• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis e busines dan green banking

N/A
N/A
Kurniyawan Kurniyawan

Academic year: 2025

Membagikan "analisis e busines dan green banking"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Penerapan AI dalam Digital Marketing untuk Meningkatkan Efisiensi E- Business dan Green Banking

Marselda Nurul Aini 1, Muhammad Iqbal Fasa2

1,2Perbankan Syariah, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, Indonesia

Email : [email protected] 1

[email protected]2

Abstrak Info Artikel

Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam digital marketing, e-business, dan green banking telah membawa transformasi signifikan dalam dunia bisnis modern. AI memungkinkan otomatisasi strategi pemasaran, analisis data yang lebih akurat, serta personalisasi konten yang meningkatkan keterlibatan pelanggan. Dalam e-business, AI berperan dalam optimalisasi layanan pelanggan melalui chatbot, sistem rekomendasi produk, dan analisis data untuk meningkatkan konversi penjualan. Di sektor perbankan, AI mendukung konsep green banking dengan mengurangi penggunaan kertas melalui digitalisasi serta meningkatkan keamanan melalui deteksi penipuan dan analisis risiko kredit. Integrasi AI dalam bisnis tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga mendorong inovasi dan keberlanjutan. Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, pemanfaatan AI di berbagai sektor diharapkan dapat terus berkembang untuk menciptakan solusi yang lebih efektif, efisien, dan ramah lingkungan.

Kata kunci:

Kecerdasan Buatan, Digital Marketing, E- Business, Green Banking, Efisiensi Bisnis

Keywords:

Artificial Intelligence, Digital

Marketing, E- Business, Green Banking,

Business Efficiency Abstract

The application of artificial intelligence (AI) in digital marketing, e-business, and green banking has significantly transformed the modern business landscape. AI enables the automation of marketing strategies, more accurate data analysis, and personalized content to enhance customer engagement.

In e-business, AI optimizes customer service through chatbots, product recommendation systems, and data analytics to improve sales conversion rates. In the banking sector, AI supports green banking initiatives by reducing paper usage through digitalization while enhancing security through fraud detection and credit risk analysis. The integration of AI in business not only improves operational efficiency but also fosters innovation and sustainability. With the rapid advancement of technology, the utilization of AI across various sectors is expected to continue evolving, providing more effective, efficient, and environmentally friendly solutions.

(2)

PENDAHULUAN

Dalam era digital yang semakin berkembang, penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam berbagai sektor bisnis menjadi sebuah keharusan. Salah satu bidang yang mengalami transformasi signifikan adalah digital marketing, di mana AI berperan dalam mengoptimalkan strategi pemasaran berbasis data. Dengan memanfaatkan AI, perusahaan dapat menganalisis perilaku konsumen secara lebih akurat, mengembangkan strategi personalisasi, serta meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran secara real-time. Hal ini tidak hanya berdampak pada peningkatan efisiensi operasional, tetapi juga pada peningkatan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi (Sudaryanto dan Hany, 2023).

AI juga memiliki peran penting dalam pengembangan e-business yang lebih efisien. Dalam bisnis berbasis digital, AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi layanan pelanggan melalui chatbot, meningkatkan pengalaman pengguna dengan rekomendasi produk yang relevan, serta mengoptimalkan manajemen rantai pasok. Dengan penerapan teknologi ini, perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya operasional, sekaligus meningkatkan daya saing di pasar global yang semakin kompetitif. Oleh karena itu, integrasi AI dalam e-business menjadi strategi yang sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan (Fatihan dan Sandi, 2021).

Di sisi lain, sektor perbankan juga merasakan dampak positif dari penerapan AI, terutama dalam konsep

green banking

. AI membantu bank dalam meningkatkan efisiensi layanan digital, seperti analisis risiko kredit berbasis data dan deteksi penipuan secara otomatis. Dengan penggunaan teknologi ini, bank dapat mengurangi ketergantungan pada proses manual yang memerlukan kertas, sehingga mendukung prinsip keberlanjutan lingkungan. Selain itu, AI juga memungkinkan pengembangan layanan perbankan yang lebih inklusif, seperti peningkatan akses bagi nasabah yang sebelumnya sulit terjangkau oleh layanan perbankan konvensional (Ritongga et al., 2024).

Dengan berbagai manfaat yang ditawarkan, penerapan AI dalam digital marketing, e-business, dan green banking menjadi langkah strategis yang tidak hanya menguntungkan secara bisnis, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan. Dalam era yang semakin terdigitalisasi, perusahaan yang mampu memanfaatkan AI secara optimal akan memiliki keunggulan kompetitif yang lebih kuat. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut mengenai implementasi AI dalam ketiga sektor tersebut sangat penting untuk memastikan bahwa teknologi ini dapat digunakan secara efektif dan berkelanjutan.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Kecerdasan Buatan dalam Digital Marketing

(3)

Kecerdasan buatan telah mengubah cara pemasaran digital dilakukan dengan memungkinkan analisis data yang lebih cepat dan akurat. Teknologi ini digunakan untuk mengotomatiskan strategi pemasaran melalui personalisasi konten, chatbot interaktif, serta sistem rekomendasi berbasis perilaku konsumen. Dengan penerapan kecerdasan buatan, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas kampanye digital, memahami tren pasar secara real-time, dan memberikan pengalaman yang lebih relevan bagi pelanggan. Kemampuan ini menjadikan kecerdasan buatan sebagai elemen penting dalam strategi pemasaran modern yang berfokus pada efisiensi dan kepuasan pelanggan (Yeni et al., 2024).

2. Penerapan AI dalam E-Business

Transformasi digital dalam e-business semakin pesat dengan integrasi kecerdasan buatan di berbagai aspek operasional. Teknologi ini digunakan untuk mengotomatisasi layanan pelanggan, mengelola inventaris, serta meningkatkan pengalaman pengguna dengan personalisasi produk dan layanan. Selain itu, kecerdasan buatan memungkinkan bisnis untuk mengoptimalkan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data yang lebih akurat. Dalam ekosistem bisnis digital, penerapan teknologi ini juga berperan dalam meningkatkan efisiensi transaksi dan memperkuat keamanan sistem, sehingga dapat membangun kepercayaan pelanggan (Cahyati et al., 2024).

3. Konsep Green Banking dan Teknologi AI

Green banking merupakan pendekatan perbankan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan efisiensi operasional. Penerapan kecerdasan buatan dalam sektor perbankan membantu dalam berbagai aspek, seperti analisis risiko kredit berbasis data, deteksi penipuan secara otomatis, serta digitalisasi layanan untuk mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik. Dengan teknologi ini, bank dapat meningkatkan efisiensi layanan keuangan, mengurangi konsumsi sumber daya, serta mempercepat proses transaksi. Selain itu, kecerdasan buatan juga mendukung inklusivitas layanan perbankan dengan menyediakan akses yang lebih luas bagi masyarakat (Putri et al., 2022).

4. Manfaat AI dalam Meningkatkan Efisiensi Bisnis

Kecerdasan buatan memiliki peran besar dalam meningkatkan efisiensi operasional bisnis dengan mengotomatiskan berbagai proses yang sebelumnya bergantung pada tenaga manusia. Teknologi ini memungkinkan perusahaan untuk mempercepat analisis data, mengurangi kesalahan dalam pengolahan informasi, serta meningkatkan produktivitas secara keseluruhan. Penerapan kecerdasan buatan juga membantu dalam perencanaan strategi bisnis yang lebih akurat dan berbasis data. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi biaya operasional, meningkatkan daya saing, serta menciptakan layanan yang lebih responsif terhadap kebutuhan pelanggan (Rosidin et al., 2024).

(4)

5. Tantangan dan Prospek Penerapan AI di Masa Depan

Meskipun kecerdasan buatan menawarkan berbagai manfaat, penerapannya masih menghadapi tantangan seperti biaya investasi yang tinggi, perlindungan data, serta regulasi yang belum sepenuhnya matang.

Untuk memastikan penggunaan teknologi ini berjalan dengan optimal, diperlukan kebijakan yang mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam sistem berbasis kecerdasan buatan. Prospek kecerdasan buatan di masa depan diprediksi akan semakin berkembang dengan inovasi dalam pembelajaran mesin dan analitik prediktif. Dengan strategi yang tepat, kecerdasan buatan dapat terus memberikan dampak positif dalam berbagai sektor industri dan menciptakan ekosistem bisnis yang lebih efisien serta berkelanjutan (Simanjuntak, 2024).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi pustaka untuk menganalisis penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam digital marketing, e-business, dan green banking. Data dikumpulkan dari berbagai sumber sekunder, seperti jurnal ilmiah, buku, laporan penelitian, dan artikel terpercaya yang membahas topik terkait.

Analisis data dilakukan dengan teknik content analysis untuk memahami tren, manfaat, serta tantangan dalam implementasi AI di ketiga bidang tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai peran AI dalam meningkatkan efisiensi bisnis serta kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan..

HASIL DAN PEMBAHASAN

Artificial Intelligence (AI) telah mengubah cara perusahaan

menjalankan strategi pemasaran digital dengan memberikan pendekatan yang lebih personal dan berbasis data. Menurut Chaffey dan Smith (2022), AI memungkinkan otomatisasi pemasaran melalui penggunaan algoritma machine learning yang dapat menganalisis preferensi pelanggan secara akurat. Dengan adanya teknologi ini, perusahaan dapat menyesuaikan konten iklan secara lebih spesifik sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaan pengguna, sehingga meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran digital. Selain itu, AI juga berperan dalam meningkatkan pengalaman pelanggan dengan memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan berdasarkan riwayat pencarian dan interaksi sebelumnya.

Selain personalisasi konten, AI juga berkontribusi dalam optimalisasi strategi pemasaran melalui analisis big data dan tren pasar secara real- time. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Brown dan Wilson (2021), AI memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi pola perilaku konsumen serta memprediksi kebutuhan mereka di masa mendatang. Dengan

memanfaatkan teknologi analitik prediktif, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran pemasaran dengan lebih efisien dan

(5)

memungkinkan otomatisasi dalam manajemen kampanye iklan, seperti penggunaan Google Ads dan Facebook Ads yang dapat menyesuaikan target audiens berdasarkan algoritma pembelajaran mesin.

Penerapan chatbot berbasis AI juga semakin populer dalam

meningkatkan interaksi antara bisnis dan pelanggan. Menurut Johnson et al. (2023), chatbot berbasis AI mampu memberikan layanan pelanggan yang responsif dan tersedia selama 24/7, sehingga meningkatkan kepuasan pengguna. Teknologi Natural Language Processing (NLP) dalam AI

memungkinkan chatbot untuk memahami pertanyaan pelanggan dan memberikan jawaban yang lebih relevan serta mendekati interaksi manusia. Dengan demikian, chatbot tidak hanya meningkatkan efisiensi layanan pelanggan, tetapi juga membantu perusahaan dalam mengurangi biaya operasional yang berkaitan dengan dukungan pelanggan secara konvensional.

Keunggulan AI dalam digital marketing juga terlihat dalam sistem otomatisasi konten dan pemasaran berbasis email. Menurut penelitian oleh Anderson dan Lee (2022), AI dapat membantu dalam penjadwalan dan personalisasi email marketing secara otomatis, yang meningkatkan tingkat keterlibatan pelanggan. Sistem AI dapat menganalisis respons pelanggan terhadap email sebelumnya dan menyesuaikan isi serta waktu pengiriman agar lebih efektif. Dengan adanya penerapan AI dalam digital marketing, perusahaan dapat lebih mudah menjangkau audiens yang lebih luas, meningkatkan interaksi pelanggan, serta mengoptimalkan strategi pemasaran berbasis data yang lebih akurat dan efisien.

Penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam e-business telah

membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan efisiensi operasional serta pengalaman pelanggan. Menurut Smith dan Johnson (2022), AI memungkinkan bisnis digital untuk mengotomatisasi berbagai proses, seperti layanan pelanggan, pengelolaan inventaris, dan strategi pemasaran.

Salah satu contoh yang paling umum adalah penggunaan chatbot berbasis AI yang dapat memberikan respons cepat terhadap pertanyaan pelanggan tanpa memerlukan interaksi langsung dengan manusia. Dengan teknologi Natural Language Processing (NLP), chatbot dapat memahami serta menanggapi berbagai permintaan pelanggan secara akurat, sehingga meningkatkan kepuasan pengguna dan mengurangi beban kerja layanan pelanggan.

Selain chatbot, AI juga memainkan peran penting dalam sistem rekomendasi produk yang digunakan oleh berbagai platform e-commerce.

Menurut penelitian oleh Lee et al. (2021), algoritma pembelajaran mesin dalam AI mampu menganalisis pola belanja pelanggan dan memberikan rekomendasi produk yang lebih relevan. Sistem ini meningkatkan

kemungkinan pelanggan untuk melakukan pembelian tambahan, yang pada akhirnya meningkatkan nilai transaksi rata-rata serta konversi penjualan.

Dengan analisis data pelanggan yang lebih akurat, e-business dapat

menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dan menargetkan audiens dengan pendekatan yang lebih personal.

Penerapan AI dalam otomatisasi manajemen stok juga memberikan

(6)

dampak besar bagi e-business dalam mengoptimalkan rantai pasokan.

Menurut Brown dan Taylor (2023), AI dapat membantu dalam memprediksi permintaan pasar berdasarkan analisis data historis dan tren konsumen.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola inventaris dengan lebih efisien, menghindari kekurangan stok, serta mengurangi pemborosan barang yang tidak terjual. Dengan sistem otomatisasi yang berbasis AI, bisnis digital dapat mengurangi biaya operasional serta meningkatkan respons terhadap perubahan permintaan pelanggan secara real-time.

Secara keseluruhan, AI membawa berbagai keuntungan bagi e- business dengan meningkatkan efisiensi dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. Namun, seperti yang disampaikan oleh

Anderson dan White (2022), implementasi AI juga menghadapi tantangan, seperti investasi awal yang besar, kebutuhan akan tenaga ahli yang

terampil, serta isu terkait privasi data pelanggan. Oleh karena itu, bisnis digital perlu memastikan bahwa penerapan AI dilakukan secara strategis dengan mempertimbangkan keamanan serta kepatuhan terhadap regulasi yang berlaku. Dengan demikian, AI dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis digital di era modern.

Penerapan AI dalam sektor perbankan telah memberikan kontribusi besar terhadap efisiensi operasional sekaligus mendukung inisiatif green banking. Digitalisasi yang didukung oleh AI memungkinkan bank untuk mengurangi ketergantungan pada dokumen fisik dan beralih ke sistem tanpa kertas. Hal ini tidak hanya menekan biaya operasional tetapi juga mengurangi dampak lingkungan akibat konsumsi kertas yang berlebihan.

Dengan adanya teknologi ini, transaksi dapat dilakukan secara digital dengan tingkat keamanan yang lebih tinggi, sehingga nasabah dapat mengakses layanan perbankan tanpa perlu datang langsung ke kantor cabang (Sulistyowati et al., 2024).

Selain mengurangi konsumsi sumber daya, AI juga berperan dalam meningkatkan keamanan dan transparansi dalam operasional perbankan.

Teknologi deteksi penipuan berbasis AI mampu menganalisis pola transaksi yang mencurigakan secara real-time, sehingga membantu bank dalam mencegah aktivitas keuangan ilegal. Dengan kecerdasan buatan, sistem perbankan dapat mengenali anomali dalam transaksi dan memberikan peringatan dini terhadap potensi penipuan. Hal ini tidak hanya melindungi bank dari kerugian finansial tetapi juga memastikan keamanan bagi

nasabah dalam bertransaksi secara digital.

Dalam aspek keberlanjutan, AI juga digunakan untuk mendukung analisis risiko kredit berbasis data yang lebih akurat. Dengan teknologi ini, bank dapat mengevaluasi kelayakan kredit calon nasabah berdasarkan berbagai parameter, seperti histori keuangan, pola pengeluaran, dan perilaku transaksi. Pendekatan berbasis AI ini memungkinkan proses penilaian risiko yang lebih objektif dan efisien, sehingga mempercepat pengambilan keputusan dalam pemberian kredit. Selain itu, penerapan AI dalam analisis keuangan juga membantu lembaga perbankan dalam

mendukung proyek-proyek yang ramah lingkungan dengan menilai dampak keberlanjutan dari investasi yang dilakukan.

(7)

AI tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional dalam perbankan, tetapi juga menjadi pendorong utama dalam menciptakan sistem keuangan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan teknologi ini, industri perbankan dapat mengurangi emisi karbon,

meningkatkan keamanan, serta mempercepat inovasi dalam layanan keuangan digital. Ke depan, optimalisasi AI dalam green banking diharapkan semakin berkembang dengan penerapan solusi yang lebih cerdas dan berorientasi pada keberlanjutan lingkungan (Rahayu dan Wadiah, 2023).

Penerapan AI dalam bisnis digital membawa berbagai keuntungan yang berkontribusi pada peningkatan efisiensi operasional dan

pengambilan keputusan berbasis data. Dengan kemampuan analitik yang canggih, AI memungkinkan perusahaan untuk memproses informasi dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat. Hal ini membantu bisnis dalam menyesuaikan strategi berdasarkan tren pasar serta perilaku pelanggan, sehingga keputusan yang diambil lebih tepat dan relevan. Selain itu, AI juga mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia dalam menjalankan tugas-tugas rutin yang bersifat repetitif, memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih optimal (Muzakir et al., 2023).

Manfaat AI dalam Efisiensi Bisnis:

Otomatisasi Proses

AI membantu perusahaan mengotomatisasi berbagai tugas administratif dan operasional, seperti manajemen inventaris, layanan pelanggan, serta

pemrosesan data. Dengan otomatisasi ini, bisnis dapat menghemat waktu dan biaya, sekaligus meningkatkan akurasi dan efisiensi kerja.

Pengurangan Kesalahan Manusia

Dengan menggantikan proses manual yang rentan terhadap kesalahan, AI memastikan bahwa data dan analisis yang digunakan dalam pengambilan keputusan lebih akurat. Sistem berbasis AI dapat mendeteksi dan

memperbaiki anomali sebelum menyebabkan masalah yang lebih besar dalam operasional bisnis.

Analisis Data yang Lebih Akurat

AI memungkinkan perusahaan untuk menganalisis data pelanggan dan tren pasar secara real-time. Dengan informasi ini, bisnis dapat menyesuaikan strategi pemasaran, penawaran produk, serta kebijakan harga untuk meningkatkan daya saing di pasar.

Peningkatan Produktivitas

Dengan mengurangi beban kerja manusia dalam tugas-tugas berulang, karyawan dapat fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif. AI juga mempercepat proses produksi dan layanan, sehingga meningkatkan output bisnis secara keseluruhan.

Ke depan, integrasi AI dalam bisnis digital akan terus berkembang dengan inovasi yang lebih canggih, mendukung perusahaan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Dengan pemanfaatan teknologi AI secara optimal, bisnis dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi serta menciptakan nilai tambah bagi pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya

.

(8)

KESIMPULAN

Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam digital marketing, e- business, dan green banking telah membawa perubahan signifikan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis. Dalam digital marketing, AI memungkinkan otomatisasi strategi pemasaran, analisis data yang lebih akurat, serta peningkatan keterlibatan pelanggan melalui personalisasi konten. Dengan pemanfaatan machine learning dan analitik prediktif, perusahaan dapat menyesuaikan strategi pemasaran mereka secara lebih tepat sasaran dan berbasis data.

Dalam konteks e-business, AI memainkan peran penting dalam meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan.

Implementasi AI dalam chatbot, sistem rekomendasi produk, serta analisis data pelanggan membantu bisnis mengurangi biaya operasional dan meningkatkan tingkat konversi penjualan. Selain itu, AI juga berkontribusi dalam sistem deteksi penipuan serta evaluasi risiko kredit di sektor perbankan, yang mendukung penerapan konsep green banking. Melalui digitalisasi layanan perbankan, penggunaan kertas dapat dikurangi secara signifikan, sehingga membantu menekan dampak lingkungan dan mendukung keberlanjutan industri keuangan.

AI tidak hanya meningkatkan efisiensi bisnis tetapi juga mendorong inovasi dalam berbagai sektor industri. Dengan pemanfaatan teknologi ini, perusahaan dapat mengoptimalkan operasional mereka, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta berkontribusi terhadap pembangunan bisnis yang lebih ramah lingkungan. Ke depan, pengembangan AI yang lebih canggih diharapkan dapat terus membantu bisnis dalam menciptakan solusi yang lebih inovatif dan berkelanjutan.

SARAN

Agar penerapan AI dalam digital marketing, e-business, dan green banking semakin optimal, perusahaan perlu terus mengembangkan infrastruktur digital serta meningkatkan literasi teknologi di kalangan tenaga kerja. Kolaborasi antara industri, akademisi, dan pemerintah juga penting untuk menciptakan inovasi yang lebih luas serta mendorong pemanfaatan AI secara bertanggung jawab dan berkelanjutan

DAFTAR RUJUKAN

Anderson, M., & Lee, J. (2022). The Role of AI in Personalized Email Marketing. Journal of Digital Business Strategies, 15(3), 45-60.

Anderson, P., & White, J. (2022). Challenges and Opportunities in AI-Driven E-Business. Journal of Business Technology and Innovation, 18(3), 65-80.

Brown, K., & Wilson, T. (2021). Predictive Analytics and Consumer Behavior in Digital Marketing. International Journal of Marketing Research, 28(2), 120-135.

(9)

Brown, R., & Taylor, M. (2023). AI and Supply Chain Optimization: The Future of E-Business. International Journal of Logistics and E- Commerce, 22(1), 34-50.

Cahyati, I., Fauzi, A., Hasanuddin, H., Zuhri, I., Hibatullah, H., Dwi, N., ... &

Felisyana, R. (2024). Penerapan Business Intelligence Dengan Artificial Intelligence Pada E-Commerce. SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah, 3(6), 2741-2756.

Chaffey, D., & Smith, P. (2022). Digital Marketing Excellence: Planning, Optimizing and Integrating Online Marketing. Routledge.

Fatihah, D. C., & Saidah, I. S. (2021). Model Promosi Marketplace Berbasis Artificial Intelligence (AI) di Indonesia. JMBI UNSRAT (Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi Universitas Sam Ratulangi, 8(3).

Johnson, R., Lee, C., & Park, S. (2023). AI-Powered Chatbots in Customer Service: Trends and Challenges. Journal of Business and Technology Innovation, 19(4), 78-95.

Lee, C., Park, H., & Kim, S. (2021). Personalized Recommendation Systems in E-Commerce: The Role of Machine Learning. Journal of Digital Business Strategies, 16(2), 89-104.

Muzakir, U., Baharuddin, B., Manuhutu, A., & Widoyo, H. (2023).

Penerapan kecerdasan buatan dalam sistem informasi: Tinjauan literatur tentang aplikasi, etika, dan dampak sosial. Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran (JRPP), 6(4), 1163-1169.

Putri, C. A., Fasa, M. I., & Fachri, A. (2022). Inovasi Green Banking pada Layanan Perbankan Syariah. Mutanaqishah: Journal of Islamic Banking, 2(2), 69-79.

Rahayu, Y. S., & Naja, C. D. (2023). Penerapan Artificial Intelligence Sebagai Inovasi Di Era Disrupsi Dalam Mengurangi Risiko Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Wadiah: Jurnal Perbankan Syariah, 7(2), 117-142.

Ritonga, A. I., Hasibuan, R. H., Pohan, R. A. R., Lubis, K. N., & Sirait, N.

(2023). Peran Teknologi Dalam Perkembangan E-Business. VISA:

Journal of Vision and Ideas, 3(2), 434-442.

Rosidin, R., Novianti, R., Ningsih, K. P., Haryadi, D., Chrisnawati, G., &

Anripa, N. (2024). Peran Kecerdasan Buatan Dalam Pengembangan Sistem Otomatisasi Proses Bisnis. Jurnal Review Pendidikan Dan Pengajaran (JRPP), 7(3), 9320-9329.

Simanjuntak, E. N., Irmayani, D., & Nasution, F. A. (2024). Tinjauan penerapan kecerdasan buatan dalam keamanan jaringan: Tantangan dan prospek masa depan. Jurnal Ilmu Komputer Dan Sistem Informasi (JIKOMSI), 7(2), 370-375.

Smith, D., & Johnson, L. (2022). AI-Powered Chatbots and Customer Experience in Online Business. Journal of E-Business and Technology, 20(4), 120-137.

Sudaryanto, A. P., & Hanny, S. (2023). Manajemen sumber daya manusia sektor publik menghadapi kemajuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Musamus Journal of Public Administration, 6(1), 513- 521.

Sulistyowati, S., Rahayu, Y. S., & Naja, C. D. (2023). Penerapan Artificial

(10)

Intelligence Sebagai Inovasi di Era Disrupsi dalam Mengurangi Risiko Lembaga Keuangan Mikro Syariah. Wadiah: Jurnal Perbankan Syariah, 7(2), 117-142.

Yeni, Y., Darmaputera, M. K., & Hildayanti, S. K. (2024). Mengeksplorasi kecerdasan buatan pada manajemen pemasaran digital era 5.0 di dunia UMKM. Transekonomika: Akuntansi, Bisnis dan Keuangan, 4(3), 343-

358.

Referensi

Dokumen terkait

Proses yang harus dilakukan sebelumnya adalah melakukan restrukturisasi pada proses interaksi dengan pelanggan, karena struktur fungsional dan organisasional perusahaan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Analisis Strategi E-Marketing dan Implementasinya pada Penjualan Produk Kopi Bubuk Perkebunan Rakyat

mybaliwisata.com dan nantinya akan dianalisis strategi e- marketing dalam peningkatan penjualan travel agent online, kemudian melakukan observasi selama 5 bulan melalui

Berdasarkan segmentasi yang telah di tentukan, maka target pasar yang dituju melalui strategi e-marketing ini adalah pasar yang tinggal di wilayah Jawa Barat,

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Analisis Strategi E-Marketing dan Implementasinya pada Penjualan Produk Kopi Bubuk Perkebunan Rakyat