• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adaptasi Skala Self-Leadership Scale (RSLQ)

N/A
N/A
Intan Sarpina A

Academic year: 2024

Membagikan "Adaptasi Skala Self-Leadership Scale (RSLQ)"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

Kepemimpinan diri mewakili kemampuan individu untuk melakukan kontrol (efikasi diri) atas pilihan situasi untuk berpartisipasi dan memberikan penghargaan intrinsik yang biasanya dikaitkan dengan pencapaian tujuan (Stanley Ross, 2014). Oleh karena itu penting bagi seorang individu untuk mengetahui kiat-kiat kepemimpinan diri yang baik dan aspek-aspeknya. Boss dan Sims Jr (2008) mengemukakan bahwa kepemimpinan diri terdiri dari perilaku dan strategi kognitif tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan kinerja individu.

Kepemimpinan diri atau self-leadership adalah serangkaian proses yang digunakan individu untuk mengendalikan perilakunya sendiri. Kepemimpinan diri adalah kepemimpinan diri yang berbicara tentang sikap proaktif (mengambil inisiatif dan bertanggung jawab) dengan landasan kesadaran diri (memahami misi dan panggilan Anda dalam semua aspek kehidupan). Kepemimpinan mandiri akan memungkinkan peningkatan efektivitas individu bila dijalankan dengan strategi yang tepat.

Manajemen diri dapat dicapai secara tepat dengan bantuan tiga strategi yang dilakukan pada tingkat individu, yaitu.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Self-Leadership

Namun ketika suatu organisasi berada pada situasi yang memerlukan komitmen pegawai yang tinggi, maka pengembangan kemampuan self-leadership akan tepat bagi organisasi untuk tetap eksis dalam situasi tersebut. Bagi organisasi yang memerlukan inovasi tingkat tinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya atau melayani masyarakat dengan cepat dan efisien, maka pengembangan kemampuan kepemimpinan mandiri sangat diperlukan. Kreativitas dan kepemimpinan diri, menurut beberapa ahli, merupakan pendahulu penting bagi inovasi individu (Kalyar, 2011): semakin meningkat.

Derajat saling ketergantungan dalam sistem kerja suatu organisasi akan mempengaruhi seberapa besar kepemimpinan mandiri diperlukan. Kepemimpinan mandiri diperlukan ketika ketergantungan dalam pelaksanaan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tidak terlalu tinggi. Oleh karena itu, pengembangan kepemimpinan mandiri tidak cukup dalam lingkup proses produksi tertentu di sektor manufaktur yang tingkat saling ketergantungannya tinggi.

Semakin kompleks pekerjaan yang perlu dilakukan maka pengembangan keterampilan manajemen diri akan semakin kurang efektif, karena dalam situasi seperti ini tidak mungkin satu orang menguasai berbagai bidang dalam waktu yang bersamaan.

Dampak dari Self-Leadership

Hal itu harus dibarengi dengan kekuatan yang berasal dari dalam diri individu dan mampu menghadapi tantangan apa pun di bidang kreativitas. Derajat saling ketergantungan dalam sistem kerja suatu organisasi akan mempengaruhi sejauh mana self-leadership diperlukan ketika ketergantungan dalam menjalankan tugas-tugas yang ada dalam organisasi tidak begitu besar. Kalaupun harus dilakukan, pengembangan self-leadership harus dilakukan secara bertahap, tergantung periodisasi kompleksitas pekerjaannya, tentunya tetap disesuaikan dengan kemampuan individu yang terlibat dan memerlukan waktu yang tidak sedikit. pengendalian) seorang pemimpin akan berkurang dan pengendalian tidak perlu seketat pengawasan terhadap bawahan yang tidak independen.

Keterampilan kepemimpinan mandiri dapat mengurangi tingkat ketergantungan pada otoritas pemimpin tradisional, berkat pemberdayaan bawahan dengan tanggung jawab yang mereka perlukan untuk melaksanakan tugasnya. -kepemimpinan dapat dianggap sebagai pengganti kepemimpinan, yang merupakan alternatif dari pendekatan kepemimpinan top-down dengan otoritas hierarki formalnya, karena dengan kepemimpinan mandiri pendekatan bottom-up menjadi semakin luas, yang pada akhirnya akan memungkinkan organisasi yang lebih baik. pertunjukan. Hal ini dimungkinkan karena pola pikir dan tindakan individu dalam organisasi, yang kemudian dapat dijadikan alat untuk menganalisis kinerja organisasi, baik secara sebagian maupun secara keseluruhan.

Keterampilan manajemen diri akan memungkinkan karyawan mengatasi berbagai tantangan yang disebabkan oleh sistem organisasi saat ini yang lebih kompleks dan dinamis karena kemampuan mereka dalam mengambil keputusan lebih cepat karena pendelegasian wewenang yang lebih jelas.

Pengukuran Self-Leadership

Domain Ukur

Proses Penulis Item

Validitas Logis

Proses Validasi dari Validitas Logis a. SME 1

Pada tanggal 6 Juni 2023, peneliti meminta kesediaan pelaku UKM untuk melakukan percakapan sopan melalui WhatsApp, seperti menyapa, memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan, serta meminta kesediaan. Berdasarkan hasil diatas menunjukkan hasil penelitian yang dilakukan oleh tiga orang Ahli Mata Pelajaran (SME) mengenai tampilan skala secara keseluruhan (umum), pengenalan skala, identitas responden, serta petunjuk pengisian. skala dan pilihan respons. Hasil review UKM terhadap kinerja timbangan secara keseluruhan (umum) menunjukkan bahwa kinerja timbangan secara keseluruhan secara umum cukup baik, namun terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki di berbagai bagian, seperti petunjuk pengisian timbangan dan pilihan respons.

Hasil penilaian UKM pada skala pendahuluan menunjukkan bahwa pengenalan secara umum baik dan informasi yang diberikan jelas. Hasil survei UKM berikut ini terdapat pada bagian identitas responden, dan hasilnya menunjukkan bahwa identitas responden secara umum sudah lengkap dan sesuai. Hasil evaluasi SME yang terakhir yaitu petunjuk pengisian skala dan pilihan jawaban menunjukkan perlu adanya perbaikan susunan kata pada bagian petunjuk, dimana SME pada kalimat “membaca dan memahami setiap item” menyarankan agar akan lebih baik jika kata item diubah menjadi item.

Selain itu, hasil penelitian lain menunjukkan secara umum sudah memadai dan lengkap sehingga baik untuk disebarluaskan.

Hasil Validasi dari Validitas Logis a. Uraian Umum

Proses Validasi dan Validitas Tampang 1. Proses Validasi dari Validitas Tampang

Validitas wajah dilakukan untuk mengetahui seberapa akurat atau tepat suatu instrumen ditinjau dari penampilan atau wajah responden. Bagian pertama adalah bagian umum yang meliputi tata letak skala, jenis dan ukuran font, serta bagian bentuk skala. Hasil yang diperoleh adalah tata letak skala, jenis dan ukuran huruf, serta bentuk skala yang digunakan sudah baik, jelas, mudah dipahami dan menarik untuk dibaca.

Bagian kedua merupakan bagian tinjauan khusus yang meliputi pengenalan skala, identitas responden, instruksi kerja dan item pernyataan. Hasil review yang dilakukan oleh 5 orang reviewer menunjukkan bahwa bagian pendahuluan, identitas responden dan petunjuk penggunaan skala sudah baik, jelas dan mudah dipahami. Selain itu, hasil telaah terhadap butir-butir pernyataan menunjukkan terdapat 1 butir pernyataan yang isi dan bahasanya kurang jelas dan tidak sesuai sehingga perlu dilakukan koreksi susunan kata.

Secara keseluruhan, item yang dinilai oleh lima reviewer sudah sesuai, jelas dan mudah dipahami.

Populasi dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data 1. Reliabilitas

Validitas Konstruk

Proses Uji Coba

Jenis Kelamin

Pada diagram batang di atas, terdapat dua kelompok gender, laki-laki dan perempuan. Berdasarkan hasil analisis dengan aplikasi IBM SPSS versi 26 diperoleh hasil bahwa skala penelitian berjumlah 50 orang, terdiri dari 18 orang laki-laki dan 32 orang perempuan.

Usia

Jenis Kelamin

Usia

Suku

Diagram batang di atas menunjukkan terdapat lima suku bangsa yaitu Bugis, Makassar, Toraja, Mandar dan lain-lain (di luar suku yang telah dijelaskan). Berdasarkan hasil analisa yang dilakukan peneliti diketahui bahwa suku Bugis berjumlah 24 orang, suku Makassar 6 orang, suku Toraja 9 orang, suku Mandar 3 orang dan 8 orang. orang-orang berada di luar suku yang dijelaskan.

Suku

Asal Universitas

Pada diagram batang di atas terdapat empat pengelompokan perguruan tinggi yaitu Universitas Bosowa, Universitas Negeri Makassar, Universitas Negeri Makassar dan Universitas Muslim Indonesia. Berdasarkan hasil analisis diketahui mahasiswa berasal dari Universitas Bosowa sebanyak 35 orang, Universitas Negeri Makassar sebanyak 6 orang, Universitas Hasanuddin sebanyak 6 orang, dan Universitas Muslim Indonesia sebanyak 3 orang.

Program Studi

Asal Universitas

Program Studi

Semester

Pada diagram batang di atas terdapat tiga pengelompokan semester, yaitu mahasiswa semester 2 (dua) sampai dengan 4 (empat), mahasiswa semester 6 (enam) sampai dengan 8 (delapan), mahasiswa semester 10 (sepuluh) sampai dengan 12 (dua belas) . Dari hasil analisis diketahui bahwa pada semester 2 – 4 jumlah mahasiswanya sebanyak 17 orang, pada semester 6 – 8 sebanyak 28 orang mahasiswa dan pada semester 10 – 12 sebanyak 5 orang mahasiswa.

Deskripsi Tingkat Skor RSLQ a. Distibutor Skor

Semester

Deskripsi Tingkat Skor Revised Self-Leadership Questionnaire (RSLQ) 1. Jenis Kelamin

Berdasarkan carta palang di atas menunjukkan seramai 22 orang responden berbangsa Bugis dengan kategori sangat rendah terdapat 1 orang responden, kategori rendah seramai 3 orang responden, kategori sederhana seramai 13 orang responden, kategori tinggi. seramai 5 orang responden, dan kategori yang sangat tinggi tiada responden. Di suku Makassar seramai 15 responden dengan kategori sangat rendah, 1 responden, kategori rendah seramai 2 responden, kategori sederhana seramai 7 responden, kategori tinggi seramai 3 responden dan kategori sangat tinggi sebanyak 2 responden . Dalam suku kaum Toraja pula terdapat 10 orang responden dengan kategori sangat rendah iaitu 2 orang responden, kategori rendah 1 orang responden, kategori sederhana seramai 6 orang responden, kategori tinggi 1 orang responden dan kategori sangat tinggi tiada responden.

Berdasarkan diagram batang di atas terlihat responden Universitas Bosowa berjumlah 38 orang, dimana 3 responden berkategori sangat rendah, 6 responden berkategori rendah, 21 responden berkategori sedang, 7 responden berkategori tinggi dan 1 responden berjenis kelamin laki-laki. dalam kategori sangat tinggi. Responden dari Universitas Negeri Makassar berjumlah 3 orang, tidak ada responden yang berkategori sangat rendah, tidak ada responden yang berkategori rendah, 2 orang responden berkategori sedang, 1 orang responden berkategori tinggi, dan tidak ada responden yang berkategori sangat tinggi. Responden Universitas Negeri Makassar berjumlah 2 orang, tidak ada responden dengan kategori sangat rendah, tidak ada responden dengan kategori rendah, 2 orang responden dengan kategori sedang, tidak ada responden dengan kategori tinggi, dan tidak ada responden dengan kategori sangat tinggi.

Dari perguruan tinggi diluar Universitas Bosowa, Universitas Islam Makassar, Universitas Negeri Makassar dan Universitas Hasannuddin berjumlah 6 responden dengan kategori sangat rendah sebanyak 1 responden, kategori rendah sebanyak 1 responden, sedangkan kategori sedang sebanyak 2 responden. Responden dari program studi Kedokteran berjumlah 4 orang, tidak ada responden yang berkategori sangat rendah, 1 responden berkategori rendah, 1 responden berkategori sedang, 2 responden berkategori tinggi, dan tidak ada responden yang berkategori sangat tinggi. Responden program studi Fisioterapi berjumlah 2 orang, tidak ada responden dengan kategori sangat rendah, 1 responden dengan kategori rendah, tidak ada responden dengan kategori sedang, tidak ada responden dengan kategori tinggi, dan 1 responden dengan kategori sangat tinggi.

Responden dengan program studi Akuntansi berjumlah 3 orang, dimana pada kategori sangat rendah 1 responden, pada kategori rendah 1 responden, pada kategori sedang 1 responden, pada kategori tinggi 1 responden dan pada kategori sendiri. Pada program studi diluar psikologi, kedokteran, fisioterapi dan akuntansi terdapat 9 responden dengan kategori sangat rendah 1 responden, kategori rendah 1 responden, sedangkan kategori sedang 5 responden, kategori tinggi 2 responden. dan tidak ada responden yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Berdasarkan diagram batang di atas ternyata pada semester 2 terdapat 2 responden yang berkategori sangat rendah dan tidak ada responden yang berkategori rendah, dimana tidak ada responden yang berkategori sedang, terdapat 1 responden yang berkategori rendah. kategori. , pada kategori tinggi tidak terdapat responden, sedangkan pada kategori sangat tinggi terdapat 1 responden.

Pada semester 4 sebanyak 14 responden dengan 1 responden kategori sangat rendah, 2 responden kategori rendah, 9 responden kategori sedang, 1 responden kategori tinggi, dan 1 responden kategori sangat tinggi. Pada semester 6 sebanyak 30 responden dengan 3 responden berkategori sangat rendah, 4 responden berkategori rendah, 15 responden berkategori sedang, 8 responden berkategori tinggi, dan tidak ada responden yang berkategori sangat tinggi.

Reliabilitas

Validitas Item

  • Proses dari Validitas Konstrak
  • Hasil dari Validitas Konstrak a. Path Diagram

Saran

  • SME 2
  • SME 3
  • Aspek Khusus
  • Reviewer 2
  • Reviewer 3
  • Aspek Umum
  • Reviewer 4
  • Reviewer 5
  • Aspek Umum
  • Aspek Khusus
  • Mahasiswa(i) aktif 2. Usia 18 - 26 Tahun
  • Identitas Responden
  • Petunjuk Pengerjaan

Item 7 Item 8 Item9 Item 10 Item 11 Item 12 Item 13 Item 14 Item 15 Item 16 Item 17

Item 19 Item 20 Item 21

Item 23 Item 24 Item 25 Item 26 Item 27 Item 28 Item 29

LAMBDA-X

LAMBDA-X

Referensi

Dokumen terkait

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala persepsi terhadap dosen pembimbing dan skala self efficacy , sedangkan untuk mengukur kecepatan menyelesaikan

Skala kesejahteraan psikologis yang digunakan adalah adaptasi dari scale of psychological well-being (SPWB) yang mengukur enam dimensi utama kesejahteraan

Skala yang digunakan untuk mengukur self-concept siswa adalah. skala

Skala self efficacy yang digunakan untuk mengukur performansi tipikal (typical performance) yang diadaptasi oleh Vereswati (2007) dan skala pola asuh diadaptasi dari alat ukur

Dalam era kreativitas saat ini self-leadership merupakan pendekatan yang tampak penting untuk ditampilkan dalam organisasi yang menginginkan dirinya menjadi

Dokumen ini membahas tentang cara mengurangi rasio kejadian bencana melalui upaya mitigasi dan adaptasi yang

SIMPULAN Berdasarkan hasil yang diperoleh diatas, dapat disimpulkan bahwa adaptasi skala Problematic Internet Use Questionnaire PIUQ versi Indonesia memiliki nilai reliabilitas yang

Formulir Uji Skala Kesukaan Hedonic Scale Test Uji Skala Kesukaan Hedonic Scale Test Panelis : Tanggal : Produk : Sari Buah – Sayur Kriteria Mutu : Warna, Aroma, Rasa dan