ABSTRAK
Peningkatan Kemandirian Belajar dan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving
Di Kelas VII.A SMPN 4 Bukittinggi
Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang Oleh, Sri Rezeki, 2017
Penyebab kurangnya kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII.A SMP Negeri 4 Bukittinggi adalah karena model pembelajaran yang digunakan guru masih kurang bervariasi, peserta didik merasa tidak mampu mengerjakan tugas yang diberikan, bahkan kebanyakan latihan dan PR hanya melihat hasil pekerjaan temannya saja, peserta didik cenderung mudah menyerah ketika mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah, dan sebagian peserta didik tidak berani menyampaikan hasil jawaban ke depan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving. Model pembelajaran ini pada dasarnya membantu peserta didik untuk menemukan solusi dan mempresentasikan suatu masalah secara kreatif. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan proses peningkatan kemandirian dan kemampuan pemecahan masalah selama pembelajaran matematika dengan menerapkan model pembelajaran Creative Problem Solving.
Jenis penelitan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian terdiri atas dua siklus yang terdiri atas empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan pada peserta didik kelas VII.A SMP Negeri 4 Bukittinggi di semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian berjumlah 38 orang. Data penelitian diperoleh melalui catatan lapangan, lembar observasi kemandirian belajar, kuis pada akhir pembelajaran setiap pertemuan, tes kemampuan pemecahan masalah setiap siklus, dan angket kemandirian belajar. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving. Peningkatan dapat dilihat dengan meningkatnya tingkat persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah dari 61 % menjadi 83%. Kemandirian belajar matematika pada semua indikator lembar observasi dan aspek yang diamati pada angket kemandirian berhasil ditingkatkan dan mencapai 73%. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving mampu meningkatkan kemandirian belajar dan kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik kelas VII.A SMP Negeri 4 Bukittinggi pada semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Matematika
