• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKAD JUAL BELI BIBIT IKAN LELE DITINJAU DALAM ETIKA BISNIS ISLAM

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "AKAD JUAL BELI BIBIT IKAN LELE DITINJAU DALAM ETIKA BISNIS ISLAM "

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Salah satu wujud muamalat khususnya dalam kehidupan sosial ekonomi yang disyariatkan Islam adalah jual beli. Transaksi yang diperbolehkan dalam Islam adalah transaksi yang tidak mengandung unsur bunga, mejsir dan gharar.

Rumusan Masalah

Peneliti juga mewawancarai Pak Joni, salah satu pembeli benih ikan lele yang pernah membeli benih ikan lele untuk dibudidayakan dalam jumlah banyak. Hal itu, menurutnya, karena penjual tidak teliti dalam menaksir jumlah jari lele.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bagi masyarakat umum, khususnya penjual dan pembeli benih ikan lele, penelitian ini diharapkan dapat mengungkap sistem jual beli yang benar menurut Etika Bisnis Islam. Bagi penulis sendiri, ini berarti menambah pengetahuan dan pemahaman tentang jual beli bibit lele jika dilihat dari etika bisnis islami.

Penelitian Relevan

Kristina Dwi Jayanti dalam tesisnya yang berjudul “Akad Jual Beli Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Jual Beli Batu di Desa 56 A Sumbergede Sekampung Lampung Timur)”. 13 Kristina Dwi Jayanti, “Akad Jual Beli Dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi Kasus Jual Beli Batu Di Desa 56 A Sumbergede Sekampung Lampung Timur), Skripsi STAIN Jurai Siwo Metro, 2016.

LANDASAN TEORI

Akad

  • Pengertian dan Dasar Hukum Akad
  • Rukun dan Syarat-syarat Akad
  • Asas Berakad dalam Islam

Daripada maksud di atas, dapatlah difahami bahawa rukun kontrak terdiri daripada pihak-pihak yang berkontrak, objek kontrak, tujuan utama kesimpulan kontrak dan pengisytiharan penerimaan dan penerimaan oleh pihak yang berkontrak. Di samping itu, jika berlaku ketidakjujuran dalam pakatan, ia akan menyebabkan pertikaian antara pihak yang berkontrak.

Jual Beli

  • Pengertian dan Dasar Hukum Jual Beli
  • Rukun dan Syarat Jual Beli
  • Hukum dan Sifat Jual Beli
  • Unsur-unsur Jual Beli yang Dilarang dalam Islam
  • Jual Beli yang Dilarang dalam Islam

Menurut ulama Hanafi, rukun jual beli hanya ada satu, yaitu ijāb (istilah membeli dari pembeli) dan qabūl (istilah menjual dan penjual). Menurut ulama Maliki, rukun jual beli ada tiga, yaitu aqidain (dua orang yang melakukan akad, yaitu penjual dan pembeli), ma'qud.

Ikan Lele

  • Pengertian Ikan Lele
  • Bibit Ikan Lele

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ikan lele adalah ikan yang hidup di air tawar dan memiliki bentuk tubuh memanjang dan licin, kepala pipih ke bawah, memiliki antena (kumis), memiliki alat bantu pernapasan tambahan di sekitar insang dan memiliki tangkai untuk perlindungan. diri. Dapat kita pahami bahwa benih ikan lele adalah anakan ikan lele dengan ciri dan ukuran tertentu yang siap untuk berkembang biak hingga menjadi ikan lele dewasa. Sebelum lele menjadi burayak, lele harus melalui proses pemijahan yaitu pemilihan lele yang memiliki kriteria tertentu untuk melakukan proses perkawinan antara lele dengan lele jantan dan betina.

Bibit lele size 2-3 yang berumur 22 hari memiliki panjang lebih dari 3 cm dan tinggi badan lebih dari 0,8 cm. Bibit lele size 3-4 yang berumur 30 hari memiliki panjang 4 cm dan tinggi badan lebih dari 1 cm. Bibit lele size 3-5 yang berumur 35 hari memiliki panjang 5 cm dan tinggi badan lebih dari 1,2 cm.

Lele size 4-6 yang berumur 50 hari memiliki panjang 6 cm dan tinggi badan lebih dari 1,3 cm. Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa kriteria benih lele adalah benih lele ukuran 2-3, 22 hari, panjang lebih dari 3 cm dan tinggi badan 0,8 cm untuk benih lele ukuran 5 -7. berumur 60 hari, memiliki panjang badan 7 cm dan tinggi badan lebih dari 1,5 cm.

Etika Bisnis Islam

  • Pengertian Etika Bisnis Islam
  • Prinsip-Prinsip Etika Bisnis Islam

Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa bisnis adalah segala kegiatan usaha yang dikembangkan atas dasar saling menguntungkan dan mempunyai manfaat serta tidak terbatas pada pemilikan barang dan jasa. Dari uraian etika dan bisnis di atas dapat disimpulkan bahwa etika bisnis Islami merupakan prinsip dasar ajaran agama Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits sebagai pedoman penilaian perilaku para pelaku bisnis agar semua pihak masing-masing produsen , distributor. Bagi seorang muslim, etika bisnis islami harus diterapkan dalam semua bidang bisnis, dalam hal ini etika bisnis islami berfungsi untuk membatasi segala perilaku bisnis agar tidak keluar dari syariat islam itu sendiri.

Prinsip umum etika bisnis Islam adalah karakter suatu perusahaan sangat menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan sebagai karakter yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan, khususnya para pebisnis Islam yang ingin sukses dalam usahanya. Hal ini berlaku untuk semua bentuk muamalah, khususnya dalam bidang jual beli dimana sering timbul perselisihan. Misalnya pada saat jual beli bibit ikan lele dimana kejujuran sangat ditekankan, agar usaha anda mendapatkan keberkahan.

Akuntabilitas sangat penting dalam menjalankan kegiatan usaha, hal ini dikarenakan apa yang diusahakan dalam kegiatan muamalah mendapatkan kepercayaan dari konsumen dan masyarakat luas, sehingga dapat memiliki kepercayaan masyarakat luas khususnya konsumen yang puas dengan tanggung jawab yang diberikan dalam kegiatan bisnis mereka. . Taat berarti patuh; patuh; (tentang perintah, aturan, dan sebagainya), disiplin; sedangkan ketaatan adalah taat, taat atau patuh.75 Dalam pelaksanaan etika bisnis Islam prinsip kepatuhan sangat penting sebagai landasan dalam kegiatan bisnis, dimana dalam menjalankan bisnis ada aturan-aturan yang harus dipenuhi seperti syarat, rukun dan sebagainya. pada..

METODE PENELITIAN

  • Jenis dan Sifat Penelitian
  • Sumber Data
  • Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Penjamin Keabsahan Data
  • Tekhnik Analisis Data

Ada tiga penjual bibit ikan lele yang akan diwawancarai yaitu Bpk. Narsito, Mr. Purwadi dan Bpk. Listian. Selama ini tidak ada pembeli yang mengadukan jual beli bibit lele kepadanya. Ia mengunjungi penjual pembibitan lele di desa Pujokerto dan kemudian bernegosiasi untuk mencapai kesepakatan harga dan ukuran tunggal.

Berdasarkan uraian tersebut maka transaksi jual beli benih ikan lele dilakukan di Desa Pujokerto Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung. Dalam praktiknya, jumlah benih lele yang dibeli tidak sesuai dengan yang disepakati. Analisis jual beli benih ikan lele di Desa Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah diulas dalam Etika Bisnis Islam.

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa akad jual beli benih lele di Desa Pujokerto Kec. Berdasarkan penelitian akad jual beli benih ikan lele di Desa Pujokerto Kecamatan Trimurjo Lampung Tengah diulas dalam Etika Bisnis Islam.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Desa Pujokerto Kec Trimurjo Kab. Lampung

  • Sejarah Singkat Desa Pujokerto Kec. Trimurjo Kab. Lampung
  • Letak Geografis Desa Pujokerto Kec. Trimurjo Kab. Lampung
  • Struktur Organisasi Desa Pujokerto Kec. Trimurjo Kab. Lampung
  • Kondisi Wilayah dan Tempat Pemijahan/Pembibitan Bibit Ikan

Desa Pujokerto dibuka/diduduki mulai tanggal 1 Agustus 1942 oleh pemerintah Kantor Transmigrasi yang kemudian dikenal dengan Desa PC Kecamatan Trimurjo. Dari tahun ke tahun hingga sekarang, sejarah desa diperoleh dari data yang dikumpulkan dari sesepuh desa yang masih hidup dan dapat diperoleh informasi tentang perjalanan Desa Pujokerto dan berbagai peninggalan berupa segel desa dari masa itu. Desa Pujokerto merupakan salah satu dari 14 kecamatan yang ada di kecamatan Trimurjo, kabupaten Lampung Tengah.

Luas desa Pujokerto Luas desa Pujokerto Luas sawah beririgasi teknis Luas lahan kering/gambut/ladang Luas kebun. Usaha pemijahan lele tersebut berlokasi di Desa Pujokerto, Dusun III, RT 10/RW 05, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Budidaya lele sudah berjalan sejak tahun 2004, dikarenakan sebagian warga desa Pujokerto adalah petani dan pekerja, untuk mencari penghasilan lain sebagian masyarakat mencari penghasilan sampingan yaitu beternak/memijahkan lele untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pembibitan lele dilakukan dengan proses yang sederhana, yaitu dengan mengawinkan lele jantan dan betina dewasa yang telah memenuhi kriteria kawin hingga menetas dan siap dilepas ke kolam penangkaran. Dalam pelaksanaan akad jual beli ikan lele, penjual menjual benih ikan lele dengan harga tercatat, sedangkan pelaksanaan perhitungan benih ikan lele yang digunakan penjual adalah takaran per gelas yang besarnya diperhitungkan menjadi tolok ukur pengukuran selanjutnya.

Pelaksanaan Akad Jual Beli Bibit Ikan Lele di Desa Pujokerto Kec

Benih lele diperoleh dengan cara mengawinkan lele jantan dewasa dengan lele betina yang siap bertelur. Pak Joni, Berdasarkan hasil wawancara dengan Alfian Kamil, beliau cukup sering membeli bibit lele dalam jumlah yang cukup banyak tergantung persediaan di kolam pemeliharaan. Dia lebih suka menggunakan ukuran harga daripada harga gabah karena lebih jelas perhitungannya, meskipun menggunakan harga benih terkadang membeli lele lebih banyak.

Selama ini dia cukup senang dengan perhitungan yang menggunakan takaran per toples sebagai tolak ukurnya, karena kerap mendapatkan ikan lele lebih banyak dari jumlah yang dibelinya. Pak Artanto, menurut hasil wawancara dengan Pak Artanto. Artantom, ia sering membeli bibit ikan lele berdasarkan stok di kolamnya untuk dibudidayakan. Dia lebih memilih harga dosis daripada harga rekor, karena tidak menimbulkan keraguan tentang jumlah benih ikan lele yang dibeli.

Ia justru kurang puas dengan jual beli yang menggunakan harga individual dan pelaksanaannya menggunakan takaran, karena sering ragu dengan jumlah benih lele yang dibeli. Selain itu, penjual sengaja tidak mengukur ukuran gelas yang digunakan untuk menghitung benih lele secara utuh, sehingga pembeli merasa dirugikan.

Analisis Akad Jual Beli Bibit Ikan Lele di Desa Pujokerto Kec

Akibatnya transaksi tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam yaitu kedudukan akad menjadi tidak sah (palsu) karena penjual tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati pada saat jual beli benih lele tersebut. Adanya unsur judi (maysir) dalam transaksi jual beli benih ikan lele dikarenakan gelas ukur yang digunakan dalam menghitung benih ikan lele yang dibeli jumlahnya bisa lebih atau kurang. Selain itu juga terdapat unsur gharar (ketidakjelasan) dalam transaksi jual beli benih lele karena ketidakjelasan jumlah benih lele yang diterima pembeli.

Dalam prakteknya penjual tidak menghitung jumlah benih ikan lele yang telah diuji, melainkan perhitungan dilakukan dengan menghitung jumlah benih ikan lele pada takaran pertama sebagai acuan untuk takaran gelas berikutnya. Namun pada prakteknya penjual dengan sengaja tidak mengukur ukuran penuh benih lele di gelas pada saat perhitungan dilakukan, hal ini mengakibatkan jumlah benih lele tidak sesuai dengan yang telah disepakati. Lampung Tengah, dilihat dari praktik jual beli benih lele dapat diterima, namun dari sisi lain dapat menimbulkan kekecewaan ketika jumlah benih lele yang dibeli tidak sesuai dengan kesepakatan.

Dalam jual beli benih ikan lele menggunakan pencatatan harga dan untuk menghitung benih ikan lele yang dibeli oleh pembeli digunakan sistem takar gelas, dan perhitungan benih ikan lele pada dosis awal digunakan sebagai acuan pengukuran selanjutnya. . Selain itu, terdapat ketidaksesuaian antara akad dan pelaksanaannya yang menyebabkan adanya unsur gharar dan majsir sehingga akad jual beli benih lele tidak memenuhi prinsip etika berbisnis dalam Islam. Jika menggunakan nomor record maka hak pembeli harus dipenuhi sesuai dengan harga yang dibayarkan agar tidak terjadi kekurang jelasan kuantitas dalam jual beli bibit ikan lele.

Lebih memperhatikan kaidah-kaidah yang ada dalam Islam dan prinsip etika bisnis Islami dalam jual beli bibit lele, agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan salah satu pihak yaitu penjual atau pembeli.

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip-prinsip syariah yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan/atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang