• Tidak ada hasil yang ditemukan

Motivasi Peserta Didik Kelas X Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK N 1 Salam Dalam Mengikuti Pembelajaran PJOK Pasca Covid-19 Melalui Pemanasan Berbentuk Permainan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Motivasi Peserta Didik Kelas X Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK N 1 Salam Dalam Mengikuti Pembelajaran PJOK Pasca Covid-19 Melalui Pemanasan Berbentuk Permainan"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Dalam pendidikan jasmani dapat mencakup semua bidang seperti kognitif, psikomotor dan afektif bagi siswa. Berbagai manfaat pemanasan sangat bermanfaat bagi siswa untuk mengurangi resiko cedera yang terjadi pada saat pembelajaran. Sehingga siswa tidak mudah bosan dengan gerakan pemanasan yang monoton atau tidak berubah-ubah.

Hal ini memungkinkan siswa untuk berpartisipasi dalam pengurangan biaya kuliah bersama dengan kelas sore. Kebutuhan akan motivasi siswa sangat penting karena dalam pembelajaran PJOK hal pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana membuat siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran yang berkelanjutan. Siswa dituntut untuk aktif mengikuti pembelajaran PJOK karena tanpa berusaha siswa tidak mampu menyerap apa yang diajarkan.

Kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani permainan bola voli pada jam-jam sore membuat minat siswa menurun. Keadaan tersebut memunculkan inisiatif untuk mengangkat permasalahan tersebut sebagai bahan penelitian yang berjudul: “Motivasi Siswa Kelas X Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMK N 1 Salam Dalam Partisipasi Pembelajaran PJOK Pasca Covid-19 Melalui Pemanasan dalam bentuk Permainan".

Identifikasi Masalah

Batasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA

Deskripsi Teori

  • Hakikat Motivasi
  • Hakikat Pembelajaran Pendidikan Jasmani
  • Permainan Bola Voli
  • Hakikat Pemanasan
  • Karakteristik Siswa SMK N 1 Salam

Motivasi dapat berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa, sehingga siswa mampu meningkatkan motivasi belajar pendidikan jasmani. Motivasi belajar intrinsik siswa untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani dapat terjadi melalui beberapa faktor internal. Motivasi intrinsik dalam pendidikan jasmani berasal dari dalam diri siswa itu sendiri dan memiliki banyak faktor yang mempengaruhi motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani.

Motivasi belajar intrinsik siswa dalam mengikuti pendidikan jasmani, seperti kondisi kesehatan siswa, perhatian siswa, dan minat bakat siswa untuk mengikuti pendidikan jasmani. Tujuan pendidikan jasmani menurut Samsudin (2017:3) adalah (a) Melalui pemerolehan nilai-nilai dalam pendidikan jasmani untuk membentuk karakter yang kuat, (b) Membangun landasan kepribadian yang kuat, sikap cinta damai, sikap sosial dan toleransi dalam konteks kemajuan budaya, suku dan agama, (c) Melalui tugas pengajaran pendidikan jasmani. Dari pembahasan sebelumnya perlu diingat bahwa pemilihan bentuk pemanasan sangat berpengaruh terhadap kesiapan tubuh dan merupakan bentuk pemusatan konsentrasi awal siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani.

Dilihat dari tujuan pemanasan selain untuk meningkatkan suhu tubuh, pemanasan juga bermanfaat dalam menarik minat konsentrasi awal siswa untuk mengikuti pendidikan jasmani. Permainan ini dirancang khusus untuk meningkatkan semangat siswa dan kegembiraan siswa sehingga dihormati saat belajar pendidikan jasmani.

Penelitian yang Relevan

Menurut Djamarah, murid atau murid memiliki ciri-ciri tertentu yaitu belum memiliki kepribadian moral yang matang, sehingga masih menjadi tanggung jawab guru, masih menyempurnakan aspek-aspek tertentu dari kedewasaannya, sehingga masih menjadi tanggung jawab guru. , memiliki kualitas dasar manusia yang mengembangkan dirinya secara terpadu, yaitu kebutuhan biologis, spiritual, sosial, kecerdasan, emosi, kemampuan berbicara, anggota tubuh untuk bekerja (kaki, tangan, jari), latar belakang sosial, latar belakang biologis (warna kulit , bentuk tubuh) dll.), serta perbedaan individu. Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa karakteristik siswa berbeda-beda dan memiliki latar belakang yang dapat menentukan karakteristik siswa tersebut. Di Kelas X APHP SMK N 1 Salam siswa memiliki latar belakang yang beragam dan lebih cenderung mentaati peraturan dan guru.

Putri Deviani (2017) melakukan penelitian “Motivasi siswa kelas VIII dalam mengikuti Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan di SMP Negeri 2 Gamping Tahun Pelajaran dengan jumlah peserta 198 orang dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII di SMP N 2 Gamping mengikuti pembelajaran PJOK termasuk dalam kategori sedang.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

  • Desain Penelitian
  • Tempat dan Waktu Penelitian
  • Populasi dan Sampel Penelitian
    • Populasi Penelitian
    • Sampel Penelitian
  • Definisi Operasional Variabel Penelitian
  • Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
    • Instrumen Penelitian
    • Teknik Pengumpulan Data
  • Validitas dan Reliabilitas
    • Uji Validitas
    • Uji Reliabilitas
  • Teknik Analisis Data

Variabel penelitian ini adalah motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam mengikuti pembelajaran olahraga bola voli dengan bentuk permainan pemanasan pasca Covid-19. Konstruk penelitian ini adalah motivasi siswa kelas X APHP mengikuti pembelajaran penjasorkes olahraga dan kesehatan pada permainan bola voli dengan pemanasan bentuk permainan di SMK N 1 Salam dapat diukur dengan menggunakan angket. Hasil penelitian ini terungkap bahwa motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam dalam mengikuti pembelajaran PJOK permainan bola voli pasca Covid-19 melalui pemanasan berupa permainan sebagian besar berada pada kategori Sedang dengan persentase 44,35 %, kategori rendah dengan persentase 30,43%, kategori.

Hasil tersebut dapat diartikan motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam dalam mengikuti pembelajaran PJOK permainan bola voli pasca Covid-19 melalui pemanasan berupa permainan tergolong sedang. Pertanyaan terkait kondisi psikologis siswa peserta pembelajaran PJOK bola voli. Pertanyaan terkait kondisi eksternal dari siswa peserta pembelajaran PJOK pada permainan bola voli.

Pertanyaan tentang masalah sosial siswa saat mengikuti pembelajaran PJOK pada permainan bola voli. Pertanyaan terkait nonsosial siswa peserta pembelajaran PJOK pada permainan bola voli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam dalam mengikuti pembelajaran penjasorkes permainan bola voli dengan format permainan pemanasan pasca Covid-19 sebagian besar berada pada kategori Sedang dengan persentase sebesar 44,34%, kategori rendah dengan persentase 30,43%, kategori tinggi 13,91%, kategori sangat tinggi 9,56% dan kategori sangat rendah 1,73.

Rendahnya motivasi siswa untuk melakukan pemanasan juga dapat disebabkan oleh minat siswa dalam mengikuti pelajaran pendidikan jasmani. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani permainan bola voli dengan permainan pemanasan pasca Covid-19 berada pada kategori sangat tinggi pada 9,57%, tinggi 13,91%, sedang 44,35%, rendah 30,43% dan sangat rendah 1,74. Dapat disimpulkan bahwa motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam dalam mengikuti pembelajaran PJOK pada permainan bola voli pasca Covid-19 adalah melalui pemanasan berupa permainan dengan kategori sedang.

Dapat menjadi masukan yang bermanfaat bagi guru, siswa dan pihak terkait gambaran motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam mengikuti pendidikan jasmani dan belajar bermain bola voli dengan GameForm Warm Up Post Covid-19. Motivasi siswa kelas V SDN Grenggeng II Kecamatan Karanganyar Kabupaten Kebumen untuk mengikuti pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Motivasi kelas X APHP SMK N 1 Salam saat mengikuti pembelajaran penjasorkes dengan pemanasan berupa permainan.

Tabel 1. Data Peserta Didik Kelas X APHP
Tabel 1. Data Peserta Didik Kelas X APHP

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

  • Faktor Internal
  • Faktor Eksternal

Data hasil survei motivasi siswa kelas X APHP SMK N 1 Salam dalam mengikuti pembelajaran PJOK pada permainan bola voli pasca Covid-19 melalui pemanasan kompetitif, dalam pengukuran ini diukur dengan angket yang terdiri dari 30 item pernyataan dengan skor 1 - 4. Dari tabel dan gambar di atas diketahui bahwa hasil penelitian faktor internal sering masuk dalam kategori sedang dengan persentase 56,52%, kategori rendah dengan persentase 20%, kategori Tinggi sebesar 10,43%, kategori Sangat Tinggi sebesar 10,43% dan kategori Sangat Rendah sebesar 2,60. Hasil penelitian indikator fisik pada penelitian ini diukur berdasarkan kuesioner yang terdiri dari 4 pertanyaan.

Dari tabel dan gambar di atas diketahui bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator fisik berada pada kategori sedang dengan persentase 22,61%, kategori Rendah dengan persentase 36,52%, kategori tinggi 30,43%, kategori tinggi kategori sangat tinggi sebesar 4,34% dan kategori sangat rendah sebesar 6,08. Hasil penelitian indikator psikologis dalam penelitian ini diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan. Gambaran indikator psikologis hasil penelitian jika ditampilkan dalam bentuk histogram dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Dari tabel dan gambar di atas diketahui hasil penelitian indikator psikologis sebagian besar berada pada kategori sedang dengan persentase 38,26%, kategori Rendah dengan persentase 32,26%, kategori tinggi 19,13%, kategori sangat kategori tinggi 7,82% dan kategori sangat rendah 2,61. Hasil penelitian Faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi dalam penelitian ini diukur dengan kuesioner yang terdiri dari 14 pertanyaan. Dari tabel dan gambar di atas diketahui bahwa hasil penelitian faktor ekstrinsik sebagian besar berada pada kategori sedang dengan persentase 45,21%, kategori Rendah dengan persentase 26,08%, kategori tinggi 16,52%, kategori sangat kategori tinggi 8,6% dan kategori sangat rendah 3,47.

Temuan penelitian Indikator sosial dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 12 pertanyaan. Indikator sosial terdiri dari hubungan antara siswa dan pendidik, dalam hal ini guru PJOK. Dari tabel dan gambar di atas diketahui bahwa hasil penelitian indikator sosial sebagian besar berada pada kategori sedang dengan persentase 44,34%, kategori Rendah dengan persentase 23,48%, kategori Tinggi dengan persentase 22,60%, kategori Sangat tinggi sebesar 6,08% dan kategori Sangat Tinggi Rendah 3,48.

Indikator non sosial terdiri dari hubungan antara siswa dengan lingkungannya, dalam hal ini adalah sekolah. Hasil statistik deskriptif data penelitian pada indikator non sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Dari tabel dan gambar di atas diketahui bahwa hasil penelitian indikator non sosial sebagian besar berada pada kategori sedang dengan persentase 58,26%, kategori Rendah dengan persentase 18,26%, kategori Tinggi dengan persentase 13,04%, Sangat kategori tinggi 6,95% dan kategori sangat rendah 3,48.

Tabel  9.  Norma  Penilaian  Motivasi  Peserta  Didik  Kelas  X  APHP  SMK  N  1  Salam
Tabel 9. Norma Penilaian Motivasi Peserta Didik Kelas X APHP SMK N 1 Salam

Pembahasan

  • Faktor eksternal

Selain itu, di dalam pendahuluan terdapat pendahuluan yang tujuannya adalah mempersiapkan tubuh siswa untuk mengikuti pembelajaran dan menarik perhatian siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa siswa cukup terdorong untuk mengikuti pemanasan berupa permainan. Motivasi dapat berasal dari dalam diri individu maupun dari luar, sehingga terjadi partisipasi dalam belajar.

Pemanasan dengan bentuk permainan ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Mereka tidak terlalu tertarik dengan mata pelajaran olahraga dan kesehatan, dimana siswa cenderung malas saat melakukan kegiatan olahraga. Faktor internal dalam penelitian ini disebabkan oleh fisik dan non fisik siswa mengikuti pemanasan pembelajaran berupa permainan.

Jasmani dalam hal ini berkaitan dengan kemampuan peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dan kemauan tubuh untuk mengikuti pembelajaran. Sedangkan indikator psikologis berkaitan dengan pemikiran siswa atau minat siswa terhadap bentuk permainan pemanasan penjasorkes. Siswa yang tidak memiliki minat terhadap kegiatan pemanasan pendidikan jasmani akan merasa bosan atau tidak bersemangat mengikuti kegiatan pemanasan dan pembelajaran.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa dorongan dari guru dan teman cukup berpengaruh terhadap motivasi siswa untuk mengikuti permainan pemanasan pada kelas pendidikan jasmani. Oleh karena itu, kesempurnaan kemampuan belajar pada anak juga akan membangkitkan semangat dan motivasi untuk belajar dan berpartisipasi dalam pembelajaran. Waktu yang terbatas agar hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh, sehingga peneliti tidak secara langsung melihat keseluruhan proses pembelajaran pendidikan jasmani dan kesehatan.

Bagi guru hasil ini menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti permainan pemanasan dalam pembelajaran pendidikan jasmani dan mengembangkan berbagai bentuk permainan pemanasan sebagai bentuk peningkatan motivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. . Memotivasi siswa kelas VIII untuk mengikuti pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di SMP Negeri 2 Gamping tahun pelajaran 2016/2017. Saya lebih fokus dan semangat dalam mengajar pendidikan jasmani bola voli ketika dimulai dengan bentuk pemanasan permainan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Implikasi

Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan personel penelitian dan waktu menyebabkan peneliti tidak memeriksa tingkat keparahan, fisik, dan keadaan psikologis masing-masing responden saat mengisi kuesioner. Keterbatasan variabel penelitian yang diambil oleh peneliti, sehingga peneliti tidak dapat melihat hasil yang lebih luas.

Saran

Gambar

Tabel 1. Data Peserta Didik Kelas X APHP
Tabel 2. Data Sampel Peserta Didik Kelas X APHP
Tabel 4. Kisi-kisi Angket Uji Coba
Tabel 5. Hasil Uji Validitas Instrumen  Nomor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Meningkatkan motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran tatap muka usai belajar online akibat pandemi covid-19. Bandung: Depdiknas,

8 Annisa Faujiah Miftahul Jannah. Pengaruh model discovery terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik kelas X MIA SMAN 1 Gowa.. dalam proses pembelajaran. Minat yang besar