• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADRA GEMILANG PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ADRA GEMILANG PENERAPAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) DI PT"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek ini. Laporan kerja praktek ini disusun berdasarkan informasi yang penulis dapatkan dari hasil kegiatan dibawah PKL serta dari berbagai referensi yang penulis dapatkan. Selama kami kerja praktek di PT Adra Gemilang kami merasa senang dan juga mendapatkan ilmu dan pengalaman yang luas terutama dalam dunia kerja yang sebelumnya tidak kami ketahui, kami juga merasa sangat nyaman dan senang bisa praktek disini karena pembimbing lapangan bisa bekerja sama dengan kita dan memudahkan kita dalam melaksanakan tugas.

Tentunya ilmu yang kita peroleh dalam pelatihan kerja dapat dijadikan sebagai bekal modal kerja di masa yang akan datang. Dengan jatuhnya Jepang ke tangan Sekutu dan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, para pemuda dan pekerja listrik dan gas menggunakan kesempatan ini untuk mengambil alih perusahaan listrik dan gas yang dikuasai Jepang pada bulan September 1945 dan menyerahkannya kepada Republik. dari pemerintah Indonesia. Sejarah kelistrikan di Indonesia mengalami pasang surut seiring dengan pasang surut perjuangan nasional, tanggal 27 Oktober 1945 dikenal dengan Hari Listrik dan Gas.

235/KPTS/1975, tanggal 30 September 1975, peringatan hari listrik dan gas digabungkan dengan hari kebangkitan pekerjaan umum dan listrik yang jatuh pada tanggal 3 Desember. Berdasarkan arti penting dan nilai hari listrik, berdasarkan keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No. 134/43.PE/1992 pada tanggal 31 Agustus 1992, tanggal 27 Oktober ditetapkan sebagai Hari Listrik Nasional.

Struktur Organisasi

Pengelolaan usaha ketenagalistrikan dan bidang terkait lainnya, ditujukan untuk kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. 5 kerja yang baik dan terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan tugas dan wewenang dalam suatu perusahaan sehingga proses produksi perusahaan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Yang dimaksud dengan organisasi adalah menunjukkan hubungan antara atasan dan bawahan sehingga jelas kedudukan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam suatu organisasi yang teratur.

Agar fungsi, kedudukan dan antar orang yang menjalankan segala aktivitas dalam organisasi dapat lebih jelas, maka suatu organisasi harus memiliki struktur organisasi. Sedangkan struktur organisasi itu sendiri merupakan “kerangka kerja yang juga mewujudkan hubungan antar bidang tertentu”. Tenaga ahli K2 dan K3 bertugas memberikan arahan kepada pegawai dinas teknis (Yantek) untuk selalu menggunakan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.

Koordinator pelayanan teknis (Yantek) melakukan pengawasan terhadap setiap pegawai pelayanan teknis dalam mengatasi hambatan dan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Pegawai dinas teknis (Yantek) bertanggung jawab untuk mengatasi atau memperbaiki gangguan pada jaringan tegangan menengah, gangguan di rumah pelanggan dan sasaran.

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Adra Gemilang  ( Sumber : PT. Adra gemilang 2020) Wakil Koordinator
Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Adra Gemilang ( Sumber : PT. Adra gemilang 2020) Wakil Koordinator

Ruang Lingkup PT. Adra Gemilang Pelayanan Teknik ULP Bengkalis

Spesifikasi Tugas Yang Dilaksanakan

Penggantian MCB yang rusak akibat umur MCB yang lama dan seringnya pemakaian listrik pelanggan dari batas arus pelanggan yang berlebihan, sehingga MCB menjadi panas dan terbakar seperti terlihat pada Gambar 2.35.

Gambar 2.1.Brifing dan Pengenalan Diri                                                       (Sumber: PT
Gambar 2.1.Brifing dan Pengenalan Diri (Sumber: PT

Target Yang Diharapkan

Perangkat Lunak dan Perangkat Keras Yang Digunakan

Aplikasi komputer Word digunakan untuk penyusunan laporan kerja praktek (KP) yang dilaksanakan di PT. Dari uraian tabel di atas, bahwa dalam melakukan kegiatan kerja praktek (PK) lebih banyak menggunakan perangkat keras daripada perangkat lunak, dan perangkat keras ini sangat sering digunakan dalam melakukan kerja praktek (PK). Aplikasi Microsoft Office pada komputer atau laptop yang digunakan untuk menyusun laporan KP yang dilaksanakan di PT.

Wifi digunakan untuk mencari materi terkait judul kerja praktek (KP) yang diambil. Tangga adalah alat untuk naik turun pada saat terjadi gangguan pada jaringan tegangan menengah, jaringan tegangan rendah dan gangguan pada rumah pelanggan pada saat terdapat stop kontak pada tiang listrik. Batang pangkas adalah alat yang digunakan untuk memangkas pohon di bawah jaringan tegangan menengah yang berpotensi merusak kabel jaringan tegangan menengah SKUTM.

Obeng memiliki dua jenis ujung yaitu pita (-) dan kembang (+), yang berfungsi untuk menggerakkan dan juga membuka sekrup ke arah pasangannya, baik yang berupa kayu, plastik maupun besi. Test pen adalah alat yang digunakan untuk mengecek atau bahkan menentukan apakah ada tegangan listrik. Crimping Tool atau yang dikenal dengan Crmiping Tool adalah alat yang dirancang khusus untuk menyambung kabel dengan konektor kabel / LUG atau colokan kabel.

Clamp Ampere atau yang disebut dengan Clamp Meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus listrik pada kabel penghantar yang membawa arus listrik dengan menggunakan dua rahang penjepitnya (klem) tanpa harus bersentuhan langsung dengan terminal listrik. .

Gambar 2.43 Safety Belt  (Sumber: PT. Adra Gemilang)
Gambar 2.43 Safety Belt (Sumber: PT. Adra Gemilang)

Dokumen-Dokumen File-File yang Dihasilkan

Kendala-Kendala yang Dihadapi Saat Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam proses penyelesaian laporan kerja praktek ini, ada beberapa hal yang kami anggap perlu, antara lain: Menyesuaikan data dengan judul laporan yang telah kami buat dan mengumpulkan beberapa informasi dan bahan penyusunan laporan dari media internet.

Pengertian Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Tujuan Dari Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)

Keselamatan kerja kelistrikan adalah keselamatan kerja yang berkaitan dengan alat, bahan, proses, tempat (lingkungan) dan cara melakukan pekerjaan. Tujuan keselamatan kerja ketenagalistrikan adalah untuk melindungi pekerja atau orang dalam pelaksanaan tugasnya atau adanya tegangan listrik di sekitarnya, baik berupa instalasi maupun jaringan. Pada dasarnya keselamatan kerja ketenagalistrikan merupakan tugas dan kewajiban dari dan bagi setiap orang yang memasok, mengoperasikan, dan menggunakan tenaga listrik.

Latar belakang keselamatan kerja ketenagalistrikan tidak lepas dari tingkat kehidupan masyarakat, baik pendidikan, sosial ekonomi maupun kebiasaan akan menjadi faktor yang banyak berhubungan dengan keselamatan kerja. Persyaratan umum instalasi listrik (PUIL) adalah rambu-rambu yang paling penting untuk mengatasi bahaya listrik yang disebabkan oleh pelayanan, penyediaan dan penggunaan arus listrik.

Keselamatan Kerja Pada Kelistrikan

Pastikan tangan dan kaki tidak basah saat bekerja dengan instalasi listrik. Pasang/pasang tanda peringatan pada setiap peralatan instalasi listrik yang mengandung resiko atau bahaya (tegangan tinggi). Pastikan sistem grounding untuk panel atau instalasi listrik yang digunakan untuk bekerja terpasang dengan baik.

Melakukan pemeriksaan panel atau instalasi listrik lainnya secara rutin, jika inspektur menemukan pintu panel terbuka atau terbuka, petugas harus memeriksa kondisi panel dan segera menutupnya. Pengecekan kondisi kabel listrik, jika ditemukan kabel listrik yang gundul atau sambungan yang tidak dilapisi isolasi sebaiknya segera diperbaiki dengan cara melilitkan kabel listrik tersebut dengan bahan isolasi. Menyiapkan dan mengatur jaringan atau instalasi listrik sedemikian rupa untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat aliran listrik.

Pekerjaan yang berkaitan dengan instalasi listrik tidak boleh dilakukan oleh pekerja yang tidak memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat atau yang bukan pemasang. Pada saat melakukan perbaikan instalasi listrik, pastikan aliran listrik dalam keadaan mati dan pasang stiker/tanda peringatan “Jangan Nyalakan Listrik” pada panel atau saklar on/off untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat penyalaan listrik secara tiba-tiba oleh petugas lain atau pekerja. Melakukan dan memahami identifikasi bahaya, kontrol, penilaian risiko dan analisis keselamatan kerja untuk setiap pekerjaan.

Prosedur Pelaksanaan Gangguan Di PT. Adra Gemilang Bengkalis Peralatan kerja

Prosedur Pemeliharaan Rights Of Way (Row) Di PT.Adra Gemilang Bengkalis

Sebelum melakukan perbaikan kesalahan, petugas melakukan pengecekan ulang peralatan dan perlengkapan kerja agar aman sesuai standar SOP. Petugas pelaksana mendapat Work Order (WO) dari Operations/Days Supervisor and Inspection, dimana work order (WO) diperiksa dan hasilnya dievaluasi terlebih dahulu. Sebelum Surat Perintah Kerja (WO) disampaikan kepada Pejabat Pelaksana, tim pengawas kerja/koordinator ULP melakukan inspeksi.

46 kelapangan dengan memperhatikan kemungkinan resiko yang akan timbul dan segera menyiapkan Hirac atau JSA. Setelah Surat Perintah Kerja (WO) diterima dari Manajer Operasional/Hold dan Supervisi, petugas langsung turun ke lapangan, sesampainya di lapangan, petugas pelaksana menyiapkan peralatan kerja dan perlengkapan K3 yang telah memenuhi ketentuan K3. Petugas lapangan saat melakukan penebangan pohon Dilarang menggunakan alat berupa tongkat yang terbuat dari 7 logam yang mudah menghantarkan arus listrik.

Selanjutnya, sebelum menebang pohon, operator harus memiliki wawasan kondisi Annan, Berisiko dan Mendesak dengan memperhatikan jarak prioritas dan aman dengan jarak > 2,5 meter black out. Dan jika jarak antara pohon dan jaringan 2,5 meter, maka tindakan yang harus dilakukan oleh petugas pelaksana adalah jalur aman dengan terpasangnya APD (Alat Pelindung Diri) dan perlengkapan K3, antara lain penggunaan Stic 20 kV yang dilengkapi dengan Angkus/Egrek, sepatu 20 kV dan sarung tangan 20 kV sesuai aturan K3. Sebelum melakukan pekerjaan penebangan pohon, sebaiknya petugas pelaksana terlebih dahulu memperhatikan kondisi pohon, baik jaringan listrik itu sendiri maupun lingkungan masyarakat sekitar yang akan merugikan/berbahaya, dan tumbangnya pohon/ranting di tempat yang aman. .

Selain itu, petugas penegak hukum juga harus memperhatikan kondisi pohon yang kemungkinan terdapat hewan berbisa seperti ular, penyengat (tawon). 47 menggoyangkan pohon/dahan yang akan dirampok dengan menyiapkan salah satunya APD (Alat Pelindung Diri) seperti baju tebal, sarung tangan kulit tebal, jaring penutup muka/wajah dan mengoleskan minyak tawon.

Gambar 3.2. pemangkasan  (Sumber: PT. Adra Gemilang)
Gambar 3.2. pemangkasan (Sumber: PT. Adra Gemilang)

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Gambar

Gambar 1.1 Struktur Organisasi PT.Adra Gemilang  ( Sumber : PT. Adra gemilang 2020) Wakil Koordinator
Tabel 2.1 Daftar Piket Kerja Praktek.
Gambar 2.1.Brifing dan Pengenalan Diri                                                       (Sumber: PT
Gambar 2.6 Tabung Holder FCO (Fuse Cut Out)  (Sumber: PT. Adra Gemilang)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sample di hari kelima pada pagi dan siang hari di lakukan setelah hujan dan sore hari saat pengambilan sample dilakukan saat cuaca cerah hasil dari pengujian di