• Tidak ada hasil yang ditemukan

RE-DESIGN TAMAN BUDAYA SULAWESI UTARA DI MANADO NEO-VERNACULAR ARCHITECTURE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RE-DESIGN TAMAN BUDAYA SULAWESI UTARA DI MANADO NEO-VERNACULAR ARCHITECTURE"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

28 1

Mahasiswa Program Studi S1 Ars itektur Universitas Sam Ratulangi 2

Staf Pengaj ar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi 3

Staf Pengaj ar Arsitektur Universitas Sam Ratulangi

RE-DESIGN TAMAN BUDAYA SULAWESI UTARA DI

MANADO

“NEO-VERNACULAR ARCHITECTURE”

Indri Yermia We he lm ina M aloring1

Jose ph Rengkung2

Cynthia Wuisang3

ABS TRAK

Budaya adalah suatu cara hidup/tradisi/kebiasaan yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari gener asi ke generasi. Sulawesi Utara adalah Provinsi yang kaya akan budaya. Tiga etnis besar yang menj adi penduduk asli dari provinsi ini memiliki beragam tradisi k ebudayaan disetiap etnisnya. Kebudayaan yang sudah ada secara turun ditemurun ini sudah seharusnya diperkenalkan dan dilestarikan oleh gener asi-generasi selanjutnya. Perlu adanya sebuah wadah untuk dapat mempersatuk an seluruh kebudayaan yang ada dan untuk terus mendekatkan budaya dengan masyarakat. Taman budaya adalah sarana yang dihadirkan pemerintah sebagai tempat mempromosikan, mengekpresikan dan mengembangkan setiap kebudayaan daer ah.

Penerapan tema “Neo Vernacular Ar chitecture” dalam k egiatan medesain kembali objek Taman Budaya Sulawesi Utara di Manado ini merupakan solusi yang tepat untuk menghadirkan sebuah objek wisata budaya yang menggambarkan kebudayaan asli dalam sebuah bangunan arsitektural modern .

Kata kunci : Taman Bu Kata kunci : Taman Bu Kata kunci : Taman Bu

Kata kunci : Taman Budaya, Sulawesi Utara, daya, Sulawesi Utara, daya, Sulawesi Utara, daya, Sulawesi Utara, Neo Vernacular ArchitectureNeo Vernacular ArchitectureNeo Vernacular Architecture Neo Vernacular Architecture

I. PENDAHUL UAN

Indonesia sebagai Negara kep ulauan yang beridentitaskan keanekaragaman suku, ras dan buday a memiliki bany ak ragam seni, buday a dan tradisi. Kesenian, kebuday aan dan tradisi merup akan identitas jati diri d ari setiap daerah d i Indonesia. Hal ini merup akan salah satu faktor y ang membuat Indonesia cukup dikenal dilin gkup mancanegar a. Kekay aan dan k eanekaragaman ini h arus dijaga sebagai bagian d ari war isan kek ay aan p ara leluhur. Ragam k ebuday aan daerah d i Indonesia antara lain d ap at dilihat pada rumah adat, tari-tarian, lagu, musik, alat musik, pakaian. Provinsi Sulawesi Utara merupakan daerah kep ulauan terluar d ari p ulau Sulawesi den gan M anado sebagai ibu kotany a.Selain kay a akan sumb er daya alam, Sulawesi Utara ju ga kay a akan seni d an buday a y ang diwariskan o leh nen ek moy ang.

Taman Buday a Sulawesi Utara merup akan sarana y ang dised iakan p emerintah p rovinsi bagi masy arakat dan wisatawan sebagai temp at untuk mementaskan, mengeksp resikan, men gemban gkan serta menikmati keanekar agaman bud ay a-buday a y ang ada di Provinsi Su lawesi Utara. Namun keadaan kawasan taman buday a saat in i

(2)

29

sudah kurang layak untuk dijadik an sebagai temp at p ementasan ataup un sebagai temp at mengeksp os kebuday aan daerah bagi masy arakat bahkan bagi para wisatawan. Hal ini dap at dilihat dar i tidak tersedia area p arkir kend araan y ang jelas, material struktur y ang mulai rap uh (kay u) dan keadaan drainase y ang perlu diperbaiki. Selain itu juga desain kawasan Taman Buday a Su lawesi Utara ini kuran g men gekspresikan kebuday aan Sulawesi Utara. Oleh karena itu dianggap p erlu untuk mendesain kembali kawasan Taman Buday a ini agar dap at lebih tertata dan menarik serta dap at mengeksp resikan ragam bud aya daerah Su lawesi Utara sehin gga lay ak untuk dijadik an salah satu temp at p erkunjungan wisata kebud ay aan diSu lawesi Utara.

Perancan gan Taman Buday a Su lawesi Utara men ggunakan p endekatan atau tema Neo Vernacular Architecture. Tema ini dih arap kan dapat menjadi acuan dasar dalam p erancangan serta sebagai nilai keunikan y ang mewarnai k eseluruhan hasil rancan gan.

II. M ETODE PERA NCANGAN

Untuk memaksimalkan hasil p erancan gan p ada objek perancangan ini, mak a p enulis melakukan b eberap a lan gkah p endekatan dalam p roses p erancangan. Hal in i bertujuan untuk memp eroleh informasi y ang d ap at mendukung objek dan tema p erancangan.

• Pendekatan Terhadap Tipologi Objek

M erup akan p roses mengidentifikasi tipologi fun gsi, bentuk, dan lan ggam, serta tahap p engolahan tipologi ban gunan.

• Pendekatan Terhadap Konsep Tematik – (NEO VERNACULAR ARC HITECTURE) Bertujuan untuk men gop timalkan p rinsip -p rinsip tema p erancan gan terhad ap objek p erancan gan.

• Pendekatan Terhadap Analisa Tapak dan Lingkungan M elip uti analisa tap ak dan lin gkun gan sekitar.

Pendekatan p erancan gan dilakukan d en gan metode Deskrip tif den gan tahap an sebagai berikut:

• Tahapan Pengumpulan Data, yang dilakukan melalui survei lap an gan y aitu melakuk an observasi untuk mendap atkan data-data yang diperlukan dalam p erancangan, melalu i studi komparasi.

• Tahapan Analisis Data, merup akan tahap an kedua dimana setelah mengump ulkan data kemudian dianalisa dan diamb il hasil y an g terbaik dan diteruskan ke p roses transformasi konsep.

• Tahapan Transformasi Konsep, merup akan tahap an di mana h asil analisis data ditransformasikan ke dalam konsep desain. Pada tahap an ini ada 3 hal

(3)

30

y ang harus dip erhatikan, y aitu hasil olahan tip ologi objek, h asil olahan tema p erancangan, hasil o lahan lokasi dan tap ak.

III. KAJIA N PERANCA NGA N

1. Pengertian Objek Rancangan

Taman Buday a Sulawesi Utara di M anado adalah suatu tempat y ang beris i berbagai hasil kary a manusia berup a benda fisik d en gan tujuan untuk p elestarian dan p engembangan kebuday aan Sulawesi Utara y ang terletak di M anado sebagai ibu kota Provinsi Sulawesi Utara.

a. Kedalaman Pemahaman Objek Perancangan • Pengertian kebudayaan menurut para ahli:

 A.L Kroeber dan Kluckhohn (1952) dalam bukunya culture, a critical review of concept and definition men gatakan bahwa kebuday aan adalah man ifestasi atau p enjelmaan k erja jiwa manusia dalam arti seluas-luasny a.

 Koentjaraningrat (1985), kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia y an g harus dib iasakanny a den gan belajar dan k eseluruhan d ari h asil bud i p ekertiny a. Ada tujuh unsur kebuday aan atau isi p okok kebuday aan y aitu kesenian, sistem teknolo gi dan p eralatan, sistem or gan isasi dalam masy arakat, bahasa, sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, sistem p engetahuan dan sistem religi.

 Bakker (1984) mengemukakan bahwa kebudayaan terdiri atas berbagai pola tingkah laku baik p ikiran, p erasaan maup un reaksi y an g dip eroleh dan terutama y ang diturunkan dari simbo l-simbol y ang menyusun p encapaianny a secara tersendiri dari kelo mp ok-kelomp ok manusia termasuk didalamny a p erwujudan benda-benda materi. Secar a umu m, kebud ay aan merup akan sesuatu y ang berhar ga atau yang b aik.

 M enurut Edward Burnett Tylor (1873), kebudayaan merupakan keseluruhan y ang komp leks, y ang di dalamny a terkandung p engetahuan, kep ercay aan, kesenian, moral, adat istiadat, dan kemamp uan-kemampuan lain y ang d idap at seseorang seb agai an ggota masy arakat.

• Wujud dan komponen kebudayaan  Wujud

M enurut J.J. Hoenigman (dalam Koentjaranin grat, 1986), wujud kebuday aan dibedakan menjadi tiga y aitu gagasan, aktivitas, dan artefak.

1. Gagasan ( Wujud Ideal )

Wujud id eal kebudayaan adalah kebud ay aan y ang b erbentuk kump ulan id e-ide, gagasan, nilai-n ilai, norma-norma, p eraturan, dan sebagainy a y ang sifatny a abstrak, tidak dap at diraba atau disentuh. Wujud kebuday aan ini terletak dalam kep ala-kep ala atau di alam p emikir an war ga masy arakat. Jika masy arakat tersebut

(4)

31

meny atakangagasan merek a itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebuday aan ideal itu berad a dalam karan gan dan buku-buku hasil k arya p ara p enulis warga masy arakat tersebut.

2. Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebuday aan sebagai suatu tindakan berp ola dari manusia dalam masy arakat itu. Wujud ini serin g pula disebut dengan sistem elevi. Sistem elev i ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia y ang saling b erinteraksi, men gadak an kontak, serta bergau l den gan manusia lainnya menurut p ola-p ola tertentu y ang berdasarkan ad at tata kelakuan. Sifatny a konkret, terjadi dalam keh idupan sehari-har i, dan dap at diamati dan didokumentasikan.

3. Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebud ay aan fisik y ang berup a hasil dari aktivitas, p erbuatan, dan kary a semua manusia dalam masy arakat berup a benda-benda atau hal-hal y ang dap at diraba, dilih at, dan didokumentasikan. Sifatny a p aling konkret di antara ketiga wujud kebuday aan. Dalam keny ataan kehidup an bermasy arakat, antara wujud kebuday aan y an g satu tidak b isa dip isahkan d ari wujud kebud ay aan y ang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal men gatur dan elevi arah kep ada tindakan (aktivitas) dan kary a (artefak) manusia.

 Komponen

Berdasarkan wujudny a tersebut, Buday a memiliki b eberap a elemen atau komp onen, menurut ahli antrop ologi Cateora, y aitu :

1. Kebudayaan material

Kebuday aan material men gacu p ada semua ciptaan masy arakat y ang ny ata, konkrit. Termasuk dalam kebuday aan material ini adalah temuan-temuan y ang dihasilkan dari suatu p enggalian arkeo lo gi seperti man gkuk tanah liat, p erhisalan, senjata. Kebuday aan material ju ga men cakup barang-b aran g, sep erti elevise, p esawat terbang, stadion olahr aga, p akaian, gedung p encakar langit, dan mesin cuci.

2. Kebudayaan nonmaterial

Kebuday aan non material adalah cip taan-cip taan abstrak y ang diwar iskan dar i generasi ke gen erasi, misalny a berup a dongen g, cerita raky at, dan lagu atau tarian tradisional.

3. Lembaga sosial

Lembaga sosial dan p endidikan memberikan p eran y ang bany ak dalam kontek berhubungan dan berkomun ikasi di alam masyarakat. Sistem sosial y ang terbentuk dalam suatu Negara ak an menjadi dasar dan konsep y ang berlaku p ada tatanan sosial masy arakat. Contoh Di Indonesia p ada kota dan d esa dib eberap a wilay ah, wanita tidak p erlu sekolah y ang tinggi ap alagi bekerja p ada satu instansi atau p erusahaan. Tetap i di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seoran g wanita memilik kar ier. 4. Sistem kepercayaan

(5)

32

Bagaimana masy arakat mengemb angkan dan memban gun sistem kep ercay aan atau key akinan terhadap sesuatu, hal ini akan memp engaruhi sy stem p enilaian y an g ada dalam masy arakat. Sistem key akinan ini akan memp engaruh i dalam kebiasaan, bagaimana memandan g hidup dan kehidup an, car a mereka berkonsumsi, samp ai dengan cara bagaiman a berkomunikasi.

5. Estetika

Berhubungan den gan sen i dan k esenian, musik, cer ita, dongen g, hik ay at, drama dan tari –tarian, y ang berlaku dan berk emban g dalam masy arakat. Sep erti di Indonesia setiap masy arakatny a memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini p erlu dipahami dalam segala p eran, agar p esan y ang akan kita sampaikan dap at mencap ai tujuan dan efektif. M isalkan di beber apa wilayah dan bersif at kedaerah, setiap akan memban gu b agunan jenis ap a saj h arus meletakan janur kun ing dan bu ah – buah an, sebagai symbol y ang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar sep erti Jakarta jaran g terlih at masy arakat menggun akan cara tersebut.

6. Bahasa

Bahasa merup akan alat p engatar dalam berkomunik asi. Bahasa untuk setiap walay ah, bagian dan Negara memiliki p erbedaan y ang san gat komp leks. Buday a menentukan kualitas suatu negara serta daerahnya.

Sementara kegiatan seni buday a semakin h ari terus terlalaikan atau terlalu kuran g dikemban gk an dan difun gsikan secar a cukup berarti. Bertolak d ari keny ataan itulah y ang maka p enulis mencoba men gambil bagian dalam upay a melestarikan seni buday a y ang ada d i M anado den gan mendesain kembali Taman Bud ay a Sulawesi utara di Manado y ang merup akan suatu kawasan y ang didalamnya berisi segala rangk aian kegiatan informasi, ap resiasi seni dan buday a Sulawesi Utaray ang ditujukan kep ada masy arakat dan bertujuan untuk mengan gkat kembali kesenian dan kebuday aan y ang diwariskan p ara leluhur di Sulawesi Utara.

b. Jenis Pelayanan Objek

Adapun jenis p elayanan objek ini bersifat semi p ublik, den gan pelay anan y an g disediakan adalah sebagai berikut:

• Fasilitas y ang meny ediakan tempat y ang ny aman untuk p ara wisatawan dan masyarakat untuk mengetahui tentan g kebud ayaan dan k esenian Sulawesi Utara.

• Fasilitas y ang meny ediak an tempat khusus untuk tempat memamerkan dan men gemb angkan kebud ay aan dan kesenian Su lawesi Utara.

• Fasilitas yang meny ediakan sarana yang eduk atif dan rekreatif bagi p engunjun g.

• M emfasilitasi kegiatan kesenian dan kebuday aan. • M eny ediakan fasilitas komersial bagi p engunjun g.

(6)

33

Gambar 3.1 Kondis iObje kSaatIni

Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015

2. PROSPEK DAN FIS IBILIT AS PROYEK a. Prospek Proyek

Redesign Taman Budaya Sulawesi Utara ini memilik i p rosp ek yang dap at memberkan kontribusi bagi beberap a pihak, antara lain :

a. Terhadap Aspek Kesenian dan Kebudayaan

- Sebagai tempat untuk mengadakan acara-acara yang menyangkut kebuday aan.

- Tempat meningkatkan kualitas seni tradisional dan budaya juga sebagai temp at interaksi buday a.

b. Terhadap Bidang Pendidikan

- Dapat dijadikan sebagai tempat menimbah ilmu dalam bidang seni, kebuday aan dan p ariwisata p rovinsi.

- Sebagai sarana untuk melatih kesenian dan mengembangkan kebudayaan daerah.

c. Terhadap Potensi Daerah

- M enarik wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung dan mengetahui sep utar kebuday aan dan seni di Sulawesi Utara.

d. Terhadap Masyarakat

- Bertambahnya lapangan kerja yang baru bagi masyarakat sehingga dapat menekan tin gkat p engangguran d an meningk atkan kesejahteraan p enduduk y ang berada di kota M anado.

b. Fisibilitas Proyek

Saat in i fasilitas Taman Bud ay a Sulawesi Utara y ang terletak dikota Manado mulai men galami kerusakan d ibeberap a bagian. Hal in i dap at dilihat dar i material struktur kay u y ang mulai rap uh, drainase y an g p erlu dip erbaiki, tidak tersedia lahan parkir bahkan bentuk bangun an y ang memerluk an p erubahan secar a fisik untuk dap at menggambarkan k ebuday aan kebuday aan Su lawesi Utara. Secar a jelas dap at dilihat p ada gambar 3.1.

Kerusakan-kerusakan tersebut men gakibatkan Taman Buday a sudah tidak lagi dimaksimalkan fun gsinya. Oleh karen a itu perlu dilakukan p erbaikan – p erbaikan

(7)

34

G ambar 3.2 Peta Sulawesi Utara

Sumber: www.google.com

G ambar 3.4 Letak Eksisting

Sumber: www.google.com

G ambar 3.3Peta Kota Manado

Sumber: www.google.com

baik p ada bangunan maup un ruang luar dar i Taman Buday a Sulawesi Utara. Berdasarkan p ertimban gan diatas mak a sudah san gat p erlu untuk melakuk an kegiatan Redesain p ada objek ini agar d ap at kembali memaksimalkan fun gsi d ari Taman Buday a Sulawesi Utara.

3. LOKAS I DAN TAPAK

Lokasi Taman Bud ay aSulawesi Utara terletak di Jalan M aengket No.31 Kecamatan Wanea Kelurahan Wanea Lin gkungan VI, M anado.

4. S TUDI KOMPARAS I OBJEK

Studi komp arasi bertujuan untuk memp eroleh informasi dari ob jek arsitektur y ang sudah ada terlebih d ahulu (p reseden arsitektur) y ang sesuai den gan objek dan tema p erancan gan. Kegiatan ini dilakkuk an den gan maksud memb andingkan dan men gambil k eunggulan dar i ban gun an lain yang akan menjadi p ertimbangan d alam p roses perancangan Taman Buday a Su lawesi Utara ini. Berikut ini adalah tabel p erbandingan fasilitas, bentuk dan p enemp atan massa Taman Buday a yang sudah ada:

5. Asosiasi Logis Tema dan Kasus

(8)

35

berp rinsip p ada kaidah-kaidah normatif, kosmolo gis, peran serta buday a lokal dalam kehidup an masy arakat serta keselarasan antara ban gunan, alam dan lin gkun gan masy arakat.

Dengan adany a tema ini memud ahkan arsitek untuk merancang suatu kary a arsitektural y ang men ggamb arkan suatu budaya dalam sebuah ban gunan. Den gan demikian teori ini sangat tep at jika digunakan dalam merancang ban gunan-ban gun an y ang men ganut unsur kebuday aan sep erti Taman Buday a. Oleh karena itu di ambil tema NeoVernacular Architecture sebagai acuan dari Redesain Taman Buday a Sulawesi Utara di M anado ini.

6. Kajian Tema Secara Teoritis a. Etimologis Tema

Arsitektur Neo Vernakular ad alah salah satu p aham atau alir an y an g berkembang p ada er a Post Modern y aitu aliran arsitektur y ang muncul p ada p ertengahan tahun 1960, Post Modern lahir disebabkan p ada era modern timbu l p rotesdari p ara arsitek terhadap p ola-p ola yang berkesan monoton (ban gun an berbentuk kotak-kotak). Oleh sebab itu, lahirlah alir an-aliran baru y aitu Post Modern.

Redesain Taman Buday a Sulawesi Utara ini men ggunakan tema p erancan gan Neo Vernacu lar Architecture sebagai land asan ran can gan untuk membuat unsur-unsur bentuk tradisional dap at terlihat lebih modern tanp a menghilangkan keaslian dari budaya itu sendiri. Hal ini ju ga d iharap kan dap at men jadi day a tarik tersendir i bagi masy arakat untuk dap at mengunjungi Taman Bud ay a ini.

b. Pengertian Neo Vernacular Architecture

Arsitektur Neo Vernakular merupakan salah satu p aham dar i aliran Arsitektur Post-Modern y ang lah ir sebagai r esp on dan kritik atas modern isme y an g

mengutamakan nilai rasionalisme dan fun gsionalisme y an g d ip engaruh i P embanding T aman Budaya Riau Ilsan Cult ural P ark T aman Budaya

JawaTimur Fasilit as  Rumah Olah Seni  Rumah T ari  Rumah Rupa  Rumah T eater  T eater T erbuka  Pemeran T erbuka  Ruang T erbuka  Kantor P engelolah  Wisma Seniman  Pendopo Jayengrono  Gedung T eater  Kantor P engelolah

Bent uk P ersegi P ersegi P ersegi

Penempatan Massa

(9)

36

p erkembangan teknolo gi industri. Arsitektur Neo Vernakular merupakan arsitektur y ang konsep ny a p ada p rinsipny a memp ertimbangkan kaid ah-kaid ah normatif, kosmologis, p eran serta buday a lokal dalam k ehidup an masy arakat serta keselarasan antara ban gunan, alam, d an lin gkun gan.

c. Ciri-Ciri Neo Vernacular Architecture

Dari p erny ataan Charles Jencks dalam bukunya language of Post-Mod ern Architecture (1986) maka dap at dip aparkan ciri-ciri Neo Vernacular Architecture sebagai berikut :

1. Selalu menggunakan atap bumbungan

2. Batu bata (dalam hal ini merupakan elemen konstruksi lokal) 3. Mengembalikan bentuk-bentuk tradisional

4. Kesatuan antara interior yang terbuka melalui elemen yang modern dengan ruang terbuka d i luar b an gunan.

5. Warna-warna yang kuat dan kontras

VI. KONSEP- KONSEP DAN HASIL PERA NCANGA N 1. Kons ep Perancangan

a. Konsep Aplikasi Tematik

Untuk menghasilkan suatu bentuk arsitektural, maka dalam mengimp lementasikan tema k e dalam p roses desain d iperlukan suatu kajian arsitektural y ang dap at dijad ikan seb agai p endekatan untuk men gaplikasikan tema menjad i p roduk desain arsitektural y ang tematik. Pendek atan desain tematik y an g digun akan y aitu Neo Vernacular Arch itecture.

Konsep aplikasi tematik p ada objek rancan gan d ap at dilihat p ada beberap a p enerap an tema ke dalam p erancan gan di b awah ini.

 Denah

Penggunaan tip ologi denah d ari ban gunan khas Sulawesi Utara kedalam desain Taman Buday a Su lawesi Utara (persegi).

 Warna

Tema ini men ggunakan ciri- ciri warn a yang kontras dan men colok  Fasade

M enggunakan atap khas daerah Minahasa den gan kolaborasi ornamen atap daerah Sangih e Talaud.

 Lansekap

M enggunak an beber ap a tanaman asli d ari daerah Sulawesi Utara sebagai p enghias dan p eneduh p ada ruan g luar sep erti p ohon kelap a, p ohon langsat, p ohon rambutan, pohon bunga cen gk ih dan bun ga soka.

 Ornamen

Penggunaan beberap a ornamen pada waru ga serta p atung sebagai p en ghias dan men ggambarkan k eanek aragaman buday a daer ah Sulawesi Utara. b. Kriteria Kualitas Perancangan

Berdasarkan p ada hasil analisis terhadap objek, analisis terhadap lokasi dan tapak, dan analisis terhadap gubahan bentuk dan arsitektur, serta kajian terhadap tema, maka dap at disimpulkan beberapa kriteria p erancangan y ang akan digunak an dalam p roses transformasi konsep dengan tujuan untuk memaksimal hasil

(10)

37 Tabel 6.1

Kualitas Perancangan Taman Budaya Sulawesi Utara

p erancangan. Di bawah ini merup akan p enjabar an kead aan objek sebelum dan sesudah re-desain :

No. Asp ek

Perbandin gan Eksisting Konsep

1. Tapak

Berada lebih r endah d ari jalan r ay a

3 cm leb ih tinggi dari jalan ray a untuk menghindar i banjir

2. Fasade

Dinding p olos Ekspous batu bata sebagai refleksi dar i tema

3. Struktur

Struktur kayu Struktur beton dan baja 4. Eksterior

Ruang h ijau

Vocal p oint

Ruang h ijau &Pedestrian

(11)

38

G ambar 6.14 Site Entrance Sumber: Penulis 2015

5. Interior

Ruang Pertunjukan

Exibition

Ruang Pertunjukan men ggunakan k arpet sebagai filter suara

Exibition a. Konsep Perletakan Site Entrance

Pada konsep site entrance ini dipengaruhi oleh an alisis terhadap p ola aktivitas dalam objek rancan gan, analisa eksisting site, dan analisa terhadap aktivitas sekitar tap ak, maka di tentukan bahwa entrance dan exit p ada site berad a pada dua titik y ang berbeda. Den gan p ertimbangan kondisi site yang memanjang sehingga entrance dan exit diletakan di b agian k iri dan k anan dep an site sep erti p ada gambar 6.1.

b. Konsep Pola Sirkulasi

Untuk konsep p ola sirkulasi dalam tap ak dipengaruhi oleh p erletakan main entrance d an p ola p erletakan massa ban gunan y ang sudah ada. Setelah melakuk an

analisa d ari beb erap a asp ek diatas maka digunak an sistem sirkulasi rad ial seb agai p ola sirkulasi utama. Untuk lebih jelas digambarkan dalam gamb ar 6.2.

OUT

OUT

(12)

39

Gambar 6.15 Pola Sirkulas i Sumber: Penulis 2015

2. Hasil Perancangan

Dari hasil Proses analisa t ip ologi, tema p erancan gan Arsitektur simbolisme dan data-data lingkun gan lokasi dan tap ak telah d ilakuk an pada b ab-bab seb elumny a. Dan dari hasil analisa tersebut , disimp ulkan beb erap a hasil p enerap an tema y an g sesuai dengan objek p erancan gan.

V. PENUTUP

Taman Buday a Sulawesi Utara merupakan salah satu aset wisata yang dap at memp ertahankan eksistensi k ebuday aan daerah Su lawesi Utara. Seirin g berjalanny a waktu, kawasan ini semak in kehilan gan p erhatian dari masy arakat. Den gan melihat situasi ini maka perlu adany a perbaharuan secara f isik dari Taman Buday a ini.

Dengan pertimban gan tersebut maka dilakukan kegiatan mendesain kembali Taman Buday a Sulawesi Utara agar terlihat semakin menarik.Dih arapkan juga setelah dilakuk an kegiatan Re-design ini, k esenian dan kebuday aan daerah Sulawesi Utara dap at terus dieksp lor dan dikemban gkan sehin gga buday a dan seni daerah Sulawesi Utara akan terus hidup ditengah masy arakat Sulawesi Utara bahkan dap at dikenal oleh mayarakat mancanegara.

VI. DAFTA R PUSTAKA

(13)

40 2. Suku ban gsa Bolaan g Mongondow”, Manado.

3. 2004.Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional, “Budaya Masyarakat Sangihe talaud”, Manado.

4.2012.Manado Dalam Angka.Pdf

5. Awa, Claudia. 2012. Taman Budaya Di Jailolo (Simbol Budaya Sebagai Fungsi Arsitektur) , Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulan gi, Manado.

6. Dariwu, Claudia. 2013. Perancangan Kawasan Promosi Kebudayaan Sulawesi Utara Di Manado (Kajian Semiotika Dalam Arsitektur), Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulan gi,M anado.

7. Jenks, Charles.1986. The Language Of Post Modern Architecture.Academy.

8. Neufert, Peter & Ernst. 2002. Data Arsitek jilid 1 Dan 2. Jakarta : Erlan gga. Pdf. 9. Sy ahbudi,Yo ga. 2008. Taman Budaya Su lawesi Utara, Skripsi. Fakultas Teknik

Universitas Sam Ratulan gi, Manado.

10. Van, Peursen. 1988. Strategi Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

11. Wenas, Jessy. 2007.Sejarah Dan Kebudayaan Minahasa. Institut Seni Budaya Sulawesi Utara.

12. Zikri, Ahlun.2012.Arsitektur Post Modern.Pdf 13.http://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan 14. http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan

Gambar

Gambar 3.1 Kondis iObje kSaatIni   Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2015
Gambar 6.15 Pola Sirkulas i   Sumber : Penulis 2015

Referensi

Dokumen terkait

SOP pemberian informasi tentang efek samping obat atau efek yang tidak diharapkan SOP tentang petunjuk penyimpanan obat di rumah. SOP penanganan obat kedaluwarsa/rusak SOP

Target pasar dari kelompok pasar yang telah dipilih berdasarkan aspek geografis adalah perusahan industri pangan dan obat yang menggunakan daun kumis kucing

Musuh yang lemah akan termotivasi untuk dapat menggunakan kekuatan militer jika pemimpinnya merasa bahwa mereka dapat mencapai tujuan terbatas mereka dalam perang

Judul Tesis : PENGARUH POLA MAKAN DAN STATUS GIZI TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA IBU HAMIL DI RSU TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT.. Nama Mahasiswa :

Permendag No 125/2015 berisi Ketentuan Impor Garam untuk Negara Indonesia menyebutkan bahwa kadar NaCl untuk garam konsumsi sebesar 97% dan Peraturan Pemerintah Nomor 9

penyiapan bahan dan penyusunan kebijakan teknis, penyusunan rencana strategis · bisnis, rencana bisnis dan anggaran tahunan, rencana kerja dan anggaran satuan

Sedangkan pada grafik hubungan antara beban-lendutan gabungan balok dengan tulangan lentur yang direndam dengan menggunakan air laut selama 7, 14, dan 28 hari, hasil

Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah bagaimana menerapkan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa