• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aktivitas perdagangan tersebut dapat membuat posisi neraca perdagangan mengalami surplus, defisit maupun seimbang (Wiryanti, 2016)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Aktivitas perdagangan tersebut dapat membuat posisi neraca perdagangan mengalami surplus, defisit maupun seimbang (Wiryanti, 2016)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1. Latar Belakang Masalah

Perekonomian global memiliki peran penting dalam membangun perekonomian suatu negara (Sabaruddin, 2015). Perekonomian negara dibangun salah satunya dengan cara menjalankan sistem perekonomian terbuka (Sedyaningrum & Al., 2016). Perekonomian terbuka membuka peluang kerjasama antar suatu negara dengan negara lain dalam menjalin hubungan dagang (Amala

& Heriqbaldi, 2015). Hal tersebut dikoordinasikan oleh organisasi world trade organization (WTO) dalam mengatur segala aktifitas perdagangan bagi seluruh negara didunia (Wiryanti, 2016). Perdagangan internasional terjadi karena adanya kondisi saling membutuhkan antara satu negara dengan negara yang lainnya (Guniarti, 2015). Hal ini terindikasi oleh perbedaan kemampuan dan hasil yang dimiliki setiap negara sehingga menyebabkan adanya hubungan dagang guna memenuhi kebutuhan negara yang tidak dapat dipenuhi secara mandiri (Purba &

Magdalena, 2017).

Ketergantungan indonesia dalam perdagangan luar negeri tampak dari aktifitas perdagangan dan jasa yang cukup besar (Safitriani, 2014). Aktivitas perdagangan tersebut dapat membuat posisi neraca perdagangan mengalami surplus, defisit maupun seimbang (Wiryanti, 2016). Dimana idealnya necara perdagangan ketika jumlah nilai ekspor dan nilai impor dalam kondisi yang sama (Sedyaningrum & Al., 2016). Badan Pusat Statistik (2019) mencatat dalam perkembangannya neraca secara nasional selalu mengalami fluktuatif dari tahun

(2)

ketahun bahkan saat ini mengalami defisit yang paling tinggi dibandingkan tahun- tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat terlihat pada grafik 1.1. yang menunjukan neraca perdagangan sebagai berikut:

Sumber : Kementrian Perdagangan 2019, diolah

Gambar I.1.

Neraca Perdagangan Indonesia tahun 2012 – 2018 dalam miliar dolar amerika.

Berdasarkan Gambar 1.1. diketahui bahwa dalam kurun waktu 7 tahun terakhir yaitu pada tahun 2012-2018 mengalami defisit yang cukup dominan. Defisit terjadi pada tahun 2012, 2013, 2014 dan 2018 sedangkan surplus terjadi pada tahun 2015-2017. Yang menjadi sorotan utama adalah defisit tertinggi yang terjadi pada tahun 2018. Menurut Kementrian Perdagangan (2019) tingginya defisit terjadi karena beberapa faktor yaitu kebijakan pemerintah mengeluarkan larangan ekspor migas dan non migas mentah yang menjadi tumpuan ekspor, penurunan kinerja ekspor komoditas unggulan seperti kelapa sawit, kopi, karet dll.

Dari sektor migas naiknya harga minyak dunia membuat nilai impor semakin

(3)

melambung sedangkan secara global ditenggarai oleh perang dagang antara Cina dengan Amerika.

Sehubungan dengan hal tersebut analisis terhadap faktor yang memberikan dampak pada neraca perdagangan sangat diperlukan, sehingga adanya tindak lanjut untuk menekan laju defisit neraca perdagangan (Putri & Arka, 2017).

Menurut Ginting (2014) faktor yang memberikan dampak terhadap neraca perdangan yaitu konsumsi domestik, investasi asing, nilai tukar riil dan produk domestik bruto. Faktor yang menyebabkan ketidakstabilan neraca perdagangan salah satunya Produk Domestik Bruto (Asnawi & Hasniati, 2018).

Produk domestik bruto merupakan suatu instrumen penting terhadap pola konsumsi dalam mengukur perekonomian suatu negara (Ratna, 2015). Negara yang memiliki populasi penduduk yang banyak, membuat kebutuhan konsumsi dalam negeri cukup tinggi (Adi, 2017). Tingginya kebutuhan konsumsi membuat produktifitas dalam negeri belum mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhannya sehingga permintaan impor sangat dibutuhkan (Wiguna & Suresmiathi, 2014).

Hal tersebut sejalan dengan selera masyarakat yang tinggi terhadap barang-barang impor membuat barang yang masuk kedalam negeri juga meningkat (Batubara &

Saskara, 2013). Apabila peningkatan impor tersebut mengalami keberlanjutan secara terus menerus tanpa adanya keseimbangan aktivitas ekspor tentu saja membuat perekonomian semakin melemah (Safitriani, 2014). Melemahnya perekonomian suatu negara berbanding lurus terhadap kondisi nilai tukar (Sedyaningrum & Al., 2016).

Faktor selanjutnya yang terindikasi memiliki dampak terhadap neraca perdagangan adalah nilai tukar. Nilai tukar memiliki dampak terhadap

(4)

perekonomian terbuka karena ditentukan oleh keseimbangan antara permintaan dan penawaran yang terjadi dipasar global (Yudiarti & Mustika, 2018).

Permintaan dan penawaran dalam transaksi bisnis internasional menimbulkan perbedaan nilai tukar mata uang (Pridayanti, 2012). Perbedaan inilah yang disinyalir memberi dampak terhadap perubahan nilai tukar sehingga menyebabkan kondisi nilai mata uang suatu negara menguat atau melemah (Safarai, 2016). Kuat atau lemahnya nilai tukar terhadap mata uang asing berbanding lurus dengan aktivitas perdagangan ekspor dan impor (Kusuma & Hakim, 2016). Meningkatnya Impor tanpa diimbangi kegiatan ekspor dapat mendorong laju defisit neraca secara nasional (Rizky, Musadieq, & Yulianto, 2014).

Faktor lain yang disinyalir memberi dampak pada posisi neraca perdagangan yaitu masuknya Penanaman Modal Asing langsung kedalam negeri.

Investasi asing memiliki kontribusi positif dalam pembangunan ekonomi suatu negara khususnya negara berkembang (Satria, Yasin, & Suparti, 2015). Negara berkembang yang mendapat modal asing dalam jangka panjang mendapatkan keuntungan salah satunya pengolahan sumber daya serta peningkatan industri perdagangan (Jufrida & Nasir, 2016). Industri perdagangan yang mendapatkan modal asing dapat meningkatkan produksi yang cukup besar sehingga dapat memenuhi kebutuhan nasional dan meningkatnya kapasitas jumlah ekspor (Guniarti, 2015). Peningkatan ekspor tersebut dapat mendorong laju positif posisi neraca perdagangan (Febriana & Muqorobbin, 2014).

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, maka akan menarik ketika hubungan antara faktor variabel yang mempengaruhi neraca perdagangan dapat diteliti lebih lajut. Untuk itu penelitian ini akan mengambil

(5)

judul “Analisis Penanaman Modal Asing, Nilai Tukar Rupiah dan Produk Domestik Bruto Terhadap Neraca Perdagangan Indonesia’’.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat di identifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Penanaman Modal Asing di Indonesia cenderung baik dengan banyaknya minat investor asing.

2. Nilai tukar rupiah cenderung mengalami pelemahan menyebabkan mahalnya harga produk ekspor yang mengakibatkan rendahnya permintaan global.

3. Produk Domestik Bruto yang cenderung mengalami penurunan.

4. Defisit yang cenderung tinggi membuat kondisi neraca perdagangan kurang baik.

1.2.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut, maka penulis dapat mengemukakan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah Penanaman Modal Asing memiliki dampak terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia secara parsial ?

2. Apakah Nilai Tukar rupiah memiliki dampak terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia secara parsial ?

3. Apakah Produk Domestik Bruto memiliki dampak terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia secara parsial ?

(6)

4. Apakah Penanaman Modal Asing, Nilai Tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto memiliki dampak terhadap Neraca Perdagangan Indonesia secara simultan ?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini untuk menganalisa Penanaman Modal Asing, Nilai Tukar Rupiah dan Produk Domestik Bruto terhadap Neraca Perdagangan Indonesia. Diharapkan dapat memberikan manfaat, saran dan masukan bagi lembaga pemerintahan kementrian perdagangan.

1.3.2. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu :

1. Menganalisa Dampak Penanaman Modal Asing terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia.

2. Menganalisa Dampak Nilai Tukar Rupiah terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia.

3. Menganalisa Dampak Produk Domestik Bruto terhadap Neraca Perdagangan di Indonesia.

4. Menganalisa Dampak antara Penanaman Modal Asing, Nilai Tukar Rupiah, dan Produk Domestik Bruto terhadap Neraca Perdagangan Indonesia.

(7)

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis

1. Mahasiswa jurusan Akuntansi, penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya dan pembanding untuk menambah ilmu pengetahuan.

2. Masyarakat, sebagai sarana informasi dan menambah wawasan mengenai ilmu ekonomi serta situasi perdagangan internasional indonesia.

3. Peneliti berikutnya, sebagai bahan referensi bagi pihak-pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut mengenai topik ini.

4. Penulis, sebagai sarana untuk memperluas wawasan serta menambah referensi untuk diaplikasikan dalam dunia kerja sehingga diharapkan bermanfaat untuk masa depan.

1.4.2. Manfaat Praktis

1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan bagi lembaga pemerintahan khususnya kementrian perdagangan untuk meningkatkan kinerja perdagangan internasional terutama ekspor supaya tumbuh surplus.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi kementrian perdagangan untuk mengeluarkan dan memutuskan kebijakan-kebijakan dalam kegiatan perdagangan internasional.

3. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat informasi bagi perusahaan perdagangan maupun jasa untuk meningkatkan produksi dan daya saing dalam kegiatan perdagangan internasional.

Referensi

Dokumen terkait

Since one of the criterions in assessing forest sustainability is comparability of species' diversity in managed forest and natural woodlands, so, species' indices in the unmanaged