Nama : Nurjanah
NIM : 2101026021
Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen Gab. B
Dosen : Abdurrahman Maulana Yusuf, M. Sc.
Tugas : Resume Bab I dan Bab II Bab I : Karakteristik Akuntansi Manajemen A. Pengertian
Akuntansi adalah kegiatan jasa yang menghasilkan informasi keuangan suatu kesatuan ekonomi guna untuk pengambilan keputusan ekonomi oleh pihakpihak yang berkepentingan.
Menurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA), akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang menyajikan informasi, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu kesatuan ekonomi, yang digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi.
Akuntansi Manajemen uatu kegiatan yang menjadi ba gian integral dari fungsi (proses) manajerial yang dapat memberikan informasi keuangan dan nonkeuangan bagi manajemen untuk pengambilan keputusan strategik organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Pemakai informasi keuangan suatu perusahaan, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi: pihak internal perusahaan dan pihak eksternal perusahaan. Pihak internal perusahaan adalah para manajer (manajemen) dan peng guna lainnya dalam perusahaan yang bersangkutan, yang memerlu kan informasi akuntansi untuk melaksanakan fungsi manajerial. Pihak eksternal perusahaan, antara lain terdiri atas: investor dan calon investor, kreditur dan calon kreditur, instansi pemerintah yang dalam hal ini adalah Direktorat Jenderal Pajak dan instansi lain yang terkait.
Fungsi (proses) manajerial yang utama meliputi: perencanaan, koordinasi, pengendalian dan pengambilan keputusan.
1. Perencanaan adalah proses penentuan kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi pada masa yang akan datang, termasuk di antaranya adalah penetapan tujuan organisasi dan metode atau cara untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Koordinasi adalah proses yang mengintegrasikan kegiatan masingmasing bagian di dalam organisasi agar terjalin kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3. Pengendalian adalah proses yang menjamin bahwa organisasi melaksanakan strateginya sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Aktivitas pengendalian dilaksanakan dengan cara melakukan pengawasan terhadap implementasi perencanaan dan mengambil tindakan koreksi yang diperlukan.
4. Pengambilan keputusan adalah proses untuk memilih sebuah alternatif solusi yang terbaik dari berbagai macam alternatif solusi yang ada.
Organisasi berdasarkan orientasinya, dapat dipisahkan ke dalam (1) organisasi yang berorientasi mencari keuntungan (profitoriented organization), dan (2) organisasi yang orientasinya tidak sematamata mencari keuntungan (nonprofitoriented organization). Yang
dimana keduanya mempunyai kebutuhan yang sama untuk mencapai masingmasing tujuannya, yaitu kebutuhan mengenai informasi.
B. Informasi
Informasi dapat diartikan sebagai suatu fakta, datum, persepsi atau segala sesuatu yang dapat menambah pengetahuan, sehingga bermanfaat bagi pemakainya. Sebagai contoh: angka 100 bukan merupakan informasi, jika tidak dikaitkan dengan fakta atau persepsi lain yang membuatnya lebih bermakna.
Informasi dikelompokka menjadi dua kelompok, yaitu;
a. Informasi kuantitatif adalah informasi yang berkaitan dengan fakta atau datum yang dapat dikuantitatifkan satuannya, misalnya: mengenai berat, panjang, isi, luas,dan jumlah.
b. Informasi nonkuantitatif, adalah fakta atau datum yang ada tidak dapat dikuantitatifkan.
Misalnya, percakapan.
C. Tipe – tipe Informasi Tipetipe Informasi
Sistem informasi akuntansi manajemen memiliki empat tujuan utama, yaitu:
1. Menyediakan informasi untuk membebankan pelayanan, produk dan berbagai macam objek yang menjadi kepentingan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, koordinasi, pengen dalian, dan pengambilan keputusan.
3. Memotivasi manajer dan karyawan lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
4. Mengukur kinerja aktivitas, manajer, subunit, dan karyawan lainnya di dalam organisasi.
D. Tipe – tipe Informasi Pada Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi keuangan disusun berdasarkan prinsipprin sip akuntansi yang berterima umum (di Indonesia dikenal dengan nama Prinsip Dasar Akuntansi). Penyusunannya didasarkan pada Persamaan Dasar Akuntansi, yaitu:
Aktiva Utang + Modal
Pada akuntansi manajemen, informasi keuangan disusun berda sarkan tiga tipe informasi akuntansi manajemen, yaitu: informasi akuntansi penuh/menyeluruh (full accounting information), informasi akuntansi diferensial (differential accounting information) dan informasi akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting information). Ketiga tipe informasi akuntansi menajemen tersebut mencakup informasi mengenai pendapatan, biaya dan aktiva, yang meliputi informasi masa lalu dan masa yang akan datang.
Tipe – tipe Informasi Akuntansi Manajemen dsn Penggunaanya;
Pendapatan Biaya atau Aktiva
Penggunaan
Data Masa Lalu Data Masa yang Akan Datang
Penuh
- Laporan keuangan eksternal (khususnya persediaan dan harga pokok penjualan) - Analisis prestasi
ekonomi
- Penentuan harga berdasarkan kontrak
- Penyusunan program - Penentuan harga jual
yang normal
Diferensial
Tidak ada Pemilihan alternatif
Pertanggungjawaban
- Analisis prestasi para manajer
- Memotivasi para manajer
Penyusunan anggaran
E. Perbedaan Antara Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Keuangan
F. Persamaan Antara Akuntansi Manajemen Dengan Akuntansi Keuangan Berikut persamaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan;
1. Antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen keduanya merupakan tipe informasi akuntansi.
2. Prinsip akuntansi yang digunakan untuk penyusunan informasi akuntansi keuangan juga digunakan (relevan) untuk penyusunan informasi akuntansi manajemen.
3. Data yang digunakan untuk penyusunan kedua tipe informasi akuntansi tersebut berasal dari informasi operasi.
G. Evolusi Peranan Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan mempunyai hubungan yang erat satu sama lain. Terdapat hal yang sama di antara keduanya, namun juga terdapat perbedaan-perbedaan, akuntansi manajemen saat ini telah menjadi bagian integral dari proses manajemen, dan akuntan manajemen merupakan mitra strategik di dalam tim manajemen sebuah organisasi. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan peranan akuntansi manajemen saat ini sehingga mendorong pengembangan akuntansi manajemen menjadi akuntansi manajemen strategik dan meninggalkan akuntansi manajemen tradisional. Fokus perhatian akuntansi manajemen saat ini adalah terkait isu-isu strategis dalam bisnis yaitu Manajemen Berbasis Aktivitas, Berorientasi Pelanggan, Perspektif Lintas/AntarFungsi, Total Quality Management, Waktu sebagai sebuah Elemen Kompetisi, Efisiensi, E business, dan Bisnis Berwawasan Sosial dan Lingkungan.
Faktorfaktor Akuntansi Keuangan Akuntansi Manajemen Pemakai informasi Pihak eksternal perusahaan
(kreditur, pemerintah, investor, dll)
Pihak internal perusahaan (manajemen)
Dasar penyusunan
informasi Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima oleh umum
Tidak terikat oleh prinsip akuntansi, yang lebih penting adalah manfaat informasi Fokus informasi Perusahaan secara keseluruhan Bagianbagian di dalam
perusahaan
Orientasi informasi Data masa lalu Data masa lalu dan masa yang akan datang
Tipe informasi Informasi moneter Informasi moneter dan
nonmoneter
Ketepatan informasi Data yang disajikan lebih tepat Lebih ditekankan pada ketepatan waktu daripada ketepatan data
Bab II : Perilaku Biaya A. Pengertian
Perilaku biaya adalah pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan volume kegiatan atau aktivitas perusahaan (misalnya, volume produksi atau volume penjualan). atas dasar hal tersebut biaya digolongkan atas biaya variabel, biaya tetap, dan biaya semi variabel dan atau biaya semi tetap.
B. Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang totalnya selalu berubah secara proporsional (sebanding) dengan perubahan volume kegiatan perusahaan. Contoh biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung. Biaya variabel total mempunyai perilaku selalu berubah sesuai dengan perubahan volume produksi, sedangkan biaya variabel per unit mempunyai perilaku tetap, meskipun volume produksi berubah.
Gambar 1.1 (Grafik biaya variabel total) C. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya yang di dalam jarak kapasitas tertentu totalnya tetap, meskipun volume kegiatan perusahan berubah. Contoh biaya ini adalah biaya penyusutan, biaya gaji pimpinan dan sebagainya. Jarak kapasitan adalah serangkaian tingkat volume kegiatan perusahaan yang dapat dicapai tanpa menambah kapasitas. Pada umunya, penambahan kapasitas oleh perusahaan hanya dilakukan dalam jangka panjang.
Gambar 1.2 (grafik biaya tetap per unit)
D. Biaya Semi Variabel
Biaya semi variabel adalah biaya yang totalnya berubah tetapi tidak proporsional dengan perubahan tingkat volume kegiatan perusahaan Perubahan ini proporsinya bisa semakin lebih rendah bisa pula semakin tinggi. Contoh biaya ini adalah biaya tenaga kerja yang dikaitkan dengan kurva belajar, biaya energi dan lain sebagainya.
Gambar 1.3 (grafik biaya semi variabel)
Dari grafik tersebut di atas, nampak bahwa biaya semi variabel jumlahnya selalu berubah sesuai dengan perubahan volume produksi, meskipun perubahannya tidak proporsional karena biaya tersebut mengandung unsur sesuatu yang variabel dan unsur yang tetap. Oleh karena itu biaya ini seringkali dinamakan dengan biaya semi tetap. Sebenarnya biaya semi tetap tidak persis sama dengan biaya semi variabel. Biaya semi tetap yang disebut pula biaya tahapan (step function costs) merupakan biaya yang dalam tahapan berikutnya jum- lahnya tetap, namun bila akan sampai pada tahapan berikutnya jumlahnya akan melonjak dalam jumlah tertentu. Kalau digambarkan secara grafik maka garis biaya semi tetap akan terputus-putus dari satu tahapan ke tahapan yang lain. Berikut ini adalah gambar biaya semi tetap. Contoh biaya semi tetap adalah biaya penyusutan.
Gambar 1.4 (grafik biaya semi tetap)
Biaya bercampur(mixed costs) adalah biaya yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Gambar 1.5 (grafik biaya bercampur) E. Pola Perilaku dan Fungsi Biaya
1. Horison waktu
Yaitu mengelompokkan perilaku biaya tergantung pada lamanya jangka panjang dan jangka pendek pada suatu biaya.
2. Mengidentifikasi sumber daya yang dibutuhkan dan keluaran yang dihasilkan oleh aktivitas Yang termasuk dalam sumber daya antara lain material, energi atau bahan bakar, tenaga kerja dan modal. Kombinasi dari berbagai macam sumber daya merupakan masukan (input) yang digunakan untuk menghasilkan keluaran (output) tertentu.
3. Mengukur masukkan dan keluaran dan menentukan dampak dai perubahan pada biaya aktivitas
Untuk dapat memahami perilaku biaya, perlu menentukan terlebih dahulu aktivitas yang mendasarinya serta pemicunya yang mengukur kapasitas dan penggunaan aktivitas. Pemicu aktivitas dibagi menjadi dua kategori umum, yaitu pemicu produksi (atau pemicu tingkat unit) dan pemicu nontingkat unit.
Terdapat 3 macam pola biaya untuk mengetahui biaya total sebagai akibat dari perubahan volume kegiatan perusahaan, sebagaimana telah dibahas di muka, yaitu:
a. Jumlahnya tetap, meskipun volume kegiatan berubah (biaya tetap).
b. Jumlahnya berubah secara proporsional dengan perubahan volume kegiatan (biaya variabel).
c. Jumlahnya berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan (biaya semi variabel).
Untuk keperluan pengendalian biaya maka biaya harus dike- lompokkan pada biaya tetap dan biaya variabel. Untuk itu biaya semi tetap dan atau biaya semi variabel harus dipisahkan sedemikian rupa sehingga menjadi biaya variabel dan biaya tetap. Perilaku biaya tetap dan biaya variabel ini dianggap bersifat linear.
Untuk menggambarkan hubungan antara biaya total dengan volume kegiatan perusahaan, pada umumnya dinyatakan dengan fungsi biaya sebagai berikut:
Biaya Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel Total
Biaya total merupakan gabungan antara biaya yang berpola tetap (biaya tetap) dan berpola variabel (biaya variabel). Umumnya untuk penyederhanaan dianggap pola tersebut berbentuk garis lurus atau linier. Untuk hal tersebut, diperlukan beberapa asumsi, yakni;
1. Hubungan teknis antara input dan output bersifat linier, misalnya setiap satuan output memerlukan jumlah input yang sama besarnya.
2. Jumlahinputyang diperlukan harus sama dengan jumlahinputyang digunakan.
3. Harga perolehan input bersifat linier dengan kuantitasinputyang digunakan.
Biaya variabel total jumlahnya dipengaruhi oleh besar-kecilnya volume kegiatan. Dengan perkataan lain biaya variabel total merupa kan hasil perkalian antara biaya variabel per unit dengan volume kegiatan Dengan demikian fungsi biaya tersebut di atas dapat pula dinyatakan sebagai berikut:
Biaya total = Biaya Tetap Total + (Biaya Variabel Per Unit x Volume Kegiatan) Atau
Y = a + bX Keterangan :
Y = Biaya Total
X = Biaya total Volume a = Biaya Tetap Total b = Biaya Variabel Per Unit
F. Metode Penentuan Pola Perilaku Biaya
Secara umum ada tiga pendekatan dalam menentukan pola peri- laku biaya. Ketiga pendekatan itu adalah pendekatan intuisi mana- jemen, pendekatan analisis engeneering, dan pendekatan analisis data biaya masa lalu.
Pendekatan intuisi merupakan pendekatan yang didasarkan intuisi manajemen Intuisi tersebut bisa didasari atas surat-surat keputusan, kontrak-kontrak kerja dengan pihak lain dan sebagainya. Misalnya, manajemen menetapkan bahwa biaya penyusutan merupa kan biaya tetap, biaya komisi merupakan biaya variabel dan lain sebagainya. Pendekatan ini tentu saja kurang ilmiah.
Pendekatan analisis engeneering merupakan pendekatan yang didasarkan pada hubungan fisik yang jelas antara masukan (input) dengan keluaran (output). Bila tidak ada hubungan fisik secara langsung maka akan termasuk ke dalam biaya tetap. Pendekatan ini me mang lebih teliti namun seringkali memerlukan waktu dan biaya yang relatif tinggi.
Pendekatan analisis data biaya masa lalu merupakan pendekatan yang didasarkan pada data biaya masa lalu. Pendekatan ini berasumsi bahwa biaya dimasa yang akan datang sama perilakunya dengan biaya dimasa yang lalu. Ada beberapa metode untuk menentukan pola perilaku biaya dengan analisis perilaku biaya masa lalu, antara lain:
a. Metode titik tertinggi dan titik terendah(high and low point method)
Cara menentukan pola perilaku biaya dengan metode ini adalah menganalisis biaya masa lalu pada volume kegiatan tertinggi dan volume kegiatan terendah.
b. Metode biaya cadangan(standby cost method)
Analisis perilaku biaya dalam metode ini adalah dengan terlebih dahulu menentukan unsur biaya tetap dari biaya yang besangkutan. Penentuan unsur biaya tetap dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan perusahaan untuk sementara waktu.
c. Metode scatterplot
Yaitu metode untuk menentukan persamaan sebuah garis dengan memplot data dalam grafik. Keunggulan dari metode scatterplot adalah dapat melihat data dan polanya secara visual, sehingga dapat diketahui data mana yang merupakan pencilan (outlier) dan kecenderungan pola data. Sedangkan kelemahan dari metode scatterplot adalah rumusan (atau garis) yang dihasilkan tergantung pada kualitas peni- laian subjektivitas analis di dalam menentukan titik-titik yang dianggap paling fit sehingga metode ini dianggap kurang objektif.
d. Metode kuadrat terkecil(least-square method)
Cara menentukan pola perilaku biaya dengan metode ini adalah dengan menentukan total biaya tetap dan biaya variabel per unit.
Rumus :
e. Model regresi
Penentuan total biaya, biaya tetap dan biaya variabel dapat menggunakan model regresi.
Dalam analisis regresi untuk memisahkan biaya tetap dan variabel terdapat kemungkinan
menggunakan regresi sederhana atau regresi berganda. Regresi sederhana akan menghasilkan satu biaya variabel sedangkan pada regresi berganda akan menghasilkan lebih dari satu biaya variabel. Pemisahan biaya menggunakan analisis regresi dapat dilakukan dengan menggunakan software statistik seperti SPSS, E- Views, Minitab, dan lain-lain.
G. Penggolongan Biaya Lebih Lanjut
Penggolongan lebih lanjut biaya tetap adalah biaya tetap komitet dan biaya tetap diskresionari. Penggolongan ini atas dasar dapat tidaknya suatu biaya tetap dengan cepat dieliminasi. Penggolongan lebih lanjut biaya variabel adalah biaya variabel enjiner dan biaya variabel diskresionari. Penggolongan ini atas dasar jelas tidaknya hubungan antara masukan dengan keluaran.
H. Biaya Tetap Komitet dan Biaya Tetap Diskresionari
Penggolongan biaya tetap menjadi biaya tetap komitet dan biaya tetap diskresionari berdasarkan pada mudah atau tidaknya biaya tetap tersebut dieliminasi atau dikurangi oleh manajemen.
Biaya tetap komitet, merupakan jenis biaya tetap yang tidak mudah dieliminasi atau dikurangi oleh manajemen, karena pada umumnya biaya ini timbul dari pendirian perusahaan atau pemilikan ekuipmen. Contohnya diantara lain biaya depresiasi gedung pabrik dan ekuipmen, pajak bumi dan bangunan.
Biaya tetap diskresionari, merupakan jenis biaya tetap yang dapat dieliminasi atau dikurangi oleh manajemen, karena pada umumnya biaya ini timbul dari kebijakan manajemen dalam penyusunan anggaran. Contohnya antara lain biaya promosi, biaya konsultan dan gaji pegawai honorer.
I. Biaya Variabel Enjiner dan Biaya Variabel Diskresionari
Biaya variabel digolongkan menjadi biaya enjiner dan biaya variabel diskresionari.
Penggolongan tersebut berdasarkan apa yang menyebabkan variabilitas biaya tersebut. Biaya variabel enjiner, merupakan biaya yang mempunyai hu- bungan fisik dengan volume kegiatan perusahaan. Biaya ini bersifat variabel karena antara masukan dan keluarannya mempunyai hu bungan yang optimum. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku. Sebagai masukan bahan baku mempunyai hubungan yang optimum dengan hasil produksi.
Biaya variabel diskresionari, merupakan biaya yang bersifat variabel karena kebijakan manajemen. Biaya ini berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan, karena manajemen menghendaki demikian. Sebagai contoh biaya komisi penjualan yang ditentukan manajemen sebesar 5% dari hasil penjualan.