• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Biaya dan Waktu Menggunakan Metode Crashing

N/A
N/A
Muhammad Fadhul Mubin

Academic year: 2024

Membagikan " Analisis Biaya dan Waktu Menggunakan Metode Crashing"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan penuh rasa syukur, kami panjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Pengawasan dan Pengendalian Proyek ini tepat waktu. Penyusunan laporan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa mengenai analisis biaya dan waktu menggunakan metode crashing, yang merupakan salah satu konsep penting dalam manajemen proyek di bidang teknik sipil.

Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mochamad Firmansyah, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing sekaligus pengampu mata kuliah Pengawasan dan Pengendalian Proyek, atas bimbingan dan arahannya selama proses penyusunan laporan ini. Kami juga menyampaikan apresiasi kepada teman-teman dan pihak-pihak lain yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam bentuk dukungan maupun informasi yang relevan.

Laporan ini disusun sebagai bagian dari tugas perkuliahan dan syarat kelulusan mata kuliah Pengawasan dan Pengendalian Proyek. Isinya mencakup analisis dan perhitungan terkait penerapan metode crashing dalam pengelolaan proyek, yang diharapkan dapat memperluas pemahaman mahasiswa tentang hubungan antara biaya, waktu, dan keberhasilan pelaksanaan proyek.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki keterbatasan, baik dalam penyajian maupun analisis yang dilakukan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak untuk membantu meningkatkan kualitas laporan di masa mendatang.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya mahasiswa teknik sipil, dan dapat menjadi salah satu referensi dalam memahami pengelolaan proyek yang lebih baik.

Surabaya, 4 Desember 2024

Penyusun

(2)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan Laporan ... 2

1.3. Tinjauan Pustaka ... 3

1.4. Metode Penelitian ... 5

BAB II ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN ... 6

2.1. Studi Kasus ... 6

2.2. Mengalisis menggunakan Netwok Diagram (CPM) ... 7

2.2.1 Network Diagram Time Weeks Normal ... 7

2.2.2 Network Diagram Time Weeks Crash ... 7

2.3. Tabel rekap perhitungan slope cost metode crashing ... 8

2.4. Perhitungan Crashing pada aktivitas pada lintasan kritis slope terendah... 9

2.4.1 Lintasan Kritis A-C-I-J ... 9

2.4.2 Lintasan Kritis A-C-I-J ... 9

2.4.3 Lintasan Kritis A-C-I-J ... 10

2.4.4 Lintasan Kritis A-C-I-J ... 10

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 11

3.1 Kesimpulan... 11

3.2 Saran ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(3)

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Network Diagram Time Weeks Normal ... 7

Gambar 2. 2 Network Diagram Time Weeks Crash ... 7

Gambar 2. 3 Slope Terendah : J (Kompresi dari 11 hari ke 7 hari) ... 9

Gambar 2. 4 Slope Terendah : A (Kompresi dari 5 hari ke 4 hari) ... 9

Gambar 2. 5 Slope Terendah : I (Kompresi dari 9 hari ke 6 hari) ... 10

Gambar 2. 6 Slope Terendah : C (Kompresi dari 8 hari ke 7 hari) ... 10

(4)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Data Soal ... 6 Tabel 2. 2 Ketentuan soal tiap kelompok ... 6 Tabel 2. 3 Rekapan Perhitungan slope cost metode crashing ... 8

(5)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Metode crashing merupakan salah satu strategi yang sering digunakan dalam manajemen proyek untuk mempercepat penyelesaian proyek dengan cara mengurangi durasi beberapa aktivitas tertentu, sambil tetap mempertahankan batasan pada anggaran dan kualitas yang telah ditetapkan. Strategi ini menjadi penting terutama dalam situasi di mana proyek mengalami keterlambatan atau adanya kebutuhan untuk menyelesaikan proyek lebih cepat dari jadwal semula. Penerapan metode ini melibatkan upaya penambahan sumber daya seperti tenaga kerja, material, atau peralatan pada aktivitas- aktivitas yang berada di jalur kritis proyek. Jalur kritis sendiri adalah rangkaian aktivitas yang tidak memiliki kelonggaran waktu (float) dan secara langsung menentukan durasi total proyek.

Seperti yang dikemukakan oleh Kerzner (2009), keberhasilan manajemen proyek terletak pada kemampuan untuk mengelola waktu, biaya, dan kualitas secara simultan.

Dalam konteks ini, metode crashing menjadi salah satu pendekatan praktis yang dapat digunakan untuk menyeimbangkan ketiga elemen tersebut. Namun, Kerzner juga menekankan bahwa penambahan sumber daya untuk mempercepat aktivitas pada jalur kritis sering kali diikuti oleh konsekuensi berupa kenaikan biaya. Oleh karena itu, analisis mendalam terhadap dampak biaya dan waktu, atau yang dikenal sebagai cost-time trade- off analysis, menjadi langkah yang sangat penting untuk memastikan efisiensi dari penerapan metode ini.

Dalam praktiknya, metode crashing diawali dengan analisis terhadap jadwal proyek menggunakan alat bantu seperti diagram CPM (Critical Path Method). CPM digunakan untuk mengidentifikasi jalur kritis yang menjadi fokus utama proses crashing. Setelah jalur kritis diidentifikasi, langkah berikutnya adalah melakukan percepatan pada aktivitas- aktivitas di jalur tersebut dengan mempertimbangkan faktor slope terendah, yaitu rasio antara tambahan biaya yang diperlukan dengan pengurangan waktu yang dicapai. Aktivitas dengan slope terendah biasanya diprioritaskan untuk percepatan karena memberikan keuntungan maksimal dalam hal pengurangan durasi proyek dengan biaya tambahan yang paling minimal.

(6)

2

Selain itu, Meredith dan Mantel (2012) menyatakan bahwa pengelolaan risiko sangat penting dalam implementasi metode crashing. Penambahan sumber daya yang tidak direncanakan dengan baik dapat menimbulkan risiko penurunan produktivitas, peningkatan biaya yang tidak terkendali, dan potensi konflik antar sumber daya proyek.

Oleh karena itu, proses crashing harus dilakukan secara hati-hati dan terencana agar tidak mengorbankan kualitas dan efisiensi proyek secara keseluruhan.

Penelitian ini menerapkan metode crashing dengan menggunakan diagram CPM untuk mengidentifikasi jalur kritis dan melakukan analisis terhadap alternatif percepatan yang tersedia. Dengan fokus pada aktivitas-aktivitas dengan slope terendah, penelitian ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana metode crashing dapat meningkatkan efisiensi waktu tanpa menimbulkan kenaikan biaya yang tidak terkendali. Pendekatan ini diharapkan memberikan kontribusi dalam memahami hubungan antara waktu dan biaya dalam pelaksanaan proyek, sehingga dapat menjadi acuan untuk penerapan metode crashing yang lebih efektif di masa mendatang.

1.2. Tujuan Laporan

Tujuan dari penelitian ini meliputi:

1. Menghasilkan Output dari Software Manajemen Proyek

Memahami hasil yang diperoleh dari penggunaan perangkat lunak seperti Microsoft Project atau Microsoft Excel dalam analisis jadwal dan jalur kritis proyek.

2. Menganalisis Percepatan Penyelesaian Proyek

Mengidentifikasi cara mempercepat penyelesaian proyek dengan mempersingkat durasi aktivitas pada jalur kritis menggunakan metode crashing.

3. Mengidentifikasi Aktivitas Kritis Melalui Network Diagram

Menggunakan network diagram untuk menentukan pekerjaan yang bersifat kritis dan berpotensi memengaruhi durasi total proyek.

(7)

3 1.3. Tinjauan Pustaka

1.3.1 Proyek

Menurut Kerzner (2009) Proyek adalah serangkaian aktivitas yang direncanakan dengan hati-hati dan memiliki tujuan spesifik yang harus dicapai dalam batas waktu, biaya, dan sumber daya yang telah ditentukan. Proyek bersifat sementara dan unik, serta dirancang untuk memberikan hasil yang sesuai dengan kebutuhan klien atau pemangku kepentingan. Proyek memiliki karakteristik yang berbeda dari pekerjaan rutin, karena bersifat sementara dengan tujuan spesifik yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Proyek umumnya melibatkan berbagai pihak yang memiliki hubungan aktivitas yang saling bergantung satu sama lain. Sponsor utama proyek biasanya sangat memperhatikan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien untuk memastikan bahwa proyek dapat diselesaikan dengan tepat waktu dan sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

1.3.2 Penjadwalan Proyek

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen penting dari proses perencanaan proyek. Penjadwalan tidak hanya mencakup rencana jadwal, tetapi juga mencakup informasi terkait kemajuan proyek yang meliputi kinerja sumber daya seperti biaya, tenaga kerja, peralatan, dan material. Selain itu, penjadwalan proyek juga mencakup rencana durasi proyek serta evaluasi progres waktu penyelesaian proyek. Seperti yang dijelaskan oleh Husen (2009), penjadwalan proyek menjadi alat penting untuk memastikan bahwa semua aktivitas dapat berjalan sesuai jadwal dan mencapai hasil yang diinginkan.

1.3.3 Crashing

Menurut Dimyati & Nurjaman (2014), proses crashing adalah pendekatan yang bertujuan untuk mengurangi durasi proyek dengan fokus pada aktivitas yang berada di jalur kritis. Jalur kritis terdiri dari rangkaian aktivitas yang secara langsung memengaruhi durasi total proyek. Proses crashing dilakukan dengan cara yang sistematis, disengaja, dan analitis untuk mempercepat waktu penyelesaian proyek melalui penambahan sumber daya atau perubahan metode kerja pada aktivitas- aktivitas kritis.

(8)

4

Seperti yang dijelaskan oleh Ervianto (2004) dalam Dimyati & Nurjaman (2014), crashing melibatkan estimasi berbagai variabel biaya (cost) untuk menentukan pengurangan durasi proyek secara maksimal dan ekonomis, namun tetap memungkinkan secara teknis. Metode ini sering digunakan ketika proyek menghadapi keterlambatan atau ketika ada kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan proyek lebih cepat dari jadwal semula.

Proses crashing melibatkan perubahan pada hubungan antara waktu dan biaya proyek, yang mencakup beberapa aspek berikut:

1. Waktu Normal (Normal Duration)

Waktu normal adalah durasi yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dengan tingkat produktivitas yang normal. Waktu ini mencerminkan kondisi kerja yang tidak dipercepat, di mana semua sumber daya digunakan secara standar tanpa adanya tekanan untuk mempercepat.

2. Waktu Dipercepat (Crash Duration)

Waktu dipercepat adalah durasi tersingkat yang memungkinkan suatu aktivitas dapat diselesaikan dengan cara teknis yang dapat diterima. Durasi ini dicapai melalui penambahan sumber daya, seperti tenaga kerja tambahan, penggunaan alat berat, atau metode kerja yang lebih efisien.

3. Biaya Normal (Normal Cost)

Biaya normal adalah biaya langsung yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dalam durasi normal. Biaya ini meliputi biaya tenaga kerja, material, peralatan, dan kebutuhan lainnya dalam kondisi kerja standar.

4. Biaya untuk Waktu Dipercepat (Crash Cost)

Biaya untuk waktu dipercepat adalah jumlah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas dalam durasi tersingkat.

Biaya ini mencakup upah lembur, biaya sewa peralatan tambahan, atau pembelian material khusus yang diperlukan untuk mempercepat pekerjaan.

(9)

5 1.4. Metode Penelitian

1.4.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui lima tahapan yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Berikut adalah penjabaran tahapan-tahapan penelitian tersebut:

1. Tahap Pendahuluan

Meliputi penyajian latar belakang, penentuan tujuan, manfaat penelitian, serta tinjauan pustaka yang mendukung penelitian ini.

2. Tahap Pengumpulan Data

Data diperoleh melalui modul praktikum mata kuliah Pengawasan dan Pengendalian Proyek di Program Studi Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.

3. Tahap Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis untuk menghasilkan output berupa penentuan durasi proyek yang tersingkat melalui metode analisis yang sistematis dan efektif.

1.4.2 Teknik Analisis

Langkah-langkah teknik analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah 1. Mengolah data penelitian

2. Membuat network diagram (CPM) menggunakan MS. Excel dan akan memperoleh lintasan kritisnya

3. Menghitung Crash Duration 4. Menghitung Crash Cost 5. Menghitung Cost Slope

Cost Slope = 𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝐶𝑜𝑠𝑡−𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑁𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 𝑇𝑖𝑚𝑒−𝐶𝑟𝑎𝑠ℎ 𝑇𝑖𝑚𝑒

6. Tahapan penutup,tahapan ini adalah penarikan kesimpulan dan saran terhadap hasil penelitian.

(10)

6

BAB II

ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1. Studi Kasus

Dari data yang telah disediakan di modul. Buatlah Network CPM dan Tentukan Lintasan Kritisnya, lalu lakukan Crashing pada aktivitas dilintasan kritis dengan Slope Terendah.

Tabel 2. 1 Data Soal

(Sumber : Modul Praktikum PPP) Tabel 2. 2 Ketentuan soal tiap kelompok

(Sumber : Modul Praktikum PPP) Normal Crash Normal Crash

1 A 5 4 2000 2500 -

2 B 4 4 3000 3000 -

3 C 8 7 4000 5000 A

4 D 3 2 1200 1500 A

5 E 7 5 2000 3000 B

6 F 5 5 3000 3000 D,E

7 G 4 3 3000 3700 D,E

8 H 3 3 8000 8000 C

9 I 9 6 700 1600 C

10 J 11 7 1500 2000 F,I

Total biaya 28400 33300 Time Weeks Cost (US$)

No Activity Predecessor

Kelompok Activity Perubahan

1 A Crash Cost (3500)

2 C Normal Time (9 weeks)

3 A Time Crash (4 weeks)

4 C Normal Cost (4500)

5 D Normal Cost (1100)

6 E Time Crash (6 weeks)

7 E Crash Cost (4000)

8 G Normal Time (9 weeks)

9 G Crash Time (2 weeks)

10 I Crash Cost (400)

11 I Crash Week (8 weeks)

12 J Normal Cost (1800)

(11)

7

2.2. Mengalisis menggunakan Netwok Diagram (CPM) 2.2.1 Network Diagram Time Weeks Normal

Gambar 2. 1 Network Diagram Time Weeks Normal Lintasan Kritis : A,C,I,J

2.2.2 Network Diagram Time Weeks Crash

Gambar 2. 2 Network Diagram Time Weeks Crash Lintasan Kritis : A,C,I,J

(12)

8

2.3. Tabel rekap perhitungan slope cost metode crashing

Tabel 2. 3 Rekapan Perhitungan slope cost metode crashing

(Sumber : Perhitungan Pribadi, 2024) Keterangan :

Crash Cost : Biaya normal yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas dalam waktu lebih tinggi karena melibatkan tambahan sumber daya untuk mempercepat penyelesaian

Normal Cost : Biaya normal yang diperlukan untuk menyelesaikan aktivitas dalam waktu yang direncanakan tanpa percepatan.

Normal Time : Waktu normal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas tanpa percepatan.

Crash Time : Waktu minimum yang diperbaiki untuk menyelesaikan aktivitas setelah percepatan (crashing).

Contoh Perhitugan 3:

Cost Slope = Crash Cost−Normal Cost Normal Time−Crash Time

=

2500 −2000

5 −4

=

US$ 500

Normal Crash Normal Crash

1 A 5 4 2000 2500 - 500 1 Yes

2 B 4 4 3000 3000 - - 0 No

3 C 8 7 4000 5000 A 1000 1 Yes

4 D 3 2 1200 1500 A 300 1 No

5 E 7 5 2000 3000 B 500 2 No

6 F 5 5 3000 3000 D,E - 0 No

7 G 4 3 3000 3700 D,E 700 1 No

8 H 3 3 8000 8000 C - 0 No

9 I 9 6 700 1600 C 300 3 Yes

10 J 11 7 1500 2000 F,I 125 4 Yes

Total biaya 28400 33300

Slope (US$/Week)

Max Crash

Critical Path Time Weeks Cost (US$)

No Activity Predecessor

(13)

9

2.4. Perhitungan Crashing pada aktivitas pada lintasan kritis slope terendah 2.4.1 Lintasan Kritis A-C-I-J

Iterasi 1

Lintasan Kritis : A,C,I,J

Slope Terendah : J (Kompresi 11 minggu → 7 minggu) Biaya Kompresi : $ 500 ($ 125 x 4 = $ 500)

Biaya Total : $ 28.400 + $ 500 = $ 28.900

Gambar 2. 3 Slope Terendah : J (Kompresi dari 11 hari ke 7 hari)

2.4.2 Lintasan Kritis A-C-I-J Iterasi 2

Lintasan Kritis : A,C,I,J

Slope Terendah : A (Kompresi 5 minggu → 4 minggu) Biaya Kompresi : $ 500

Biaya Total : $ 28.900 + $ 500 = $ 29.400

Gambar 2. 4 Slope Terendah : A (Kompresi dari 5 hari ke 4 hari)

(14)

10 2.4.3 Lintasan Kritis A-C-I-J

Iterasi 3

Lintasan Kritis : A,C,I,J

Slope Terendah : I (Kompresi 9 minggu → 6 minggu) Biaya Kompresi : $ 900 ($ 300 x 3 = $ 900)

Biaya Total : $ 29.400 + $ 900 = $ 30.300

Gambar 2. 5 Slope Terendah : I (Kompresi dari 9 hari ke 6 hari) 2.4.4 Lintasan Kritis A-C-I-J

Iterasi 4

Lintasan Kritis : A,C,I,J

Slope Terendah : C (Kompresi 8 minggu → 7 minggu) Biaya Kompresi : $ 1000

Biaya Total : $ 30.300 + $ 1000 = $ 31.300

Gambar 2. 6 Slope Terendah : C (Kompresi dari 8 hari ke 7 hari)

(15)

11

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Metode crashing adalah teknik yang efektif untuk mempercepat penyelesaian proyek dengan memprioritaskan aktivitas pada jalur kritis yang memiliki kemiringan biaya paling rendah. Namun, percepatan ini melibatkan biaya tambahan yang harus diperhitungkan agar tetap sesuai dengan anggaran proyek. Oleh karena itu, perencanaan yang cermat dan analisis trade-off antara waktu dan biaya sangat diperlukan untuk memastikan efisiensi keseluruhan proyek.

Berdasarkan analisis data dari tabel dan grafik dalam laporan:

1. Lintasan Kritis: Jalur kritis yang ditemukan melalui metode CPM (Critical Path Method) adalah A-C-I-J.

2. Efisiensi Waktu dan Biaya:

- Aktivitas dengan slope cost terendah diprioritaskan untuk crashing, seperti aktivitas J (11 mingggu menjadi 7 minggu), A (5 minggu menjadi 4 minggu), I (9 minggu menjadi 6 minggu), dan C (8 minggu menjadi 7 minggu).

- Percepatan ini mengurangi durasi proyek secara signifikan, tetapi meningkatkan biaya proyek karena penambahan sumber daya.

-Total biaya akhir proyek setelah crashing menjadi US$ 31.300 dari biaya awal US$

28.900, menunjukkan adanya peningkatan biaya sebesar US$ 2.400 untuk percepatan proyek.

3. Trade-Off Waktu dan Biaya: Penurunan durasi proyek dari waktu normal ke waktu crash menunjukkan bahwa metode crashing dapat mempersingkat waktu proyek secara optimal, tetapi memerlukan biaya tambahan yang harus dipertimbangkan secara matang.

(16)

12 3.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dan bahan pertimbangan dalam penerapan metode crashing. Hal ini meliputi identifikasi aktivitas yang berada di jalur kritis, penghitungan biaya percepatan secara rinci, serta evaluasi dampak terhadap efisiensi waktu dan anggaran proyek. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan potensi risiko yang mungkin muncul akibat percepatan, memastikan koordinasi tim yang optimal, dan merencanakan evaluasi pasca- proyek untuk pembelajaran dan perbaikan ke depannya.

(17)

13

DAFTAR PUSTAKA

Oktatiyana, D. F., & Adwiyah, R. (2024, February). Analisis Pengendalian Manajemen Proyek Penambahan Gedung Baru dengan Menggunakan Metode Jalur Kritis (CPM) untuk Mengoptimalisasi Biaya dan Waktu pada Puskesmas Batujajar. In Bandung Conference Series: Business and Management (Vol. 4, No. 1).

Putra, A. P., Cahya, E. N., & Fidari, J. S. (2022). Studi Manajemen Proyek Rehabilitasi Daerah Irigasi Domas Kabupaten Pasuruan Menggunakan Metode Crashing dan Fasttrack. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air, 2(2), 233-233.

Wijanarko, B., & Oetomo, W. (2019). Analisis Percepatan Waktu Penyelesaian Proyek Dengan Metode Crashing Dan Fast Tracking Pada Pelebaran Jalan Dan Jembatan’. Jurnal Untag.

YURISKA, R. T. (2024). Penyelesaian Manajemen Proyek Menggunakan Pendekatan Program Linier (Doctoral dissertation, UIN SUSKA RIAU).

Yuwono, W., Kaukab, M. E., & Mahfud, Y. (2021). Kajian Metode PERT-CPM dan Pemanfaatannya dalam Manajemen Waktu dan Biaya Pelaksanaan Proyek. Journal of Economic, Management, Accounting and Technology, 4(2), 192-214.

Referensi

Dokumen terkait

Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta 3 EVALUASI PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA MENGGUNAKAN METODE PERT PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN JEMBATAN DI DESA PENGKOL

Analisa Pengaruh Crashing Program Terhadap Biaya Tenaga Kerja Langsung Pada Proyek Konstruksi, Robert Panangian Sirait, No.Mhs : 04 02 12097, Tahun 2010, PPs

Analisis korelasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan anatara variabel terikat pada kinerja biaya dan kinerja waktu proyek

Teori Manajemen Biaya Proyek, khususnya yang membahas tentang proses Teori Manajemen Biaya Proyek, khususnya yang membahas tentang proses estimasi biaya proyek,

Metode nilai hasil merupakan pengembangan teknik pengendalian grafik S sampai mampu menganalisis varians biaya secara stimulant sehingga dapat melihat kemajuan

Kegiatan yang dilakukan dalam menganalisis data mengenai pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan proyek sehingga dapat efektif dan efisien adalah dengan

Dengan penerapan CPM dan Crashing yang efektif, dapat mengoptimalkan waktu dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan proyek pada PT.Empat Beruang Perkasa, dimana dari lima kali

KESIMPULAN Berdasarkan pengendalian proyek yang telah dilakukan maka didapatkan pengendalian waktu dan biaya pelaksanaan proyek pembangunan transmisi pipa gas menggunakan metode CPM