• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKREDITASI PERGURUAN TINGGI - Badan Penjaminan Mutu

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "AKREDITASI PERGURUAN TINGGI - Badan Penjaminan Mutu"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) telah menyelesaikan Instrumen Akreditasi Perguruan Tinggi versi 3.0 (IAPT 3.0). Instrumen ini disusun untuk memenuhi persyaratan peraturan hukum terkini, sekaligus sebagai upaya untuk melakukan perbaikan berkelanjutan dan beradaptasi dengan praktik baik penjaminan mutu yang berlaku umum. Pedoman penyusunan laporan penilaian diri ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari IAPT 3.0 dan memuat Kerangka Konseptual, Struktur Laporan Penilaian Diri dan Format Laporan Penilaian Diri yang akan digunakan Perguruan Tinggi pada saat mendaftar Perguruan Tinggi. Akreditasi.

Evaluasi Diri dan Pengembangan Institusi

Konsep Evaluasi

Proses merupakan upaya menggunakan sistem dan sumber daya yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Distribusi, alokasi dan interaksi antar sumber daya merupakan bagian integral dari proses ini. Output adalah hasil langsung dan segera dari suatu proses, atau hasil suatu kegiatan atau pelayanan yang diukur dengan menggunakan metrik tertentu, antara lain: mutu dan relevansi lulusan (IPK, masa studi, masa tunggu lulusan, kecukupan mutu lulusan). untuk bidang profesi), hasil penelitian dan PkM (publikasi, hilirisasi dan HKI).

Kinerja merupakan dampak luaran terhadap pemangku kepentingan, antara lain: tingkat kepuasan peserta didik, guru, tenaga kependidikan, lulusan dan alumni, pengguna lulusan dan mitra; akreditasi/sertifikasi/pengakuan nasional dan internasional.

Indikator Kinerja dan Kualitas

Tingkat produktivitas umumnya ditunjukkan dengan membandingkan jumlah output yang dihasilkan oleh suatu proses yang menggunakan sumber daya pada standar tertentu. Upaya untuk mengukur tingkat efektivitas proses evaluasi diri di lingkungan pendidikan tinggi sangat sulit dicapai karena tujuan atau sasaran yang ditetapkan dalam pendidikan tinggi seringkali tidak dapat diukur. Akuntabilitas merupakan tingkat tanggung jawab yang menyangkut bagaimana sumber daya perguruan tinggi digunakan dalam upaya dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatannya, perguruan tinggi harus selalu memperhatikan dan mengacu pada perubahan yang terjadi di masyarakat. Apabila perguruan tinggi tidak mempunyai kemampuan berinovasi atau tidak mampu mengakomodasi atau mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat, maka kehadirannya akan ditinggalkan atau ditolak oleh masyarakat.

Langkah-langkah Penyusunan Laporan Evaluasi Diri

Langkah ini diartikan sebagai kegiatan mengumpulkan dan mengolah berbagai data dan informasi yang diperlukan untuk membuat laporan penilaian diri. Data dan informasi yang diperlukan minimal dapat dilihat baik dalam Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) maupun dalam lingkup Laporan Evaluasi Diri (LED). Selain mengidentifikasi data dan informasi yang diperlukan, perlu juga dilakukan identifikasi dari mana data dan informasi tersebut dapat diperoleh.

Data dan informasi yang diperoleh harus tervalidasi agar data dan informasi yang diperoleh dapat diasumsikan benar (valid). Analisis situasi adalah kegiatan menganalisis data dan informasi dengan menggunakan metode analisis yang relevan dan umum digunakan (seperti analisis SWOT, Root-Cause Analysis).

Pelaksanaan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri

Langkah-langkah strategis dapat diartikan sebagai kegiatan mengidentifikasi berbagai strategi yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Rencana implementasi dapat diartikan sebagai penjabaran strategi yang dipilih ke dalam kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan pada tingkat operasional. Karena materi yang akan disajikan dalam laporan evaluasi diri harus runtut dan mempunyai benang merah, maka penulisan laporan evaluasi diri tidak boleh dilakukan oleh orang yang berbeda per bagian.

Setelah Laporan Evaluasi Diri disusun, harus kembali disosialisasikan kepada seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder), khususnya tenaga akademik, guna memperoleh masukan. Setelah disosialisasikan dan mendapat masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan, perbaikan akhir mungkin masih diperlukan sebelum Laporan Evaluasi Diri dan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi diserahkan kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT).

Atribut Laporan Evaluasi Diri yang Baik

Setelah disosialisasikan dan mendapat masukan dari pihak-pihak yang berkepentingan, mungkin masih diperlukan perbaikan akhir sebelum Laporan Evaluasi Diri dan Laporan Kinerja Perguruan Tinggi diserahkan kepada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT). 3) Kualitas data. Kualitas data yang digunakan untuk menyusun laporan penilaian diri harus cukup, akurat, konsisten antara data yang satu dengan yang lain, dan relevan dengan aspek atau permasalahan yang dibicarakan, dalam penjelasan setiap unsur yang ada pada faktor internal dan faktor eksternal. . Data yang digunakan untuk menyusun laporan evaluasi diri harus menyatakan dengan jelas sumbernya, kaitannya dengan permasalahan atau aspek yang dibicarakan, asumsi dasar penggunaan data dan metodologi pengumpulan data.

Berdasarkan hasil analisis, keadaan lembaga saat ini dan arah pengembangan lembaga di masa depan dapat diketahui dengan cepat. Jika dilakukan analisis dengan metode SWOT, maka pada dasarnya terdapat 2 arah pengembangan kelembagaan berdasarkan hasil analisis SWOT, yaitu: 1) arah pengembangan yang bersifat perluasan, dan 2) arah pengembangan, yang bersifat konsolidasi. Arah pembangunan yang bersifat ekspansif hanya dapat terlaksana apabila kekuatan-kekuatan yang dimiliki lembaga tersebut jauh lebih besar, baik jumlah maupun intensitasnya, dibandingkan dengan kelemahan-kelemahan yang dimilikinya, dan juga apabila peluang-peluang yang teridentifikasi jauh lebih besar. lebih besar. lebih besar dibandingkan dengan ancaman yang dihadapinya. 7) Kejujuran.

PENDAHULUAN

LAPORAN EVALUASI DIRI

  • Sejarah institusi
  • Visi, misi, tujuan, strategi, dan tata nilai
  • Organisasi dan tata kerja
  • Mahasiswa dan lulusan
  • Dosen dan tenaga kependidikan
  • Keuangan, sarana, dan prasarana
  • Sistem penjaminan mutu
  • Kinerja institusi

Bagian ini memuat uraian tentang sejarah lembaga, visi, misi, tujuan, sasaran dan nilai, organisasi (fakultas, lembaga dan program studi), mahasiswa dan lulusan, sumber daya manusia (dosen dan tenaga kependidikan), keuangan, sarana dan prasarana, sistem. penjaminan mutu internal, serta kinerja perguruan tinggi, disajikan secara ringkas dan menonjolkan hal-hal terpenting. Lembaga harus mampu menjelaskan secara ringkas dan jelas amanat pendirian dan pengembangan pendidikan tinggi (apabila terjadi pergeseran amanah atau perubahan bentuk kelembagaan). Bagian ini memuat uraian singkat mengenai visi, misi, tujuan, sasaran dan nilai-nilai yang diterapkan dalam pendidikan tinggi.

Bagian ini memberikan penjelasan mengenai dokumen formal organisasi dan tata kerja yang berlaku saat ini, termasuk uraian singkat mengenai struktur organisasi dan tata kerja (fakultas, lembaga, program studi, laboratorium, dan lain-lain), serta tugas pokok dan fungsinya. . Bagian ini memberikan gambaran singkat tentang data mahasiswa dan lulusan, termasuk kualitas input, kinerja mahasiswa dan lulusan yang luar biasa, dan kinerja lulusan. Bagian ini memuat informasi singkat mengenai jumlah dan kualifikasi tenaga pengajar (guru dan tenaga pengajar), kesesuaian dan prestasinya, serta prestasi-prestasi monumental yang telah diraih.

Memuat uraian tentang sistem penjaminan mutu yang memuat sekurang-kurangnya kebijakan, organisasi, dokumen SPMI, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi, laporan hasil audit, dan tindak lanjutnya. Bagian ini juga mencakup sistem penjaminan mutu internal (dengan siklus PPEPP yang dilaksanakan oleh lembaga), pengakuan mutu oleh lembaga audit eksternal (bukan BAN-PT), lembaga akreditasi, dan lembaga sertifikasi.

Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi

Analisis dan evaluasi kinerja kinerja harus mencakup identifikasi akar masalah, faktor pendukung keberhasilan, dan faktor penghambat kinerja VMTS. Kesimpulan Hasil Evaluasi Pencapaian VMTS dan Tindak Lanjutnya Berisi gambaran tentang: positioning, permasalahan dan akar permasalahan, serta rencana perbaikan dan pengembangan kelembagaan.

Tata Pamong, Tata Kelola, dan Kerjasama

Indikator kinerja tambahan merupakan indikator kinerja pelayanan sipil, tata kelola dan kerjasama lainnya berdasarkan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Data indikator kinerja tambahan yang valid harus diukur, dipantau, ditinjau dan dianalisis untuk perbaikan berkelanjutan. Analisis hasil kinerja harus mencakup identifikasi akar permasalahan, faktor pendukung keberhasilan dan faktor penghambat pencapaian standar, serta uraian singkat mengenai tindakan tindak lanjut yang akan dilakukan lembaga.

Berisi uraian dan dokumentasi yang valid mengenai sistem penjaminan mutu pelayanan sipil, tata kelola dan kerjasama yang ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan, serta upaya perbaikan yang dilakukan sesuai dengan siklus PPEPP. Berisi gambaran tentang: positioning, permasalahan dan akar permasalahan, serta rencana perbaikan dan pengembangan pelayanan sipil, tata kelola dan kerjasama.

Mahasiswa

Indikator kinerja tambahan merupakan indikator kinerja mahasiswa lainnya berdasarkan standar yang ditetapkan oleh institusi pendidikan tinggi. Memuat uraian dan bukti valid mengenai sistem penjaminan mutu mahasiswa yang telah ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dipantau serta perbaikan yang dilakukan sesuai dengan siklus PPEPP.

Sumber Daya Manusia

FTE tenaga kependidikan, jumlah, dukungan IT (fitur sudah berjalan) dan kualifikasi tenaga kependidikan. Indikator kinerja tambahan merupakan indikator kinerja SDM lainnya berdasarkan standar yang ditetapkan oleh perguruan tinggi di luar SN DIKTI. Berisi uraian dan bukti valid mengenai sistem penjaminan mutu SDM yang diterapkan, dievaluasi dan dipantau hasilnya, serta upaya perbaikan sesuai dengan siklus PPEPP.

Keuangan, Sarana, dan Prasarana

Kecukupan sarana prasarana dilihat dari ketersediaan, kekinian, kesiapan perlengkapan yang meliputi: sarana dan prasarana PBM, Penelitian dan PkM. Merujuk SN DIKTI Pasal 32. PT wajib menyediakan prasarana bagi penyandang kebutuhan khusus. Indikator kinerja tambahan adalah indikator kinerja keuangan, sarana dan prasarana lainnya berdasarkan standar yang ditetapkan perguruan tinggi melebihi SN DIKTI. Memuat uraian dan bukti sah mengenai sistem penjaminan mutu keuangan, sarana dan prasarana yang ditetapkan, dilaksanakan, hasilnya dievaluasi dan dikendalikan serta upaya perbaikan yang dilakukan sesuai dengan siklus PPEPP.

Memuat gambaran mengenai: positioning, permasalahan dan akar permasalahan, serta rencana perbaikan dan pengembangan pengelolaan keuangan, sarana dan prasarana.

Pendidikan

Melaksanakan interaksi akademik antar akademisi dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan PkM baik di tingkat lokal/nasional/internasional. Penyelenggaraan program/kegiatan non-akademik yang melibatkan seluruh warga kampus didukung oleh ketersediaan sarana, prasarana dan sumber daya yang memadai. Indikator kinerja tambahan merupakan indikator proses pendidikan lainnya berdasarkan standar yang ditetapkan perguruan tinggi di luar SN DIKTI.

Memuat uraian dan bukti sahih mengenai sistem penjaminan mutu proses pendidikan yang ditetapkan, dilaksanakan, dievaluasi dan dikendalikan hasilnya, serta upaya perbaikannya sesuai siklus PPEPP.

Penelitian

Memuat uraian dan bukti valid mengenai sistem penjaminan mutu proses penelitian yang ditetapkan, dilaksanakan, hasil dievaluasi dan dipantau, serta upaya perbaikan sesuai siklus PPEPP.

Pengabdian kepada Masyarakat

Bagian ini menjelaskan standar pendidikan tinggi dan strategi pencapaian standar terkait PkM di perguruan tinggi, yang meliputi: perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan PkM yang memenuhi dan/atau melampaui standar nasional pendidikan tinggi. Bagian ini juga harus menjelaskan sumber daya yang akan dialokasikan untuk mencapai standar yang ditetapkan, serta mekanisme pengendalian untuk pencapaiannya. Indikator kinerja tambahan merupakan indikator kinerja PkM lainnya berdasarkan standar yang ditetapkan perguruan tinggi melebihi SN DIKTI.

Memuat uraian dan bukti valid mengenai sistem penjaminan mutu PkM yang ditetapkan, dilaksanakan, dievaluasi dan dipantau hasilnya, serta upaya perbaikan sesuai siklus PPEPP.

Luaran dan Capaian Tridharma

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

PERSYARATAN PENDAFTARAN angka 2 yang tertulis “lulusan Perguruan Tinggi Dalam Negeri dan Program Studi yang terakreditasi dalam Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Negeri