• Tidak ada hasil yang ditemukan

akad tabarru' dalam tinjauan fiqih - Repository IAIN Bengkulu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "akad tabarru' dalam tinjauan fiqih - Repository IAIN Bengkulu"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

Akad tabarru' (kontrak percuma) adalah semua jenis perjanjian yang melibatkan transaksi bukan keuntungan. Tesis ini diharapkan dapat menambah wawasan atau pemahaman tentang akad Tabarru dan jenis-jenis akad Tabarru yang berbeza dalam kajian Fiqh Muamalah.

PENDAHULUAN

  • Rumusan Masalah
  • Tujuan Penulisan
  • Kegunaan Penulisan
  • Metode Penulisan
  • Sistematika Penulisan
  • Ruang lingkup Fiqih Muamalah
  • Hubungan Fiqih Muamalah Dan Fiqih Lainnya
  • Prinsip Fiqih Muamalah

Data dan informasi yang digunakan adalah data skripsi, media elektronik dan beberapa perpustakaan terkait serta teknik pengumpulan data yang digunakan. Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan studi literatur yang dijadikan bahan pertimbangan dan tambahan bagi penulis.

AKAD TABARRU’

Landasan Hukum Akad Tabarru‟

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar hukum-hukum Allah dan janganlah kamu melanggar kehormatan bulan-bulan haram, janganlah kamu mengganggu binatang hadya dan binatang Qalaa’id, dan janganlah kamu mengganggu orang yang menziarahi. Baitullah mencari rahmat dan keredhaan Tuhan mereka dan apabila kamu telah menyempurnakan haji kamu boleh berburu.

Bentuk Umum Akad Tabarru‟

Akad Tabarru' atas insurans ialah akad yang dimeterai dalam bentuk hibah dengan tujuan sedekah dan tolong menolong antara peserta, bukan untuk tujuan komersial. Adapun wadiah ialah sesuatu yang diamanahkan oleh satu pihak (pemilik) kepada pihak lain untuk tujuan pemeliharaan. Menurut mazhab Hanafiyyah, wadiah ialah memberi kepuasan kepada orang lain atas sesuatu benda yang dimiliki dengan tujuan untuk dijaga, baik secara lisan atau dengan isyarat (dilala). 1.

Dalam hal ini penerima titipan (penitipan), termasuk lembaga perbankan, adalah penerima titipan (wali amanat), artinya ia tidak wajib mengganti segala resiko kerugian, kerusakan titipan, kebanjiran, dan lain-lain. . bencana alam, kecuali terjadi karena kelalaian atau kecerobohan tersebut, atau jika status titipan berubah menjadi wadiah yad dhamanah. Status penerima titipan berdasarkan wadiah yad amanah akan berubah menjadi wadiah yad dhamanah apabila terjadi salah satu dari dua hal berikut: 1) harta yang dititipkan tercampur dan, 2) penerima titipan menggunakan harta yang dititipkan. Penerima titipan bertanggung jawab penuh atas segala kerugian atau kerusakan yang terjadi pada harta perwalian.

Mengacu pada pengertian wadiah yad dhamanah, lembaga keuangan sebagai penerima titipan dapat menggunakan al-Wadiah sebagai tujuan rekening giro dan tabungan berjangka. Lembaga keuangan sebagai penerima simpanan, maupun pihak-pihak yang memanfaatkan dana tersebut, tidak dilarang untuk memberikan insentif dalam bentuk apapun dalam bentuk bonus, dengan ketentuan tidak ditentukan sebelumnya dan besarannya tidak ditentukan secara nominal. Akibat penerapan prinsip wadiah, maka seluruh keuntungan yang dihasilkan dari dana yang dititipkan akan menjadi milik bank (begitu pula sebaliknya).

Gambar 4.1. Bagan al-Wadiah Yad al-Amanah  2.  Wadi‟ah Yad Dhamanah (guarantee safe custody)
Gambar 4.1. Bagan al-Wadiah Yad al-Amanah 2. Wadi‟ah Yad Dhamanah (guarantee safe custody)

Kafalah

Kafalah ialah jaminan yang diberikan oleh penjamin (kafili) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajipan pihak kedua atau pihak yang diinsuranskan. Orang yang berhutang/pihak yang dijamin (makful „anhu, . „shil, medhmun‟anhu), dengan syarat dia bersedia untuk menyerahkan kewajiban (piutang) kepada penjamin dan diakui oleh penjamin. Orang yang didukung belum tentu tahu masalahnya, kerana kafala itu tentang jasad/manusia, bukan benda/harta pembawa dalam hubungannya dengan urusan Allah SWT.

Tetapi menurut jumhur ulama, jika akad telah berlaku, orang madmun boleh mengenakan kafil (penjamin) atau madmun "anhu (berhutang) atau makful. Dalam pelaksanaan kafalah dalam perniagaan menurut Sayyid Sabiq yang dipetik oleh Ismail Nawawi, para Pendapat ulama ialah, apabila penjamin (damin) menunaikan kewajibannya dengan membayar hutang penjamin, dia boleh meminta kembali kepada madmun "anhu (orang yang terjamin) ) untuk pembayaran atau izin. Dalam hal ini, ulama bersepakat, walaupun berbeza pendapat, apabila penjamin membayar atau menunaikan beban orang yang dia jamin tanpa izin orang yang dijamin bebannya, menurut Syafi'i dan Abu Hanifah, pembayaran itu. hutang orang yang dijamin tanpa izinnya adalah sunnah, damimin tidak berhak meminta ganti rugi daripada orang yang.

Bank garansi adalah suatu persetujuan bank untuk berjanji bertindak sebagai penjamin untuk jangka waktu tertentu dan dalam keadaan tertentu, sampai orang yang diberi jaminan tidak mampu memenuhi kewajibannya. Jaminan ini berupa sejumlah uang yang diberikan kepada pihak yang dijamin jika pihak yang dijamin tidak mampu membayar hutangnya kepada pihak lain. Hal ini karena tidak ada ujrah atau biaya tambahan yang secara sukarela dibebankan kepada pihak makful ‘anhu atau pun pihak kafil.

Gambar 4.3. Bagan Akad Kafalah 17
Gambar 4.3. Bagan Akad Kafalah 17

Qardh

Menurut Hanafijah, qardh adalah akad khusus pemberian harta mitsli kepada orang lain dengan kewajiban mengembalikannya, misalnya. Al-qardh adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat disamakan dengannya berdasarkan kesepakatan atau kesepakatan antara peminjam dengan pihak pemberi pinjaman yang mengharuskan peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.19. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa perkawinan hanya bisa terjadi dengan harta dan tidak bisa dengan keuntungan seperti menempati rumah.

Akibat perjanjian menjadi sekutu bagi penanam modal dalam hal keuntungan dan tidak termasuk sebagai wakil karena ia bertindak sesuai dengan amanah orang yang mewakilinya dan tidak berhak atas apapun dari pekerjaan itu secara umum. Sedangkan bagi muqtaridh mengandung arti harus mempunyai keahlian atau ketrampilan untuk melakukan amalan seperti pubertas, berakal dan tidak mahjur„alaih. Hanafiyah menyatakan mahqud alaih sah secara hukum dalam mal mitsli, seperti barang yang diukur (makilat), barang yang ditimbang (mauzunat), barang yang dihitung (ma'dudad) seperti telur, barang yang dapat ditukar dengan madzru ' pada meteran.

Sedangkan barang yang tidak ada atau sulit dicari padanannya di pasaran (qimiyat), sebaiknya tidak dijadikan barang qardh, misalnya hewan, karena sulit diganti dengan barang yang sama. Sebagai pinjaman bagi pengusaha kecil, menurut perhitungan bank, akan memberatkan pengusaha jika dibiayai dengan skema jual beli, ijarah atau bagi hasil. Sebagai pinjaman kepada bank kustodian, bank memberikan fasilitas ini untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan bank kustodian.

Rahn

Hanabilah rahn adalah harta yang dijadikan jaminan hutang yang dapat ditebus dari harganya, jika ada kesulitan untuk mengembalikannya dari orang yang berhutang. Ketiga, menurut Malikiyah rahn ialah sesuatu yang bernilai harta yang diambil oleh pemiliknya sebagai jaminan atas hutang yang tetap (wajib) atau menjadi tetap. Keempat, menurut Hanafijah rahn ialah menjadikan barang sebagai jaminan atas piutang yang dimungkinkan sebagai pembayaran piutang, seluruhnya atau sebagian.

Dan sesiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa; dan Allah lebih mengetahui apa yang kamu kerjakan. Tanggungan (borg) timbul apabila dua orang mengkafirkan antara satu sama lain." Maksudnya: "Kenderaan boleh dipandu jika dijadikan cagaran, dan susu lembu boleh diminum jika dijadikan cagaran, dan orang yang memandu dan meminum susu, dia harus membayarnya. ". Secara praktiknya, harta alih terutamanya emas dan kenderaan bermotor biasanya diserahkan selepas luka.

Besar kecilnya, jenis dan sifat benda yang digadaikan juga harus diketahui, karena rahn itu suatu transaksi atau suatu harta, maka hal ini ditentukan. Rahn di bank syariah juga biasanya diberikan sebagai jaminan atas pinjaman atau pembiayaan yang diberikan. Sepanjang yang menggadaikan barang itu adalah orang yang mempunyai kompetensi untuk melakukan kegiatan, yaitu sudah dewasa, berakal, dan mampu mengelola, maka ia boleh melakukan transaksi rahn.

Hadiah

Orang yang memberi pemberian itu hendaklah melakukan perbuatan itu dengan kerelaan sendiri, dan bukan dengan paksaan, mereka yang dipaksa menghadiahkan sesuatu kepunyaannya, bukan dengan usahanya sendiri, sudah pasti perbuatannya itu tidak sah. Hadiah untuk pembelian barang adalah bentuk pemberian hadiah yang dilarang jika orang yang membeli kupon dengan harga tertentu, banyak atau sedikit, tanpa sebarang pampasan, tetapi hanya untuk mengambil bahagian dalam mendapatkan hadiah yang diberikan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada pada masa kini, kita boleh membayar wang wakaf dengan mudah.

Beberapa lembaga penerima wakaf tunai antara lain Bank Syariah Indonesia, Bank Muamalat atau bank syariah lainnya yang telah mendapat izin dari pemerintah. Contoh kasus wakaf uang dapat digambarkan pada ilustrasi berikut: Ibu Ana ingin berdonasi 30 Mukenah untuk sebuah masjid. Uang sebesar Rp 4.500.000 tersebut merupakan bagian dari wakaf tunai (sebelum dibelanjakan untuk pembelian Mukenah, uang tersebut masuk melalui rekening Nazhir wakaf tunai yang terdaftar di LKS PWU).

Syafi'iyah berpendapat bahwa wakalah adalah contoh seseorang memberikan kekuasaan kepada seseorang yang ditunjuk untuk mewakilinya semasa hidupnya. Artinya: “Rasulullah memberikan tanah Khaibar kepada orang-orang Yahudi agar mereka menggarapnya, menanaminya, dan membaginya. Wakil wajib cakap secara hukum dan ditunjuk secara langsung dan tegas oleh orang yang diwakilinya untuk menghindari pendelegasian tugas yang salah.

Hiwalah

Menurut para ahli, pertama menurut Hanafiyah, hiwalah memindahkan tuntutan hutang daripada tanggungjawab orang yang berhutang (mudin) kepada tanggungjawab multazim. Kedua, menurut Sayid Sadiq, hiwalah memindahkan hutang daripada tanggungjawab pemindah (al-muhil) kepada tanggungjawab orang yang dialihkan hutang (muhal „alaih). Maksudnya: “Kelewatan orang kaya itu adalah suatu kezaliman, dan jika salah seorang di antara kamu memindahkan hutangnya kepada orang kaya, maka hendaklah dia menerima (menerima)”.

Muhili (orang yang memindahkan hutang), adalah orang yang berakal budi, maka apa jadinya orang muhili jika dia gila atau masih muda. Akad tabarru’ berasal dari kata tabarra’a-yatabarra’u – tabarru’an yang berarti sumbangan, hibah, dana kebajikan atau derma. Tabarru' ialah pemberian sukarela oleh seseorang kepada orang lain, tanpa pampasan, yang mengakibatkan pemindahan hak milik harta daripada pemberi kepada orang yang diberi. kontrak percuma) ialah semua jenis perjanjian yang melibatkan transaksi bukan untung.

Hakikatnya akad tabarru adalah akad yang beramal dengan mengharapkan pahala hanya dari Allah SWT. Dengan selesainya tesis ini, penulis berharap agar kita semua memahami dan membezakan akad yang ada, baik akad tabarru maupun akad lainnya. Novi Indriyani Sitepu, "Tinjauan Fikh Mua‟malah: Pengetahuan Masyarakat Banda Aceh tentang Perjanjian Tabarru dan Perjanjian Tijarah," pendek.

Gambar 4.7. Bagan Akad Hiwalah
Gambar 4.7. Bagan Akad Hiwalah

PENUTUP

Saran

Oleh karena itu, penulis juga berharap dengan adanya buku-buku yang menjelaskan tentang akad tabarru' dapat membuat kita lebih memahami, mengingat dan mengklasifikasikan akad menurut bentuk akad itu sendiri. Disertasi : “Akad Pembiayaan Murabahah Dengan Wakalah Dalam Sengketa Keuangan Syariah (Putusan Kajian No. 2400/PDT.G/2013/PA JS)”.

Gambar

Gambar 4.1. Bagan al-Wadiah Yad al-Amanah  2.  Wadi‟ah Yad Dhamanah (guarantee safe custody)
Gambar 4.2. Bagan Wadiah al-Yad Damanah  e.  Aplikasi Wadiah
Gambar 4.3. Bagan Akad Kafalah 17
Gambar 4.6. Bagan Wakalah
+2

Referensi

Dokumen terkait

Lutfiyatun Azizah, “Nusyuz Menurut Kompilasi Hukum Islam Dalam Tinjauan Fiqih Islam.” Skiripsi ini membahas tentang Nusyuz Menurut Kompilasi Hukum Islam dengan