• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme

Farah Az Zahra

Academic year: 2023

Membagikan "Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN PERENIALISME

Untuk memenuhi tugas mata kuliah:

FILSAFAT PENDIDIKAN Dosen Pembimbing:

Al – Ustadzah Rohmah Akhirul Muharram, M. Ag.

Disusun Oleh :

Farah Az Zahra (442023138052) Femita Aurelia Putri (442023138072)

Program Studi Tadris Bahasa Inggris Fakultas Tarbiyah

Universitas Darussalam Gontor Kampus Putri Mantingan, Ngawi, Jawa Timur, Indonesia

2023/1444

(2)

LATAR BELAKANG

Filsafat pendidikan adalah kajian kritis terhadap pemikiran dan sikap yang telah atau akan dibuat melalui pencarian dan analisis konsep paling mendasar. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan pertimbangan yang lebih baik dan sesuai dalam segi pendidikan yang berusaha untuk mewujudkan pembelajaran yang dapat diikuti oleh peserta didik dalam mengembangkan potensi dirinya. Baik dari segi keilmuan, kepribadian, dan nilai positif lainnya. Filsafat pendidikan memiliki beberapa aliran, salah satunya adalah aliran filsafat pendidikan perenialisme.1

Berbagai macam ilmu pendidikan di zaman sekarang sudah mengalami perkembangan yang pesat. Bahkan, budaya di tiap – tiap negara yang berbeda telah dapat memasuki dan mempengaruhi ilmu pendidikan di negara lain.

Sehingga suatu negara yang sudah terpengaruhi oleh budaya negara lain menjadikan ilmu pendidikan dan kebudayaan asli negara tersebut berubah sedikit demi sedikit.

Terkadang, dengan masuknya budaya luar tersebut dapat memberikan pengaruh – pengaruh yang positif. Dan bisa meningkatkan pengetahuan yang ada dalam berbagai bidang. Salah satu contoh dari pengaruh positif budaya luar adalah dengan adanya perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi yang memudahkan manusia untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan manusia.

Namun, terkadang pula, dengan masuknya budaya luar tanpa adanya penyaringan yang baik, dapat memberikan pengaruh negatif. Bahkan, pengaruh negatif tersebut kadang tidak disadari. Dan apabila budaya luar yang masuk disalahgunakan maka dapat berakibat buruk dalam kehidupan manusia. Skenario terburuknya adalah merusak moral yang ada dan menjadikan manusia untuk berbuat seenaknya dalam kehidupan tanpa mentaati peraturan yang ada.

Karena itu, menurut aliran filsafat pendidikan perenialisme, pendidikan harus lebih banyak fokus pada kebudayaan ideal yang teruji serta tangguh.

Pendidikan sebagai jalan pulang atau suatu proses mengembalikan manusia ke dalam kebudayaan yang ideal. Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai

1 Gamal Thabroni, Filsafat Pendidikan : Pengertian, Sistematika, Tujuan

& Aliran, https://serupa.id/filsafat-pendidikan-pengertian-sistematika-tujuan- aliran/

(3)

Aliran Filsafat Pendidikan Perenialime. Pertama, apa pengertian aliran filsafat pendidikan perenialisme? Kedua, apa ciri khas yang dimiliki oleh aliran filsafat pendidikan perenialisme? Ketiga, apa kelebihan dan kekurangan aliran filsafat pendidikan perenialisme?

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme

Secara etimologis, perenialisme diambil dari kata perenial dengan mendapat tambahan –isme, perenial berasal dari bahasa Latin yaitu perennis, yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Inggris, berarti kekal, selama-lamanya atau abadi. Sedang tambahan –isme dibelakang mengandung pengertian aliran atau paham. Dalam Oxford Advanced Learner’s Dictionary Of Current English perenialisme diartikan sebagai “continuing throughout the whole year”

atau “lasting for a very long time” yang berarti abadi atau kekal. Dengan demikian, aliran perenialisme dapat didefinisikan sebagai suatu aliran atau suatu paham yang abadi dan kekal, yang berarti tidak berubah dan tidak dapat diubah selama – lamanya.2

Istilah perenial biasanya muncul dalam wacana filsafat agama dimana agenda yang dibicarakan adalah pertama, tentang Tuhan, yang merupakan pencipta segala sesuatu. Kedua, membahas fenomena pluralisme agama secara kritis dan kontemplatif. Ketiga, berusaha menelusuri akar-akar religiusitas seseorang atau kelompok melalui simbol-simbol serta pengalaman keberagamaan.

Berdasarkan hal tersebut, Perenialisme melihat bahwa akibat dari kehidupan zaman modern telah menimbulkan krisis di berbagai bidang kehidupan umat manusia. Mengatasi krisis ini perenialisme memberikan jalan keluar berupa

“kembali kepada kebudayaan masa lampau.” Oleh karena itu perenialisme memandang penting peranan pendidikan dalam proses mengembalikan keadaan manusia di zaman modern ini yang sudah tercampur dengan kebudayaan modern pula kepada kebudayaan masa lampau yang dianggap cukup ideal yang telah teruji ketangguhannya.3

2 Istidamah Nailal, Filsafat Perenialisme dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini, (DI Yogyakarta : Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal,2020), hlm. 54 - 55

(4)

Perenialisme bukan merupakan suatu aliran baru dalam filsafat, dalam arti, perenialisme bukanlah merupakan suatu pengetahuan yang menyusun filsafat baru, yang berbeda dengan filsafat yang telah ada melainkan pengetahuan yang sudah ada sejak masa lampau dan bersifat abadi. Berikut merupakan beberapa teori atau konsep perenialisme menurut Plato dan Aristoteles.

a. Plato

Plato berpandangan bahwa realitas yang sesungguhnya itu tetap tidak berubah. Realitas atau kenyataan-kenyataan itu telah ada pada diri manusia sejak dari asalnya, yang berasal dari realitas yang sesungguhnya. Menurut Plato, segala sesuatu bersumber dari ide mutlak, yaitu Tuhan. Kebenaran, pengetahuan, dan nilai sudah ada sebelum manusia lahir yang semuanya bersumber dari ide yang mutlak tadi. Manusia tidak mengusahakan dalam arti menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai moral, melainkan bagaimana manusia menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia. Kebenaran itu ada, yaitu kebenaran yang utuh dan bulat. Manusia dapat memperoleh kebenaran tersebut dengan jalan berpikir, bukan dengan pengamatan indera, karena dengan berpikir itulah manusia dapat mengetahui kebenaran dan pengetahuan yang sesungguhnya.

b. Aristoteles

Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi dan sosial. Sebagai makhluk rohani manusia sadar ia akan menuju pada proses yang lebih tinggi yang menuju kepada manusia ideal, manusia sempurna. Manusia sebagai hewan rasional memiliki kesadaran intelektual dan spiritual, ia hidup dalam alam materi sehingga akan menuju pada derajat yang lebih tinggi, yaitu kehidupan yang abadi, alam supernatural.4

3 Rangkumanmakalah.com, Kajian Kritis Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme, https://www.rangkumanmakalah.com/aliran-filsafat-pendidikan- perenialisme/

4 Academia.edu, Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme,

https://www.academia.edu/9182636/ALIRAN_FILSAFAT_PENDIDIKAN_PER ENIALISME

(5)

Adapun pengertian perenialisme menurut para ahli adalah sebagai berikut.

1.) Syam

Aliran untuk mengembalikan keyakinan akan nilai asasi masa silam untuk menghadapi problema kehidupan manusia saat sekarang dan bahkan sampai kapanpun dan dimanapun.

2.) Assegaf

Pendidikan harus didasari oleh nilai-nilai kultural masa lampau karena kehidupan modern saat ini banyak menimbulkan krisis.

3.) Muhmidayeli

Segala sesuatu yang ada di sepanjang sejarah, melihat bahwa tradisi perkembangan intelektual yang ada pada zaman Yunani Kuno dan abad pertengahan telah terbukti dapat memberikan solusi bagi berbagai problema kehidupan masyarakat.

4.) Djumransjah

Prinsip yang tidak terikat waktu dan tetap berlaku dalam perjalanan sejarah.5

B. Ciri Khas Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme

Perenialisme adalah teori pendidikan yang mempunyai prinsip realisme, yang menekankan pada keabadian, keidealan, dan nilai kebenaran dari warisan budaya. Sependapat dengan pernyataan Aristoteles bahwa, perenialisme menjadi cermin sekolah sebagai institusi yang dirancang untuk mengembangkan kecerdasan manusia. Perenialisme melihat tujuan pendidikan universal sebagai penelitian dan penyebaran kebenaran. Karena kebenaran adalah universal dan tidak bisa dirubah, pendidikan asli juga universal.6

Perenialisme adalah filosofi pendidikan yang berpusat pada guru yang berfokus pada ide-ide abadi dan kebenaran universal. Untuk memperjelas, Perenialisme menyarankan bahwa fokus pendidikan haruslah pada ide-ide yang telah bertahan selama berabad-abad yang meyakini bahwa ide-ide tersebut relevan

5 Eka Viandari, Penerapan Perenialisme dalam Dunia Pendidikan yang Wajib Guru Ketahui, https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/perenialisme/

6 Pendidikandasar.com, Filsafat Perenialisme, https://www.pendidikandasar.com/filsafat-perenialisme/

(6)

dan bermakna saat ini seperti ketika mereka ditulis. Filosofi pendidikan ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa untuk hidup dengan mengembangkan kualitas intelektual dan moral mereka melalui penekanan pada pengetahuan dan makna pengetahuan, untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dengan menggunakan metode membaca dan berdiskusi.7

Aliran ini menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan sesuatu yang baru. Perenialisme memandang situasi dunia ini mengalami kekacauan, ketidak pastian, terutama dikehidupan moral, intelektual, dan sosio kultural. Solusi kaum perenialisme yaitu dengan jalan mundur ke belakang atau kembali pada nilai atau prinsip kebudayaan lama yang menjadi pandangan hidup kokoh.8

Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan untuk proses pengembalian keadaan manusia sekarang kepada kebudayaan ideal. Dan aliran ini memiliki prinsip dasar dalam mencari kebenaran abadi. Dimana kebenaran ini dapat kita peroleh dengan latihan intelektual yang menyebabkan fikiran menjadi teratur. Aliran pendidikan berpendapat bahwa transfer ilmu pengetahuan tentang kebenaran mutlak. Pengetahuan yaitu hasil akhir atau informasi apabila seseorang sudah mencari kebenarannya. Karena pada dasarnya setiap pendidikan mencari data yang valid agar mendapatkan tujuan akhir yaitu kebenaran. Dan salah satu cara untuk menempuh pendidikan dan mendapatkan kebenaran tentu dengan belajar.9

Tuntutan tertinggi dalam belajar menurut perenialisme, adalah latihan dan disiplin mental. Teori dasar dalam belajar menurut Perenialisme yang utama adalah:

1. Mental disiplin sebagai teori dasar

7 Suwarno, Filsafat Pendidikan Perenialisme,

https://pgsd.binus.ac.id/2020/11/29/filsafat-pendidikan-perenialisme)

8 Novianti, Aliran Perenialisme dan Tokoh - Tokoh dalam Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme,

https://www.kompasiana.com/noviantitriutami/5ed78e32097f361e1b6b56f2/aliran -perenialisme-dan-mengenal-siapa-sajakah-tokoh-tokoh-dalam-aliran-filsafat- pendidikan-perenialisme

9 Umsida.ac.id, Filsafat Pendidikan Aliran Perenialisme,

http://eprints.umsida.ac.id/7519/1/FILSAFAT%20PENDIDIKAN%20ALIRAN

%20PERENIALISME%20rev%203.pdf

(7)

Menurut Perenialisme latihan dan pembinaan berpikir adalah salah satu kewajiban tertinggi dalam belajar, atau keutamaan dalam proses belajar. Karena program pada umumnya dipusatkan kepada pembinaan kemampuan berpikir.

2. Rasionalitas dan Asas Kemerdekaan

Asas berpikir dan kemerdekaan harus menjadi tujuan utama pendidikan, kemampuan berpikir harus disempurnakan sesempurna mungkin. Dan makna kemerdekaan pendidikan hendaknya membantu manusia untuk dirinya sendiri yang membedakannya dari makhluk yang lain. Fungsi belajar harus diabdikan bagi tujuan itu, yaitu aktualisasi diri manusia sebagai makhluk rasional yang bersifat merdeka.

3. Belajar untuk berpikir

Bagaimana tugas berat ini dapat dilaksanakan, yakni belajar supaya mampu berpikir. Perenialisme tetap percaya dengan asas pembentukan kebiasaan dalam permulaan pendidikan anak. Kecakapan membaca, menulis, dan berhitung merupakan landasan dasar. Dan berdasarkan pentahapan itu, maka belajar untuk berpikir menjadi tujuan pokok pendidikan sekolah menengah dan pendidikan tinggi.

4. Belajar sebagai persiapan hidup

Belajar untuk mampu berpikir bukanlah semata – mata tujuan kebajikan moral dan kebajikan intelektual dalam rangka aktualitas sebagai filosofis. Belajar untuk berpikir berarti pula guna memenuhi fungsi etika, sosial politik, ilmu dan seni.

5. Learning through teaching

Dalam pandangan Perenialisme, tugas guru bukanlah perantara antara dunia dengan jiwa anak, melainkan guru juga sebagai murid yang mengalami proses belajar sementara mengajar. Sehingga guru tidak hanya memberikan pengetahuan pendidikan melainkan guru juga mendapatkannya. Guru mengembangkan potensi – potensi self discovery, dan ia melakukan pengajaran moral atas murid – muridnya, karena ia seorang profesional yang memiliki kualifikasi dibandingkan dengan murid – muridnya.10

Filsafat pendidikan Perenialisme mempunyai empat prinsip dalam pembelajaran secara umum yang mesti dimiliki manusia, yaitu :

10 Setia, Perenialisme dalam Pendidikan,

https://blog.unnes.ac.id/setrong/2015/11/19/perenialisme-dalam-pendidikan/

(8)

a. Kebenaran bersifat universal dan tidak bergantung pada tempat, waktu, dan orang.

b. Pendidikan yang baik melibatkan pencarian pemahaman atas kebenaran.

c. Kebenaran dapat ditemukan dalam karya- karya agung.

d. Pendidikan adalah kegiatan untuk mengembangkan nalar

Sedangkan pandangan – pandangan kurikulumnya mempengaruhi praktik pendidikan, yaitu :

1. Pendidikan Dasar dan Menengah a. Pendidikan sebagai persiapan

Perenialisme berpendapat bahwa sekolah (pendidikan) adalah persiapan bagi kehidupan di dalam masyarakat. Dasar pandangan ini berpangkal kepada anak yang berada dalam fase potensialitas menuju kematangan.

b. Kurikulum Sekolah Menengah

Prinsip kurikulum pendidikan dasar, bahwa pendidikan sebagai persiapan, berlaku pula bagi pendidikan menengah. Perenialisme membedakan kurikulum pendidikan menengah dan pendidikan kejuruan, yang terbuka bagi anak umur 12 – 20 tahun.

2. Pendidikan Tinggi dan Adult Education a. Kurikulum Universitas

Kurikulum ini dipersiapkan untuk pendidikan tinggi dan adult education. Pendidikan tingggi sebagai lanjutan pendidikan menengah yang telah selesai disiapkan, bagi umur 21 tahun sebab dianggap telah cukup mempunyai kemampuan melaksanakan program pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi pada prinsipnya diarahkan untuk mencapai tujuan kebajikan intelektual.

b. Kurikulum Pendidikan Orang Dewasa

Tujuan pendidikan orang dewasa ialah meningkatkan pengetahuan yang telah dimilikinya dalam pendidikan lama sebelum itu, menetralisir pengaruh-pengaruh jelek yang ada. Nilai utama pendidikan orang dewasa secara filosofis ialah mengembangkan sikap

(9)

bijaksana, guna mengorganisasi pendidikan anak-anaknya, dan membina kebudayaannya.11

C. Kelebihan dan Kekurangan Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme Masing – masing dari aliran filsafat pendidikan tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan. Begitu pula dengan aliran filsafat pendidikan perenialisme. Dengan prinsip yang dimiliki oleh perenialisme, aliran ini mengangkat kembali nilai – nilai umum atau kebudayaan lama yang menjadi pandangan hidup yang kokoh pada zaman dahulu dan abad pertengahan. Aliran ini juga menekankan pada perkembangan intelektual siswa dan meningkatkan cara untuk berpikir kritis dengan pendidikan melalui metode membaca dan berdiskusi.12

Aliran filsafat pendidikan perenialisme ini juga tentu mempunyai kekurangan. Aliran ini menganggap pengetahuan merupakan sesuatu yang lebih penting daripada segala sesuatu lainnya sehingga kurang memperhatikan kepada kegiatan sehari – hari. Aliran ini juga kurang menerima adanya perubahan yang muncul di zaman dewasa ini, meskipun sebenarnya tidak semua perubahan yang muncul merupakan sesuatu yang negatif bagi kehidupan manusia. 13

KESIMPULAN

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa aliran perenialisme merupakan aliran yang menentang pandangan progresivisme yang menekankan perubahan sesuatu yang baru. Perenialisme adalah filosofi pendidikan yang berpusat pada guru yang berfokus pada ide-ide abadi dan kebenaran universal.

Aliran ini memiliki prinsip dasar dalam mencari kebenaran abadi.

Perenialisme memandang situasi dunia ini mengalami kekacauan, ketidak pastian, terutama dikehidupan moral dan intelektual. Solusi kaum perenialisme

11 Muhammad Arif Athar, Pandangan Perenialisme Dalam Pendidikan, https://muarahikmah001.blogspot.com/2018/12/pandangan-perenialisme-dalam- pendidikan.html

12 Kompasiana.com, Kelebihan dan Kekurangan (Memahami Aliran Perenialisme Filsafat Pendidikan),

https://www.kompasiana.com/urwatul43423/5ed23c74097f3663510cffa2/kelebiha n-dan-kekurangan-memahami-aliran-perenialisme-filsafat-pendidikan?

page=2&page_images=1

13 Ibid

(10)

yaitu dengan jalan mundur ke belakang atau kembali pada nilai atau prinsip kebudayaan lama yang menjadi pandangan hidup kokoh. Oleh karena itu, perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan untuk proses pengembalian keadaan manusia sekarang kepada kebudayaan lama yang ideal.

Dengan kata lain, ciri khas yang dimiliki oleh aliran filsafat pendidikan perenialisme adalah penguasaan terhadap prinsip kebenaran dan nilai – nilai abadi, memiliki nilai yang bersifat tak berubah atau abadi dan universal, serta bersifat regresif atau berjalan mundur kepada kebudayaan lampau dalam rangka memulihkan kebudayaan yang sudah tercemar dengan zaman modern ini.

Kelebihan yang dimiliki perenialisme adalah bahwasannya aliran ini mengembalikan nilai – nilai kebudayaan yang ada di masa lampau dan menekankan kepada siswa kemampuan intelektual dan berpikir kritis. Sedangkan kekurangan yang dimiliki yaitu menganggap pengetahuan lebih penting dari segala sesutu sehingga kurang memperhatikan kegiatan sehari – hari, serta kurang menerima adanya perubahan yang muncul dalam kehidupan manusia.

(11)

DAFTAR PUSTAKA Academia.edu. Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme,

https://www.academia.edu/9182636/ALIRAN_FILSAFAT_PENDIDIKA N_PERENIALISME

Arif Athar, Muhammad. Pandangan Perenialisme Dalam Pendidikan,

https://muarahikmah001.blogspot.com/2018/12/pandangan-perenialisme- dalam-pendidikan.html

Kompasiana.com. Kelebihan dan Kekurangan (Memahami Aliran Perenialisme Filsafat Pendidikan),

https://www.kompasiana.com/urwatul43423/5ed23c74097f3663510cffa2/

kelebihan-dan-kekurangan-memahami-aliran-perenialisme-filsafat- pendidikan?page=2&page_images=1

Nailal, Istidamah. (2020). Filsafat Perenialisme dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. DI Yogyakarta : Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfal.

Novianti. Aliran Perenialisme dan Tokoh - Tokoh dalam Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme,

https://www.kompasiana.com/noviantitriutami/5ed78e32097f361e1b6b56f 2/aliran-perenialisme-dan-mengenal-siapa-sajakah-tokoh-tokoh-dalam- aliran-filsafat-pendidikan-perenialisme

Pendidikandasar.com. Filsafat Perenialisme,

https://www.pendidikandasar.com/filsafat-perenialisme/

Rangkumanmakalah.com. Kajian Kritis Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme, https://www.rangkumanmakalah.com/aliran-filsafat-pendidikan-

perenialisme/

Setia. Perenialisme dalam Pendidikan,

https://blog.unnes.ac.id/setrong/2015/11/19/perenialisme-dalam- pendidikan/

Suwarno. Filsafat Pendidikan Perenialisme,

https://pgsd.binus.ac.id/2020/11/29/filsafat-pendidikan-perenialisme) Thabroni, Gamal. Filsafat Pendidikan : Pengertian, Sistematika, Tujuan & Aliran,

https://serupa.id/filsafat-pendidikan-pengertian-sistematika-tujuan-aliran/

Umsida.ac.id. Filsafat Pendidikan Aliran Perenialisme,

(12)

http://eprints.umsida.ac.id/7519/1/FILSAFAT%20PENDIDIKAN

%20ALIRAN%20PERENIALISME%20rev%203.pdf

Viandari, Eka. Penerapan Perenialisme dalam Dunia Pendidikan yang Wajib Guru Ketahui, https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/perenialisme/

Referensi

Dokumen terkait

Page 11: Autodriver and woman drinking water in auto, by Ajanta Guhathakurta © Pratham Books, 2015.. Some rights