Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya dukung dan ketersediaan air bersih di wilayah Maros dengan tujuan menyajikan strategi penyediaan air bersih di wilayah Maros. Oleh karena itu penulis akan melakukan kajian untuk memberikan solusi dalam menjamin ketersediaan air di wilayah Maros. Untuk menjelaskan bagaimana daya dukung penyediaan air bersih di wilayah ini, maka penulis akan mengangkat penelitian ini dengan judul “Analisis daya dukung dan kapasitas ketersediaan air bersih di wilayah Maros”.
Untuk itu dilakukan penelitian tentang “Analisis Daya Dukung dan Kapasitas Ketersediaan Air Bersih Di Kabupaten Maros”, rumusan masalah dalam penelitian ini. Dalam bidang akademik khususnya pada jurusan tata kota dan wilayah, penelitian ini bermanfaat bagi mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir dan meningkatkan pemahaman tentang Analisis daya dukung dan daya tampung ketersediaan air bersih. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan atau pertimbangan dalam menentukan analisis daya dukung dan daya tampung ketersediaan air bersih di Kabupaten Maros.
Penelitian ini diharapkan dapat membantu otoritas publik untuk mengambil strategi untuk memenuhi ketersediaan air di Kabupaten Maros sehingga dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat. Dalam Daya Dukung Lingkungan dan Daya Akomodasi (DDDTLH) digunakan dua survei yaitu DDDTLH Pangan dan DDTLH Ketersediaan Air.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian Terdahulu
Sitematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Ketersediaan Air Untuk Wilayah
Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
Daya Dukung Ketersediaan Air
Sistem Pengolahan Air Bersih
Konsep Pemenuhan Kebutuhan Air
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penetapan lokasi ini berdasarkan pertimbangan ketersediaan air bersih di Kabupaten Maros untuk beberapa kecamatan belum terpenuhi.
Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
- Sumber Data
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil observasi lapangan, seperti data yang diperoleh melalui wawancara dengan responden dan observasi langsung di lapangan.
Alat dan Bahan Penelitian
- Alat
- Bahan
30b. Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi seperti data pendukung baik berupa tabulasi maupun deskriptif dan studi literatur. Peta sungai + peta topografi + peta jenis tanah + peta tata guna lahan akan menghasilkan peta DAS Kamera Fungsi kamera dalam penelitian ini adalah untuk membantu. Untuk mengetahui perubahan fungsi lahan terbangun dengan berbagai bentuk penggunaan dan pemanfaatan lahan di lokasi penelitian.
Curah Hujan Untuk mengetahui jumlah rata-rata air hujan yang turun dalam kurun waktu tertentu di suatu daerah.
Teknik Analisis Data
Berdasarkan kegunaan model matematis yang telah dijelaskan, peneliti menyimpulkan bahwa model matematis ini diperlukan untuk mengidentifikasi daya dukung dan daya ikat air di Kabupaten Maros. 34 Hitung populasi setiap grid dengan membandingkan satu grid dengan total grid sesuai dengan rumus berikut. Perhitungan daya dukung sumber daya air Pada dasarnya perhitungan kebutuhan air untuk penetapan D3T Air Nasional masih menggunakan analisis spasial berbasis sistem grid dengan memperhatikan kebutuhan air sektor domestik dan kegiatan ekonomi berbasis lahan. sektor.
Rumusan berikut didasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2009 tentang Pedoman Penetapan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Rencana Tata Ruang Wilayah. 800 M3 air/kapita/tahun adalah kebutuhan air untuk keperluan rumah tangga dan produksi pangan (lihat informasi di bawah) untuk total kebutuhan air dan sekitar. Menurut Shiva (2002), suatu negara dikatakan menghadapi krisis air yang serius ketika air yang tersedia lebih rendah dari 1000 M3 per orang per tahun.
Diferensiasi kebutuhan air berdasarkan luas wilayah, antara lain untuk desa 80 liter/kapita/hari, kota kecil 100 liter/kapita/hari dan kota sedang dan besar 150 liter/kapita/hari. Suatu sistem pembuatan kelas interval yang menggunakan metode komputasi batas kelas interval selalu menghasilkan jumlah kuadrat dari batas atas sebelumnya. Sebelum memulai perangkingan, data populasi terlebih dahulu diurutkan dari data yang nilainya paling rendah ke data yang nilainya paling tinggi.
Setelah diurutkan, angka selang menjadi acuan dalam menentukan batas atas dan batas bawah untuk masing-masing kelas. Kerangka analitis dari pendekatan DPSIR diadopsi di Eropa pada tahun 1993 oleh Organization for Economic Co-operation and Development dan digunakan secara luas oleh European Environment Agency pada tahun 1995 dan United Kingdom Environment Agency. Model Driving-Pressure-State-Influence-Response (DPSIR) merupakan pengembangan dari model analisis Driving Force-State-Response (DSR) dan Pressure-State-Response (PSR).
Model ini memberikan pemahaman tentang suatu sistem secara keseluruhan dan membantu memfasilitasi proses intervensi dan pengembangan kebijakan. Analisis DPSIR terdiri dari 5 bagian, yaitu: (1) Driving force (faktor pendorong) yang menjelaskan permasalahan yang terjadi di masyarakat saat ini meliputi kondisi sosial, demografi dan ekonomi serta perubahan gaya hidup, pola produksi dan konsumsi masyarakat, 2 ) Pressure (tekanan) adalah jawaban dari pertanyaan mengapa masalah ini terjadi, (3) Kondisi (kondisi eksisting) menjelaskan apa yang terjadi dan keadaan lingkungan saat ini, (4) Dampak (dampak) adalah dampak yang timbul dengan adanya isu dan masalah teratasi, (5) Tanggapan adalah apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi dengan melibatkan pemangku kepentingan.
Teknik Penyajian Data
Hasil pencatatan di Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa wilayah Maros saat ini berpenduduk kurang lebih 391.774 jiwa. Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maros Tahun 2020 Tabel 4.2 menunjukkan Kecamatan Turikale yang merupakan ibu kota Kabupaten Maros merupakan kecamatan terpadat dengan kepadatan penduduk 1.622 jiwa/km², disusul Kecamatan Mandai yang berbatasan dengan Makassar Kota dengan jumlah penduduk 1.055 jiwa/km². 2) Kepadatan penduduk. Secara umum kepadatan penduduk di Kabupaten Maros dapat dilihat dari penjelasan di bawah ini.
Sumber : Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Maros Tahun 2020 Tabel 4.3 menunjukkan Kecamatan Turikale yang merupakan ibu kota Kabupaten Maros merupakan kecamatan dengan kepadatan penduduk tertinggi. Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Maros pada setiap kecamatan berbeda-beda, yaitu berada pada kisaran antara. Penggunaan lahan di Kabupaten Maros cukup beragam, mulai dari lahan terbangun seperti pemukiman hingga lahan terbuka.
Secara umum formasi geologi tanah di Kabupaten Maros terdiri dari batuan vulkanik dan batuan intrusi yang tidak membeku. Dalam pendistribusian penduduk Kabupaten Maros, penulis menggunakan metode Grid, dimana ukuran setiap grid adalah 100 x 100 M2 dan dibagi menjadi 5 klasifikasi, masing-masing sebagai berikut. Dimana total kebutuhan air di Kabupaten Maros adalah M3. Untuk kebutuhan air tertinggi berada di Kecamatan Mandai dengan M3, disusul Kecamatan Turikale dengan M3 dan Kecamatan Marusu dengan M3.
Pada daya dukung dan daya tampung sumber daya air di Kabupaten Maros tahun 2021, diketahui bahwa wilayah yang memiliki daya dukung dan daya tampung air berada pada kategori surplus 1.000 Ha, dimana Kecamatan Tompobulu merupakan Kecamatan yang memiliki sebaran terbanyak. . untuk daya dukung dan daya tampung sumber daya air dengan kategori surplus seluas 25.927,19 Ha. Untuk luas daya dukung dan daya tampung sumber daya air seimbang tidak terdapat di Kabupaten Maros. Mengenai tanggapan atau strategi yang dapat dijadikan sebagai strategi untuk memenuhi ketersediaan air bersih di Kabupaten Maros yaitu dengan mengacu pada Peraturan Daerah tentang Tata Ruang Wilayah dan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum oleh Perusahaan Daerah di Kawasan Perkotaan Mamminasata seperti ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem jaringan sumber daya air, ketentuan umum tentang peraturan zonasi untuk sistem penyediaan air minum (SPAM), peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi dan perwujudan air terpadu sistem jaringan sumber daya, dan peningkatan kualitas jaringan infrastruktur serta terwujudnya sistem jaringan sumber daya air terpadu.
Berdasarkan hasil penelitian yang dianalisis daya dukung dan daya tampung ketersediaan air bersih di Kabupaten Maros, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah: Terdapat 3 (tiga) kategori daya dukung dan daya tampung air di Kabupaten Maros tahun 2021 yaitu. Berdasarkan hasil analisis DPSIR, jawaban atau strategi yang dapat dijadikan strategi untuk memenuhi ketersediaan air bersih di Kabupaten Maros yaitu mengacu pada peraturan daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah seperti ketentuan umum peraturan zonasi jaringan sumber daya air. sistem, ketentuan umum peraturan zonasi untuk sistem penyediaan air minum (SPAM), peningkatan kualitas dan kuantitas jaringan irigasi serta mewujudkan keterpaduan sistem jaringan sumber daya air, dan.
Mariks Kebutuhan Data
Defenisi Oprasional
Kabupaten Maros terletak di bagian barat Sulawesi Selatan antara Lintang Selatan dan Bujur Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Pangkep di utara, Kota Makassar dan Kabupaten Gowa di selatan, Kabupaten Bone di timur dan Selat Makassar di barat. Kabupaten Maros memiliki jenis tanah yang beragam, dimana jenis tanah yang mendominasi Kabupaten Maros adalah Litosol, merupakan hasil pembentukan batuan induk yang umumnya Formasi Camba dan Tonasa yang didominasi oleh batuan vulkanik yang mempengaruhi jenis tanah, untuk sebaran jenis tanah di Kabupaten Maros. Daerah pantai dengan morfologi dataran rendah didominasi oleh batuan yang terbuat dari bahan alluvial, namun formasi batuan yang mendominasi Kabupaten Maros adalah Formasi Camba yang dibendung pada umur Neogen dengan struktur batuan vulkanik dan diorit, kemudian di bagian utara didominasi oleh Tonasa. pembentukan.
HASIL DAN PEMBAHASN
Gambaran Umum Wilayah
- Luas dan Letak Geografis
- Kependudukan (Demografi)
- Kondisi Fisik Dasar
Daya Dukung Daya Tampung Ketersediaan Air
- Jumlah Penduduk Kabupaten Maros
- Kebutuhan Air Kabupaten Maros
- Ketersediaan Air Kabupaten Maros
- Daya Dukung Daya Tampung Sumberdaya Air Kabupaten Maros
Strategi Pemenuhan Ketersediaan Air Kabupaten Maros
PENUTUP
Kesimpulan
Saran