Analisa Sistem Aplikasi Marketplace Facebook Dalam Pengembangan Dunia Bisnis
Joko Riyanto1,*, Supriyanto2
1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas 17 Agustus 1945 Semarang, Semarang, Indonesia
2 Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Medan, Medan, Indonesia Email: 1,*[email protected], 2[email protected]
Email Penulis Korespondensi: [email protected]
Abstrak−Perdagangan pada era modren saat ini menggunakan sistem jual dan beli tidak secara langsung dengan bertatap wajah melainkan hanya dengan satu jari dan dalam satu tepat tidak terbatas oleh ruang dan waktu yang biasa disebut dengan jual beli oline dan transaksi secara online dalam satu wadah yaitu website dan sangat banyak jenis marketplace selama teknologi terus berkembang dan terus terjadi perubahan terhadap kualitas teknologi, pada penelitian ini penulis ingin memperlihatkan pemanfaatan marketplace facebook dalam dunia bisnis, memperlihatkan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari setiap kalangan dan usia dengan memanfaatkan terknologi yang telah disediakan oleh facebook, hasil dari penelitian ini memperlihatkan kualitas pemilihan marketplace facebook sebagai situs yang cukup ramai digunakan oleh banyak masyarakat saat ini sebagai marketplace paling mudah diakses dan lebih bersahabat.
Kata Kunci: Analisa, Marketplace, Facebook, Bisnis
Abstract−Trade in the modern era currently uses a system of buying and selling not directly face-to-face but only with one finger and in one right is not limited by space and time which is commonly called online trading and online transactions in one place, namely the website and there are very many types of marketplaces as long as technology continues to develop and changes in the quality of technology continue, in this study the author wants to show the use of the Facebook marketplace in the business world, showing an increase in economic growth for every group and age by utilizing technology provided by Facebook, the results of This research shows the quality of the selection of the Facebook marketplace as a site that is quite busy being used by many people today as the most accessible and friendlier marketplace.
Keywords: Analysis, Marketplace, Facebook, Business
1. PENDAHULUAN
Masyarakat smart merupakan masyarakat yang mampu melihat peluang-peluang dan kesempatan yang hadir dengan niat terus melakukan perubahan dan perkembangan baik dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan melihat dan mengikuti perkembangan teknologi membuat masyarakat menjadi salah satu pembangun dan pembentuk pengembangan smartcity, sangat banyak kota di Indonesia sudah menjadi kota smartcity salah satunya kota medan, kota medan merupakan salah satu kota besar di Indonesia dan memiliki penduduk yang sangat produktif dalam dunia usaha dan dunia industri yang hampir rata-rata dari penduduk kota medan sudah sangat peka dan perduli akan perubahan zaman yang penuh dengan teknologi baik dari yang muda maupun yang sudah lansia tidak mau ketinggalan terhadap kesempatan dalam pemanfaatan teknologi untuk mempermudah segala kebutuhan hidup manusia terutama dalam hal berbisnis untuk dapat menyambung kehidupan[1].
Sangat banyak masyarakat indonesia yang tidak mendapatkan pekerjaan karena jumlah pertumbuhan atau angka kelahiran masyarakat indonesia lebih tinggi dari pada jumlah lowongan kerja yang ada di indonesia dan salah satu dari penyebabnya juga karena kurangan terhadap perhatian pemerintahan mengolah dan memetakan lowongan pekerjaan yang tersedia, biasanya mendapatkan pekerjaan berdasarkan memiliki, orang terdekat didalam sebuah instansi jika tidak dalam suatu instans, memiliki uang yang banyak untuk dapat membangun sebuah usaha dan dapat menyewa tempat untuk dapat membangun sebuah bisnis yang dikehendaki.
Bisnis itu sendiri merupakan nama lain dari kegiatan untuk meraup dan mendapatkan keuntungan dalam proses transaksi barang maupun penawaran jasa, hampir semua kegiatan yang menghasilkan uang disebut dengan bisnis dan bahkan hampir seluruh masayarak didunia melakukan bisnis dalam kehidupannya sehari-hari, pada penelitian terdahulu para pelaku bisnis melakukan bisnis dengan cara tradisional yang dimulai dari bisnis dengan cara barter yaitu menukar barang satu dengan barang lainnya, menukar jasa demi mendapatkan barang yang diinginkan, setelah itu diciptakan alat tukar koin, emas, perak hingga uang yang kita gunakan saat ini dalam proses transaksi bisnis dan masig-masing transaksi bisnis memiliki tempat dalam proses transaksi yang dikenal sebagai pasar tradisional, mall, supermarket dan minimarket dengan cara seseorang datang ketempat salah satu tansaksi bisnis yang ingin dikunjungi dan membeli barang yang diinginkan dan dilakukan secara langsung biasa disebut dengan face to face, proses tersebut tetap dijalankan hingga perkembangan teknologi yang membuat proses transaksi perdagangan lebih meluas hingga menjangkau pasaran luar negeri yang sangat jauh[2].
Teknologi yang memudahkan proses transaksi jual beli suatu produk dan jasa awalnya dilakukan bisnis menggunakan via telepon genggam menggunakan handphone yang dipesan menggunakan via sms dan hal ini hanya berlaku jika kita memiliki nomor kontak orang tersebut, selanjutnya merambah ditemukannya facebook, twitter, BBM atau disebut dengan blackbarry massager yang dahulunya berfungsi sebagai media tempat berbagi cerita antar teman satu sama lain dan bagi para bisnisman sudah dialihkan fungsi menjadi lapak atau tempat
memasarkan produk atau jasa yang mereka miliki yang disebut dengan jual beli online, aplikasi tersebut yang bermula merupakan aplikasi chat antara pertemanan[3].
Semakin berkembangnya teknologi berbasis aplikasi pertemanan dan dapat dipergunakan menjadi jual beli online maka semakin membantu masyarakat luas dalam meningkatkan perekonomian setiap individu dengan melakukan bisnis online baik dalam penjualan produk maupun penawaran jasa, saat ini ada yang lebih dikenal dari jual beli online yang disebut dengan E-Commerece yaitu sebuah situs atau wadah yang khusus menjual satu produk tertentu dan biasanya dalam bentuk sebuah website dan pelayanan lainnya seperti bpjs, Pesona JNE menjual khusus oleh-oleh nusantara berbasis makanan. Ada juga yang disebut dengan marketplace yaitu satu tempat yang sudah disediakan oleh sebuah situs untuk menjual berbagai jenis produk dan jasa, dan sering sekali antara E- Commerece dan marketplace disamakan pengertiannya[4].
E-Commerce merupakan sebuah kegiatan transaksi jual beli online dengan cara memanfaatkan sistem elektronik yang dimiliki komputer dengan beberapa model dan jenis E-Commerce itu sendiri, pada E-Commerce beberapa jenis model tidak membuat lahan untuk para penjual untuk membuka website dan hanya satu jenis website E-Commerce itu sendiri dan seorang penjual boleh menjual produk apa saja dan keberadaan e-commerce lebih legal dan proses pendaftaran yang rumit terhadap pendaftaran produk untuk meminimalisirkan kejahatan dalam dunia transaksi online hingga menyediakan iklan berbayar, biasanya E-Commerce digunakan oleh penjual dan UMKM yang ingin membuat produknya lebih terkenal secara luas dengn masing-masing merek yang mereka miliki. Sementara marketplace merupakan situs yang memfasilitasi seseorang dalam proses jual beli, dengan adanya marketplace seseorang dapat memiliki usahan tanpa memikirkan menyewa tempat yang strategis dan harus mengeluarkan uang yang sangat banyak untuk dapat berbisnis[5].
Pada penelitian terhadahulu sangat banyak masyarakat yang berlomba-lomba dalam meningkatkan peluang bisnis dalam dunia digital dan sudah sangat banyak menciptakan berbagai jenis marketplace seperti perancangan e-marketplace sewa-menyewa sebagai alternatif bisnis di era digital, aplikasi marketplace jasa percetakan berbasis website, perancangan pada marketplace semakin berkembang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi[6][7]. Salah satu marketplace yang sangat banyak penggunanya merupakan marketplace yang disediakan oleh pihak facebook. Dengan adanya marketplace dari facebook ini banyak masyarakat yang terbantu dalam ekonomi masyarakat dan membantu masayarakat lebih tertata terhadap proses jual beli.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti melakukan penelitian secara kualitatif yang memperlihatkan kualitas terhadap manfaat dan fasilitas yang disediakan oleh facebook dalam layanan marketplace, dilakukan pengambilan data dengan melakukan survey langsung terhadap pengguna marketplace facebook. Pada penelitian memperlihatkan sistem bisnis yang diterapkan oleh facebook dan memperlihatkan cara pemanfaatan teknologi komputer dan jaringan pada pemanfaatan lahan bisnis yang telah disediakan oleh facebook berupa fitur marketplace sebagai tempat berbinis baik berupa penjualan barang maupun jasa.
Pemanfaatan fitur ini dapat dilakukan menggunakan komputer maupun smarphone yang sebelumnya telah terhubung dengan jaringan internet, dalam penelitian dilakukan beberapa pengumpulan data dalam pemahanan terhadap penggunaan sistem terhadap marketplace facebook.
Gambar 1. Model Waterfall Sistem Pengguna Marketplace 2.1 Analisa
Analisa merupakan suatu kegiatan dalam meilihat, mengamati dan mencari proses pemecahan masalalah dari suatu kondisi yang dilihat, analisa juga proses memencarkan suatu kondisi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mengkelompokan, klasifikasi sebuah kondisi maupun data untuk dilihat dan diamati setiap bagian-bagian tersebut untuk menghasilkan suatu informasi dan menarik sebuah kesimpulan dari proses yang dilakukan[2].
Analisa Sistem
Kebutuhan Sistem
Implementasi sistem
Pengujian sistem
2.2 Marketplace
Marketplace atau tempat berjualan dan dalam pengartian lainnya seperti pasar tradisional dimana sangat banyak penjual yang menjajarkan berbagai jenis dagangan yang mereka tawarkan mulai dari buah-buahan, sayur, ikan, daging, pakaian atau segala jenis fashion dan tidak hanya itu, marketplace sangat berbeda dengan penjualan lainnya, marketplace juga menjajarkan segala bentuk penjualan lainnya seperti tanah, sewa rumah, penjualana rumah dan penawaran jasa. Didalam marketplace disebutkan merupakan tempat jual beli yang paling lengkap dan bisa dikatakan bahawasannya marketplace merupakan wadah penyalur segala jenis kebutuhan masyarakat luas dalam urusan jual beli[8].
2.3 Marketplace Facebook
Marketplace Facebook awlnya didirikan pada tahun 2007 dan terus dikembangkan dalam bentik fitur yang lebih sempurna pada tahun 2016 dan pada tahun 2018 jumlah pengguna market place mulai bertambah dan semakin ramai penggunanya pada tahun 2019, dalam layanan marketplace yang ada pada fitur facebook didalamnya menyediakan penyetingan akun penjual, dan button pilihan ingin memasarkan produk dan jenis barang yang ingin dibeli, dalam layanan marketplace[9].
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini peneliti memperlihatkan cara implementasi dan analisa penggunaan terhadap fitur layanan marketplace yang disediakan oleh pihak facebook.
3.1 Model Bisnis Marketplace Facebook
Para pengguna facebook di Indonesia sudah mencapai 120 juta jiwa, dan facebook bukanlah aplikasi yang tidak dikenal oleh masyarakat luas, bahkan saat ini tercatat hampir keseluruhan anak bangsa yang sudah memiliki hanphone dan bisa membaca sudah menggunakan layanan facebook sebagai media sosial yang digemari. Tetapi masih sangat banyak masyarakat indonesia yang masih belum menggunakan fitur-fitur yang terbaru difacebook salah satunya marketplace dengan fitur ini masyarakat sangat berpotensi untuk meningkatkan hasil pendapatan dengan cara berdagang tanpa harus membayar sewa yang mahal dan masyarakat juga mudah mencari barang maupun jasa yang mereka butuhkan dengan cara yang mudah pula, tanpa menggunakan aplikasi lain yang membuat penyimpanan memori smartphone menjadi sangat terbatas, dalam sebuah aplikasi yang memberikan layanan gratis tentu saja memiliki timbal balik keuntungan yang mereka dapatkan para pengguna aplikasi dan dapat dilihat dari model bisnis[10].
Pada model ini peneliti melihat sistem yang digunakan marketplace facebook pada dasarnya sama dengan marketplace lain yang berdasarkan sistem operasional pasar tradisional, hanya yang membedakannya pembeli bisa hanya melalui hanphone atau aplikasi saja dan tetap berada dirumah maupun melalui aplikasi dan agar lebih meyakinkan lagi untuk melihat produk, bisa datang menemui penjual. Pada dasar pemikiran model bisnis tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
1. Tradisional Model
Pada model diatas dapat dilihat tahapan dari suppliers menjual menggunakan oline tetapi mengarah ke bagian distribusi dan kemungkinan harga akan dinaikan sedikit dari harga mula suppliers sediakan, selanjutnya ke resellers atau dapat disebut dengan orang yang membantu memasarkan barang dan mengambil keuntungan dari harga distribusi lalu ke konsumen, hal tersebut membuat banyak konsumen tidak percaya dalam melakukan transaksi lebih, pada akhirnya akan terkena biaya yang lebih lagi ditambah ongkos kirim yang tinggi[11].
Gambar 2. Model Tradisional Bisnis Online 2. Dengan model bisnis marketplace facebook
Model ini memperlihatkan dimana peilik dan penjual langsung dapat melakukan registrasi terhadap marketplace facebook dan selanjutnya pelanggan akan langsung berhubungan dengan penjual langsung, untuk urusan pembayaran tergantung perjanjian oeleh pihak penjual dan pembeli, dianggap cara ini lebih aman dilakukan untuk menghindari resiko terjadinya penipuan, dapat diketahuijuga dengan cara pelihat profil penjual dari facebook karena untuk dapat melakukan pemasaran atau membeli suatu produk dari marketplace harus memiliki akun facebook terlebih dahulu.
Gambar 3. Model Bisnis Marketplace Facebook
Suppliers PC Market Distribusi Resellers Customers
Suppliers Marketplace facebook Customers
3.2 Model Kanvas Facebook
Model Kanvas dalam sebuah SNS atau lebih dikenal dengan social networking site dan ramai disebut dengan sosial media pada facebook berfungsi untuk melihat layanan yang disediakan dan berfungsi dari menghubungkan satu dengan yang lain didalam sebuah model ini merupakan salah satu dari rancangan bisnis IT berupa Key Partners, Activities, Resources, Value Propositions, Relationshop. Channels, Customers segment, Coss Structur dan Reveneu Streams yang merupakan 9 langkah dari pembangunan model Kanvas aplikasi dari suatu produk Facebook[12].
Key Partners
Channels
Key Activities
Customer Segments
Key Resources
Cost Structure
Value Propositions Relationships
Revenue Streams
Gambar 4. Model Kanvas Facebook 3.2 Interface MarketPlace Facebook
Sebelum dapat melakukan penjualan didalam fitur Imarketplacle facebook pastikan kita sudah menggunakan facebook dengan layanan terbaru atau upgrade facebook agar mendapatkan fitur tambaha dari piham App facebook, jika dipastikan sudah maka ketika user menjalankan aplikasi facebook bisa melakukan transaksi atau mencari barang dan bahkan menjual barang atau jasa yang kita sediakan.
Iklan facebook Halaman facebook Pengembangan
alat dan aplikasi APIs
Aplikasi Handphone,
Website Mitra konten seperti TV, Film, Musik, Berita
Pengembangan Pemasangan
iklan dan marketing Pengguna internet Pengembangan Platform Pengembangan Platform
Biaya pusat data Penelitian dan pengembangan
Sales dan Marketing Biaya pusat data
Infrastuktur teknologi
Platform Facebook
Personalisasi dan percobaan sosial, distribusi sosial,
pembayaran Jangkauan, relefansi, konteks
sosial dan keterlibatan
Terhubung dengan seluruh teman dan dapat mengekspresikan
diri
Efek jaringan lintas yang
salng besebrangan Efek jaringan yang sama
Pembayaran Iklan Pendapatan Iklan
Gratis
Gambar 5. Use Case MarketPlace Berikut merupakan tampilan-tampilan pada fitur marketplace Facebook:
1. Form login
Sebelum memulai masuk kadalam fitur marketplace facebook, user harus terlebih dahulu login
Gambar 6. Form Login 2. Form Tampilan Awal
Dalam form ini segala aktifitas layanan facebook berupa fitur menonton viedo, profil, beranda aktivitas teman, marketplace dan banyak fitur lainnya yang dapat digunakan sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Gambar 7. Tampilan Awal 3. Tampilan Marketplace Facebook
Didalam tampilan ini langsung tersedia fitur disebelah kiri berupa penelusuran yang berfungsi mencari jenis benda atau jasa dan segala kebutuhan yang ada dalam pasar facebook, dan terdapat layanan untuk membuat dagangan sendiri dengan nama jual
Gambar 8. Tampilan Marketplace Facebook 4. Form Penjualan
Pada form ini tempat kita membuat baran atau jasa yang akan ditawarkan, form ini ada pada fitur “JUAL” jenis tawaran berupa barang maupun jasa. Untuk pembelajaran yang lebih lengkap, facebook telah mempermudah dengan icon bantuan.
Gambar 9. Tampilan penjualan
4. KESIMPULAN
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan sebagai berupa sistem facebook memberikan layanan yang kompleks pada era digital dengan perkembangan yang semakin pesat, facebook juga merupakan aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan dan sangat familiar digunakan sehingga untuk perkembanganya masyarakat semakin mudah dan semakin membantu dalam hal transaksi barang dan jasa, facebook membantu perkembangan bisnis masyarakat semakin berkembang dan maju, membuat perekonomian semakin baik, teknologi sangat berperan dan berpengaruh baik dalam kehidupan bisnis masyarakat indonesia
REFERENCES
[1] K. Su, J. Li, and H. Fu, “Smart city and the applications,” 2011 Int. Conf. Electron. Commun. Control. ICECC 2011 - Proc., pp. 1028–1031, 2011, doi: 10.1109/ICECC.2011.6066743.
[2] S. Juanita, “Analisa Strategi Bisnis Penjualan Online,” Konf. Nas. ICT-M Politek. Telkom, pp. 254–260, 2017, [Online].
Available: http://journals.telkomuniversity.ac.id/knip/article/view/557.
[3] H. T. Lee and B. H. Jung, “Digital item purchase model in SNS channel applying dynamic SNA and PVAR,” J. Distrib.
Sci., vol. 18, no. 3, pp. 25–36, 2020, doi: 10.15722/jds.18.3.20203.25.
[4] A. Setiawan and R. Mulyanti, “Market Basket Analysis dengan Algoritma Apriori pada Ecommerce Toko Busana Muslim Trendy,” JUITA J. Inform., vol. 8, no. 1, p. 11, 2020, doi: 10.30595/juita.v8i1.4550.
[5] Z. R. Anandhita, “ANALISIS ATAS DESAIN WEBSITE ECOMMERCE PADA ZGS GAME SHOP (Studi Kasus Pengguna Website Pada Mahasiswa Di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya),” J. Adm. Bisnis, vol. 9, no.
1, 2014.
[6] D. C. A. Gunadi and T. M. Zakaria, “Perancangan E-Marketplace Sewa-Menyewa sebagai Alternatif Bisnis di Era Digital,” Tek. Inform. dan Sist. Inf., vol. 4, no. E-Marketplace, pp. 279–291, 2018.
[7] R. Fauzi, S. Wibowo, and D. Y. Putri, “Fauzi, R., Wibowo, S., & Putri, D. Y. (2018). Perancangan Aplikasi Marketplace Jasa Percetakan Berbasis Website. Fountain of Informatics Journal, 3(1), 5.
https://doi.org/10.21111/fij.v3i1.1824Perancangan Aplikasi Marketplace Jasa Percetakan Berbasis Webs,” Fountain Informatics J., vol. 3, no. 1, p. 5, 2018, doi: 10.21111/fij.v3i1.1824.
[8] M. Anshari, M. N. Almunawar, M. Masri, and M. Hamdan, “Digital marketplace and FinTech to support agriculture
sustainability,” Energy Procedia, vol. 156, no. 2018, pp. 234–238, 2019, doi: 10.1016/j.egypro.2018.11.134.
[9] R. B. Castilhos, “Branded places and marketplace exclusion,” Consum. Mark. Cult., vol. 22, no. 5–6, pp. 582–597, 2019, doi: 10.1080/10253866.2018.1561645.
[10] L. Bondan et al., “FENDE: Marketplace-Based Distribution, Execution, and Life Cycle Management of VNFs,” IEEE Commun. Mag., vol. 57, no. 1, pp. 13–19, 2019, doi: 10.1109/MCOM.2018.1800507.
[11] A. Abdi, S. Taghipour, and H. Khamooshi, “A model to control environmental performance of project execution process based on greenhouse gas emissions using earned value management,” Int. J. Proj. Manag., vol. 36, no. 3, pp. 397–413, 2018, doi: 10.1016/j.ijproman.2017.12.003.
[12] Terry Hill and Roy Westbrook, “SWOT Analysis: It’s Time for a Product Recall,” Long Range Plann., vol. Vol 30, no.
1, p. p 46-52, 1997, [Online]. Available: https://doi.org/10.1016/S0024-6301(96)00095-7.