• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Banjir Rancangan - EJURNAL UNTAG SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisa Banjir Rancangan - EJURNAL UNTAG SAMARINDA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI DAERAH IRIGASI KEDANG IPIL

KECAMATAN KOTA BANGUN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Miskanah 11.11.1001.7311.018 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Program Swasembada beras saat ini mempunyai penekanan dan prioritas pembangunan. Penetapan prioritas ini didasarkan pada rencana pembangunan yang berkesinambungan serta evaluasi pada rencana pembangunan sebelumnya, terutama di bidang pertaian.

Guna mendukung misi pemantapan swasembada beras nasional, khususnya untuk keperluan konsumsi lokal dan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk Kalimantan Timur dan pndudukan Kabupaten Kutai Kartanegeara, pemerintah telah melakukan upaya Pembinaan dan Perencanaan Irigasi antara lain melalui program pemeliharaan atau pemanfaatan, rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi dan pemanfaatan Jaringan tata air rawa.

Program tersebut selain diarahkan untuk menunjang misi pemantapan swasembada beras juga diarahkan untuk mendukung upaya-upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani, penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas lingkungan hidup khususnya di daerah pedesaan dan pengentasan kemiskinan.

Kegiatan Pengembangan Irigasi untuk menunjang usaha pertanian merupakan salah satu upaya pengembangan system irigasi untuk usaha pertanian, baik untuk usaha tani tanaman pangan, hortikultura, peternakan maupun perkebunan, maka diperlukannya kegiatan perencanaan irigasi yang terpadu dengan dimulai dengan inventarisir potensi pertanian dan lahan pertanian yang akan dialiri jaringan irigasi.

Daerah Irigasi Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara yang mempunyai potensi daerah irigasi persawahan belum direncanakan secara teknis, sehingga perlu dilakukan desain teknis irigasi agar mampu meningkatkan produksi pertanian, pendapatan dan kesejahteraan petani di Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.

.

Kondisi Daerah Irigasi Kedang Ipil di Kecamatan Kota Bangun merupakan lahan sawah beririgasi, namun karena suplai air yang tidak berjalan sesuai rencana sehingga kegiatan pertanian lebih mengandalkan pada curah hujan yang turun, dimana tidak terjaminnya sumber air irigasi yang sederhana dikarenakan kondisi saluran secara teknis tidak memadai untuk mengalirkan air.

Sehubungan dengan uraian tersebut di atas, maka penulis melakukan penelitian pada ruas jalan tersebut di atas dalam rangka menyelesaikan Skripsi 1

(2)

atau skripsi Sarjana (S1) Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, dengan mengambil judul : “Perencanaan Jaringan Irigasi Irigasi Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil studi dan pengamatan di lapangan serta latar belakang dan identifikasi masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini yaitu :

1. Berapa debit banjir rancangan yang dibutuhkan untuk mengalirkan air ke jaringan irigasi kedang ipil?

2. Bagaimana perencanaan saluran pembawa ke jaringan Irigasi Kedang Ipil?

1.3. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup dan permasalahan yang akan dibahas, maka dalam hal ini dibatasi permasalahan agar pembahasan pada Skripsi ini tidak menyimpang dari penulisan. Masalah yang nantinya akan dijadikan pembahasan, yaitu :

1. Menghitung kebutuhan debit andalan yang dibutuhkan untuk mengalirkan air ke Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Kedang Ipil.

2. Menghitung Kebutuhan Air untuk Irigasi.

3. Merencanakan Sistem Jaringan Irigasi Kedang Ipil.

4. Merencananakan Kapasistas Tampungan Bendung.

Sedangkan untuk mendesain kapasitas saluran irigasi terhadap debit, berdasarkan data-data yang ada dan dianalisa dengan menggunakan dasar teori yang sesuai dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan untuk mendapatkan hasil perencanaan yang optimal.

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian Skripsi ini adalah:

1. Mengidentifikasi potensi dan kendala yang ada pada lokasi proyek yang terdiri dari aspek teknis, pertanian, sosial ekonomi dan lingkungan, kemudian merumuskan rencana pengembangan lokasi yang mendukung peningkatan kesejahteraan petani dan menciptakan peluang kerja yang terkait dengan rencana pengembangan tersebut.

2. Mengevaluasi jaringan alam dan buatan yang sudah ada dan merencanakan sistem jaringan irigasi bagi rencana pengembangan daerah irigasi sebagaimana tercantum diatas.

3. Membuat rencana induk (main system) dan desain dari sistem jaringan irigasi, yang juga dilengkapi dengan pedoman untuk melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi beserta bangunannya

Sedangkan tujuan dari penelitian Skripsi ini adalah :

1. Untuk mengetahui debit banjir rancangan kala ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 5 tahun dan 100 tahun.

(3)

2. Untuk meningkatkan layanan irigasi sehingga akan menambah luas lahan fungsional dan meningkatkan produksi pertanian serta meningkatkan taraf hidup petani.

3. Terciptanya keserasian dalam pengaturan pola tata tanam/air pada lahan irigasi, sehingga dapat menciptakan keberhasilan produksi pangan yang tinggi dan tercipta kesejahteraan terutama bagi petani setempat, disamping itu dapat digunakan sebagai pencegah genangan air yang dapat merugikan tanaman petani.

1.5. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembahasan dan penyusunan Skripsi ini, maka penulis membuat sistematika penulisan. Adapun urutan pokok penulisan Skripsi adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mengemukakan tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi pengumpulan data dan sistematika penulisan Skripsi.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini memuat tentang dasar-dasar teori atau rumus-rumus yang akan digunakan dalam perhitungan yaitu : Curah hujan rencana dan periode ulang, Uji kesesuaian Distribusi Hujan, Koefisien Pengaliran, Hujan Netto, Hidrograf Satuan, Hidrograf Banjir Rancangan, Analisa Debit Andalan, Pola Tata Tanam, Kebutuhan Air Irigasi, Neraca air, Perencanaan Saluran, Perencanaan Bangunan dan Kapasitas Tampungan Bendung.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Berisikan tentang lokasi penelitian, teknik pengumpulan data, jadwal pelaksanaan penelitian, instrument pengolahan data, bagan alir (flow chart) penelitian dan biaya penelitian.

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengertian Irigasi

Irigasi didefinisikan sebagai suatu cara pemberian air, baik secara alamiah ataupun buatan kepada tanah dengan tujuan untuk memberi kelembapan yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.

Tujuan irigasi pada suatu daerah irigasi adalah upaya rekayasa teknis untuk penyediaaan dan pengaturan air dalam menunjang proses produksi pertanian, dari sumber air ke daerah yang memerlukan serta mendistribusikan secara teknis dan sistematis.

Adapun manfaat dari suatu sistem irigasi, adalah untuk :

1. Membasahi tanah, yaitu pembasahan tanah pada daerah yang curah hujannya kurang atau tidak menentu.

3

(4)

2. Mengatur pembasahan tanah, agar daerah pertanian dapat diairi sepanjang waktu pada saat dibutuhkan, baik pada musim kemarau maupun musim penghujan.

3. Menyuburkan tanah, dengan mengalirkan air yang mengandung lumpur dan zat – zat hara penyubur tanaman pada daerah pertanian tersebut, sehingga tanah menjadi subur.

4. Kolmatase, yaitu meninggikan tanah yang rendah / rawa dengan pengendapan lumpur yang dikandung oleh air irigasi.

5. Pengelontoran air, yaitu dengan mengunakan air irigasi, maka kotoran / pencemaran/limbah/sampah yang terkandung di permukaan tanah dapat digelontor ketempat yang telah disediakan (saluran drainase) untuk diproses penjernihan secara teknis atau alamiah.

2.2 Analisis Curah Hujan Rencana

Metode yang digunakan untuk melakukan analisis distribusi/sebaran data curah hujan harian terhadap nilai maksimum tahunannya dalam periode ulang tertentu adalah sebagai berikut:

1).Distribusi Gumbel

2).Distribusi log- Normal Dua Parameter 3).Distribusi Log-Pearson Tipe III

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian Skripsi dengan judul ”Perencanaan Jaringan Irigasi Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara”, seperti pada gambar 3.1 berikut ini.

4

Lokasi Penelitian Daerah Irigasi Kedang Ipil – Kec. Kota Bangun

Kabup

aten

Kutai

Kartan

(5)

Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian Sumber : Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara, 2015 3.2 Jadwal/Waktu Penelitian

Adapun jadwal/waktu kegiatan penulisan Skripsi ini dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut.

Tabel 3.1

Jadwal/Waktu Penelitian

No Bulan Mei Juni Juli Agustus September

Kegiatan 1. Persiapan

2. Penyusunan Proposal 3. Seminar Proposal 4. Pengumpulan Data 5. Analisis Data 6. Penulisan Laporan 7. Seminar Hasil

8. Persiapan Uji Skripsi

9. Ujian Skripsi

Sumber : Analisis, 2015.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang diteliti atau akan dibahas, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Teknik kepustakaan yaitu dengan mendapatkan informasi dan data mengenai teori-teori yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang diperoleh dari literatur-literatur, bahan kuliah, majalah konstruksi, media internet dan media cetak lainnya.

2. Data dalam dokumen pekerjaan Jaringan Irigasi Kedang Ipil, Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara.

5

(6)

3. Wawancara : data yang diperoleh melalui wawancara lagsung (Direct interview) dengan berbagi pihak yang terkait dengan pekerjaan tersebut.

3.4 Metode Analisis Data

Metode analisis data pada perhitungan yang dilakukan adalah meliputi : 1. Analisa atau Kajian :

Perhitungan kebutuhan debit andalan yang dibutuhkan untuk mengalirkan air ke Jaringan Irigasi Kedang Ipil.

2. Perhitungan Kebutuhan Air untuk Irigasi.

3. Perencanaan Jaringan Irigasi Daerah Irigasi Kedang Ipil.

4. Perencanaan Kapasistas Tampungan Bendung.

3.5 Hasil Analisis dan Perhitungan

Dari hasil analaisis dan perhitungan, akan diperoleh hal-hal sebagai berikut:

1. Besarnya kebutuhan debit andalan yang dibutuhkan untuk mengalirkan air ke Jaringan Irigasi Desa Jonggon.

2. Besar Kebutuhan Air untuk Irigasi.

3. Sistem Perencanaan Jaringan Irigasi Desa Jonggon.

4. Perencanaan Kapasistas Tampungan Bendung.

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Hidrologi

4.1.1 Analisa Banjir Rancangan a. Umum

Untuk merencanakan daerah irigasi, diperlukan analisa nilai debit banjir yang mungkin terjadi di daerah irigasi tersebut. Untuk mengetahui keadaan pola banjir di lokasi irigasi tersebut sangatlah penting. Untuk itu, diperlukan suatu periode pengamatan keadaan aliran sungai yang cukup panjang agar estimasi yang dilakukan dapat mendekati keadaan yang sebenarnya.

Berdasarkan data yang tersedia, diketahui bahwa periode pengamatan mengenai debit banjir di lokasi rencana bendungan tersebut sangat sedikit, maka perkiraan banjir dianalisis berdasarkan data hujan yang ada.

Untuk menentukan hidrograf di Jaringan Irigasi Kedang Ipil, dilakukan dengan pendekatan metode statistik hidrograf satuan sintetik Nakayasu.

b. Curah Hujan Rancangan

Curah hujan rancangan adalah curah hujan tersebar tahunan dengan suatu kemungkinan terjadi yang tertentu, atau hujan dengan suatu kemungkinan periode ulang tertentu. Metode analisis hujan rancangan tersebut pemilihannya sangat tergantung dari kesesuaian parameter statistik dari data yang bersangkutan, atau

(7)

dipilih berdasarkan pertimbangan teknis-teknis lainnya. Data curah hujan yang dipergunakan adalah dari stasiun curah hujan Kedang Ipil - Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara dengan periode pengamatan mulai tahun 2001–2010 (10 tahun). Beberapa metode pendekatan untuk menghitung curah hujan rancangan, adalah :

4). Distribusi Gumbel Tipe I

5). Distribusi log- Normal Dua Parameter 6). Distribusi Log-Pearson Tipe III 7). Distribusi Frechet (Gumbel Tipe II)

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil studi dan perencanaan Jaringan Irigasi Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara, dapat disimpulkan hal berikut :

1. Debit Banjir Rancangan dilakukan dengan menggunakan metode Metode Rational Mononobe, adalah sebagai berikut :

2. Hasil Perencanaan saluran pembawa Jaringan Irigasi Kedang Ipil sebagai berikut :

a. Saluran Primer : 6.814 m (pasangan beton) : tinggi 0,80 m, lebar 1,20 m dan tinggi jagaan 0,40 m.

b. Saluran Sekunder : 687 m (pasangan beton) : tinggi 0,70 m, lebar 1,00 m dan tinggi jagaan 0,40 m.

c. Saluran Tersier : Total panjang 29.835 m (saluran tanah) dengan : tinggi rata-rata 0,40 m, lebar 0,50 m dan tinggi jagaan 0,30 m.

5.2 Saran

Yang perlu diperhatikan pada perencanaan jaringan Irigasi Kedang Ipil Kecamatan Kota Bangun Kabupaten Kutai Kartanegara ini adalah :

1. Sehubungan dengan pelaksnaan konstruksi pada masa mendatang perlu dipersiapkan beberapa hal meliputi sosialisasi maksud dan tujuan dari 7

(8)

pelaksanaan pekerjaan serta persiapan sumber daya manusia dalam hal ini masyarakat Desa Kedang Ipil khususnya wakil-wakil kelompok tani agar dapat melaksanakan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi teknis.

2. Dalam rangka pengembangan areal Jaringan Irigasi Kedang Ipil maka perlu diadakan studi lebih lanjut pada areal potensial serta perencanaan konstruksi bendungan pada hulu rencana Bendung Kedang Ipil untuk melanyani pengembangan Daerah Irigasi Kedang Ipil pada masa mendatang.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung curah hujan rata-rata harian maksimum, menghitung dispersi hujan, melakukan plotting data, penentuan jenis sebaran dan

Perhitungan analisis frekuensi ini dilakukan untuk menghitung curah hujan rencana, yaitu hujan harian daerah maksimum yang mungkin terjadi yang selanjutnya digunakan untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung curah hujan rata-rata harian maksimum, menghitung dispersi hujan, melakukan plotting data, penentuan jenis sebaran dan

Berdasarkan hasil perhitungan statistik data hujan yang disajikan pada Tabel 2, ditetapkan bahwa jenis distribusi yang cocok dengan sebaran data hujan harian maksimum di Sub

Berdasarkan hasil analisis frekuensi yang dilakukan diperoleh jenis distribusi yang sesuai dengan sebaran data curah hujan harian maksimum di wilayah Kota Makassar

Berdasarkan hasil perhitungan statistik data hujan yang disajikan pada Tabel 2, ditetapkan bahwa jenis distribusi yang cocok dengan sebaran data hujan harian maksimum di Sub

Pengolahan data hidrologi dimulai dengan perhitungan curah hujan wilayah, perhitungan hujan harian maksimum, perhitungan distribusi frekuensi dengan menggunakan Gumbel dan

Sumber : Data Statistik Curah Hujan Maksimum Tahunan Hasil perhitungan parameter statistik tersebut menentukan bahwa jenis distribusi yang digunakan dalam analisis curah