• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. CITRA TEKNIK NUSANTARA (CTN) MEDAN

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "AKUNTANSI AKTIVA TETAP PADA PT. CITRA TEKNIK NUSANTARA (CTN) MEDAN"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

Dengan demikian, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Apakah perlakuan akuntansi aktiva tetap pada PT. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk mengetahui bagaimana perlakuan aktiva tetap perusahaan dalam sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Untuk Meningkatkan Kinerja Usaha Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai perlakuan akuntansi aktiva tetap sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Aset tetap atau aset tetap secara umum dapat diartikan sebagai aset berwujud yang tahan lama yang digunakan untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Menurut Bantu Tampubolon dan Hendrik ES Samosir: “Aset tetap adalah aset berwujud yang: (1) mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun; (2) digunakan dalam kegiatan usaha; (3) dianggap tidak untuk dijual kembali dalam jalannya normal perusahaan Perolehan aset tetap dalam perusahaan dimaksudkan untuk operasi perusahaan, bukan untuk jual beli seperti halnya barang-barang perusahaan.

Perolehan Aktiva Tetap

Harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan

Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar asset

Etimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi asset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul

Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap

Biaya penyiapan lahan untuk pabrik 3. Biaya handling dan penyerahan awal

Biaya pengujian aset apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan

Komisi profesional. 9

Pengeluaran Aktiva Tetap

Aset investasi adalah biaya yang timbul karena perolehan aset tetap, peningkatan efisiensi usaha dan produktivitas aset tetap, serta perpanjangan masa manfaat aset tetap. Biaya tersebut biasanya terjadi dalam jumlah yang cukup besar (materi), namun tidak sering terjadi.Contoh input investasi adalah biaya yang timbul karena pembelian komponen tambahan aset tetap dan/atau penggantian komponen aset tetap yang ada, dengan tujuan meningkatkan efisiensi, kapasitas. dan/atau memperpanjang masa manfaat aktiva tetap yang bersangkutan. Apabila perbaikan tersebut memperpanjang umur ekonomisnya, hal ini berarti akumulasi penyusutan yang tercatat terlalu tinggi, sehingga biaya perbaikan dicatat sebagai pengurang akumulasi penyusutan yang telah terjadi.

Jika biaya perbaikan meningkatkan nilai aset tetapi tidak memperpanjang umur ekonomisnya, biaya tersebut dibebankan ke aset yang bersangkutan sebagai penambah nilai aset. Pengeluaran dari pendapatan merupakan biaya yang akan mendatangkan manfaat hanya pada periode berjalan, sehingga biaya yang dikeluarkan tersebut tidak akan dikapitalisasi sebagai aset tetap dalam neraca, tetapi akan langsung didebet sebagai beban pada laporan laba rugi periode berjalan dimana biaya tersebut ditanggung. (pengecualian). Selama umur ekonomis aset, biaya reguler dan khusus dikeluarkan. Biaya tertentu diperlukan untuk pemeliharaan dan perbaikan aset, sedangkan biaya lain diperlukan untuk meningkatkan umur ekonomis atau kapasitas aset. Setiap pengeluaran memerlukan analisis yang cermat untuk memutuskan apakah biaya tersebut merupakan beban atau dengan huruf kapital.

Menurut Rudianto, ada biaya-biaya yang harus dikeluarkan selama masa penggunaan aset tetap tersebut untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Pengeluaran golongan ini dapat dibedakan menjadi pengeluaran kecil dan pengeluaran besar, pengeluaran kecil dimasukkan sebagai bagian dari beban usaha tahun berjalan, sedangkan pengeluaran besar dikapitalisasi dalam dana tersebut, sehingga meningkatkan biaya dana tersebut. Ada kemungkinan sebagian aset tetap diganti karena rusak atau aus, jika biaya penggantiannya kecil langsung dibebankan sebagai biaya tahun berjalan, sedangkan jika jumlahnya besar dikapitalisasi. dalam aktiva tetap.

Penambahan berarti menambah atau memperluas fasilitas suatu aset, seperti menambah ruang dalam gedung, menambah kapasitas mesin, dll. Semua biaya tambahan dikapitalisasi pada aset tetap tersebut.

Penyusutan Aktiva Tetap

  • Pengertian Penyusutan Aktiva Tetap
  • Faktor-Faktor Dalam Menetukan Biaya Penyusutan
  • Faktor-Faktor Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Metode Penyusutan

Menurut Hery Budiamas mengatakan bahwa: “Penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan harta secara periodik dan sistematis selama periode yang berbeda yang memperoleh manfaat dari penggunaan harta yang bersangkutan. 18. Dengan kata lain, penyusutan adalah pengalokasian harga perolehan secara rasional dengan periode dimana masa manfaat aset tersebut dinikmati. Menurut Smith dan Skousen dalam Shanty mengatakan bahwa faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menentukan beban penyusutan adalah.

Nilai residu atau nilai residu adalah jumlah yang diharapkan akan terealisasi ketika aset tersebut tidak lagi digunakan. Nilai sisa atau nilai sisa adalah jumlah yang saat ini diperkirakan akan dipulihkan oleh perusahaan dari pelepasan. Mengacu pada kondisi tersebut, ketika suatu aset kadaluarsa, sebenarnya aset tetap tersebut masih memiliki nilai sisa yang lebih besar dari nilai sisa yang diperkirakan, yaitu ditetapkan nol.

Sehingga kurang penting jika aset tetap telah habis masa berlakunya tetapi masih dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasional maka nilai residunya diakui nol. Nilai residu dan masa manfaat dari setiap aset tetap harus direview sekurang-kurangnya pada setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata hasil review tersebut berbeda dengan estimasi sebelumnya, perbedaan tersebut harus diperlakukan sebagai perubahan akuntansi. penilaian sesuai dengan PSAK No. Untuk mencocokkan biaya perolehan aset dengan pendapatan, biaya penyusutan harus mencerminkan model produksi seakurat mungkin.

Hendriksen dalam Midha menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penyusutan aktiva tetap adalah sebagai berikut. Hubungan antara penyusutan aset tetap dengan pemakaian dan waktu pertimbangan dalam menentukan penyusutan yang digunakan.

Hubungan antara penurunan aktiva tetap dengan penggunaan dan waktu pertimbangan penentuan dalam penyusutan yang digunakan

Pengaruh keusangan

Pola biaya reparasi dan pemeliharaan

Tingkat efisiensi aktiva yang bersangkutan

Kemungkinan perubahan dalam tingkat pendapatan

Metode Penyusutan Aktiva Tetap

Dengan metode ini, biaya penyusutan dihitung dengan menyebarkan nilai aset yang disusutkan selama masa manfaat aset secara merata selama setiap periode. Berdasarkan perhitungan di atas, beban penyusutan dicatat oleh entitas ekonomi dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut. Nilai buku suatu aset adalah selisih antara harga perolehan aset dengan akumulasi nilai penyusutan Tabel di bawah ini menunjukkan tarif penyusutan dan nilai buku aset tetap PT.

Metode saldo menurun memberikan biaya penyusutan yang lebih tinggi di tahun-tahun awal kehidupan aset dan biaya yang lebih rendah di tahun-tahun berikutnya. Metode jumlah tahun adalah metode penyusutan yang berasal dari saldo menurun, di mana biaya penyusutan tahunan ditentukan dengan mengalikan biaya penyusutan dengan sebagian kecil dari tahun sebagai tarif penyusutan. Laba 5 tahun memiliki penyebut dengan pembilangnya adalah jumlah sisa tahun pada awal tahun yang belum disusutkan (misalnya mencatat beban penyusutan pada akhir tahun ketiga, pembilangnya adalah 3) Beban penyusutan = rasio penyusutan x (nilai beli aktiva – nilai sisa) Kemudian perhitungan biaya penyusutan pada akhir tahun ketiga berikutnya.

Berdasarkan perhitungan di atas, beban penyusutan pada tahun kedua dicatat oleh entitas dalam jurnal penyesuaian sebagai berikut. Berbeda dengan metode sebelumnya, metode ini tidak mengurangkan nilai terdepresiasi dari nilai sisa, Rumus berikut digunakan untuk menghitung biaya penyusutan. Berdasarkan perhitungan di atas, beban penyusutan pada tahun pertama yang dibukukan oleh entitas dalam jurnal penyesuaian adalah sebagai berikut.

Seiring waktu, karena nilai buku aset menurun, biaya penyusutan juga akan berkurang. Dari tabel di atas terlihat bahwa biaya penyusutan pada tahun-tahun awal sangat tinggi dan turun secara signifikan pada tahun-tahun selanjutnya. Misalnya, jika tahun ini PT.Abadi menggunakan aset selama 5.000 jam, maka perhitungan biaya penyusutan adalah sebagai berikut.

Berdasarkan perhitungan di atas, beban penyusutan yang dicatat oleh entitas dalam jurnal penyusutan adalah sebagai berikut.

Penghentian dan Pelepasan Aktiva Tetap

Metode ini sangat cocok untuk aset yang nilai ekonominya menurun seiring dengan penggunaannya, seperti mesin dan peralatan, yang produktivitasnya akan menurun seiring dengan meningkatnya tingkat penggunaan. Metode ini tidak cocok untuk aset yang nilainya menurun dari waktu ke waktu, seperti bangunan dan struktur.

Dilepas, atau

Ketika tidak terdapat lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasan

Dalam hal ini, tidak ada keuntungan atau kerugian yang akan diakui dalam akun karena aset tetap telah disusutkan penuh dan tidak memiliki nilai sisa. Sebagai ilustrasi, asumsikan suatu jenis mesin diperoleh dengan harga perolehan Rp dan disusutkan penuh pada akhir periode. Jika aset tetap tidak lagi digunakan oleh perusahaan, tetapi masih memiliki nilai residu, maka aset tersebut dapat dijual.Menjual aset tetap ini dapat menghasilkan keuntungan jika dijual di atas nilai residunya, atau rugi jika dijual. dijual di bawah nilai sisa Penjualan aset tetap terjadi dalam bentuk kas atau piutang (aktiva moneter), maka pencatatan transaksi tersebut harus mengikuti tata tertib yang telah ditetapkan.

Sebagai ilustrasi, asumsikan sebuah mesin yang dibeli seharga Rp disusutkan secara garis lurus sebesar 20% per tahun. Mesin tersebut dijual secara tunai pada akhir tahun keempat penggunaan. Saldo akumulasi penyusutan pada saat penjualan terjadi. Kemudian ayat jurnalnya adalah untuk mencatat penghentian penggunaan mesin dalam berbagai kondisi.. Tunjangan tukar tambah, bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari nilainya.

Jika aset tetap diperoleh dari pertukaran dengan aset nonmoneter lainnya, aset yang baru diperoleh dicatat sebesar nilai wajarnya atau nilai wajar aset nonmoneter yang diserahkan, mana yang lebih pasti. Entri jurnal yang diperlukan untuk mencatat kasus umum untuk pertukaran yang melibatkan aset nonmoneter sama dengan yang diilustrasikan dalam penarikan aset yang dijual, kecuali yang ditambahkan adalah aktivasi nonmoneter seperti pada ilustrasi sebelumnya. Sekali lagi, pertukaran antara aset non-moneter ini seringkali melibatkan transfer tunai.

Hal ini terjadi karena aset moneter dalam sebagian besar transaksi valuta asing tidak memiliki nilai pasar yang sama atau setara. Kadang-kadang, penonaktifan aset tetap terjadi karena kerusakan parah akibat peristiwa seperti kebakaran, gempa bumi, banjir, atau penolakan. Penghentian yang disebabkan oleh jenis peristiwa yang tidak dapat dikendalikan ini diklasifikasikan sebagai konversi paksa. Beberapa peristiwa ini adalah risiko. , dan terjadinya peristiwa tersebut mengakibatkan adanya ganti rugi dari perusahaan.

Dasar pengungukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat bruto

Jika kerugian tidak dapat diasuransikan atau perusahaan gagal untuk mengasuransikan asetnya, sisa nilai buku aset harus dicatat sebagai kerugian. Karena kejadian seperti ini tidak biasa dan jarang terjadi, keuntungan dan kerugian yang direalisasi sering kali dicatat sebagai pos luar biasa. Tentu saja, jika ada kemungkinan besar kejadian tersebut akan terulang kembali, mis. jika pabrik dibangun di dataran rendah yang sering tergenang air, maka untung ruginya dapat digolongkan sebagai barang biasa.

Metode penyusutan yang digunakan

Umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan

Jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan( dijumlahkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai)

Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukan

Kenaikan atau penurunan akibat revaluasi sesuai dengan paragraf 31, 39 dan 40 serta kerugian penurunan nilai diakui dan ditulis kembali dalam penghasilan komprehensif lain sesuai PSAK no.48 (revisi 2009): penurunan nilai aset. Selisih kurs bersih yang timbul dalam konversi laporan keuangan dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan lainnya, termasuk konversi operasi luar negeri ke mata uang pelaporan entitas pelapor dan,

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Sumber Data Penelitian

Metode Pengumpulan Data

  • Penelitian Lapangan (field research)

Metode Analisis Data

Referensi

Dokumen terkait

Cara menghitung depresiasi dengan metode ini digunakan rumus sebagai berikut: Depresiasi per tahun = Sisa Umur Kegunaa Jumlah Angka Tahun Keterangan : HP : Harga Perolehan NS : Nilai