebelum amendment : It is permissible to enter into marriage with more than one wife within the limits of Shari'ah if there is a just cause and the condition of equality can be fulfilled. Sesudah amendment: It is permissible to enter into marriage with more than one wife within the limits of Sharia if there is a justified motivation and the conditions and intention of fair treatment. The husband must notify the existing wife and the future wife and must make a request for permission for the marriage to the head of the court in the jurisdiction of the marriage.

The presiding judge can authorize the new marriage if he verifies their consent and finds that the husband has proven the justified reason and his ability to provide equal treatment and the necessary conditions for married life. Contribute together to the preservation of the family's interests and to the protection of children and their healthy education. In case of a dispute about the reward, the judge orders the payment of an amount not greater than the value of the corresponding money on the date of the decision. 89.

Ketentuan Perkawinan Berdasarkan Hubungan Angkat Dalam Perundang-Undangan Aljazair

Jika kedua mempelai yang akan dinikahkan diketahui memiliki salah satu syarat yang disebutkan dalam pasal-pasal di atas, perkawinan mereka dianggap perkawinan terlarang. Selain itu, Aljazair juga melarang warga negaranya memiliki dua istri, yang keduanya merupakan hubungan angkat. Dilarang memiliki sebagai istri bersama dua saudara perempuan dengan darah (penuh, setengah atau rahim) atau keluarga angkat, atau seorang wanita dan bibinya, ayah / ibu, tempat) atau hubungan asuh.

Pasal-pasal di atas menegaskan bahwa hubungan angkat disamakan dengan hubungan biologis, sehingga perkawinan tidak dapat dilangsungkan.

ANALISIS KOMPARASI KETENTUAN PERKAWINAN BERDASARKAN HUBUNGAN ANGKAT DALAM

Implikasi Status Hukum Ketentuan Perkawinan Berdasarkan Hubungan Angkat dalam Perundang-undangan Indonesia dan

Sehubungan dengan istri atau sebagai bibi atau keponakan dari istri, jika seorang laki-laki mempunyai lebih dari satu istri; Ketentuan tentang nikah haram kemudian direformasi dengan Kompilasi Hukum Islam (KHI) yang dijadikan pedoman bagi umat Islam di Indonesia dalam masalah hukum keluarga. Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa hubungan adopsi tidak termasuk sebagai penghambat perkawinan.

Karena hubungan angkat bukan merupakan halangan untuk menikah, maka pernikahan berdasarkan hubungan angkat secara implisit dapat dilakukan. Berbeda dengan Indonesia, Aljazair melalui Undang-undang Keluarga tahun 1984 melarang perkawinan jika kedua mempelai berada dalam hubungan angkat. Pasal 24 menyebutkan bahwa hambatan perkawinan mutlak ada tiga, yaitu hambatan karena keturunan (keturunan), karena kekerabatan (kedekatan) dan karena hubungan angkat (asuh).

Artinya : Hambatan mutlak perkawinan, yaitu hambatan yang didasarkan atas kekerabatan, kekerabatan dan pengangkatan anak. Selanjutnya, Aljazair menegaskan pelarangan perkawinan berdasarkan hubungan angkat pada pasal kedua, yang menyatakan bahwa hubungan adopsi sama dengan hubungan biologis. Dari perbedaan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam hal pewarisan, dalam hukum Indonesia, hubungan angkat angkat tidak dapat saling mewarisi karena hubungan tersebut berbeda dengan hubungan biologis, tetapi dalam hukum Aljazair, hubungan angkat angkat dapat diwariskan karena sama dengan hubungan biologis. .

Faktor-Faktor Yang Mendasari Perbedaan Ketentuan Perkawinan Berdasarkan Hubungan Angkat Dalam Perundang-Undangan

Kedua, kompilasi hukum Islam juga tidak melarang perkawinan berdasarkan hubungan angkat antara calon suami dan istri. Oleh karena itu, perkawinan berdasarkan hubungan angkat diperbolehkan dalam KHI karena hubungan angkat bukanlah halangan untuk menikah. Dapat dilihat dari kedua pasal di atas bahwa hubungan angkat tidak sama dengan hubungan biologis karena anak angkat masih berhubungan melalui garis keturunan dengan orang tua kandung dan keluarganya.

Ketentuan ini menyamakan hubungan angkat dengan hubungan biologis sehingga jelas bertentangan dengan hukum Islam karena hubungan angkat adalah salah satu mahram perkawinan. Hukum Aljazair terinspirasi dari hukum Tunisia yang juga mengkategorikan hubungan adopsi sebagai salah satu penghambat perkawinan. Artinya: hubungan yang dilarang berdasarkan hubungan angkat adalah sama dengan yang disebutkan dalam dua pasal sebelumnya.

Ketentuan tentang pengangkatan anak sebagai penghalang perkawinan juga tidak berasal dari Undang-undang yang dibuat oleh. Hubungan pengangkatan anak merupakan salah satu hambatan perkawinan dalam hukum Aljazair sehingga menyebabkan perkawinan yang didasarkan pada hubungan pengangkatan anak dilarang. Oleh karena itu jelaslah bahwa penyebab lain dari hubungan adopsi sebagai salah satu penghambat perkawinan adalah pengaruh bentuk.

PENUTUP

  • Kesimpulan
  • Saran
  • Ketentuan Perkawinan Berdasarkan Hubungan Angkat dalam Perundang-undangan Indonesia
  • Ketentuan Perkawinan Berdasarkan Hubungan Angkat dalam Perundang-undangan Aljazair
  • Sebab-sebab Yang Mendasari

Artinya: “Halangan mutlak untuk menikah terdiri dari halangan dari hubungan sedarah, hubungan dekat, dan hubungan angkat.” Lampiran 2 Tabel Implikasi Status Hukum Ketentuan Perkawinan Berdasarkan Hubungan Adopsi dalam Perundang-Undangan Indonesia dan Aljazair Serta Alasan Yang Mendasarinya Ponorogo: STAIN Ponorogo Press, 2014).

Referensi

Dokumen terkait

Dari analisis data tersebut dapat disimpulkan bahwa pembiasaan di MI Ma‟arif Cekok dapat membentuk siswa terbiasa melakukan apa yang sudah diterapkan peraturan disekolah seperti Visi