• Tidak ada hasil yang ditemukan

AHSAN KABUPATENSELUMA DI ERA PANDEMI SKRIPSI

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "AHSAN KABUPATENSELUMA DI ERA PANDEMI SKRIPSI"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Guru sulit menerapkan keterampilan dasar mengajar dengan tepat, sehingga masih ada beberapa keterampilan yang belum terlihat atau terpenuhi, masih ada beberapa keterampilan yang belum terlihat atau terpenuhi dalam pelaksanaan pembelajaran tematik di era pandemi global ini; Guru hanya menggunakan ceramah melalui sistem online tanpa mengetahui apakah siswa mendengarkan dan terlalu berharap orang tua siswa dapat menyampaikan maksud dari ceramah tersebut. Penggunaan model pembelajaran yang kurang variatif atau inovatif, hal ini dibuktikan guru tidak mau keluar dari zona nyamannya.

Siswa masih beranggapan bahwa sistem pembelajaran di era pandemi global ini adalah permainan, sehingga malas dan ada kecemburuan sosial dimana ada sekolah lain yang bisa bertatap muka langsung dengan gurunya.

Batasan Masalah

Variasi pembelajaran dalam hal ini adalah perubahan proses kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, serta mengurangi kebosanan dan kebosanan siswa SDIT Al-Ahsan. Dalam hal ini pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema dalam menghubungkan beberapa mata pelajaran, antara lain kewarganegaraan, bahasa Indonesia, matematika, seni budaya dan kerajinan (SBdP), PJOK, IPA dan IPS. Dalam hal ini, masa pandemi global merupakan proses pembelajaran selama pandemi virus corona (Covid-19) yang melanda dunia.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

LANDASAN TEORI

Guru

Dalam hal ini yang disebut guru dalam arti sederhana adalah orang yang memberikan ilmu kepada siswa. Ngalim Purwanto dalam bukunya Ilmu Pendidikan Praktis dan Teori menjelaskan bahwa guru adalah orang yang telah memberikan suatu ilmu/keahlian tertentu kepada seseorang/sekelompok orang. Dari rumusan pengertian guru di atas dapat disimpulkan bahwa seorang guru adalah orang yang memberikan pendidikan atau ilmu kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, guru dapat diartikan sebagai orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan masyarakat dalam segala aspeknya, baik aspek spiritual maupun emosional, intelektual, jasmani dan aspek lainnya.

Pembelajaran Tematik

Keterkaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk skema, sehingga siswa akan memperoleh kelengkapan dan kelengkapan pengetahuan. Penetapan pembelajaran tematik dalam pembelajaran di kelas bawah sekolah dasar tidak terlepas dari pengembangan konsep pendekatan terpadu itu sendiri. Keterpaduan ini dapat dicapai dengan memfokuskan pelajaran pada satu masalah tertentu dengan alternatif pemecahannya melalui berbagai disiplin ilmu atau mata pelajaran wajib.

Kurikulum terpadu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk belajar secara berkelompok maupun secara individu dengan lebih memberdayakan masyarakat sebagai sumber belajar, memungkinkan terpenuhinya pembelajaran individual.

Variasi Pembelajaran

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa tujuan pemeliharaan variasi pembelajaran adalah untuk meningkatkan perhatian siswa, memberikan kesempatan kepada siswa, mendorong perilaku positif, memberikan pilihan, dan mendorong siswa untuk belajar. Untuk memusatkan perhatian siswa pada suatu aspek yang penting, guru dapat menggunakan “penekanan verbal”, misalnya: “memperhatikan”. Untuk menarik perhatian siswa dapat dilakukan dengan mengubah suasana menjadi tenang, dari ada kegiatan menjadi tidak ada kegiatan.

Memindahkan posisi guru di dalam kelas dapat membantu menarik perhatian siswa dan dapat meningkatkan kepribadian guru.

Karakteristik Pembelajaran Tematik

Dengan menggunakan variasi dalam mengajar dengan cara dan tujuan yang benar, siswa akan lebih bersemangat untuk belajar di sekolah, hal ini didasarkan bahwa siswa yang mengalami inovasi dalam pembelajaran akan membuat siswa merasa lebih penasaran dan percaya diri untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. Hal ini diperlukan untuk membantu siswa memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru dapat mengaitkan materi pelajaran dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya, bahkan menghubungkannya dengan kehidupan siswa dan kondisi lingkungan dimana sekolah dan siswa berada.

Pembelajaran Di Era Pandemi Global

Kebijakan yang dikeluarkan untuk membatasi penyebaran COVID-19 berdampak pada berbagai bidang di seluruh dunia, khususnya pendidikan di Indonesia. Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan social distancing atau di Indonesia lebih dikenal dengan physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk meminimalisir penyebaran Covid-19. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespons dengan kebijakan investigasi dari rumah, melalui pembelajaran daring dan diikuti dengan penghapusan Ujian Nasional.

Kita lihat bagaimana di tengah krisis Covid-19 mereka berubah di bidang teknologi, ekonomi, politik dan pendidikan. Maka hambatan-hambatan tersebut menjadi catatan penting bagi dunia pendidikan kita yang perlu mempercepat pembelajaran online. Di tengah pandemi Covid-19, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan transformasi pembelajaran daring untuk semua siswa dan semua guru.

Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan nyata yang membutuhkan solusi segera: (1) kesenjangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2) kompetensi guru yang terbatas dalam menggunakan aplikasi pembelajaran, (3) keterbatasan sumber daya untuk menggunakan teknologi pendidikan seperti internet dan kuota , (4) hubungan guru-siswa-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum integral. Maka kendala-kendala tersebut menjadi catatan penting dari dunia pendidikan kita bahwa pembelajaran daring perlu ditempuh dengan cepat. Inisiatif kementerian untuk menyiapkan portal pembelajaran daring Rumah Belajar patut didukung, meski urusan daring memaksa siswa dan guru untuk beraktivitas di rumah selama Covid 19, tetap membutuhkan dukungan dari penyedia layanan daring di Indonesia.

Indonesia menghadapi banyak tantangan dari Covid-19 yang memaksa kita semua untuk saling menjaga. Di tengah pandemi Covid-19, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan transformasi pembelajaran daring untuk semua siswa dan oleh semua guru.

Hasil Penelitian Terdahulu

Lima hal penting di atas akan menentukan seberapa cepat kita mampu meratakan kurva kecemasan siswa, guru, kepala sekolah, orang tua dan kita semua. Kaitan penelitian penulis dengan penelitian diatas adalah tentang variasi pembelajaran, jika penelitian diatas membahas tentang persepsi siswa terhadap variasi pembelajaran guru IPS di kelas V, namun dalam penelitian penulis membahas tentang kemampuan guru dalam melaksanakan variasi pembelajaran tematik di SDIT. . Al-Ahsan. Munasik pada tahun 2014 dengan judul, “Kemampuan guru sekolah dasar dalam melaksanakan pembelajaran tematik di sekolah”.

Dalam karya ilmiahnya dikatakan bahwa berdasarkan pemahaman guru terhadap KTSP khususnya pembelajaran tematik sudah baik (80%), sedangkan persepsi guru SD kelas bawah tentang RPP tematik berbeda-beda. terhadap pengetahuan dan keterampilan. dari setiap guru. Pembelajaran tematik memiliki permasalahan yaitu jika guru tidak kreatif dalam pemilihan dan pengembangan topik pembelajaran, tidak memiliki pemahaman yang luas terhadap topik yang dipilih dalam kaitannya dengan mata pelajaran yang berbeda dan tidak kohesif dalam realisasi pelajaran, maka tematik pembelajaran tidak akan berfungsi. Bagus. Ada hubungan yang signifikan antara penelitian penulis dengan karya ilmiah di atas, namun yang membedakannya adalah spesifikasinya, yaitu kemampuan guru untuk mengubah pandangan.

Komang Sujenda Diputra dan I Gusti Ngurah Japa dengan judul “Analisis Kemampuan Guru Melaksanakan Pembelajaran Tematik Terpadu Pendidikan Karakter”. Dalam majalah tersebut dikatakan bahwa guru sudah memahami konsepsi pendidikan karakter, namun kurang merinci penjabaran 18 nilai karakter yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran. Dalam RPP yang dirancang untuk pembelajaran tematik Kurikulum 2013, nilai-nilai karakter yang dipilih untuk dikembangkan selama pembelajaran tidak terlihat pada langkah-langkah pembelajaran.

Pada tahap pelaksanaan pembelajaran, nilai-nilai karakter yang tercantum dalam RPP tidak dilaksanakan dengan baik. Keterkaitan penelitian di atas dengan penelitian yang penulis lakukan sama dengan pembahasan pembelajaran tematik, namun yang membedakan adalah ruang lingkup penelitian, lokasi, batasan masalah, serta kondisi saat ini. dunia pendidikan di era pandemi global Covid-19 yang memprihatinkan.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN

Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Ahsan yang terletak di Desa Sukaraja, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Peneliti memilih situs ini karena adanya fenomena yang terjadi secara global di dunia pendidikan khususnya di SDIT AL-Ahsan untuk meninjau sistem pembelajaran di era pandemi global. Data primer dalam penelitian ini adalah guru yang mengajar tematik kelas 1 sampai 6 di SDIT Al-Ahsan Kabupaten Selum.

Data sekunder atau data pendukung dalam penelitian ini selain guru mata pelajaran, kepala sekolah, staf TU dan siswa SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma. Setting lokasi penelitian yaitu SDIT Al-Ahsan di Desa Sukaraja Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu karena merupakan lembaga pendidikan formal berbentuk yayasan yang saat ini sedang berkembang dan banyak diminati. masyarakat khususnya orang tua siswa di tiga kecamatan terdekat yaitu Air Periukan, Sukaraja dan Sandbox. Pendapat yang berkembang, SDIT Al-Ahsan telah berhasil menerapkan sistem pembelajaran dengan baik sehingga menimbulkan kepuasan bagi orang tua siswa berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan anaknya sejak sekolah di SDIT Al-Ahsan.

Oleh karena itu, peneliti bermaksud mengkaji secara mendalam tentang prosedur atau sistem pengajaran yang diterapkan oleh para guru di SDIT Al-Ahsan, khususnya pada mata pelajaran tematik.

Subyek dan Informan Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Peneliti melakukan observasi atau pengamatan langsung di tempat penelitian yaitu SDIT Al-Ahsan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran tematik antara guru dan siswa berlangsung. Dalam pelaksanaannya, peneliti mengecek data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan rektor, wakil kemahasiswaan, staf dan siswa SDIT Al-Ahsan. Oleh karena itu dalam menganalisis data ini peneliti menggunakan analisis deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan dan menginterpretasikan kemampuan guru SDIT Al-Ahsan dalam melakukan variasi pembelajaran tematik di era pandemi global.

Dalam empat kali pertemuan tersebut peneliti dapat mengetahui perkembangan keadaan kegiatan pembelajaran tematik di kelas I SDIT Al-Ahsan Kecamatan Seluma Kabupaten Sukaraja. Berdasarkan pengamatan peneliti, dari 2 orang guru yang mengajar setiap kelas di SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma terlihat adanya pembagian yang jelas mengenai. Jika sekolah lain ditutup, SDIT Al-Ahsan akan tetap belajar dengan protokol kesehatan atau pembelajaran daring.”

Saya kebetulan mendapat kepercayaan dari kepala sekolah untuk mewakilinya dalam mengasuh dan membimbing siswa SDIT Al-Ahsan. Kami di SDIT Al-Ahsan tidak seperti itu, tetap belajar sebagaimana mestinya, namun dengan pemeriksaan kesehatan dan protokol yang ketat tentunya. Secara umum dijelaskan bahwa variasi pembelajaran di SDIT Al-Ahsan masih aktif dan dapat dilakukan oleh guru pada mata pelajaran apapun, termasuk pembelajaran tematik.

Berdasarkan variabel dalam jaringan wawancara, peneliti mewawancarai kepala sekolah SDIT Al-Ahsan mengenai kemampuan guru SDIT A-Ahsan dalam melaksanakan pembelajaran variasi tematik di masa pandemi global Covid-19 saat ini. Kemampuan guru SDIT Al-Ahsan dalam menggunakan variasi pembelajaran tematik di era pandemi global. Guru kelas I SDIT Al-Ahsan sudah berusaha memaksimalkan penggunaan media atau alat peraga dengan baik.

Hasil observasi peneliti terhadap variasi pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru SDIT Al-Ahsan Kabupaten Seluma kelas I, ditemukan bahwa dalam pembelajaran tematik, guru SDIT Al-Ahsan telah menerapkan variasi pembelajaran berdasarkan kemampuan dan kondisi global pandemi Covid-19. Kemampuan guru dalam menggunakan variasi pembelajaran tematik di era pandemi global Covid-19 di kelas I SDIT Al-Ahsan Kecamatan Seluma Kabupaten Sukaraja sudah baik. PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SD AL-AHSAN KABUPATEN SELUMA DALAM MENINJAU DAN MENDORONG GURU DALAM MELAKUKAN VARIASI PEMBELAJARAN TEMATIK WAKTU.

Gambar 3.1  Model Analisis Data
Gambar 3.1 Model Analisis Data

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Berpikir  Pengumpulan
Gambar 3.1  Model Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

This study aims to identify the difficult items in the Junior High School Mathematics National Examination, to find the factors that cause students’ difficulty and to reveal