• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAMPAK INFLASI, BI-7 DAYS REVERSE REPO RATE DAN PERTUMBUHAN ASET BANK SYARIAH TERHADAP ISSI TAHUN 2016-2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS DAMPAK INFLASI, BI-7 DAYS REVERSE REPO RATE DAN PERTUMBUHAN ASET BANK SYARIAH TERHADAP ISSI TAHUN 2016-2020"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

Indra Maulana Sidik, 2021: Analisis Dampak Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah Terhadap ISSI tahun. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan sebuah analisis Dampak Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah terhadap ISSI tahun 2016-2020 baik secara parsial maupun simultan.

Latar Belakang

ISSI adalah acuan yang digunakan oleh pasar modal syariah untuk memperoleh informasi performa, kinerja dan perkembagan saham syariah di pasar modal syariah Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ali Said dan Rihab Grassa menujunkan bahwa pertumbuhan aset bank syariah berpengaruh terhadap sekuritas di pasar modal syariah yaitu sukuk.

Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan peristiwa yang terjadi pada tahun 2016 hingga 2020, Penelitian yang hendak diajukan oleh penulis yaitu Analisis dampak Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah terhadap ISSI tahun 2016-2020.

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat praktis

Manfaat teoritis

Ruang Lingkup Penelitian

Variabel Penelitan

Penelitian ini mengimplementasikan dua jenis variabel yaitu variabel bebas (variabel eksogen) dan variabel terikat (variabel endogen). Variabel endogen dalam penelitian ini yaitu perkembangan investasi syariah dengan menjadikan kapitalisasi ISSI sebagai indikator penelitian (Y).

Indikator variabel

Variabel eksogen adalah variabel yang berdiri sendiri dan tidak memiliki keterkaitan dengan variabel lainya serta menjadi sebab terhadap perubahan yang terjadi pada variabel endogen. Sedangkan, variabel endogen adalah sebuah variabel yang memiliki keterkaitan dengan variabel lainya serta menjadi akibat dari adanya variabel eksogen.

Definisi Operasional

ISSI adalah indeks yang menggambarkan kinerja saham yang tergolong syariah di pasar modal syariah Indonesia.

Asumsi penelitian

Hipotesis

Metode Penelitian

  • Pendekatan dan jenis penelitian
  • Populasi dan sampel
  • Teknik dan Instrumen pengumpulan data
  • Analisis data

Jenis data yang diimplementasikan dalam studi ini berupa data sekunder dengan instrumen koleksi data metode dokumenter. Jika angka signifikansi ≤ 0,05, menginformasikan bahwa hipotesis tidak dapat ditolak, perihal ini menunjukan bahwa variabel eksogen dalam penelitian secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen.

Sistematika Pembahasan

KAJIAN KEPUSTAKAAN

Penelitian Terdahulu

Ahmad Junaidi dkk, “Pengaruh Variabel Ekonomi Makro terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode Tahun. 40 Ahmad Junaidi dkk, “Pengaruh Variabel Ekonomi Makro terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode Tahun Jurnal, JEBI, Universitas Pekalongan, 2021), 25. 41 Indah Nawindra, “Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) peridoe Skripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2020), 7.

Emet Chotib dkk, “Analisis Pengaruh Variabel Ekonomi Makro terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode. 42 Emet Chotib, “Analisis Pengaruh variabel Ekonomi Makro terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode Jurnal, Journal of economics and Business Aseanomics (JEBA), Jakarta, 2019), 2. Anggardito Antokolaras, “Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Domestik dan Makroekonomi Globar terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode.

44 Anggardito Antokolaras, “Analisis Pengaruh Variabel Makroekonomi Domestik dan Makroekonomi Globar terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) periode Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta,2017), 42. Nilna Rahmah Qorry Aina, “Pengaruh Variabel makroekonomi domestik dan global terhadap indeks saham syariah Indonesia (ISSI).” 46. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah kesamaan objek penelitian yaitu Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan.

Kajian Teori

  • Analisis Ekonomi
  • BI-7 Days Reverse Repo Rate
  • Inflasi
  • Bank Syariah & Pertumbuhan Aset Bank Syariah
  • Pasar Modal
  • Saham
  • Indeks saham syariah Indonesia (ISSI)

PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Gambaran Umum Objek Penelitian

Di saat kondisi makroekonomi global dan domestik sedang tidak kondusif (Vuca World), ISSI tetap tumbuh secara substansial terlihat dari berbagai aspek seperti tingkat investor ritel yang mengalami pertumbuhan 647% dalam kurun 5 waktu terakhir dan peningkatan jumlah saham syariah yang terindeks ISSI sehingga memberikan dampak domino terhadap peningkatan kapitalisasi ISSI. Penerbitan saham yang tergolong ISSI dilaksanakan dalam setahun sebanyak dua kali oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam bentuk DES sehingga BEI tidak berwenang dalam penentuan saham terindeks ISSI. Pada saat proses seleksi, saham-saham yang tidak sesuai dengan standar kepatuhan syariah (Under Compliance Sharia) akan dikeluarkan dan diganti (Reshuflle) saham lain yang sesuai.

Metode perhitungan yang digunakan ISSI sama seperti metode yang digunakan oleh BEI untuk megukur indeks lainya yang ada di pasar modal indonesia dengan menjadikan bulan Desember 2007 sebagai tahun awal perhitungan.

Penyajian Data

Tren yang terjadi tahun 2016-2020 menunjukan deflasi karena pada periode tersebut, perekonomian global dan domestik sedang dihadapkan ketidak pastian global (Vuca World). BI-7 Days Reverse Repo Rate adalah suku bunga acuan yang dijadikan Bank Indonesia sebagai upaya konsolidasi kerangka operasi moneter. Sedangkan, faktor eksternal bisa berupa tren suku bunga acuan luar negeri dan nilai tukar valas (valuta asing).

Penentuan suku bunga ini sejalan dengan perkiraan inflasi yang rendah serta sebagai bentuk dukungan dari Bank Indonesia terkait sinergi kebijakan dan pemulihan ekonomi karena dampak. Sedangkan, suku bunga tertinggi pada bulan Januari 2016 sebesar 7.25% sebagai bentuk upaya menggerakan perekonomian dalam sektor riil dan terus mengalami penurunan hingga akhir tahun 2020. Data aset bank syariah didapatkan dari Laporan statistik perbankan syariah yang dipublikasi oleh OJK periode 2016 sampai 2020 dengan perhitungan periode bulanan.

Berdasarkan data, tingkat pertumbuhan aset Bank Syariah dalam 5 tahun terkahir mengalami fluktuasi yang cukup signifikan bahkan menyentuh angka -14% pada bulan Desember 2017 dan angka tertinggi terjadi pada bulan November 2017 sebesar 24%. Secara tren, aset Bank Syariah terus mengalami pertumbuhan selama periode penelitian tahun 2016-2020 karena adanya peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah sebagai dampak dari promosi dan edukasi yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait termasuk pihak bank syariah itu sendiri yang hadir menawarkan produk-produk yang sesuai serta dibutuhkan oleh masyarakat islam. Salah satu keunikan yang ditawarkan dan ditonjolkan oleh bank syariah yaitu tidak menggunakan sistem bunga dalam sistem operasional bisnisnya akan tetapi menggunakan sistem bagi hasil (Loss and Profit Sharing).

Analisis dan Pengujian Hipotesis

Nilai one-sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk variabel Inflasi sebesar 0.010, untuk variabel BI-7 Days Reverse Repo Rate sebesar 0.001 dan untuk variabel Pertumbuhan Aset Bank Syariah sebesar 0.000. Objek penelitian terklasifikasi menjadi dua variabel, yaitu variabel eksogen terdiri dari Inflasi, BI-7 days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah. Seluruh variabel memiliki nilai tolerance > 0.1 dan VIF < 10 menginformasikan bahwa data telah memenuhi uji asumsi klasik berupa uji multikolinieritas.

Berikut adalah hasil perhitungan analisis regresi linier berganda memanfaatkan SPSS versi 25 untuk menganalisis pengaruh Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah terhadap ISSI tahun 2016-2020. Model persamaan yang diimplementasikan dalam penelitian ini untuk menguji variabel eksogen yang terdiri dari Inflasi, BI-7 Days reverse Repo Rate dan pertumbuhan Aset Bank Syariah terhadap ISSI tahun 2016-2020 disusun sebagai berikut. Nilai a sebesar 397337.49 menginformasikan bahwa jika konstan mengalami eskalasi 1% maka variabel maka variabel Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah akan mengakibatkan eskalasi terhadap ISSI sebesar 397337.49.

Berdasarkan tabel 3.10, jika nilai Sig. pada setiap variabel < 0.05 menginformasikan bahwa variabel eksogen berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap variabel endogen. Berdasarkan tabel 3.15 menginformasikan bahwa nilai uji F yaitu 0.352 > 0.05 menginformasikan bahwa variabel eksogen berupa Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ISSI. Berdasarkan tabel 3.12 nilai Adjusted R Square sebagai pengukuran uji kelayakan model (goodness of fit) menunjukan bahwa R square senilai 0.057 dan Adjusted R Square senilai 0.006 menginformasikan bahwa variabel endogen ISSI tidak dapat dijelaskan oleh variabel eksogen Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah sebesar 0.6.

Pembahasan

Perkembangan pasar modal syariah Indononesia tidak lepas dari program Roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019 yang dikodifikasi oleh OJK dengan berbagai pihak terkait. Di dalam Roadmap ini tertuang secara komprehensif dan ekstensif terkait arah-arah dan program-program pengembangan pasar modal syariah Indonesia. Hal ini menunjukan bahwa Roadmap Pasar Modal Syariah yang dijalankan telah memberikan hasil positif dan signifikan terhadap perkembangan Pasar Modal Syariah Indonesia.

Arah ini bertujuan untuk melakukan penguatan terhadap landasan hukum dan kegiatan pasar modal syariah indonesia. Arah kedua, pengukuhan dasar hukum transaksi efek syariah, Peningkatan Supply dan Demand Produk Pasar Modal Syariah. Dalam arah ini bertujuan untuk peningkatan pangsa pasar modal syariah indonesia melalui peningakatan supply dan demand . produk pasar modal syariah.

Sedangkan dari aspek demand, pasar modal syariah akan melakukan upaya dalam melakukan penambahan jumlah investor yang berminat investasi ke produk pasar modal syariah. Sumber daya manusia memiliki kontribusi penting dalam pengembangan pasar modal syariah Indonesia karena pelaku utama dalam dunia pasar modal syariah. Arah kelima, menjalin koordinasi dengan regulator dan pemerintah terkait demi terciptanya sinergi strategi pengembangan pasar modal syariah.

PENUTUP

Kesimpulan

Berlandaskan hasil penelitian dengan mengimplementasikan SPSS versi 25 dan pembahasan mengenai pengaruh Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah Terhadap ISSI tahun kesimpulan yang diperoleh sebagai berikut. Berlandaskan hasil pengujian secara parsial dengan melihat tabel Coeffiecient (Uji t), nilai probablitas yang dihasilkan oleh variabel Inflasi senilai 0.597 > 0.05 menginformasikan bahwa hipotesis H1 ditolak atau Inflasi secara parsial tidak berpengaruh signfikan terhadap ISSI tahun 2016-2020. Berlandaskan hasil pengujian secara parsial dengan melihat tabel Coeffiecient (Uji t), nilai probabilitas yang didapatkan senilai 0.285 > 0.05 menginformasikan bahwa hipotesis H2 ditolak atau BI-7 Days Reverse Repo Rate secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap ISSI tahun 2016-2020.

Berlandaskan hasil pengujian secara parsial dengan melihat tabel Coeffiecient (Uji T), nilai probabilitas yang didapatkan senilai 0.123 >. Berlandaskan hasil pengujian secara simultan dengan melihat tabel Annova (Uji F), nilai probabilitas yang didapatkan senilai 0.352 > 0.05 menginformasikan bahwa hipotesis H4 ditolak atau variabel eksogen Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan pertumbuhan Aset Bank Syariah secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ISSI tahun.

Saran

Berlandaskan hasil pengujian secara simultan dengan melihat tabel Annova (Uji F), nilai probabilitas yang didapatkan senilai 0.352 > 0.05 menginformasikan bahwa hipotesis H4 ditolak atau variabel eksogen Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan pertumbuhan Aset Bank Syariah secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap ISSI tahun 2016- 2020. 2021.Pengaruh Variabel Ekonomi Makro terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode Tahun Jurnal, JEBI, Universitas Pekalongan, 2021: 25. Analisis Pengaruh variabel Ekonomi Makro terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) Periode Jurnal, Journal of economics and Business Aseanomics (JEBA), Jakarta: 2019.

Pengaruh Variabel Makroekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) peridoe kripsi, Universitas Negeri Semarang, Semarang: 2020. Faktor Makroekonomi yang mempengaruhi Pergerakan Harga Saham Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, (Jurnal, Universitas Airlangga, Surabaya: 2. Analisis Pengaruh Makroekonomi terhadap Indeks S aham Di Jakarta Islamic Index (JII) Tan yang dilakukan oleh olihun 2016-2020”.

Analisis Pengaruh Faktor Makro Ekonomi Terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI)”, (Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta: 12. Dengan ini menyatakan bahwa isi skripsi saya yang berjudul “Analisis Dampak Inflasi, BI-7 Days Reverse Repo Rate dan Pertumbuhan Aset Bank Syariah Terhadap ISSI Tahun adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian bagian yang dirujuk sumbernya.

Referensi

Dokumen terkait