• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aksara Suara (Vokal)

N/A
N/A
Fahmi Fahrudin

Academic year: 2023

Membagikan "Aksara Suara (Vokal)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

Aksara Suara (Vokal)

Pada aksara sunda vokal terdapat 7 jenis, yakni sebagai berikut;

Aksara Ngalagena

Ngalagena merupakan nama konsonan-konsonan dalam Aksara Sunda, tiap huruf Ngalagena pada dasarnya berbunyi / a /, bunyi a tersebut dapat diubah menjadi /i,u,é,e,eu,o/ oleh Rarangkén.

Ngalagena memiliki 18 huruf untuk bunyi dalam Basa

Sunda(utama) dan 7 huruf untuk bunyi dalam bahasa asing (serapan).

Baca Juga Memprihatinkan Sekali! Ini Dia Bencana Alam yang Disebabkan Oleh Manusia

Rarangkén Aksara Sunda

▸ Baca selengkapnya: hitungan aksara nama arab

(2)

Rarangkén adalah sebuah sistem yang didalamnya terdapat aturan-aturan pembunyian atau vokalisasi Aksara Sunda.

Berdasarkan penempatannya. Berdasarkan letak penulisannya, 13 rarangkén dikelompokkan sebagai berikut:

 rarangkén di atas huruf = 5 macam

 rarangkén di bawah huruf = 3 macam

 rarangkén sejajar huruf = 5 macam

Berikut ini adalah contoh dan penjelasan aksara sunda Rarangkén secara detailnya;

1. Rarangkén Aksara Sunda di Atas Huruf

(3)

2. Rarangkén Aksara Sunda di Bawah Huruf

3. Rarangkén Aksara Sunda Sejajar Huruf

(4)

Contoh Soal Aksara Sunda

Berikut ini adalah kalimat yang menggunakan aksara sunda

Arti dari kalimat aksara Sunda Tersebut adalah;

(5)

Sakumaha jalma gubrag ka alam dunya téh sipatna merdika jeung boga martabat katut hak-hak anu sarua. Maranéhna dibéré akal jeung haté nurani, campur-gaul jeung sasamana aya dina

sumanget duduluran.

Arti dalam Bahasa Indonesia

Semua manusia dilahirkan secara bebas dan memiliki kesetaraan maratabat dan hak. Mereka dianugerahi akal dan hati nurani dan harus bertindak satu sama lain dalam semangat persaudaraan.

Arti dari kalimat aksara Sunda Tersebut adalah;

Sribaduga Maharaja nyaeta salah sahiji Raja di Karajaan Pajajaran Arti dalam Bahasa Indonesia

Sribaduga Maharaja yaitu salah satu Raja di Kerajaan Pajajaran

Aksara Sunda A-Z

Aksara Sunda a-z atau Sunda Alpahbet memang jarang sekali kita temui di saat sekarang, seiring dengan kemajuan teknologi dan era.

Mungkin semakin modernnya jaman, bahasa asli dari sukunya masing-masing terkadang dilupakan.

Orang sunda pun mulai banyak yang berkomunikasi memakai bahasa indonesia bahasa persatuan bangsa kita,

Bahasa Inggris, Jepang,Chiina, Mandarin dan lainnya. sekarang sudah menjadi kurikulum di sekolah sebagai salah satu mata pelajaran, Bahasa Ingris pun yang semakin populer mulai di terapkan di Sekolah Dasar.

Tapi jangan sampai kita melupakan bahasa nenek moyang kita, yakni aksara sunda. Berikut ini adalah aksara sunda a-z;

(6)
(7)

Aksara Sunda Angka

Bukan hanya huruf vokal dan konsonan saja dalam aksara sunda ini, terdapat pula angka dalam aksara sunda. Berikut ini adalah angka-angka dalam aksara sunda.

(8)

Di dalam praktiknya, angka diapit oleh dua tanda pipa | … |.

Contohnya sebagai berikut;

Tanda Baca Aksara Sunda

Di jaman sekarang, aksara Sunda memakai tanda baca Latin sama seperti penggunaan Bahasa Indonesia. Contohnya: koma, titik, titik koma, titik dua, tanda seru, tanda tanya, tanda kutip, tanda kurung, tanda kurung siku, dan sebagainya.

Lambang dan Penulisan Aksara Sunda Kuno

Jika kita merujuk pada bukti-bukti yang ditunjukkan pada uraian terdahulu, aksara Sunda yang sering dipakai itu dapat dibedakan atas beberapa jenis sesuai dengan aneka ragam bahan tulis yang

(9)

dipakai (logam, batu, daun, tinta, palu, pahat, pena, pisau, kertas, dan lainnya).

Cara penulisannya pun sifatnya individual. Mememiliki rentang waktu pemakaiannya berlangsung lama (sekitar 400 tahun).

Lingkup wilayah pemakaiannya sangat luas yakni hampir mencakup seluruh wilayah di Jawa Barat.

Bentuk serta kelengkapan ejaan dalam aksara Sunda yang ditulis pada batu dan logam pada umumnya terdapat pada piagam dan prasasti menunjukkan beberapa variasi dengan aksara Sunda yang ditulis pada daun (naskah).

Baca Juga 34 Pakaian Tradisional dari Seluruh Provinsi di Indonesia Lengkap dengan Gambar dan Penjelasan

Dengan kata lain, bentuk aksara yang digores pada daun dengan memakai alat tulis pisau (péso pangot) mempunyai variasi dengan yang menggunakan alat tulis pena dan tinta.

Pun sama halnya pula bentuk aksara dan ejaannya yang ditulis pada abad ke-14 Masehi (prasasti Kawali) mempunyai variasi

dengan yang ditulis pada abad ke-16 Masehi (Carita Parahyangan, Carita Ratu Pakuan).

Namun demikian, secara garis besar, lambang-lambang aksara Sunda Kuno dapat disusun ke dalam kelompok aksara swara, aksara ngalagena, aksara khusus, arangkén, dan pasangan.

Aksara Swara

Aksara swara merupakan aksara yang secara silabis mempunyai harkat bunyi vokal yang dalam sistem aksara Sunda Kuno terdapat lima buah.

Ada tiga buah aksara swara yang masing-masing mempunyai dua lambang, yakni /a/, /é/, dan /i/.

(10)

Ketiga jenis lambang aksara masing-masing tersebut dalam pemakaiannya sering dipertukarkan secara bebas dengan nilai harkat bunyi yang tetap.

Berikut ini adalah aksara swara dari aksara sunda kuno;

Aksara Ngalagena

Aksara ngalagena ialah lambang-lambang bunyi yang dapat digunakan sebagai fonem konsonan yang secara silabis mengandung bunyi vokal /a/.

Jumlah aksara Sunda Kuno ini ada 18 jenis aksara ngalagena yang susunannya disesuaikan dengan sistem kedudukan alat-alat ucap (artikulasi-atikulator), seperti guttural ‘kerongkongan’, palatal ‘langit- langit’, lingual ‘lidah’, dental ‘gigi’, dan labial ‘bibir’.

Tapi, lambang bunyi untuk aksara sunda muncul dalam tiga bentuk dan untuk aksara muncul dalam dua bentuk.

Kedua varian lambang aksara masing-masing tersebut dalam penggunaannya sering dipertukarkan secara bebas dengan nilai harkat bunyi yang tetap.

Berikut ini adalah aksara sunda kuno ngalagena:

(11)

Aksara Khusus

Terdapat 4 aksara yang bisa dikategorikan sebagai aksara khusus, yang tidak bisa digolongkan ke dalam kelompok aksara ngalagena.

Aksara khusus ini secara silabis ucapan bunyinya tidak

mengandung vokal /a/ sebagaimana kelompok aksara ngalagena.

Selain itu, keempat aksara khusus ini bersifat mandiri, artinya tidak terikat oleh tanda vokalisasi.

Aksara khusus tersebut adalah le/leu biasa disebut pangwilet yang dalam tradisi aksara Jawa dinamakan ngalelet.

Sedangkan aksara re/reu disebut dengan istilah pangreureu yang dalam tradisi aksara Jawa dinamakan pacerek.

Tanda Vokalisasi (Rarangkén)

(12)

Lambang penanda vokalisasi aksara Sunda Kuno terdiri atas 13 buah yang cara penulisannya ditempatkan sebagai berikut.

 Penempatan di atas (5 buah)

 Penempatan di bawah (2 buah)

 Penempatan di samping (6 buah)

Berikut ini adalah penjelasan lebih rincinya mengenai Rarangkén Rarangkén di Atas Huruf

(13)

Rarangkén di Bawah Huruf

Rarangkén Sejajar Huruf

Pasangan dalam Aksara Sunda Kuno

(14)

Aksara Sunda Kuno mempunyai beberapa bentuk pasangan atau bentukan aksara sambung. Pasangan ini pada umumnya dipakai untuk menunjukkan bahwa aksara ngalagena yang dipakai hanya sebagai konsonan akhir kata atau suku kata, lalu mulailah kata atau suku kata baru.

Bisa dikatakan juga pasangan berfungsi mematikan bunyi vokal aksara yang didahuluinya.

Dalam sistem aksara Sunda Kuno, bentuk pasangan ini dapat dikategorikan sebagai bentuk pasangan umum dan bentuk pasangan khusus.

Baca Juga 9+ Cara Membuat Parcel Pernikahan dan Lebaran [Tutorial+Video]

Pasangan Umum

Pasangan umum ini merupakan bentuk yang hampir dapat

dipasangkan atau dirangkaikan dengan aksara-aksara ngalagena secara umum. Berdasarkan data dalam naskah Sunda Kuno

terdapat empat bentuk pasangan umum, yaitu:

Pasangan -ra- biasanya dimasukkan sebagai rarangkén ‘vokalisasi’

yang dinamakan panyakra sehingga ada kesan khusus sebagai pasangan aksara ka.

(15)

Padahal pasangan -ra- ini dapat dikombinasikan dengan sebagian besar aksara ngalagena. Pun sama halnya pula dengan pasangan -ya- yang dapat dimasukkan sebagai rarangkén dengan sebutan pamingkal,

Sebetulnya memiliki fungsi sebagai lambang bunyi silabis tambahan ya yang dapat berkombinasi dengan hampir semua aksara ngalagena.

Pasangan Khusus

Terdapat beberapa bentuk lambang bunyi silabis yang dapat

dipandang sebagai pasangan khusus dalam sistem aksara Sunda Kuno.

Bentuk pasangan tersebut hampir bisa dipastikan muncul dalam pola bentuk yang tetap. Tapi demikian, pasangan khusus ini bisa dibedakan dalam posisi yang vertikal ‘bertumpuk’ dan posisi yang horizontal ‘menyamping’.

Bentuk Vertikal

(16)

Bentuk Horizontal

Angka dalam Aksara Sunda Kuno

Berlandaskan berbagai macam data dalam naskah-naskah Sunda Kuno yang berbahan lontar telah ditemukan berbagai macam lambang yang memiliki nilai bilangan sebagai angka.

Bentuk-bentuk lambang tersebut biasanya ditulis pada margin kiri di luar teks setiap lempir bagian recto ‘halaman muka’. Bentuk-bentuk lambang dimaksud adalah sebagai berikut:

(17)

Berdasarkan angka-angka dasar ini dapat disusun bentuk puluhan, ratusan, dan seterusnya. Cara penulisannya disusun berderet ke samping seperti dalam sistem penulisan angka Arab.

Uraian

Secara garis besar aksara Sunda Kuno yang dimaksud dalam uraian tadi dapat disusun dalam tabel-tabel berikut.

Ragam Aksara Swara

Ragam Aksara Ngalagena

(18)

Model Tanda Vokalisasi dan Angka

(19)

Model Pasangan Aksara Sunda Kuno

(20)

Tapi diluar dari Bahasa Sunda dan Aksara sunda, bahasa Sunda kaya akan pembendaharaan kata, contoh kalau

“Makan” dibahasa Indonesia saja sedangkan dibahasa Sunda banyak, yaitu :

“Emam” = untuk orang tua/Anak Kecil Sopan,

“Tuang” = Untuk Sebaya Sopan, atau Lebih tua sedikit,

“Dahar”= untuk teman sebaya Sedikit Kasar,

“Nyatu”= Bahasa Kasar,

“Jajablok”=bahasa sangat kasar.

Masih banyak lagi berbagai macam kata yang memiliki arti sama namun ditujukannya berbeda-beda, jadi kalau kamu ingin belajar bahasa sunda harus cukup berhati-hati.

(21)

Jangan sampai asal sebut apa yang baru di dengar, karena jika salah menyebutkan maka akan terkesan kurang sopan dan kurang baik.

Memang pada awalnya belajar bahasa Sunda itu cukup sulit, terlebih lagi bagi orang yang baru mendengar, tapi jika dibiasakan mendengar maka akan mudah dan terbiasa dalam belajar bahasa Sunda ini atau bisa melihat kamus sunda

Seperti yang kita pelajari tadi orang Sunda semestinya patut

berbangga, sebab Bahasa Sunda dan Aksara Sunda menjadi satu satunya bahasa daerah Indonesia yang pertama bisa diaplikasikan di Komputer kalian dengan lisensi UNICODE (Lisensi Bahasa

Komputer Internasional).

***

Itulah penjelasan mengenai aksara sunda a-z, rarangken aksara sunda, aksara sunda kaganga, aksara sunda angka, contoh soal aksara sunda, font aksara sunda.

Semoga Bermanfaat

Referensi

Dokumen terkait

Aksara Sunda yang digunakan pada tulisan ini menggunakan fonta Sundanese Unicode versi 2.0 (2013) yang pada tulisan ini menggunakan fonta Sundanese Unicode versi 2.0 (2013)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analisis yang bertujuan untuk mengetahui sistem fonologi terutama fonem vokal yang terdapat dalam

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan media flashcard aksara Sunda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode literature review, jenis

Tampilan menu angka aksara Sunda berisi 5 tombol menu untuk ke menu utama, tombol suara yang berupa microphone untuk mendengarkan, tombol tulis yang berupa pensil untuk

Jika dilihat dari proses terjadinya bunyi (secara umum), konsonan dapat dikategorikan sebagai berikut. 1) Bilabial merupakan bunyi yang diproduksi dengan menyentuhkan

Berikut adalah tampilan menu kuis yang menampilkan soal latihan dari aplikasi pengenalan aksara sunda, dapat dilihat pada gambar 4.3.7:. Gambar 4.3.7 Tampilan