• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akuntabilitas dan Transparansi Alokasi Dana desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Akuntabilitas dan Transparansi Alokasi Dana desa"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ALOKASI DANA DESA PADA DESA GOLO NDARI KECAMATAN WELAK

KABUPATEN MANGGARAI BARAT

¹Rofina Mersiana Jenia, ²Ibrahim. H. Ahmad, ³Mariati

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

¹Mersijenia44903@gmai.com,²Ibrahimhahmad3112@gmail.com,³mariatimuhammad29@gmail.com

ABSTRAK

Thish research aimed to find out the accountability and transparency on village fund allocation at Golo Ndari Village, Welak sub-district West Manggarai. The method used was descriptive and qualitative method. The data were collected through observation, interview, and documents. The result revealed that accountability and transparency had been done well according to home minister rules number 113 year 2014. Planning stage, was done in line with accountability and transparency principles. On the action stage, the expenditure of budget was done on puposes as planned. On report stage, the expenditure of budget was done systematically and physical evidence presented. At managerial system of the activity it was found that the management of village fund ran properly. At the accountability stage, the village government of golo ndari was done well.

Keywords: Accountability, Village Fund PENDAHUUAN Latar Belakang

Akuntansi pemerintahan merupak an salah satu bidang ilmu akuntansi yang saat ini berkembang sangat pesat.

Tuntutan akuntabilitas dan transparansi atas dana-dana masyarakat yang dikelola pemerintah memunculkan kebutuhan atas penggunaan akuntansi dalam mencatat dan melaporkan kinerja pemerintahan. Sebagai salah satu bidang ilmu akuntansi, definisi akuntansi pemeritahan tidak akan terlepas dari pemahaman tentang akuntansi itu sendiri.

Akuntansi pemerintah memiliki tiga tujuan pokok yaitu pertanggungjawa ban, manajerial dan pengawasan.

Pertanggungjawaban yang dilakukan pemerintah adalah perwujudan dari penyediaan informasi setiap tindakan atau kegiatan atau pengelolaan keuangan yang dilakukan pemerintah selama satu periode. Akuntansi pemerintah juga harus menyediakan informasi yang

diperlukan

dalam proses manajerial seperti perenca naan, penganggaran, pelaksanaan, penga wasan, dan evaluasi kinerja pemerintah.

Akuntansi pemerintah tidak hanya diterapkan di pemerintah pusat, namun juga ditingkat daerah sampai diwilayah pedesaan. Semua itu membutuhkan pertanggungjawaban disetiap anggaran dan kegiatan yang dilaksanakan. Dalam perkembangannya kini desa telah berkembang menjadi berbagai bentuk yang harus diberdayakan sehingga menjadi desa yang mandiri, maju, dan kuat untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 Tahun 2014 Tentang Pengelola an Keuangan Desa, Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatud dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarak

(2)

at, haka asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Transpanransi dalam menjalankan pemerintahan adalah pemerintah mengungkapkan hal-hal yang sifatnya material secara berkala pada pihak-pihak yang memiliki kepentingan, dalam hal ini masyarakat luas sehinnga prinsip keterbukaan yang diinginkan masyaraka t untuk mengetahui akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah.

Akuntabilitas dalam penyelenggar aan pemerintahan daerah diartikan sebagai kewajiban pemerintah daerah untuk mempertanggungjawabkan pengel olaan dan pelaksanaan pemerintahan didaerah dalam rangka ekonomi daerah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Sumber pendapatan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu Alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa Dana Desa. Desa diberikan kewenangan dan diberikan sumber dana untuk bisa menjalankan kewenangannya dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Setiap tahun pemerintah pusat telah menganggarkan dana desa yang sangat besar untuk diberikan kepada desa.

Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitan ini adalah:

“Bagaimanakah Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa Pada Desa Golo Ndari, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat?”

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah:

“Untuk Mengetahui Akuntabilitas dan transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa Pada Desa Golo Ndari, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat”.

Manfaat Penelitian

Manfaaat peelitian ini adalah: 1) Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta dapat menambah Pemahaman bagi pembaca tentang Analisis Pengelolan Transparansi dan Akuntabilitas dana Desa di Desa Golo NdariKecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat, juga diharapkan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan yang secara teoritis dipelajari di bangku perkuliahan. 2) secara Praktis a). Bagi Penulis, Penelitia n ini dapat menjadi sarana yang bermanf aat dalam mengimplementasikan penget ahuan penulis khususnya mengenai mas alah dalam Menganalisisi Akuntabilitas dan Transparansi Alokasi Dana Desa Pada Desa Golo Ndari, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat. b).

Bagi Pemerintah, Penelitian ini diharapk an dapat memberikan gambaran mengen ai kondisi pertanggungjawaban pelaksan aan sehingga dapat meningkatkan akunt abilitas dan transparansi pengelolaan Alokasi Dana Desa Khususnya di Desa Golo Ndari Kecamatan Welak Kabupate n Manggarai Barat. c). Bagi Penelitian Selanjutnya, Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan kepada calon peneliti selanjutnya khususnya yang akan melakukan penelitian mengenai Akuntabilitas Dan Transparan si Alokasi Dana Desa.

TINJAUAN LITERATUR Akuntansi pemerintahan merupaka n salah satu akuntansi sektor publik yang berkembang pesat di Indonesia.

Menurut Arif (2014) akuntansi pemerint ahan merupakan suatu aktivitas pemberi an jasa untuk menyediakan informasi

(3)

keuangan pemerintah berdasarkan proses pencatatan, pengklasifikasian, pengiktisaran suatu transaksi keuangan pemerintah, serta penafsiran ata informasi keuangan.

Menurut . Nordiawan (2015), Pada dasarnya tujuan akuntansi pemerintahan sama dengan akuntansi bisnis, yaitu memberikan informasi keuangan atas transaksi keuangan yang dilakukan organisasi tersebut dalam periode tertentu dan posisi keuangan pada tanggal tertentu kepada penggunan ya dalam rangka pengambilan keputusn.

Tujuan pokok akuntansi pemerintahan adalah sebagai berikut: Akuntabilitas, Manajerial dan Pengawasan.

Akuntansi keuangan daerah adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dan entitas pemerintah daerah-Pemda (Kabupaten, Kota Atau Provinsi) yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka kePutusan ekonomi yang diperlukan oleh piha-pihak eksternal entitas pemda.(Ibrahim H. Ahmad 2018)

Istilah Akuntabilitas berasal dari istilah dari bahasa inggris yaitu Accountability yang berarti pertanggung jawaban atau keadaan untuk dipertanggu ngjawabkan untuk diminta pertanggungj awab. Menurut Sabeni dan Ghozali (2001) dalam buku Sujarweni (2015) menyatakan bahwa akuntabilitas (Accountability) merupakan suatu bentuk keharusan seseorang untuk menjamin bahwa tugas dan kewajiban yang diembannya sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurut Suharto dalam kutipan Miftahuddin (2018) Akuntabilitas diarti kan sebagai kemampuan menunjukkan catatan atau laporan yang bisa dipertanggungjawabkan. Sebuah Organi sasi Sektor Publik harus memenuhi dimensi akuntabilitas dalam menjalanka

n tugas pokok dan fungsinya, diantaranya adalah: Akuntabilitas kejujuran dan akuntabilitas hukum, kuntabilitas proses, Akuntabilitas program, dan Akuntabilitas kebijakan.

Indikator-indikator akuntabilitas adalah sebagai berikut: Proses perencanaan, Pelaksanaan, Penatausahaan, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban.

Permendagri nomor 113 tahun 2014, tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah menyebutkan bahwa transparan adalah prinsip keterbukaan yang menginginkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang keuangan daerah. Menurut Mardiasmo dalam kutipan Arista Widiyanti (2017) transparansi berarti keterbukaan pemerintah atas aktivitas pengelolaan sumber daya publik. Transparansi dapat dilakukan apabila ada kejelasan tugas dan kewenangan, ketersediaan informal kepada publik, proses pengganggaran yang terbuka, dan jaminan integritas dari pihak independen mengenai prakiraan fiskal, informasi, dan penjabarannya.

Menurut Nordiawan dalam buku Sujarweni (2015) Transparansi memberi kan keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimb angan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang- undangan. Manfaat adanya transparansi anggaran: a) Mencegah Korupsi, b) Lebih mudah mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan kebijakan, c) Meningkat akan akuntabilitas pemerintahan sehingg a masyarakat akan lebih mampu mengukur kinerja pemerintah, d) Meningkatkan kepercayaan terhadap komitmen pemerintah.

Secara Etimologi kata desa berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Deshi yang

(4)

berarti tanah air, tanah asal atau tanah kelahiran. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengurus rumah tangganya berdasarkan hak asal usul dan adat istiadat yang diakui dalam pemerintah nasional dan berada di daerah kabupaten.

Menurut undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa, Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dana Desa adalah adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang diperuntukkan bagi yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) kabupaten dan kota yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksa naan pembangunaan, dan pembinaan kemasyarakatan. (Indrawati : 2015).

Alokasi Dana Desa (ADD) merupa kan salah satu pendapatan desa yang berasal dari bantuan langsung pemerintah sebagai wujud pemerataan.

Menurut Rozaki (2015) sesungguhnya kebijakan Alokasi Dana Desa yang telah dijalankan memiliki tujuan besar yang kurang lebih sama yaitu merombakkan ortodoksi pemerintah kabupaten dalam memberikan kewenangan, pelayanan dana bantuan keuangan kepada pemerintahan desa.

Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa adalah pertanggungjawaban dari pemegang manajemen desa untuk memberikan informasi tentang segala aktivitas dan kegiatan desa kepada masyarakat desa pemerintah atas pengelolaan dana desa dan pelaksanaan berupa rencana-rencana program tang dibiayai dengan uang desa. Anggaran pendapatan dan belanja desa terdiri atas:

Pendapatan desa, Belanja Desa, Pembiayaan Desa. (Novianti : 2017)

Tahap-tahap pengelolaan keuangan desa yang diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 113 tahun 2014 (Tikollah & Ngampo) tentang pengelolaan keuangan desa sebagai berikut: a) Perencanaan, b) Pelaksanaan, c) Penatausahaan, d) Pelaporan.

Keuangan desa dikelola berdasark an asas-asas transparansi, akuntabel, dan partisipati serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Dalam rangka terwujudnya tata kelola yang baik (Good Governance) dalam penyelenggaraan desa, pengelolaan keuangan desa dillakukan berdasarkan prinsip tata kelola yaitu:

Dalam Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 transparansi bermakna memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang- undangan.

Dengan transparansi, menjamin akses kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang, kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya serta hasil-hasil yang dicapai. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan baik data fakta maupun, penjelasannya yang dapat dilihat, didengar dan dibaca yang disajikan diberbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun non-elektronik (Peraturan BPK No. 3 tahun 2013).

Akutabilitas bermakna mempertang gungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakkan yang

(5)

dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik (PP No.71 tahun 2010).

Partisipasi menurut Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pemeriksa Keuangan (LAN-BPK: 2015) tentang Rencana Strategis LAN adalah setiap warga Negara mempunyai suara dalam pembuatan keputusan, baik secara langsung maupun melalui intermedasi institusi legitimasi yang mewakili kepentingan. Dalam Permendagri No.

113 Tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa partisipasi memaknai kata-kata partisipatif, yaitu keikutsertaan dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan. Dalam penganggaran partisipasi, masyarakat sangat penting untuk mencegah kebijakan-kebijakan yang menyimpang.

Menurut Kushandajani (2018) tentang kewenangan desa dan penyelenggaraan pemerintah desa menyatakan Pendapatan desa mencakup semua uang melalui rekening kas desa yang merupakan hak desa dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar lagi oleh desa. Pendapatan desa berdasarkan undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa bersumber dari:

Pendapatan Asli Desa, Pendapatan Transfer Desa, Bagi Hasil Pajak Dan Retribusi, Bantuan Keuangan Provinsi/K abupaten/Kota, dan Lain-lainPendapatan Desa Yang Sah

METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan Analisis kualitatiftif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dinilai oleh subjek penelitian. (Sunyoto : 2015)

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Golo Ndari, Kecamatan Welak,

Kabupaten Manggarai Barat. Jangka waktu penelitian ini kurang lebih selama dua (2) bulan.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a) Data Kualitatif.

Menurut Sugiyono (2015), metode penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meliputi pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara gabungan, analisis bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Pemilihan jenis penelitian kualitatif dalam penelitian ini dilakukan untuk lebih dapat mengungkapkan pristiwa dan fakta-fakta yang sesuai dengan judul penelitian yakni Menganalisis Akuntabilitas Dan Transparansi Alokasi Dana Desa.

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer dan Data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Observasi Interview dan Dokumentasi

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah teknik analisis data yang digunakan dalam menganalisis data dengan membuat gambaran data-data yang terkumpul tanpa membuat generalisasi dari hasil penelitian tersebut.

Definisi Operasional: a) Akuntabiltas, Akuntabilitas adalah: pertanggunjawaba n pemerintah desa dalam mengelola keuangan desa sesuai dengan amanah dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya. b) Transparansi, Transparan si adalah: Pemerintah desa mengelola keuangan secara terbuka, sebab keuangan itu adalah milik rakyak atau barang publikyang harus diketahui oleh masyakat. c) Alokasi Dana Desa, Alokasi Dana Desa adalah:Bagian keuangan desa yangdiperoleh bagi hasil

(6)

pajak daerah dan bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh kabupaten/kota untuk desa yang dibagikan secara proporsional.

HASIL PENELITIAN

Menurut Peraturan Pemerintah Dalam Negeri No. 113 tahun 2014 tentang pengelolaan keuangan desa.

keuangan desa dikelola bersdasarkan berdasarkan asa-asas transparan, akuntabel dan partisipasipatif serta dilakukan dengan tata tertin dan disiplin anggaran. Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa satu (1) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 januari sampai dengan 31 Desember.

Penyusunan RPJMDes Golo Ndari akan menghasilkan rencana pembangun an yang telah mempertimbangkan berba gai kemungkinan dari sisi kemampuan pengganggarannya. Kemampuan anggar an desa diperkirakan dalam bentuk pagu atau plafon indikatif anggaran desa, yang akan berlaku selama lima (5) tahun kedepan. Mekanisme dan substansi penetapan perencanaan dikaitkan dengan pengganggaran ini diharapkan akan lebih mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan desa dalam rangka mencapai visi, misi dan program pembangunan desa.

Menurut UU No 6 tahun 2014 tentang Keuangan Desa menjelaskan semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan dengan pelaksanaan hak dan kewajiban desa. Keuangan desa tertuang dalam Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa.

APBDesa merupakan rencana keuangan tahunan pemerintah desa yang dibahas dan disetujui oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan ditetapkan dalam peraturan desa (Perdes). Sumber pendapatan yang akan

dibahas dalam penelitan ini yaitu alokasi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) berupa Dana Desa.

Perencanaan Alokasi Dana Desa Pemerintah Desa Golo Ndari sudah mewujudkan prinsip partisipasi dan transparansi. Pada tahap pelaksanaan penggunaan ADD sudah sesuai dengan tujuan ADD yaitu untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan. Pada tahap Pelaporan Pemerintah Desa Golo Ndari sudah melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan oleh pemerintah desa, terutama perkembangan kegiatan fisik. Pada tahap Penatausahaan menunj ukkan bahwa Pengelolaan Alokasi Dana Desa pada Desa Golo Ndari belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Pada tahap pertanggungjawaban pemerintah Desa Golo Ndari telah menunjukkan bahwa pengelolaan ADD tahap pertanggungjawaban berjalan dengan baik.

Tabel 1

Rincian Dana Desa yang diterima di desa Golo Ndari

Tahun APBN APBDes

2016 592.232.760 301.018.619 2017 759.974.811 361.832.042 2018 1.132.078.000 - Sumber: Profil Desa Golo Ndari

Kondisi kemampuan atau kapasitas keuangan pemerintah Desa Golo Ndari sangat menentukan dalam upaya menghasilkan kinerja pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat Desa Golo Ndari. Jumlah pendapatan Desa Golo Ndari dari tahun 2016, 2017 sampai 2018 mengalami kenaikan setiap tahun. Dari data tersebut menunjukan kemampuan desa untuk membiayai pembangunan masih diperlu kan peningkatan, mengingat saat ini masih banyak yang perlu dilakukan pembenahan baik di bidang infrastruktur maupun di bidang lainnya.

(7)

Untuk mendukung keterbukaan dan penyampaian informasi secara jelas kepada masyarakat, maka setiap pelaksanaan kegiatan fisik yang didanai oleh Dana Desa wajib dilengkapi oleh papan informasi kegiatan yang dipasang dilokasi kegiatan. Sebagaimana dalam ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 113 tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa menyebutk an bahwa pelaporan dan pertanggungjaw aban pelaksanaan APBDes diinformasik an kepada masyarakat secara tertulis dan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Media informasi tersebut antara lain: papan pengumuman. Jadi setiap informasi yang didanai oleh dana desa harus dilengkapi dengan papan informasi/papa n pengumuman.

Transparansi memberikan informas i keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat. Masyarakat memilik i hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaba n pemerintah khususnya pemerintah Desa dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang- undangan.

Transparansi merupakan prinsip yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintah yaitu informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaan serta hasil-hasil yang dicapai.

Transparansi dibangun atas dasar arus informasi yang bebas. Seluruh proses pemerintahan, lembaga-lembaga, dan informasi perlu dapat diakses oleh pihak yang berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat dimengerti dan dipantau.

Manfaat adanya transparansi anggaran:

mencegah korupsi, lebih mudah mengidentifikasi kekuatan dan

kelemahan kebijakan, meningkatkan akuntabilitas pemerintahan sehingga masyarakat akan lebih mampu mengukur kinerja pemerintah, dan meningkatkan kepercayaan terhadap komitmen pemerintah.

Adanya komitmen bersama antara pemerintah desa dan masyarakat, dimana pemerintah desa bertanggungja wab kepada masyarakat sebagai pemberi amanah untuk melaksanakan pengelolaa n dana desa dengan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabel. Penggunaan dana yang telah direncanakan secara bersama-sama yang merupakan usulan- usulan masyarakat.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka, penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:

Hasil dari penelitian tentang Akuntabilitas dan Transparansi Alokasi Dana Desa pada Desa Golo Ndari telah sesuai dengan Permendagri No. 113 tahun 2014. Akuntabilitas dan Transparansi yang diterapkan di desa Golo Ndari sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan.Alokasi Dana Desa di Desa Golo Ndari digunakan untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan.

Dimana pada tahap Perencanaan Alokasi Dana Desa Pemerintah Desa Golo Ndari sudah mewujudkan prinsip partisipasi dan transparansi. Pada tahap pelaksanaa n penggunaan ADD sudah sesuai dengan tujuan ADD yaitu untuk pembangunan fisik dan pemberdayaan.

Pada tahap Pelaporan Pemerintah Desa Golo Ndari sudah melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan oleh pemerintah desa, terutama perkembangan kegiatan fisik. Pada tahap Penatausahaan menunjukkan bahwa Pengelolaan Alokasi Dana Desa pada Desa Golo Ndari sudah berjalan

(8)

dengan baik. Pada tahap pertanggungja waban pemerintah Desa Golo Ndari telah menunjukkan bahwa pengelolaan ADD tahap pertanggungjawaban berjalan dengan baik.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diurain diatas, maka penulis dapat memberikan saran yaitu:

Perlu dukungan dari aparat desa agar lebih berpartisipasi wawancara maupun dokumentasi agar hasil dari penelitian ini dapat menggambarkan kondisi Desa yang utuh.

Pemerintah daerah perlu meningkatkan keterampilan teknik penggunaan aplikasi Sestem Keuangan Desa (Siskudes) untuk meningkatkan kinerja aparat desa.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad H. I, (2018). Pengelolaan Dana Desa Dalam Pemberdayaan Masyarakat: Jurnal

Arif, (2014). Akuntansi Pemerintahan.

Jakarta: Salemba Empat

Indrawaty, M, S. (2017). Buku Pintar Dana Desa. Menteri Keuangan:Jakarta

Kushandajani. (2018). Kewenangan Desa Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dalam Perspektif UU Nomor 6 Tahun 2014. Cetakan 1. Diponegoro:

Departemen Politik dan Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro

Lembaga Administrasi Negara dan Badan Pemeriksa Keuangan nomor 11Tahun 2015 tentang

Peraturan Rencana Strategis Lembaga Administrasi Negara Miftahuddin. (2018). Akuntabilitas Dan

Transparansi Pemerintah Desa Terhadap Pengelolaan Dana Desa. Skripsi.Yogyakarta:

Universitas Indonesia Islam.

M. Ridwan Tikollah & M Yusuf A.

Ngampo. (2018). Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa.

Jurnal

Nordiawan, D; putra, S, I & Rahmawati, M. (2015). Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat

Novianti, R; Lintje, K; & Novi. S. B.

(2017). Analisis Penerapan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam

Upaya Meningkatkan

Pembangunan Desa.Jurnal

Peraturan Pemerintah No 71 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Keuangan Desa

Permendagri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian.

Bandung: ALFABETA

Sujarweni W. V. (2015). Akuntansi Desa.Pustaka Baru Press, Yogyakarta

Sunyoto D. (2015). Metodologi Penelitian Akuntansi.PT Revika Aditama, Bandung

Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang Keuangan Desa

Widiyanti A. (2017). Akuntabilitas Dan Transparansi Pegelolaan Alokasi Dana Desa. Skripsi.

Referensi

Dokumen terkait

has happened or is finished in the past and it has a connection to the present • action started in the past and continues up to the present have/has + past participle* *infinitive

dari b1Uk roepa-ro11pa model tiolo, Lljokja, Bantloeug, dau fuo1n.ng,l1' 0.. rwckl'llg dari