JURNAL LEGALITAS VOLUME 2 NO,], FEB 2OOg
Peran
APBD Terhadap Pertumbuh* UUoromi Daerah
Oleh:FRAHMAWATI BLMULO
Pendahuluan
Konsekwensi
pelaksanaan otonomi daerah adalah bahwa daerahharus mampu
mengernbangkan otonomi dasrah secara luas, nyata dan bertanggung jawab dalam rangka pemberdayaan masyaraka! lembaga ekonomi, lembagapolitik,
lembaga hukum, lembaga keuangan, lembagaadat dan lembaga
swadaya masyarakatserta seluruh
potensi masyarakatdalam wadah
negara kesatuanRepublik indonesia. Kebija-kan otonomi
daerahdan
desen-tralisasi yang luas, nyata
dan bertanggungjawab
kepada daerah merupakanlangkah yang
sangatstrategis
yang
dilaksanakan dalamdua hal, yaitu:
Pertam4 Otonomi daerah dan desentralisasi merupakanjawaban atas
permasalahan lokalbangsa Indonesia yang
menjadiancaman disintegrasi
bangsa,kemiskinan, ketidakmerataan pem- bangunan, rendahnya kualitas hidup
masyarakat dan
pembangunansumber daya manusia
(SDM).Abstract
The isue of law act no 32 of the year 2004 has caused tack of qnergt
between regional council and the executive bodies. rhe rack of
syierg
is caused by the more powerti
the executive comparean init oi
the legislative.This orticle
in
addressing to see the role of AZBD to growrhof
economics Desentralisasi fiscal has influence which are positive to growth of economics region, raising inflation rate region, causi of the happening of development difference between sub-provinces and town qnd
iould
bemore enjoyed by group
of
elite regton, repair invesment climate in regency/town and province a real influential to growth o/ area economicsfor
the purpose the role of APBD to growthof
very important area economics.Kata Kunci: Peran, PAD, Desentralisosi Fiskal, pertumbuhqn Ekonomi
JURNAL LEGAUTAS VOLUME 2 NO.I. FEB 2OO9
Kedua Otonomi daerah
dandesentralisasi fiscol
merupakanlangkah strategis bangsa Indonesia unhrk menyongsong era globalisasi ekonomi dengan memperkuat basis perekonomian
daerah.
(Machfud,2001) Otonomi yang
diberikan kepada daerah kabupaten dan kota dilaksanakandengan
memberikan kewenanganyang luas,
nyata danbertanggungjawab
kepada
peme-rintah daerah secara
profesional dimana pelimpahan tanggungjawabakan diikuti oleh
pengaturanpembagian dan ponanfaatan sumber
daya nasional yang adil
antara perimbangan keuanganpusat
dandaerah.
Polidk hukum
ekonomi lndonesia pada umumnya dan politikhuk-um ekeonomi di
daerahkhususnya haruslah mengacu pada nrmusan Pasal
33 UUD
1945 dimana dijelaskan bahwa
per-ekonomian di susrur berdasarkan asas
kekeluargaan,
dan
cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan masyarakat dikuasai oleh negar4serta semua kekayaan
alamdipergunakan
sepenuhnya untuk kesejahteraan rakyat banyak. Secara teoritis, negara lndonesia dan setiap daerah yang adadi
wilayah negarakesatauan Republik
Indonesiamemainkan peranan
yanginstrumental. Rumusan
Pasal
33UUD
1945 tersebut condong kepadatafsir
sosiafisllsatau paling
tidakdapat disebut sebagai
negarakesejaileraan (welfure
state).Dengan
kata lain,
sistem ekonomi liberal bukanlah sistem yang dianut.Kesan yang dapat kita
tangkap adalah penerapan sistem ekonomi Pancasila yang lebih mengedepankan kepentingan masyarakat banyak.Hal-hal yang sangat mendasar
adaiah kuafrrya upaya
untuk mendorong pemberdayaan masya-rakat
pengembangan prakarsa dankreatifitas, peningkatan peran serta masyarakat dan pengembangan peran
dan fungsi DPRD. Lru
inimemberikan otonomi secara penuh kepada daerah kabupaten dan kota unhrk membentuk
dan
melaksana-kar
kebijakan menurut prakarsa dan aspirasi masyarakatnya.Dengan semakin
besarnyapartisipasi masyarakat ini desenftalisasi kemudian
mem- pengaruhi komponen kualitas peme-rintahan lainnya. Salah
satunyaberkaitan dengan
pergeseranorientasi pemerintall da.l-i command
and contol menjadi
berorientasi pada tuntutan dan kebutuhan publik dimana orientasiyang
seperti ini kemudian menjadi dasarbagi
pe-laksanaan peran pemerintah sebagai
stimulator,
fosilitator,
coordinator dan entrepreneur (wraasaha) dalamproses pembangunan
(Tunggal, 2002).Implementasi
desentralisasifiscal di
lndonesia ditandai dengan proses pengalihan sumber keuanganbagi
daerahdalam ju"rlah
yang_--'.
JURNAL LEGAUTAS YOLUME 2 NO.], FEB 2OO9
sangat signifikan.
Dibandingkan denganera
sebelum desentralisasi, transferdari
pusat kepada daerahdalam bentuk Dana
Perimbangan (Nurlan, 2006). Dana Perimbanganyang terdiri dari Dana
AlokasiUmum (DAU), Dana Bagi
HAsil(DBH) dan Dana Alokasi
Kusus(DAK)
yang berkontribusi lebih dari 8Ao/o rata-rata penerimaan daerah provinsi. (8ah1,2001)Mengingat
berbagai layanandasar kepada
masyarakat terkait denganurusan atau fungsi
yang sudah menjadi urusanwajib
daerahdan
sangatpenting bagi
daerahmemprioritaskan
pen-danaannya dalam APBD.Hasil observasi
selama bertahun-tahun pelaksanaandesentralisas, ini
menangkap indikasi yang kuat bahwa isu pokok bukanlagi
bagaimana menciptakansystem transfer yang
sedemikian sehingga sumber dana untuk daerah(terutama daerah
miskin)
relatiye cukup memadai arttata daerah satudengan daerah
lainnya.Ketergantuagan
yang amat
sangatterhadap
ftansfer dari
pemerintah pusat diiringi dengan besarnya fungsi atau kewenangandi era desentralisasijustru
memunculkan dampak yangkurang
bagusbagi
perekonomian.Sebagian daerah berkeinginan unhrk meningkatkan
peran PAD -nya
sebagai refleksi otonomi
fiscalnulmun karena
kurangnyapemahaman prinsip-prinsip
per-d-
pajakan
yang baik maka
banyak upaya yang dilakukan justru distortifterhadap aktifitas
perekonomiandaerah tersebut dan
terhadapperekonomian kawasan
secara keseluruhan.Desentralisasi Fiskal
Pembangunan Ekonomi Daerah
Secara etimologis,
istilah desentralisasl berasaldari
bahasalatin yaitu
"de"
artiffiya "lepas", dan"centrum" artinya pusat.
Dengan demikian desentrali sa.ri dapat berarti penyerahan wew€nang pemerintahanoleh pemerintah kepada
daerahotonom untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintah dalarnsistem negara
kesatuan republik lndonesia (LIIJ No 32 tahwr2004).Menurut pandangan beberapa ahli sepe'rti Amrah Muslimin (1986), mengartikan desenhalisasi dengan mernbaginya 3 (tiga) macam, sebagai
berikut; Pertoma,
desentralisasipolitik yakni pelimpahan
ke- wenangandari
pemerintah pusat,yang
menimbulkanhak
mengurus kepentinganrumah
tangga sendiri bagi badan-badanpolitik di
daerah- daerahyang dipilih oleh
ral{yat dalam daerah-daerah tertentu. Kedua,desenffalisasi firngsional
adalah pemberian hak dan kewenangan pada golongan-golonganyang
mengurussuatu macam atau
golongankepentingan dalam masyarakat baik
terikat
maupuntidak terikat
padasuatu daerah tertentu.
Ketiga,l_ _-t
,IURNAL LEGALITAS VOL(IME 2 NO.I, FEB 2OO9
desentralisasi kebudayaan adalah memberikan
hak pada
golongan- golongankecil dalam
masYarakat(minoritas)
menyelenggarakan kebuda-yaannya sendiri.Sementara menurut B.C. Smith desentralisasi adalah lawannya dari pemusatan kekuasaan
di
satu tangandan
menyerahkan kekuasaan itu kepada daerah-daer ah. (Dev oluti onof
power
from
central government toI o c al gov ernm en t (Pla1r'taw aty, (2003 : 76-77).
Dapat dikatakan
bahwadefurisi desentralisasi tidak ada yang tunggal.
Hal ini
didasari berbagai macam penafsiranyang
berbeda-beda dad para ahli. TaPi
Padadasarnya kita
menYePakati desentralisasi dapat dimaknai sebagaipelimpahan kekuasaan
daripemerintah pusat kepada pernerintah lokal.
Dari
uraiantersebu!
konseP desentralisasi secaraumum
daPatdikategorikan ke dalam
duaprespektif utama
yakni
prespektif desentralisasipolitik dan
desen-tralisasi administrasi.
Prespektifdesentralisasi
politik
mendefinisikandesentralisasi sebagai
devolusi kekuasaan dari pemerintah pusat kepemerintah daerah.
Sementaraprespektif desentralisasi administrasi mendefinisikan desentralisasi sebagai delegasi wewenang administratif dari pemerintah pusat ke daerah.
Menurut B.C. Smith
tujuandari
desentralisasiadalah
sebagaiUe.it ot-it'r, tama, pendidikan politik.
Kedua, latihan
kepemimPinan politik. Keti ga, memelihara stabilitas.Keempot mencegah
konsentrasikekuasaan di pusat.
Kelima, memperkuatakuntabilitas
publik.Keenam,
meningkatkan kepekaan elite terhadap kebutuhan masyarakat.Perimbangan keuangan antara pusat dan daerah adalah suatu sistem
pembiayaan
pemerintahan dalamkerangka negara
kesatuan, Yangmencakup pembagian
ksuanganantara pemerintah pusat dan daerah serta pemerataan antar daerah secara proporsional, demokratis,
adil
danEansparan dengan memperhatikan
potensi, kondisi, dan
kebutuhandaerah, sejalan dengan kewajiban dan pembagian kewenangan serta tat
cara
penyelenggaraan kewenanganterrnasuk pengelolaan
danpengawasan keuangan.
Pada dasaranya dalarn praktik ketatanegaraan
dan
pengelolaandaerah Desentaralisai
Fiskal mempunyaitujuan untuk
sebagaiberikut:
1.
Transfer Dana ke Daerah2. Pemungutan
Pajak/Retribusi {Tax Assigment)3. Bagi hasil
Penerimaan(Revenue Sharing)
Selanjutnya Pelayanan dasar Desentaralisasi Fiskal dapat meliputi sebagai berikut:
__11
JURNAL LEGAUTAS VOLUME 2 NO.T, FEB 2OOg
ekonomi
Desentralisasi fiscal
harus mempertimbangkan kebijakanfiscal
kususnya untuk
mendukung kebijakan makro ekonomi antara lainyang berkaitan dengan fiscal
sustainability dur tetap memberikan ruang
bagi
pemerintah pusat untukmengadakan koreksi
atas ketimpangan antar daerah sehingga tlxing power yang diberikan kepada daerah tetap tidak terlalu besar.Desentalisasi Fiskal bertujuan
untuk Pernbangunan
EkonomiDaerah, yaitu:
d-
1.
Perubahan kewenangan daerahdalam pemanfaatan
danaperimbangan keuangan
2.
Perubahan prinsip pengelolaan anggaran3.
Perubahan prinsip penggun{u}n dana pinjaman4.
Perubahan strategi pembiayaan Problematika Keuangan DaerahGambaran mengenai kualitas
rencana berbagai
sektor pembangunansuatu
daerah dapat dilihat dalam Anggaran pendapaiandan Belanja Daerah
(APBD).Dengan melihat dan
mencermatiAPBD
akanterlihat
apakah suatusektor
pembangunan mendapatkan skala prioritas. MelihatAPBD
dari satu tahun ke tahun berikutnya jugaakan terlihat apakah ."tt*
pertumbuhan ekonomi
sernakin ditingkatkan kepe-duli annya.Dalam
praktik di
lapangan kesulitan yang dihadapi oleh r"tiup daerah lebih dari seribu satu macam.Pada umurnnya kesulitan
atauproblematika
yang dihadapi
oleh-daerah umunmya terdiri dari sebagai berikut:
1.
Kemampuan pendapatan Asli Daerah ( pAD2. Keterlambatan
) penetapan Peraturan Daerah APBD Daya serap APBDKapasitas
kemampuan Sumber Daya ManusiaRealitas
keberhasilan dalam berkualitasPenciptaan lapangan
kerja baruPada intinya
pembangunan ekonomi daerah memerlukan suatuperubahan yang
mendesak.Perubahan atau biasanya
kita
kenaljuga
dengan reformasi diharapkandapat menjawab
berbagai permasalahanekonomi di
daerah.Tennasuk
juga
reformasi keuangan.Reformasi keuangan
daerah berhubungan erat dengan perubahansumber-sumber
pembiayaan pemerintahan daerah yang meliputiperubahan sumber-sumber
pe- nerimaan keuangan daerah. Dimensi reformasi keuangan daerah tersebut adalah:J.
4.
bidang fiskal dan
moneterJURNAL LEGALITAS VOLUME 2 NO.], FEB 2OO9
disebabkan
juga
oleh pembaharuan paradimga hukum keuangan negara.Legal framework bidang keuangan negara menjadi dasar yang teramat
penting bagi pemerintah
untuk menata kembali sistem pengelolaan keuangan nega-ra.Demikian
jugaterhadap keuangan daerah khususnya melalui APBD.
Lazimny4
faktor-faktor Yangdiperhitungkan
dalam
penerimaandan pengeluaran APBN kurang lebih seperti
yang
dipergunakan sebagai dasar perhitungan sebelumnya yakni:a.
penerimaan dalam negerib. penerimaan negara
bukanpajak
Dalam konteks
otonomidaerah, setiap daerah dipacu untuk
meningkat-kan pendapatan
aslidaerahnya mengingat hal itulah yang dalam banyak
sisi
menjadi ukuranutama kesejahteraan
kehiduPandaerah. Dampak yang timbul bahwa kegiatan-kegratan
ekonomi
Yangsecara
largsung maupun
berkaitdengan sumbsr daYa
alammengakibatkan kerusakan
baik secarakualitas maupun
kuantitas yang semakin pmah.Peta Kemampuan
KeuanganDaerah
c.
Kinerja pengelolaan keunagan Daerahpenyerapan anggaran
Transparansi dan Akuntabilitas.
Kapasitas Fiskal
d. Kebutuhan dan
Kelayakanprogram
pemerintah daerah (terkait RPJMD)e. Indikator MaLno
Ekonomi Daerah.Inovasi Dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
Dengan lahirnya Undang-undang
No 32 tahun 2004
tentangpemerintahan daerah
dan
Undang- undangNo 33
tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusatdan Daeratr, telah
membawaperubahan yang fundamental dalam hubungan pemerintahari sekaligus membawa perubahan penting dalam pengelolaan keuangan Daerah.
Gubernur/BupatiAMalikota selaku
wakil
pemerintah pusatdi
daerahmempunyai kewenangan
dalam mengatu pengelolaan keuangannya dengan tetap mengacu pada aturan- aturan yang berlaku. Oleh sebab itu,dengan kewenangan
tersebutmakamasing-masing
provinsimelakukan inovasi-inovasi
yangberkaitan pengelolaan
keuangandaerahyang menjadi
perhatianpemerintah
pusat untuk
menjadi contoh nasional.Selain reformasi
kelem-bagaar dan
reformasi manajemensektor publik,
sepertiyang
telahdiuraikan di atas dan
untukmendukung terciptanya
good_t __
--4
JURNAL LEGALITAS VOLI]ME 2 NO.I, FEB 2OOg
Daftar Pustaka
BahI, Roy.w,
2001. Implementotion RuresFor
Fiscal Decentralization.Published of the world Bank. New york.
Darise, Nurlan, 2006. Pengelolaan Keuangan Daerah.
Ratnawaty,
T'j,
2003, Des entralis as i Dalam Kons ep Dan Implementas inya.sidik, Machfud, 200r. studi Empiris
DesentralisasiFiskat:
prinsip,Pelaksanaan
di Berbagai negara serta
evaruasi perarrsanaan penyerahan P3D (Personil, peralatan, pembioyaan dan Dokumentasi) sebagai Konsekwensi Kebijatran pemerintah. Sidang plenoISEI
ke- X,pada 13-14April200l.
Batam.Tunggal, Amin widjaja
2002, Memahami Konsep Baranced scorecord Harvarindo.UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang perencanaon Nasional UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentan g pemerintahan Daerah
PP Nomor 105 tahun 2000 tentang pengelolaan dan pertanggungjawaban Keuangan Daerah.
JURNAL IEGALITAS I/OLUME 2 NO.I, FEB 2OO9
Daftar Pustaka
Bahl, Roy.W, 200I.
Implementation RulesFor Fiscal
Decentralization.Published of the world Bank. New York.
Darise, Nurlan, 2006. Pengelolaqn Keuangan Daerah.
Ratnawaty, Tri, 2003, Desentrqlisasi Dalam Konsep Dan Implementasinya.
Sidik, Machfird, 2001. Studi Empiris
DesentralisasiFiskal:
Prinsip,Pelalxanaan di Berbagai negara serta evaluasi
pelaksanaan penyerahan P3D (Personil, peralolan, pembiayaan dnn Dohtmentasi)sebagoi Konseh,sensi Kebijakan Pemerintah, Sidang Pleno
ISEI
ke- )tpada 13-14 April2001. Batam.Tunggal,
Amin Widjaja
2002, Memahami Konsep Bolanced Scorecard Harvarindo.IJU Nomor 25 Tahun 2004 tentang PerenconaanNasional UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
PP Nomor 105 tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungiawaban Keuangan Daerah.
JURNAL LEGALITAS T/OLUME 2 NO.], FEB 2OOg
BIODATA PENULIS Fenfy Puluhulawa
Umim Kango
Radia
Hafid
Rosma
Kadir
Moh. Rusdyanto P
Nirwan Yunus
Dosen
Pidana / Hak
Asasi Manusia UniversitasNegeri
Gorontalo. Pendidikan:
Sarjana Hukum UniversitasMuslim
lndonesia Makasar. Magister Hukum Universitas Hasanudin Makasar. Sementara mengikuti pendidikan Doktor Hukumdi
Universitas Hasanudin Makasar.Dosen Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis
Universitas NegeriGorontalo. Pendidikan Sarjana pendidikanEkonomi
Institut Keguruan Dan Ihnu pendidikanGorontalo. Sementara mengikuti
pendidikan MagisterManajemen
perusahaan Universitas Sam Ratulangi Manado.Dosen Ekonomi dan Manajernen Universitas Negeil Gorobntalo.Pendidikan Sarjana pendidikan Ekonomi STKIP Gorontalo. Sementara mengikuti pendidikan Magister Manajemen Perusahaan di Universitas Sam Ratulangi Manado
Dosen Fakultas Sastra
dan Buday4
pendidikan:Sarjana Bahasa Inggns Universitas
Negeri Gorontalo, Sementara mengikuti Magisterfajian
Amerika di Universitas Gadjah Mad4 yogyakarta.
Pekerjaan:
Dosen Hukum pidana dan
Hukum Lingkungan Universitas Negeri Gorontalo. Jabatan, PembantuDekan Bidang
Keuangan. pendidikan:Sarjana
Huk-umUniversitas Muslim
Indonesia Makasar, Magister Hukum Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.Pekerjaan: Dosen Hukum Agraria Universitas Negeri Gorontalo. Pendidikan: Sarjana Hukum Universitas Samratulangi Manado, Magister Hukum Universitas Hasanudin Makasm.
*_rI
JURNAL LEGALITAS YOLUME 2 NO.], FEB 2OO9
Faried Th Musa
Abubakar S.
Katili
F'adliah
Dian
E.Ismail
Zulfia Abdussamad
Nur Kasim
Mahyudin Biga
Dosen
Sosiologi
rui"ottu.Ilmu
Sosial Universitas Negeri Gorontalo. Pendidikan: SarjanaIlmu
PolitikUniversitas Sam Ratulangi Manado.
MagisterS o siolo gi Universitas Gadj ah Mada Yo gyakarta.
Dosen Biologi Dan Lingkungan. Pendidikan Sarjana
Biologi Universitas Negeri
Gorontalo.Sementaramengikuti Pendidikan Magister Biologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Doktor Ilmu
Lingkungan. Pekerjaan;Dosen
di FakultasIlmu
Pendidikan dan Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo. Pendidikan: SarjanaPendidikan dari Universitas Negeri
Makasar.Magister
ILnu
Lingkungandi
Universitas Negeri JakartaDoktor llmu
Lingkungandari
Universitas Negeri Jakarta.Dosen Pidana Universitas Negeri
Gorontalo.Pendidikan:
SarjanaHukum Universitas
SamRatulangi
Manado.
MagisterHukum
Universitas Hasanudin MakassarDosen Ekonomi dan Manajernen
UNG.Pendidikan:Sarjana
Ekonomi Universitas
SamRatulangi Manado. Sementara mengikuti pendidikan Magister Program
Studi
Manajemen Perusahaan Universitas Sam Ratulangi Manado.Dosen Hukum Islam Universitas Negeri Gorontalo.
Pendidikan:
SarjanaAgama Islam
UniversitasMuslim Indonesia
Makasar.Magister
HukumUniversitas Muslim Indonesia Makasar.
Pekerjaan Pegawai
Negeri Sipil Bone
Bolango.Pendidikan Sarjana.Pemerintahan
FISIP
UNSRAT Manado. Sementara mengikuti Pendidikan Magister di UIN Kalijaga Yogyakarta/
JURNAL LEGALITAS VOLUME 2 NO,I, FEB 2OO9
Frahmawati
Bumulo :
Dosen Ekonomi dan ManajemenuNG.
pendidikan:Sarjana Ekonomi Universitas Sam
RatulangiManado.
Sementara mengikuti pendidikan MagisterProgram ILmu
Perencanaandan
Pembangunan Wilayah. Universitas Sam Ratulangi Manado.1.
Persyaratan dan Petunjuk Penulisan
Artikel
Jurnal Hukum LegalitasTulisan dapat berupa
Artkel
Hasil Penelitian maupunArfikel
Konseptual (Lepas)di
bidang:Hukum. Artikel
dapat difirlis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Ingris sepanjang 16-
20 halaman. Artikel diketik di atas kertaskwto
(tipe huruf Times New Roman,font
2 spasirangknp).
Artikel harus disertai dengan abshak (abstract) dalam bahasa Indonesia (abstract bahasa Inggris) atau bahasa lnggrrs (abstrak bahasa lndonesia) (150-
200 knta) dankata kunci dalam bahasa Indonesia (3
-
5 kata).Sistematika
artikel hasil
penelitian harus memuat:judul,
nama penulis, abstrak, kata kunci, latar belakang masalatr, perumusan masalalq rnetode penelitiarq hasil penelitian dan pembahasan, kesimpulan, daftar pustaka.Sistematika artikel konseptual (lepas) harus memuat
judul,
narna penulis, absfrak, kata kunci, pendahuluan, pembahasan (longsung dibuat menjadi sub-sub judul sesuai dengan kebutuhan),penutup, daftar pustaka.Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabeths dengan ketentuan sebagai berikut:
- Buku.
penulisandimulai
dengan nama pengarang(dimulai
dengon nama belalcang pengarang dnn tanpagelar)
tahun penerbitan, judul bukn (dicetak miring) penerbit, tempat penerbitan- Makalah.
penulisan dimulai dengan nama pengaran (dimulai dengan nama belakang pengarang tanpd gelar),judul
makalah (diawali dan diakhiri dengan tandn petik), natra forumnya/serninar, tempat, tanggal dan tahun.- Artikel
safujurnal.
penulisan dimulai dengan nama penulis artikel (dimuloi dengan nama belakang don tanpa gelar), judul artikel (dimutai dan diakhiri dengan tandn petik), nama jurnal (dicetak miring), volume, nomor, bulan dan tahun.- Karangan/Essai dalam suatu buku kumpulan
karangan/essai.Penulisan
dimulai
dengan nama pengarung(dimulai
dengan namct 2.J.
4.
5.
6.
J(IRNAL LEGALITASVOLUME 2 NO,I, FEB 2OO9
belakang dan tanpa
getar)judul
karanfrrV"r.ui (dimutai-dan diakhiri dengan-tanda petik), narna editor (dimulai dengan nama belakong dan
nnf,a
gelar),tu6*
penerbitan,judul
buku (dicetak miring) penerbit, tempat penerbitan.- Internet
Penulisan dimulai dengna nama penulis (dimulai dengan nama belaknng dan tanpa gelar),judul
tulisan (dimulai dan diakhiri dengan tanda petik). tempat tulisan dimuat (dicetak miring), web site, tanggal diakses.Daftar Fustaka.
Hendaknyadirujuk dari edisi mutakhir dan
sangatdisarankan dari buku yang bisa dipertanggungjawabkan
Penulisan kutipan menggunakan model catatan tenga},/cacatan perut (Inside Note).
Artikel dalam bentuk printout dan/tas disc yangdisertai dengan Curicculum l/itae
(Cy)
dapat dikirim atau diserahkan secara langsung paling lanrbat satubulan se6elum bulan
penerbitankepada: JURNAL
HUKLIMLEGALITAS
Alamat: Jetis Pasiraman JT. II No. 587 (0274) 560413 Atau
E-Mail:
amir [email protected] atau masekol2@yahoo'co'idfence. wantu @J-ahoo. co. id [email protected]
Tim
Penyurting berhak menyeleksi dan mengedit artikel yang masuk.kepastian
pemuatan atau penolakanartikel
akan diberitahukan secara tertulis. penulis yang artikelnya dimuat wajib memberi konstribusi biayacetak
sebesarRp.
I1O.OOO.OO-(dua ratus
sepuluhribu
rupiah) yang dibayarkan pada saat menyerahkanartikel.
Artikel yang tidak dimut akan dikembalikaru dengan koniekwensi uang yang sudah terlanjur dibayar akan dikembalikan juga.l\[Fp"'N"
7.
8.
-)