• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKULTURASI HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI MAMMATUA DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT BUGIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "AKULTURASI HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI MAMMATUA DALAM PERKAWINAN MASYARAKAT BUGIS "

Copied!
77
0
0

Teks penuh

Tesis merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Program Studi Akhwal Syahsiyyah Fakultas Syariah dan Hukum Islam. Penelitian ini membahas tentang akulturasi hukum Islam terhadap tradisi mammatua dalam perkawinan masyarakat Bugis. Penelitian ini mengajukan tiga rumusan masalah yaitu; 1). penerapan tradisi mammatua dalam perkawinan oleh masyarakat Bugis di Kecamatan Benteng.

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Teoritis

  • Teori Maslahat Mursalah
  • Teori Urf
  • Teori Reception In Complexu

Kata 'Urf secara etimologis berarti "sesuatu yang dianggap baik dan diterima akal sehat", sedangkan dari segi terminologi sebagaimana dikemukakan oleh Abdul-karim Zaidah, istilah 'Urf. Urf menurut ulama ushul fiqh adalah kebiasaan sebagian besar orang, baik dalam perkataan maupun perbuatan.20 'Urf adalah apa yang diketahui manusia dan diterapkan padanya, baik berupa perkataan, perbuatan atau meninggalkan sesuatu. Menurut Abdul Wahab Khalaf dalam kitabnya, Urf mengatakan bahwa ‘Urf adalah segala sesuatu yang diketahui manusia karena sudah menjadi suatu kebiasaan atau tradisi, baik itu berupa perkataan, perbuatan atau dalam artian meninggalkan perbuatan tertentu, dan disebut juga adat. .21.

Menurut Abdul Wahab Khalaf dalam kitabnya, Urf mengatakan bahwa ‘Urf adalah segala sesuatu yang diketahui manusia karena sudah menjadi suatu kebiasaan atau tradisi, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun dalam artian meninggalkan perbuatan tertentu, yang disebut juga adat. 2.2.2.1.2 'urf batil/fasid, adalah 'urf yang tidak baik dan tidak dapat diterima karena bertentangan dengan syariat'. Hal ini tidak dapat diterima karena bertentangan dengan ajaran tauhid yang diajarkan Islam, hukum dasar 'urf.

Urf di antara mereka, jika ada perselisihan antara dua orang tertuduh dan tidak ada saksi di antara mereka, maka pendapat orang yang disaksikan oleh 'Urf itu dibenarkan. 27.

Tinjauan Konseptual

Reaksi individu yang terpapar budaya asing 37 Gambaran proses akulturasi hukum Islam terhadap tradisi Mammatu dalam perkawinan masyarakat Bugis, dalam penelitian ini mengacu pada lima hal tersebut. Mammatua, merupakan upacara penutup dari seluruh rangkaian upacara perkawinan adat masyarakat Bugis, yang dilakukan oleh orang tua dari keluarga laki-laki agar terbebas dari tuntutan dan tanggung jawab terhadap anak kandung, mertua, dan cucu. Pernikahan berasal dari kata “kawin” yang menurut bahasa berarti membentuk keluarga dengan lawan jenis; melakukan hubungan seksual atau bersenggama.44.

Adat istiadat adalah segala sesuatu yang diketahui seseorang sehingga menjadi suatu kebiasaan yang digunakan dalam kehidupannya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Disebutkan dalam at-tahrir syarah bahwa kebiasaan adalah kebiasaan yang diulang-ulang dan tidak ada kaitannya dengan akal.45. Tradisi perkawinan Mammatua di Benteng Kab.. tidak disebutkan dalam Al-Qur'an dan hadits 2)..dalam masyarakat Islam dapat terbentuk.

1). Tradisi mammatua dilakukan pada akhir acara atau setelah resepsi selesai dilakukan di kediaman mempelai pria dan tradisi mammatua mengikutsertakan orang tua suami dan keluarga;

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

  • Profil kelurahan Benteng

Benteng Pada awalnya masih dikatakan Desa Benteng adalah Wanua Benteng yang meliputi Manisa, Tangkoli, Panreng dan Simae, kemudian berubah menjadi Desa Benteng yang meliputi wilayah Manisa, Tangkoli, Panreng, baru kemudian berubah menjadi Desa Benteng sekitar tahun 90an dan 49an. 48P.Omming, Sesepuh Kecamatan Benteng, Wawancara Penulis di Kecamatan Benteng, 30 Oktober 2019. Hasbih, S.HI, , Imam Masjid dan Pengajar Agama Islam di Kecamatan Benteng, Wawancara Penulis di Kecamatan Benteng, 30 Oktober 2019.

Laki-laki : 1088 Perempuan : 1165 Sebaran penduduk ada di dua Lingkungan I Benteng dan Lingkungan II Callaccu, dan keadaan perekonomian Kecamatan Benteng tidak terlalu rendah, karena dilihat dari jumlah penduduk sekitar 2253 jiwa, masih terdapat 73 keluarga miskin. . Melihat beragamnya lapangan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, berdasarkan pekerjaan kepala keluarga yang berbasis agribisnis, potensi sumber daya alam Kecamatan Benteng cukup besar didominasi oleh perkebunan dan pertanian. Kecamatan Benteng merupakan salah satu dari 5 Kecamatan dan 4 Desa yang ada di Wilayah Kecamatan Baranti terletak 1 km sebelah selatan ibukota Kecamatan Baranti. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Manisa. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Duampanua. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Panreng.

Sektor pertanian merupakan mata pencaharian utama masyarakat Kecamatan Benteng. Permasalahan terbesar bagi petani adalah menurunnya hasil pertanian yang disebabkan oleh banyak faktor seperti: kurangnya pengetahuan di bidang pertanian bagaimana cara mendapatkan hasil yang baik, kurangnya subsidi. untuk benih unggul bagi petani dan terbatasnya peralatan pertanian di luar itu. Hal ini juga dipengaruhi oleh perubahan musim yang tidak teratur dan kondisi tanah yang kurang subur.

Fokus Penelitian

Minimnya alat pertanian bagi petani seperti traktor berdampak pada kegiatan bertani karena masyarakat hanya menggunakan satu traktor untuk memenuhi kebutuhan petani sehingga masih menggunakan cara tradisional namun memerlukan waktu yang lama.53.

Jenis dan Sumber Data

Adapun apa yang Ny. Nurhayati selaku tokoh masyarakat dan juga keluarga pihak laki-laki disampaikan, beliau menyampaikan bahwa; Tradisi mammatua di Benteng dilaksanakan setelah diadakannya resepsi perkawinan adat mammatua oleh kedua mempelai, dalam artian disini dilaksanakan di kediaman kedua mempelai, hanya di rumah mempelai saja hanya ma’jama atau minta minta. Pemberkatan dan di rumah mempelai pria Ini hanyalah adat biasa saja dan biasanya adat ini melibatkan beberapa orang terdekat calon pengantin, antara lain ayah pihak laki-laki (H. Basri), ibu pihak laki-laki (Hj. Munarsi), ibu pihak istri (Murni). ) ), ayah istri. Lasagoni), dan juga calon pengantin, tradisi mammatua ini biasanya dilakukan dengan cara tertentu dimana keluarga pihak laki-laki memberikan bingkisan.

Dari hasil wawancara maka peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa adat mammatua ini dilakukan setelah acara resepsi pernikahan dan adat ini melibatkan keluarga dari kedua mempelai, adat ini dilakukan di rumah kedua mempelai, namun biasanya apakah adat ini dilakukan di rumah mempelai wanita hanya sekedar untuk meminta restu kepada kedua mempelai Keluarga mempelai wanita dan di kediaman mempelai pria terdapat adat istiadat yang sebenarnya terjadi pada saat adat mammatua ini berlangsung dan biasanya adat ini melibatkan beberapa orang terdekat dari calon mempelai dan mempelai laki-laki, meliputi ayah suami, ibu suami, ibu istri, ayah istri. Dan juga bagi kedua mempelai, tradisi mammatua ini biasanya dilakukan dengan cara tertentu, dimana keluarga pihak laki-laki memberikan “anreang” kepada pihak perempuan kemudian mendapat pertukaran 1 pasang sarung dan 2 toples kue kering. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa pelaksanaan adat ini pada akhir acara atau setelah penyambutan selesai atau biasa disebut juga dengan acara mapparola, dan adat mammatua ini hanya dilakukan di rumah kediaman laki-laki, sedangkan yang biasa dilakukan adalah di asrama wanita hanya berupa pertanyaan restu kepada keluarga mempelai wanita, yang mana. Jadi dari hasil wawancara peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa adat mammatua ini merupakan salah satu cara calon mempelai wanita untuk mengenal orang tua mempelai pria, kemudian mempelai wanita juga dapat mengenal kerabat mempelai pria, maka adat ini juga bisa menjadi sebuah tradisi. cara meminta restu dari mertua.

Keseimbangan ini ditandai dengan upacara yang sama di rumah calon mempelai pria dan mempelai wanita.

Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik Analisis Data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Persepsi Masyarakat Tentang Tradisi Mammatua Pada

Masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang sangat mencintai budaya nenek moyang yang dirasakan sebagai suatu kewajiban masyarakat, begitu pula masyarakat Desa Benteng Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap yang senantiasa menjaga eksistensi setiap tradisi dalam perkawinan. Prosesi pernikahan masyarakat Desa Benteng Kecamatan Baranti Kabupaten Sidrap terdapat tradisi yang dilakukan di akhir mapparola yaitu mammatua yang dilakukan oleh calon pengantin wanita di rumah calon pengantin pria sebagai bentuk perkenalan kepada calon pengantin pria. mertua dan keluarga, dimana pihak mempelai wanita menghadiahkan satu pasang sarung kepada mertuanya, dan pihak mertua memberikan anreang kepada mempelai wanita sebagai bentuk sambutan dan simbol bahwa mempelai pria siap mempersunting isterinya. 71 Nurhayati Toha, S.P.D., tokoh masyarakat dan keluarga mempelai pria, diwawancarai di Benteng, 30 Oktober 2019.

Hasil wawancara yang dilakukan adalah adat istiadat yang sudah menjadi adat di kalangan masyarakat kecamatan Benteng merupakan kebiasaan baik yang harus diwariskan dan dilakukan secara turun temurun karena masyarakat percaya bahwa adat istiadat tersebut dapat menjaga silaturahmi kedua keluarga tersebut. calon pengantin, yang juga dalam adat ini calon pengantin dapat mengenal keluarga suaminya dan juga meminta restu kepada keluarga suaminya. Tradisi pernikahan mempunyai bentuk dan makna yang berbeda-beda, masing-masing tradisi tersebut, namun dalam pernikahan pada masyarakat Bugis khususnya masyarakat kecamatan Benteng mempunyai tradisi bernama mammatua yang diwariskan secara turun temurun dan masyarakat sudah memahaminya. cara atau proses itu, yang timbul/dilakukan pada saat tradisi mammatua, itu terjadi. Berdasarkan hasil penelitian, analisis Mas}lah{ah Murrasa terhadap hasil penelitian menunjukkan bahwa di kalangan masyarakat Kecamatan Benteng, mammatua dianggap baik dan sesuai dengan yang diajarkan agama.

Dalam proses upacara perkawinan biasa, keluarga laki-laki pada umumnya relatif lebih sibuk dibandingkan keluarga perempuan.

Adaptasi Tradisi Mammatua pada Perkawinan

Keluarga kuat membantu keluarga lemah, keluarga kaya membantu keluarga miskin, keluarga mampu memberdayakan keluarga miskin. “Peristiwa Adat Mammatua dalam syariat Islam diperbolehkan karena ajaran Islam sangat menganjurkan agar anak selalu taat dan taat kepada orang tuanya serta adat istiadat yang berlaku di Kecamatan Benteng tidak bertentangan dengan ajaran Al-Quran dan Hadits.” Hasil wawancara yang dilakukan peneliti adalah tradisi mammatua dalam perkawinan masyarakat di Bugis diperbolehkan menurut hukum Islam.

84 Nurhayati Toha, S.Pd, Tokoh Masyarakat dan Keluarga Mempelai Pria, Wawancara dilakukan di Benteng, 30 Oktober 2019. Hasbih, S.HI, Imam Masjid dan Guru Islam, Wawancara dilakukan di Benteng, 30 Oktober 2019. Hasil Berdasarkan Penelitian, Penerima Hasil penelitian analisis In Complexu menunjukkan bahwa mammatua merupakan adat yang sudah menjadi tradisi di kalangan warga Benteng, tidak bertentangan dengan ajaran agama.

Perkawinan merupakan suatu perjanjian suci yang sangat tegas disebutkan dalam susunan hukum Islam yang selanjutnya disingkat KHI pada pasal 2 yaitu;

PENUTUP

Saran

Imam Ashari, Pentingnya Mas Kawin Adat Dan Status Sosial Perempuan Dalam Pernikahan Adat Bugi Di Desa Penengahan Kabupaten Lampung Selatan, skripsi (Bandar Lampung: Universitas Lampung, 2016). Dui Menre dalam Tradisi Pernikahan Bugis Dalam Perspektif Hukum Islam, Diktum: Jurnal Syariah dan Hukum, Vol. Tradisi Pemberian Perlengkapan Rumah Tangga pada Pesta Pernikahan di Gampong Seulalah Baru Kecamatan Langsa Lama Ditinjau dalam Hukum Islam (Studi Kasus di Gampong Seulalah Baru).

Raden, Sahrah Pelaksanaan Upacara Mammatua dan Mandiu Pasili dalam Pernikahan Adat Suku Kaili (Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Adat), Hunafa: Jurnal Studia Islamika Vol. Pelaksanaan Upacara Metuaa dan Mandiu Pasili dalam Pernikahan Adat Suku Kaili (Tinjauan Hukum Islam dan Hukum Adat) (Studi Kasus pada Suku Kaili).

Referensi

Dokumen terkait

mengangkat derajat dan status sosial dimasyarakat hal ini kemudian berimbas pada tingginya permintaan jumlah Dui Menre oleh pihak perempuan kepada pihak laki-laki

Adapun pesan yang disampaikan oleh keluarga melalui bingkisan adat tersebut bahwa pihak keluarga mempelai perempuan telah menyambut kedatangan pengantin laki-laki

Bugis) bagi pihak laki-laki. Dalam kegiatan mappesek-pesek, utusan khusus pihak laki-laki ini menyembunyikan maksudnya bertamu, dia hanya bertanya tentang keluarga pihak

Biaya pesta pernikahan yang seharusnya menjadi tanggung jawab orang tua perempuan akhirnya dibebankan kepada mempelai laki-laki tanpa memikirkan bahwa calon menantunya

Sedangkan jika tradisi pemberian jujuran sesuai dengan asas hukum perkawinan Islam seperti di dalamnya terdapat asas kerelaan dan kesepakatan antara pihak

Jadi supaya dapat membentuk keluarga yang kekal dan bahagia, maka calon mempelai laki – laki dan perempuan harus benar – benar telah siap jiwa dan raganya, serta mampu berpikir dan

Pada saat berjalannya peroses pembatalan tahapan perkawinan akan dihadiri oleh mempelai laki-laki dan calon memepelai perempuan, kepala Desa, tokoh adat, tokoh masyarakat serta keluarga

Pandangan hukum adat apabila tradisi bubuwarang tidak dilaksanakan maka berdampak pada penilaian keluarga calon mempelai wanita terhadap status sosial dari keluarga calon mempelai pria