• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perjalanan Hidup Seorang Anak yang Lahir dari Orang Tua Berbeda Daerah

N/A
N/A
Albertus Agung Nareshwara Pambudi

Academic year: 2024

Membagikan "Perjalanan Hidup Seorang Anak yang Lahir dari Orang Tua Berbeda Daerah"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Aku adalah seorang anak yang lahir di Yogyakarta pada 2 Maret 2008.Orang tuaku berasal dari daerah yang berbeda.Ibuku lahir di Yogyakarta dan memiliki darah asli Jawa.Sedangkan bapakku lahir di Banjarmasin,namun orang tua dari bapakku atau eyangku adalah orang asli Jawa Klaten.Ibuku dan orang tuanya memang sudah lama sekali berada di Jogja,ibuku hampir tidak pernah keluar dari Jogja,dia hanya keluar saat mengikuti IPDN sebagai ibu pengasuh.Ibuku bersekolah mulai dari SD-Kuliah di Jogja,ini membuat ibuku sangatlah dekat dengan orang tuanya dan aku pun mudah saat ingin mengunjungi eyangku dan bercengkrama dengan mereka.Berbeda dengan bapakku dimana dia hanya SD-SMP di Banjarmasin bersama orang tuanya,saat SMA bapakku memilih merantau ke Bandung,setelah itu bapakku ke Jogja untuk melanjutkan studinya ke perguruan tinggi.Saat mulai merantau sampai menikah bapakku jarang untuk bisa pulang ke Kalimantan.Selama aku kecil akupun sangat jarang untuk bisa berkunjung ke Kalimantan.Memang,masa kecilku kebanyakan dihabiskan dengan eyangku yang ada di Jogja.Mulai dari bermain bersama dengan keluarga dari ibuku di rumah eyangku dan jalan-jalan bersama.Masa kecilku memang lebih banyak bersama eyang dari ibuku daripada eyang dari bapakku.Bapakku jaman aku kecil juga sangat sering pergi ke luar kota untuk bekerja.Makanya aku dan keluargaku sangat jarang untuk bermain atau berkumpul dengan keluarga dari

bapakku.Sesekali aku bermain ke Klaten untuk bersenang-senang dengan pakde dan budeku.Aku memiliki hobby yang sama dengan pakdeku dari bapak,yaitu memancing.Pertama kali aku dikenalkan memancing ya dengan pakdeku ini.Aku mulai memancing pada umur 5 Tahun,dan terbawa sampai sekarang.Aku dulu adalah anak yang sangat tidak sabaran saat memancing,baru saja umpan dilempar sudah ditarik kembali,kadang-kadang pakdeku sampai bingung dan jengkel kenapa baru saja umpan di lempar sudah ditarik kembali.Namun namanya anak kecil ya mana paham hal-hal seperti itu,kalau mincing bareng pakdeku biasanya aku mancing di kolam,dan kalau tidak dapet biasanya pakdeku akhirnya beli ikan kiloan buat makan,daripada ga makan sama sekali.Selain dengan pakdeku aku juga suka mancing dengan bapakku.Namun dulu bapakku lumayan jarang untuk ada di Jogja akhirnya aku lumayan jarang juga mancing.

Saat aku TK B aku adalah anak yang memiliki kelebihan.Saat ingin masuk sekolah aku teriak- teriak menangis dan tidak ingin masuk sekolah.Sebenarnya aku tidak ingat persis apa yang aku lihat.Namun aku diceritakan ibuku bahwa aku ngomong melihat seorang anak kecil yang amggota badannya tidak lengkap.Jadi wajar saja aku menangis dan tidak ingin masuk kelas.Hal ini berlanjut hingga aku SD,di SD aku juga anak yang tidak mau masuk ke kelas.Aku memiliki ingatan bahwa saat aku sedang di kelas perutku seperti ada yang memeluk dan menekan sehingga aku sering muntah-muntah.Aku ingat betul bagaimana perutku seperti di elus dari samping kanan dan kiri,lalu aku merasa mual-mual dan akhirnya muntah.Ibuku bertanya pada temannya apa yang terjadi,dan ternyata di kelas itu ada sesosok Genderuwo yang

menyukaiku.Hal itu kuanggap guyonan saja dan tidak kuanggap serius.Kemampuanku ini akhirnya mulai memudar dengan sendirinya seiiring bertumbuhnya aku.

Saat masa-masa SD aku adalah seorang anak yang lumayan rajin dalam mengerjakan tugas.Dalam pelajaran aku juga lumayan bisa mengikuti.Hingga pada kelas 3 aku bertemu dengan seorang guru yang sering aku protes atas kelakukannya.Guruku ini adalah tipikal guru yang tidak mau disalahkan.Jadi sebagai anak aku berpikir bahwa jika saatnya berdoa ya berdoa jangan malah disambi bermain gadget.Aku mendapati guruku ini malah sibuk bermain gadget

(2)

saat jamnya untuk berdoa.Tentu sebagai anak aku bicara kepada ibuku bahwa guru kok malah mengajarkan hal yang kurang baik dimana seharusnya kita berdoa malah bermain gadget.Hal ini dianggap serius oleh orang tua murid yang mengetahuinya dan akhirnya melaporkan ke Kepala Sekolah.Kepala sekolah akhirnya memanggil guru yang bersangkutan bersama dengan salah satu wali.Walaupun pada akhirnya guru itu tidak mengakui perbuatannya namun sekolah tetap berterima kasih atas batuan untuk bisa membantu melaporkan hal-hal yang kurang baik.Dari hal kecil ini aku baru bisa menyadari bahwa jika kita berpikir kritis itu kita bisa saja membantu suatu hal menjadi lebih baik,terutama kritis akan hal-hal yang kecil.

Berlanjut setelah kehidupan di SD akhirnya aku berpindah ke masa SMP.Masa-masa smp awalku adalah masa awal Corona.Seperti yang kita tahu bahwa masa corona adalah masa PJJ yang berarti sekolah dari rumah.Pada awalnya aku masih sangat giat untuk melakukan atau melaksanakan tugas-tugas dari sekolah.Sampai pada satu titik aku sangat jenuh dan mulai acuh pada tugas-tugas yang diberikan sekolah.Aku pernah hingga tidak mengerjakan 36 tugas karena kelupaan dan memang malas untuk mengerjakan.Hal ini aku pertahankan mulai dari pertengahan semester 1 sampai dengan awal kelas 8.Kelas 7 merupakan salah satu masa yang kelam

bagiku,karena kemalasanku benar-benar sangat besar dimasa itu.Aku sangatlah jarang keluar kamar,kerjaanku hanya bermain game online dari pagi hingga siang lalu tidur.Kegiatan seperti ini adalah suatu kegiatan yang sangatlah tidak sehat.Ditambah aku mulai kecanduan game karena juga dipengaruhi temanku.Pada saat itu awalnya aku bermain game hanya untuk bersenang- senang selagi dirumah,hal apalagi yang bisa kulakukan ditambah masih lockdown,ini membuat aku tambah malas lagi belajar.Hampir seluruh materi di kelas 7 aku tidak bisa pahamu karena dari awal masuk aku sudah malas-malasan.Ini membuat nilaiku sangat anjlok saat di

kelas7.Nilai-nilaiku banyak sekali yang mepet KKM,ditambah teman-teman kelas 7ku sangatlah kuat circlenya.Aku menjadi anak yang kurang pergaulan di sekolahku sendiri,aku lebih memiliki banyak teman-teman online.

Kegiatanku ini mulai berkurang pada saat 2021 awal.Pada 2021 mbah uti meninggal dunia.Mbah uti meninggal saat selesai cuci darah,mbah uti tiba-tiba saja drop dan hanya dalam hitungan jam mbah uti meninggal.Pada hari itu adalah hari sabtu,aku seperti biasa bangun pagi,mbah uti memang sedang mengidap penyakit ginjal pada saat itu memang ada jadwal cuci darah seperti biasanya.Bapakku pergi untuk menemai dari siang karena bergantian dengan mbah kung.Pada siang itu aku sedang bermain game online seperti biasanya.Tiba-tiba aku ditelpon bapakku saat berada di tengah permainan.Tentu aku sangat kesal karena sedang asyik-asyik bermain dan sedang serius namun ditelpon.Awalnya sempat aku biarkan lalu beberapa saat bapakku menelpon lagi dan akhirnya aku menganggkat.Ternyata bapakku meminta aku untuk menyemangati mbah uti yang sedang cuci darah.Pada saat itu adalah saat terakhir aku bisa melihat mbah uti saat masih ada di dunia,namun aku saat di telepon tidak terlalu serius menanggapi hal itu,aku terkesan pura-pura menyemangati karena aku masih kesal dan aku terburu-buru saat

ditelepon.Setelah mematikan telepon aku melanjutkan gameku hingga sekitar jam 2.Mulai dari jam 2 aku tidur hingga jam 8 malem.Malam itu agak aneh karena bapakku belum pulang,aku belum ada pikiran aneh-aneh,hingga akhirnya aku bertanya ke ibuku bapak kemana,ternyata mbah uti jam 6 sore meninggal,jadi bapak belum bisa pulang.Awalnya aku masih tegar dan hanya shock.Malamnya aku bermain game lagi bersama sepupuku,disini aku benar-benar down

(3)

karena aku adalah anak yang sangat jarang menangis namun karena kejadian ini aku menangis walaupun tidak terlalu keras namun aku merasakan kehilangan yang besar.Keesokan harinya aku memaksa untuk ikut ke klaten bersama eyangku dan omku.Sesampainya disana barulah aku benar-benar histeris,entah mengapa aku bisa begitu,namun seperti ada rasa kehilangan dan tidak percaya yang sangat besar,aku benar-benar menangis histeris saat melihat mbah uti sudah berada di peti,padahal tadi siang masih bisa mengobrol bersama.Semenjak kehilanganku ini aku mulai untuk mengurangi bermain game,secara tidak sadar aku mulai mengurangi bermain game dan mencari kegiatan lain,di suatu pertengahan 2021 aku mulai menemukan minat yaitu

fotografi.Aku awalnya tidak terlalu serius akan hal ini namun sedemikian waktu aku mulai mendalami fotografi dan akhirnya aku mulai bisa mendapatkan beberapa job dan banyak kenalan baru.Walaupun aku kehilangan salah satu orang paling kusayang namun aku mendapat banyak berkat yang lebih banyak lagi,apabila aku tidak mengalami penyesalan dengan kehilangan sosok mbah uti mungkin aku tidak akan berhenti bermain game.Jadi aku mendapatkan pelajaran bahwa di setiap kekurangan atau mendapat suatu musibah pasti kita akan mendapat berkat yang lebih.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka konsep gaya komunikasi orang tua terhadap anaknya, baik dengan usia anak maupun usia remaja pada masa pandemi

Uraian latar belakang penelitian di atas menyatakan bahwa pola asuh orang tua merupakan pola interaksi antara anak dengan orang tua yang meliputi bukan hanya

Dengan begitu banyak orang indonesia yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda , sangat bermanfaat untuk belajar bagaimana memahami

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah, “Bagaimana Semiotika Gaya Komunikasi Attentive antara Orang Tua dan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas,maka penulis akan membahas tentang hal yang berkaitan dengan “Metode Orang Tua dalam Mengajar Anak Melaksanakan

167 Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengangkat Judul Skripsi “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemampuan Menghafal Al-Qur’an Anak (Studi pada

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti akan melakukan penelitian mengenai “ Analisis Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perkembangan Sosial Emosional Anak

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan analisis yang telah penulis lakukan tentang “Pola Asuh Anak Usia Dini Ditinjau dari Latar Belakang Pendidikan Orang Tua” maka