• Tidak ada hasil yang ditemukan

abstrak - - Electronic theses of IAIN Ponorogo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "abstrak - - Electronic theses of IAIN Ponorogo"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

4 Ruhan Sanusi, Kuliah Wahidiyah Menerangi Hati dan Makrifat Billah wa Rasulihi Saw., 5. Sesungguhnya dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh. rosak atau kotor, seluruh badan akan rosak. Dan hati yang kotor tidak akan dapat mendekati Allah. sebelum membersihkan hatinya terlebih dahulu. Dan Alhamdulillah, pada tahun 1963 S'alawat telah dianjurkan dengan nama "S}alawat Wah}idiyah" dari Pondok Pesantren Kedunglo.

WAH{ IDIYAH (Studi kasus pada Jamaat S{alawat Wah{idiyah Masjid al-Muwa>h}idin, Madusari, Siman, Ponorogo). Bagaimana pelaksanaan Taskijat al-Nafs jama'ah S{alawat Wah{idiyah Al-Muwa>h}idin Masjid Madusari, Siman, Ponorogo. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tugas al-nafs jama'ah S{alawat Wah{idiyah Al-Muwa>h}idin Jamia, Madusari, Siman, Ponorogo.

Tepatnya peneliti meneliti jemaah masjid al-Muwa>h}idin yang terletak di Jln. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada banyaknya jamaah yang mengikuti amalan S{alawat Wah{idiyah dan penyesuaian topik yang dipilih.

Teknik pengumpulan data

Peneliti menggunakan partisipan aktif, yaitu dalam hal ini peneliti datang ke tempat orang yang diamati dan terlibat dalam kegiatan tersebut. Dalam observasi ini peneliti ikut serta dalam aktivitas jamaah dan mengamati aktivitas yang terjadi di Jamaat S}alawat Wah}idiyah Masjid al-Muwa>h}id, ciri-ciri fisik dan situasi sosial. Dalam hal ini peneliti memulai dari pengamatan deskriptif yang luas, yaitu mencoba menggambarkan secara umum dan keadaan umum yang terjadi di Jamaat S{alawat Uah{idiyah Masjid al-Muwa>h}id.

Dan yang terakhir, setelah melakukan analisis lebih lanjut dan observasi berulang-ulang di Jama'ah S{alawat Wah{idiyah Masjid al-Muwa>h}idin, peneliti dapat melanjutkan penelitiannya dengan melakukan observasi selektif. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai sejarah kedatangan S{alawat Wah{idiyah di desa Madusari Siman Ponorogo. Hal ini dilakukan guna memperoleh data mengenai ajaran S{alawat Wah{idiyah dan pelaksanaannya di desa Madusari Siman Ponorogo.

Jamaat Masjid al-Muwa>h}id : Untuk memperoleh data mengenai implementasi konsep tazkiyyah al-nafs dalam penerapan konsep tazkiyyah al-nafs pada Sh}alavat Uah}idiyyah dari jamaah al. -Muwa>h Masjid }idin desa Madusari Siman Ponorogo. Teknik dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data dari sumber non manusia, sumber ini terdiri dari dokumentasi dan catatan 22 Metode ini digunakan peneliti untuk memperoleh data tentang konsep.

Analisis data

Dengan menampilkan data akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan pekerjaan selanjutnya, berdasarkan apa yang telah Anda pahami. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sejak awal, namun bisa juga tidak, karena permasalahan dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan merupakan temuan-temuan baru yang belum pernah ada sebelumnya.Temuan tersebut dapat berupa gambaran atau deskripsi suatu objek yang sebelumnya gelap atau gelap sehingga ketika diteliti menjadi jelas.

Pengecekan Keabsahan Temuan

  • Credibility (validitas internal)
  • Transferability (validitas eksternal)
  • Dependability (reabilitas)
  • Confirmability (obyektivitas)

Tingkat kepercayaan terhadap keabsahan data (kredibilitas data) dapat diperiksa dengan menggunakan teknik observasi teliti dan triangulasi. Validitas eksternal menunjukkan derajat keakuratan atau kesesuaian hasil penelitian pada populasi tempat sampel diambil. Nilai transfer ini dikaitkan dengan pertanyaan-pertanyaan sehingga hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain.

Agar hasil penelitian kualitatif dapat dipahami oleh orang lain, sehingga hasil penelitiannya dapat diterapkan, maka peneliti harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya dalam laporannya. Dengan cara ini, pembaca menjadi sadar akan hasil penelitian tersebut, sehingga mereka dapat memutuskan apakah ingin menggunakan hasil penelitian tersebut di tempat lain. Untuk itu uji reliabilitas dilakukan dengan melakukan audit terhadap seluruh aktivitas peneliti yang berkaitan dengan penelitian. 29.

Dalam penelitian kualitatif, konfirmabilitas mirip dengan uji reliabilitas, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Jika hasil penelitian merupakan fungsi dari proses yang dilakukan, maka penelitian tersebut memenuhi konfirmabilitas.

Tahapan-Tahapan Penelitian

Tahap Pra Lapangan

Tahap pra lapangan ini meliputi: penyiapan desain penelitian, pemilihan bidang penelitian, pengurusan izin, penelusuran dan penilaian kondisi lapangan, pemilihan dan penempatan informan, penyiapan peralatan penelitian yang berkaitan dengan masalah etika penelitian.

Tahap Penelitian di Lapangan

Tahap Analisis Data

Tahap pra lapangan ini meliputi: penyusunan desain penelitian, pemilihan bidang penelitian, pengurusan izin, penyelidikan dan penilaian kondisi lapangan, pemilihan dan pemanfaatan informan, penyiapan peralatan penelitian mengenai masalah etika penelitian. maksud, maksud dan kedudukan analisis data. Namun analisisnya dilakukan lebih intensif, tema dan hipotesis diperkaya, diperdalam dan dikaji lebih lanjut dengan memadukannya dengan data dari sumber lain. Dalam hal ini peneliti harus berpegang teguh pada etika penelitian, sehingga membuat laporan apa adanya, objektif, meskipun akan menemui kendala.

Sistematiaka Pembahasan

Bab ini akan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian, metode penelitian dan akan diakhiri dengan pembahasan yang sistematis. Dalam kajian teori ini pembahasan meliputi teori kesadaran, teori tazkiyat al-nafs dan S{alawat Wah{idiyah. Bab ketiga, Hasil Penelitian, dalam hal ini memuat hasil-hasil penelitian di lapangan, yang meliputi data umum berupa sejarah munculnya S{alawat Wah{idiyah, serta data khusus seperti sejarah munculnya S{alawat Wah{idiyah. pengenalan ajaran S{alawat Wah{idiyah, konsep tazkiyat al-nafs dalam Sh}alawat Wah}idiyah dan implementasi konsep tazkiyat al-nafs dalam S{alawat Wah{idiyah.

Bab ini berisi analisis data bagaimana konsep tazkiyat al-nafs dalam Wah}idiyah, analisis bagaimana konsep tersebut diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari Jama'ah S}alawat Wah}idiyah.

LANDASAN TEORI DAN

TELAAH HASIL PENELITIAN TERDAHULU

Landasan Teori

  • Tahalli

Pandangan Al-Ghazali menekankan asas tazkiyat al-nafs dengan tauhid dan seterusnya memusatkan jiwa sepenuhnya kepada Allah Swt., tanpa disertai unsur lain yang menyebabkan manusia terhalang dan melupakanNya.46. Dalam perbincangan tentang keajaiban jiwa, tazkiyat al-nafs sebagai jiwa yang sedar untuk mengenal Allah SWT. Sebaliknya tadsiyat al-nafs iaitu jiwa yang lupa diri dan tidak mahu mengenal Allah SWT.

Karena jiwa yang suci dan suci merupakan syarat utama untuk bisa kembali kepada Allah SWT, karena Allah SWT. dia suci dan murni dhat dan hanya menginginkan atau menerima mereka yang suci. Dari uraian di atas jelaslah bahwa tujuan tazkiyat al-nafs pada dasarnya adalah untuk memperoleh kesucian dan kesempurnaan jiwa agar manusia dapat berhubungan harmonis dengan Allah SWT, sesama manusia dan makhluk lainnya. Dari tujuan di atas sebenarnya manusia yang terbentuk dari konsep tazkiyat al-nafs Al-Ghazali adalah orang-orang yang berjiwa suci dan sadar akan hubungannya dengan Allah SWT, sesama manusia dan makhluk Allah SWT. lain.

57 Ibid., 317. . orang lain, kerana dia harus diajar menggunakan lidah untuk sentiasa mengingati Allah SWT. 58. d) Unsur. Dalam kitab Al-iqis}a>d fi al-I'tika>d Al-Ghazali menerangkan penyucian jiwa mesti didahului dengan ilmu Allah SWT. Entri yang dimaksudkan di sini adalah untuk mengetahui dan meyakini Dhat, sifat, af'al Allah Swt.

Pada unsur ibadah, Al-Ghazali mengkonsepkan tazkiyat al-nafs sebagai upaya seseorang untuk selalu menunaikan ibadah sesuai dengan syarat syariat yang diturunkan Allah SWT. Kesimpulannya, unsur pengisian jiwa dengan sifat-sifat terpuji (tah}alli atau tah}liyat an-nafs) mengharuskan terlebih dahulu mengosongkan jiwa dari sifat-sifat tercela (takhalli atau takhliyat an-nafs), sedangkan unsur takhalli atau takhliyat an-nafs nafs pertama-tama memerlukan unsur kesalehan sosial (adat), serta unsur adat yang mengharuskan ketaatan beribadah kepada Allah SWT. ibadah), dan yang terakhir unsur ibadah memerlukan pengenalan kepastian bahwa Allah SWT. Adapun penyakit jantung yang menjadi penghalang manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. antara lain: a) Shirik atau Mushrik.

Ubu>diya adalah ifat kepada Allah Swt., ibadah kepada-Nya dan perilaku (suluk) sesuai dengan petunjuk-Nya. Beribadat semata-mata menjalankan perintah Allah SWT., bukan kerana mencari pahala atau inginkan syurga dan takut neraka. Manakala zuhud yang lebih tinggi ialah zuhud mereka yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Oleh karena itu, yang melekat dalam kesabaran adalah taslim (penerimaan) dan kepuasan terhadap qadha' Allah SWT.101. Tidak mungkin seorang sufi yang telah mencapai beberapa tahap penyucian diri dan mengaku selalu berada di sisi Allah SWT, tanpa bertawakal pada apa yang telah ditetapkan Tuhannya. Yang dimaksud dengan rasa takut di sini bukan berarti menghindari dan membenci Allah (swt), namun sebaliknya, berusaha mendekatkan diri kepada Allah (swt).

Inilah ketakutan yang paling sempurna dan paling utama karena orang yang mengenal Allah SWT otomatis takut kepada-Nya.

Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

  • pemberian apresiasi positif kepada anak yang menjalankan perintah-Nya. 2

Program Studi Jurusan Pendidikan Agama Islam STAIN Tarbiyah Ponorogo Tahun 2011 dengan judul Pengaruh Pembelajaran S}alawat Wah}idiyah Terhadap Perkembangan Moral Masyarakat (Studi Kasus di Dusun Jambean Desa Çeok Babadan Ponorogo). Hasil penelitian adalah: 1) Dalam proses pembelajaran S}alawat Wah}idiyah di Dusun Jambean mencakup komponen pembelajaran yaitu menggunakan metode dalam mengajar, untuk pembelajaran wah}idiyah menggunakan metode ceramah dan keteladanan, untuk Wah}idiyah menggunakan metode ceramah dan keteladanan, untuk Wah}idiyah menggunakan metode ceramah dan keteladanan, untuk Wah}idiyah menggunakan metode ceramah dan keteladanan, untuk Wah}idiyah menggunakan metode ceramah dan keteladanan, untuk Wah } Amalan idijah dengan menggunakan olah raga atau latihan dan kebiasaan.

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

297 PENDIDIKAN NILAI-NILAI MORAL PESERTA DIDIK MELALUI EKSTRAKURIKULER PRAMUKA KELAS IV DI UPT SD NEGERI 112 GRESIK Nurul Komariyah1, Nataria Wahyuning Subayani2 Pendidikan Guru