• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCAAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK BELLEVUE PLACE DENGAN METODE CRASHING ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCAAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK BELLEVUE PLACE DENGAN METODE CRASHING ABSTRAK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCAAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK BELLEVUE

PLACE DENGAN METODE CRASHING

Didiek Pramono, ST., MT.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma (didiekpramono09@gmail.com)

ABSTRAK

Dalam melakukan pembangunan suatu proyek, perencanaan proyek mutlak dilakukan. Pada proyek pembangunan Gedung Apartemen Bellevue Place yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan ini yang mengalami keterlambatan pelaksanaan. Proyek ini mulai mengalami keterlambatan pada bulan Juni 2017 yang harusnya sudah mencapai progress 13,67% tapi baru mencapai progress 10,98%, dan terus berlanjut hingga pekerjaan struktur terakhir yaitu pada bulan Desember 2017 yang seharusnya sudah mencapai progress 34,16% tapi hanya baru mencapai 31,94%. Resiko keterlambatan proyek tersebut dapat diperkecil dengan menggunakan berbagai macam metode percepatan waktu pelaksanaan proyek, salah satunya adalah Metode Crashing.

Dari hasil perencanaan percepatan waktu dan biaya menggunakan Metode Crashing pada proyek pembangunan apartemen Bellevue Place didapatkan penghematan waktu sebesar 26 hari dari penjadwalan awal yang seharusnya dilakukan 244 hari dapat dipersingkat menjadi 218 hari lalu, kenaikkan biaya proyek sebesar Rp. 17.425.388,- dari biaya Rp. 55.670.000.000,- menjadi Rp. 55.687.452.388. Hal ini dikarenakan adanya penambahan durasi jam kerja proyek yang berdampak pada biaya proyek

kata kunci : Metode Crashing, Penjadwalan Biaya Proyek

PENDAHULUAN

Penelitian ini dilakukan dengan analisis metode crashing dan menggunakan studi kasus Proyek Pembangunan Bellevue Place. Proyek ini ditargetkan selesai pada Bulan Maret 2017 dengan waktu pelaksanaan selama 244 hari kerja. Pada proyek pembangunan proyek Bellevue Place yang berlokasi di Tebet, Jakarta Selatan ini yang mengalami keterlambatan pelaksanaan. Proyek ini direncanakan pada periode Februari 2018 seharusnya sudah mencapai progress 71,38% tetapi pada kenyataanya pada periode Februari progress hanya mencapai 65,58%. Proyek ini mengalami keterlambatan dikarenakan masalah non teknis. Keterlambatan tersebut berdampak pada pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan selanjutnya.

(2)

Lokasi Pembangunan Proyek Bellevue Blace Jakarta Apartemen, RT.11/RW.5, Tebet Barat, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Gambar 1 Peta Lokasi Pembangunan Proyek Bellevue Place Sumber: http://maps.google.co.id

METODE PENELITIAN

Dalam pelaksanaan penelitian ini disusun suatu lingkup perencanaan yang meliputi:

1. Studi pustaka, mencari bahan pustaka yang berkaitan dengan judul untuk menunjang penulisan.

2. Persiapan, menentukan data yang akan diperlukan dalam penulisan. 3. Pengambilan data terbagi menjadi :

a. Data primer, adalah data langsung dari objek yang diteliti, yaitu melalui wawancara terhadap instasi terkait yaitu pihak kontraktor atau pengawas proyek. b. Data sekunder, adalah data yang diambil dari data yang telah ada atau data yang telah disurvei sebelumnya oleh instansi/ badan usaha lain. Data ini antara lain berupa data perusahaan dan studi literatur.

c. Analisis Data, dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel dan Microsoft Project.

Berikut ini merupakan bagan diagram penelitian alur penelitian perencanaan waktu dan biaya proyek Bellevue Place dengan metode crashing, yang dapat ditunjukkan pada gambar 2. MULAI PENGUMPULAN DATA TIDAK DATA LENGKAP? YA

A

(3)

MENYUSUN PENJADWALAN PROYEK SESUAI WAKTU

MELAKUKAN PEKERJAAN WAKTU PADA PEKERJAAN DI LINTASAN KRITIS DENGAN

MENGGUNAKAN METODE CRASHING IDENTIFIKASI PEKERJAAN PADA

LINTASAN KRITIS

TIDAK

Gambar 2 Diagram alur penelitian

PEMBAHASAN

1. PENJADWALAN PROYEK

Time schedule yang digunakan pada proyek pembangunan Apartemen Bellevue Place, adalah metode Kurva S. Perhitungan dan analisis data tugas akhir ini akan dilakukan percepatan pelaksanaan dengan membandingkan antara menambahkan jam kerja (lembur) dan penambahan tenaga kerja. Proyek pembangunan Apartemen Bellevue Place dimulai tanggal 1 Maret 2017 dan direncakan selesai pada 31 Desember 2017, secara keseluruhan memiliki durasi proyek 224 hari kerja. Namun pada kenyataanya mengalami keterlambatan pekerjaan.

KESIMPULAN DAN SARAN

SELESAI

HITUNG BIAYA PROYEK PADA WAKTU NORMAL DAN SETELAH DILAKUKAN PERCEPATAN DENGAN METODE CRASHING

DURASI PROYEK DENGAN PERCEPATAN ≤ TARGET RENCANA DURASI PROYEK

(4)

2 NETWORK PLANNING

Pembuatan network planning menggunakan aplikasi Ms.project dengan data yang diperoleh dari PT. Pembangunan Perumahan (PP), Tbk, selaku kontraktor pelaksana Proyek Apartemen Bellevue Place.

3 PENAMBAHAN JAM KERJA

Perencanaan penambahan jam kerja lembur memakai 8 jam kerja normal dan 1 jam istirahat (08.00 – 17.00), sedangkan kerja lembur dilakukan setelah waktu kerja normal (17.00 – 18.00). Menurut keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 pasal 3, pasal 7, dan pasal 11 standar upah untuk lembur adalah :

1, Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 4 (jam) dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.

2. Memberikan makanan dan minuman sekurang-kurangnya 1.400 kalori apabila kerja lembur dilakukan selama 3 jam atau lebih.

3. Untuk kerja lembur pertama harus dibayar sebesar 1,5 kali upah sejam.

4. Untuk setiap jam kerja lembur berikutnya harus dibayar upah sebesar 2 kali lipat upah satu jam.

Untuk lebih detail besar upah tenaga kerja pada proyek ini dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1 Tabel Upah Tenaga Kerja

NO PEKERJA UPAH PER HARI UPAH PER JAM 1 MANDOR Rp183.200 Rp22.900

2 KEPALA TUKANG KAYU Rp170.500 Rp21.313

3

KEPALA TUKANG BESI

BETON Rp170.500 Rp21.313

4

KEPALA TUKANG

KONSTRUKSI Rp170.500 Rp21.313 5 KEPALA TUKANG BATU Rp164.052 Rp20.507 6 KEPALA TUKANG CAT Rp170.600 Rp21.325 7 KEPALA TUKANG PIPA Rp155.700 Rp19.463 8 TUKANG KAYU Rp155.800 Rp19.475 9 TUKANG BESI Rp170.500 Rp21.313 10 TUKANG BATU Rp155.800 Rp19.475 11 TUKANG CAT Rp170.600 Rp21.325 12 TUKANG PIPA Rp135.400 Rp16.925 13 PEKERJA Rp135.500 Rp16.938

(5)

Berdasarkan upah harian mak hasil untuk upah lembur tenaga kerja perhari dan upah lembur tenaga kerja 1 am tersaji pada Tabel 2 dibawah ini :

Tabel 2 Tabel Upah Tenaga Kerja Lembur

NO PEKERJA UPAH PER

HARI

UPAH PER 1 JAM

1 MANDOR Rp183.200 Rp34.350

2 KEPALA TUKANG KAYU Rp170.500 Rp31.969

3

KEPALA TUKANG BESI

BETON Rp170.500 Rp31.969

4

KEPALA TUKANG

KONSTRUKSI Rp170.500 Rp31.969 5 KEPALA TUKANG BATU Rp164.052 Rp30.760 6 KEPALA TUKANG CAT Rp170.600 Rp31.988 7 KEPALA TUKANG PIPA Rp155.700 Rp29.194 8 TUKANG KAYU Rp155.800 Rp29.123 9 TUKANG BESI Rp170.500 Rp31.969 10 TUKANG BATU Rp155.800 Rp29.213 11 TUKANG CAT Rp170.600 Rp31.988 12 TUKANG PIPA Rp135.400 Rp25.388 13 PEKERJA Rp135.500 Rp25.406

Sumber: Jurnal Harga Satuan Bahan Bangunan, Konstruksi dan Interior,2017

3.1 Perhitungan Produktivitas Waktu Lembur

Produktivitas kerja lembur untuk 1 jam per hari diperhitungkan sebesar 90% dari produktivitas normal. Penurunan produktivitas untuk kerja lembur ini disebabkan oleh kelelahan pekerja, keterbatasan pandangan pada malam hari, serta keadaan cuaca yang dingin. Untuk kegiatan – kegiatan kritis yang akan dipercepatan durasi percepatan dihitung berdasarkan penambahan jam lembur dari durasi normal yang ada. produktivitas kerja lembur dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:

Produktivitas Lembur = (a x b x prod. Kerja lembur) Dimana: a = jumlah waktu kerja lembur

b = koefisien penurunan prod. Kerja lembur

Adapun salah satu contoh perhitungannya adalah perhitungan Pekerjaan Struktur Lantai 3 :

1. Struktur Lantai 3

Volume = 850 m²

Durasi normal = 8 hari Produktivitas harian =

=

(6)

Produktivitas Tiap Jam =

=

= 13,28 m²/hari Produktivitas Kerja Lembur = (8 jam × prod. Tiap jam) +

(a × b × prod. Tiap jam) = (8 × 13,28) + (1 × 0.9

× 13,28) = 118,20 m²/hari = 105,07 m²

Untuk pekerjaan yang lain dilakukan perhitungan dengan cara yang sama menggunakan aplikasi Ms. Excel 2016 dimana hasil dari perhitungan pada jenis pekerjaan yang lain dapat dilihat pada tabel 5.3 Crash Duration.

3.2 Perhitungan Crash Duration

Dari produktifitas waktu lembur maka dapat dihitung durasi pekerjaan setelah dilakukan Crash Duration.

Crash Duration =

1. Pekerjaam pembesian struktur lantai 3

Crash Duration = = 7 hari

Jadi waktu pelaksanaan setelah crash program adalah 7 hari

Untuk pekerjaan yang lain dilakukan perhitungan dengan cara yang sama menggunakan aplikasi Ms.Excel 2016 dimana hasil dar perhitungan pada jenis pekerjaan yang lain dapat dilihat pada tabel 3 Crash Duration

Table 3 Crash Duration SCOPE OF WORK Produktivitas Normal Produktivitas Lembur Durasi Normal Durasi Dipercepat Hari Jam Hari Jam Hari Hari Struktur Basement 161.53 20.19 179.70 14.97 36 32 Struktur Lantai Ground 61.19 7.65 68.07 6.81 21 19 Lantai 1 71.39 8.92 79.42 7.94 18 16 Lantai 2 81.67 10.21 90.85 10.09 12 11 Lantai 3 106.25 13.28 118.20 13.13 8 7 Lantai 4 106.25 13.28 118.20 13.13 8 7 Lantai 5 106.25 13.28 118.20 13.13 8 7 Lantai 6 106.25 13.28 118.20 13.13 8 7 Lantai 7 106.25 13.28 118.20 13.42 8 7 Lantai 8 94.44 11.81 105.07 11.67 9 8 Lantai 9 106.25 13.28 118.20 13.13 8 7 Lantai 10 106.25 13.28 118.20 13.13 8 7

(7)

SCOPE OF WORK Produktivitas Normal Produktivitas Lembur Durasi Normal Durasi Dipercepat Hari Jam Hari Jam Hari Hari Lantai 11 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7 Lantai 12 106.25 13.28 118.2 13.42 8 7 Lantai 13 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7 Lantai 14 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7 Lantai 15 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7 Lantai 16 94.44 11.81 105.07 11.67 9 8 Lantai 17 106.25 13.28 118.2 13.42 8 7 Lantai 18 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7 Lantai 19 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7 Lantai 20 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7 Struktur Atap 63.5 7.94 70.64 7.85 10 9 Lantai 10 106.25 13.28 118.2 13.13 8 7

Dari hasil perhitungan di atas Tabel 5.3 Crash Duration diketahui produktivitas per hari dalam waktu normal dan waktu lembur dari item pekerjaan yang berada pada lintasan kritis, seperti contoh pada pekerjaan Pembesian Stuktur Lantai 3 memerlukan waktu normal 8 hari, setelah dilakukan Crash Duration menjadi 7 hari.

Setelah didapatkan durasi percepatan dari masing – masing kegiatan kritis pada item pekerjaan di atas, maka durasi percepatan dari masing – masing percepatan tersebut dimasukan kembali pada durasi penjadwalan normal di Ms.Project 2016. Perbandingannya ditampilkan sebagai berikut pada gambar dibawah ini :

(8)

Gambar 4 Gantt chart durasi proyek setelah dilakukan percepatan

4 Crash Cost

4.1 Analisis Perhitungan Cost Slope

Setelah diperoleh nilai dari crash duration dilanjutkan dengan perhitungan biaya agar diperoleh crash cost.

1. Pekerjaan Struktur Lantai 3

Perhitungan ini di dapat dari hasil (Upah tiap jenis tenaga kerja / jam × jumlah tenaga kerja / jam) × 8 jam kerja normal × durasi.

a. Waktu normal = 8 hari

Mandor = (Rp22.900 × 1) × 8 × 8 = Rp.1.465.600 Tukang = (Rp21.313 × 3) × 8 × 8 = Rp.4.092.096 Pekerja = (Rp16.938 × 7) × 8 × 8 = Rp.7.588.224

Jadi dari perhitungan diatas dapat dijumlahkan untuk total biaya tenaga kerja untuk waktu normal pada pekerjaan struktur lantai 4 (tower 1) total biaya untuk waktu normal :

= Rp. 1.465.600+ Rp. 4.092.096+ Rp. 7.588.224 = Rp.13.145.920

b. Waktu lembur

Waktu lembur yang digunakan adalah hasil dari perhitungan pada tabel 5.3 Crash Duration. Biaya waktu lembur di dapat dari hasil (Upah kerja normal / hari + total upah lembur) × Jumlah tenaga kerja × waktu lembur.

Waktu lembur = 7 hari

Mandor = (Rp183.200 + Rp34.350) × 1 × 7 = Rp1.522.850 Tukang = (Rp170.500 + Rp31.969) × 3 × 7 = Rp4.251.849 Pekerja = (Rp135.500 + Rp25.406) × 7 × 7 = Rp7.884.394

Jadi perhitungan diatas dapat dijumlahkan untuk total biaya tenaga kerja untuk waktu lembur pada pekerjaan struktur lantai 3. Total biaya untuk waktu lembur sebagai berikut :

(9)

= Rp1.522.850+ Rp4.251.849+ Rp7.884.394 = Rp13.719.594

C. Menentukan Cost Slope

Slope =

Slope =

Slope = Rp.573.674

Dari perhitungan diatas didapatkan nilai Cost slope untuk pekerjaan struktur lantai 3, untuk pekerjaan lain dilakukan perhitungan dengan cara yang sama dan menggunakan aplikasi Ms. Excel 2016 dimana hasil dari perhitungan pada jenis pekerjaan yang lain dapat dilihat pada tabel 4 Analisis Cost Slope.

Tabel 4 Analisis Cost Slope SCOPE OF WORK Durasi

Normal Durasi Dipercepat Biaya Normal Biaya

Lembur Cost Slope Struktur Basement 36 32 59,156,640 61,738,172 645,383 Struktur Lantai Ground 21 19 34,508,040 36,013,933 752,947 Lantai 1 18 16 29,578,320 30,869,086 645,383 Lantai 2 12 11 19,718,880 20,579,391 860,511 Lantai 3 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 4 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 5 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 6 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 7 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 8 9 8 14,789,160 15,434,543 645,383 Lantai 9 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 10 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 11 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 12 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 13 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 14 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 15 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 16 9 8 14,789,160 15,434,543 645,383 Lantai 17 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 18 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 19 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Lantai 20 8 7 13,145,920 13,719,594 573,674 Struktur Atap 10 9 16,432,400 17,149,492 717,092

(10)

4.2 Analisis Harga Setelah Crash Program

Berdasarkan perhitungan analisis maka diketahui produktivitas tenaga kerja per hari. Produktivitas tenaga kerja per jam, produktivitas jam kerja lembur, waktu setelah di percepat. Maka sehingga diperoleh hasil perbandingan harga normal dan harga efisien setelah dilakukan percepatan.

Tabel 5 Perbandingan Harga Normal dan Efisien Scope of work Biaya normal Biaya efisien Struktur Basement 12,795,298,418.97 12,797,879,950.66 Struktur ground floor 2,827,507,905.14 2,829,013,798.62 struktur lantai 1 2,827,507,905.14 2,828,798,670.98 struktur lantai 2 2,156,387,351.78 2,157,247,862.34 struktur lantai 3 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 4 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 5 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 6 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 7 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 8 1,870,335,968.38 1,870,981,351.30 struktur lantai 9 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 10 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 11 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 12 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 13 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 14 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 15 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 16 1,870,335,968.38 1,870,981,351.30 struktur lantai 17 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 18 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 19 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai 20 1,870,335,968.38 1,870,909,642.09 struktur lantai atap 1,397,250,988.14 1,397,968,080.28 Total 55,670,000,000.00 55,687,425,338.88

Durasi 244 218

Dari hasil analisis harga diperoleh hasil durasi waktu pelaksanaan normal selama 244 hari dengan biaya dapat dilihat pada tabel 5 pada total biaya normal sebesar Rp55,670,000,000 dan waktu pelaksanaan dipercepat selama 218 hari dengan total biaya Rp55,687,452,338.

(11)

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Dari hasil anaslis biaya dan waktu pelaksanaan proyek yang telah dianalisis oleh penulis pada pembangunan Apartemen Bellevue Place di Jalan M.T. Haryono RT 11/RW05, Tebet Barat, Jakarta Selatan penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen Bellevue Place di Jalan M.T.

Haryono RT 11/RW05, Tebet Barat, Jakarta Selatan. Sebelum dilaksanakan penambahan jam kerja dapat diketahui durasi pengerjaan adalah selama 244 hari dengan biaya normal sebesar Rp.55.670.000.000

2. Pelaksanaan proyek pembangunan Apartemen Bellevue Place di Jalan M.T. Haryono RT 11/RW05, Tebet Barat, Jakarta Selatan, setelah dilaksanakan penambahan jam kerja dapat diketahui durasi pengerjaan adalah selama 218 hari dengan biaya percepatan sebesar Rp.55.687.452.388

3. Setelah dilakukan perhitungan dari durasi dan biaya dari sebelum dan sesudah dilakukan metode penambahan jam kerja dapat diketahui durasi percepatan hari yang dapat dilakukan adalah 26 hari dan kenaikan biayanya sebesar Rp.17.425.388

2 SARAN

Berdasarkan hasil analisis selama penulisan tugas akhir, penulis memberikan sedikit saran baik bagi diri sendiri dan pihak yang membacanya agar dimasa yang akan datang dapat memperbaiki ketidaksempurnaan yang pernah dilakukan penulis sebelumnya. Berikut adalah yang dapat disimpulkan penulis, diantaranya :

1. Pembuatan hubungan antar pekerjaan dalam Microsoft Project hendaknya dilakukan secara cermat dan teliti agar diperoleh hasil analisis yang akurat. 2. Melakukan pengecekan ulang terhadap durasi secara berkala setiap melakukan

pengubahan data

3. Memiliki data yang lengkap dan valid agar mempermudah selama pengerjaan tugas akhir.

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, 2016. Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing dengan Penambahan Tenaga Kerja dan Shift Kerja. Tugas Akhir. (Tidak diterbitkan), Universitas Sebelas Maret.

Azzam, 2016. Analisis Percepatan Proyek Pembangunan Java Village Resort Dengan Menambahkan Tenaga Kerja dan Jam Kerja. Tugas Akhir. (Tidak diterbitkan), Universitas Islam Indonesia.

Ervianto, 2002. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Pertama. Yogyakarta : Salemba Empat.

Ervianto, 2003. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi. Yogyakarta Ervianto, 2004. Teori Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Yogyakarta

Salemba Empat.

Ervianto, 2005. Manajemen Proyek Konstruksi, Edisi Revisi. Yogyakarta Husen, 2009. Manajemen Proyek : Perencanaan, Penjadwalan, dan Pengandalian

(12)

Husen, 2010. Manajemen Proyek. Yogyakarta

Iramutyn, 2010. Optimasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash. Tugas Akhir. (Tidak diterbitkan), Universitas Sebelas Maret.

Ningrum, 2016. Penerapan Metode Crashing dalam Percepatan Durasi Proyek Dengan Alternatif Penambahan Jam Lembur Dan Shift Kerja. Tugas Akhir. (Tidak diterbitkan), Universitas Sebelas Maret.

Yana, 2009. Pengaruh Jam Kerja Lembur Terhadap Biaya Percepatan Proyek Dengan Time Cost Trade Off Analysis

Gambar

Gambar 1 Peta Lokasi Pembangunan Proyek Bellevue Place  Sumber: http://maps.google.co.id
Gambar 2 Diagram alur penelitian
Tabel 1 Tabel Upah Tenaga Kerja
Tabel 2 Tabel Upah Tenaga Kerja Lembur
+6

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian ini akan dilakukan perhitungan secara teoretis untuk menentukan dimensi-dimensi komponen turbin Crossflow yang sesuai dengan kapasitas daya rendah

Diumumkan kepada mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Tulungagung bahwa Ujian Komprehensif Gelombang 2 Semester Genap Tahun Akademik 2014/2015

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat dan Hidayah-Nya penulis mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul ”Rancang Bangun Sistem Lelang Online

dan biaya optimum yang diperlukan dalam melakukan percepatan waktu pada pekerjaan yang mengalami keterlambatan”.Perumusan masalah yang ingin diangkat adalah

Secara umum setiap proyek membutuhkan suatu penjadwalan dalam tahapan fase perencanaan, secara singkat penjadwalan proyek merupakan suatu cara untuk menentukan dan

Bertolak d ari keny ataan itulah y ang maka p enulis mencoba men gambil bagian dalam upay a melestarikan seni buday a y ang ada d i M anado den gan mendesain

Pada penelitian ini akan dianalisis dengan metode crashing project yang merupakan suatu motode untuk mempersingkat lamanya waktu proyek dengan mungurangi waktu dari satu atau

Tenaga Kerja pada Basement dan Podium Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Biaya Crash dengan Alternatif Penambahan ...67.. Tenaga Kerja pada Tower B Tabel 4.20 Hasil Perhitungan Biaya