ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT PRILAKU WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI MELAPORKAN SPT MENGGUNAKAN E-FILLING WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI KOTA
DOMPU
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh
DESI PUJI ASTUTI NPM: 21601082238
UNIVERSITAS ISLAM MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MALANG 2020
baik dari sebelumya dan adanya keinginan dalam mengurangi beban proses administrasi laporan perpajakan dengan menggunakan kertas.Salah satu pembaharuan perpajakan dalam hal penggunaan Teknologi Informasi (TI) untuk administrasi perpajakan adalah menerapkan media elektronik berupa E-Sistem yaitu E-Filling. Penelitian ini menganalisis tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Prilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan SPT Menggunakan E-Filling. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu persepsi kegunaan, kesiapan teknologi informasi, faktor keamanan dan kerahasiaan, dan persepsi kemudahan sebagai variabel independen, sedangkan variabel dependennya yaitu minat penggunaan E-Filling. Dalam penelitian ini ada 95 responden yang digunakan. Adapun hasil dari penelitian ini bahwa secara simultan variabel Persepsi Penggunaan, Kesiapan Teknologi Informasi, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Persepsi Kemudahan secara simultan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan E-Filling. Sedangkan secara parsial variabel Persepsi Kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Penggunaan E-filling, sehingga kesiapan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap minat penggunaan E- filling, variabel Keamanan dan Kerahasiaan tidak memiliki pengaruh terhadap Minat Penggunaan E-Filling, variabel Persepsi Kemudahan tidak memiliki pengaruh terhadap Minat Penggunaan E-Filling.
Kata Kunci : persepsi penggunaan, kesiapan teknologi informasi, keamanan dan kerahasiaan, persepsi kemudahan, dan minat pengguna E-Filling.
a desire to reduce the burden of the administration process of taxation reports using paper. One of the tax renewals in terms of the use of Information Technology (IT) for tax administration is implementing electronic media in the form of E-Systems namely E-Filling. This study analyzes the Analysis of Factors Affecting Personal Taxpayer Behavior Interest in Reporting Tax Returns Using E-Filling. The variables used in this study are perceived usefulness, readiness of information technology, security and confidentiality, and perceived convenience as an independent variable, while the dependent variable is interest in using E-Filling. In this study there were 95 respondents used. The results of this study that simultaneously the variable Usage Perception, Information Technology Readiness, Security and Confidentiality, and Ease Perception simultaneously affect the Interest in E-Filling Use. While partially the variable Perception of Use has a positive and significant effect on the Interest in Using E-filling, so the readiness of information technology has a positive effect on the interest in using E-filling, the Security and Confidentiality variable has no influence on the Interest in Using E-Filling, the Perception of Ease variable has no effect of Interest in Using E-Filling.
Keywords: perception of use, readiness of information technology, security and confidentiality, perceived ease of use, and interest of E-Filling users.
1 1.1 Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi (TI) di indonesia seperti saat ini mengharuskan seluruh masyarakat menanggapi berbagai kemajuan, selain mencari informasi yang sangat dibutuhkan, bisa juga untuk sesuatu kepentingan yang bersifat krusial (www.pajak.go.id). Menurut Lie & Sadjiarto (2013) Seiring dengan semakin berkembangan jaman, perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang begitu pesat, khususnya pada perkembangan teknologi internet. Seperti halnya kemajuan teknologi dalam bidang kearsipan dengan adanya inovasi yang baru dalam mengarsipkan data. Arsip elektronik lebih praktis dan mempunyai tingkat resiko yang lebih kecil dari arsip yang digunakan secara manual. Teknologi kini telah digunakan oleh beberapa instansi-instansi serta banyak juga pelaku bisnis. Di bidang perpajakan, kantor Direktorat Jenderal Pajak sudah menggunakan arsip elektronik, digunakan untuk dapat mendokumentasikan seluruh arsip-arsipnya. Hal ini pula merupakan suatu pembaharuan didalam sistem perpajakan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak, yang memiliki maksud untuk memudahkan, meningkatkan serta dapat mengoptimalisasikan pelayanan untuk Wajib Pajak.
Mengantisipasi perkembangan informasi dan teknologi tersebut, Direktorat Jenderal Pajak berusaha untuk dapat memenuhi aspirasi dari Wajib Pajak dengan mempermudah tata cara pelaporan SPT baik itu berupa SPT Masa ataupun SPT Tahunan. Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP-88/PJ./2004 tanggal 14 Mei 2004 tentang Penyampaian Surat Pemberitahuan secara Elektronik yaitu e-SPT. Setelah Direktur Jenderal Pajak sukses pada program e-SPT selanjutnya Direktorat Jenderal Pajak kembali mengeluarkan surat keputusan KEP 05/PJ/2005 yang ditetapkan pada tanggal 12 Januari 2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik yaitu suatu sistem (E-Filling) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Namun kemudian pada tanggal 16 Desember 2008 Direktorat Jenderal Pajak kembali merevisi dalam Peraturan DJP Nomor 47/PJ/2008 dimana peraturan-peraturan sebelumnya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku setelah diberlakukannya peraturan ini yaitu tanggal 1 Maret 2009 (Desmayanti,2012).
Dalam Menyikapi dan menjawab terkait meningkatnya kebutuhan Wajib Pajak di seluruh indonesia dengan cara meningkatkan pelayanan harus semakin baik dari sebelumya dan adanya keinginan dalam mengurangi beban proses administrasi laporan perpajakan dengan menggunakan kertas.Salah satu pembaharuan perpajakan dalam hal penggunaan Teknologi Informasi (TI) untuk administrasi perpajakan adalah menerapkan media elektronik berupa E- Sistem. Penggunakan TI dalam administrasi perpajakan bertujuan untuk meningkatkan keefesiensnya. Jenis E-Sistem salah satunya adalah E-Filling. E- Filling digunakan guna mempermudah Wajib Pajak melaksanakan kewajiban dalam pelaporan pajak terhutang. (Wibisono & Toly, 2014).
Menurut Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181/PMK.03/2007, E-Filling merupakan suatu cara penyampaian Surat Pembetitahuan tahunan atau SPT
yang dilakukan secara online dan real time melalui website Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Aplication Service Provinder (ASP). “tax E- Filling is one of the E-Government services that have been adopted by many developed countries today where the public has to discharge their responsibility to the government via online tax raling”. (Azmi, A,C and Bee, N,G,2010).
Sistem E-Filling bertujuan menyediakan fasilitas melaporan SPT untuk wajib pajak dengan online, sehingga Wajib Pajak Orang Pribadi dapat melaporkan SPTnya dirumah atau bahkan dikantor tempatnya bekerja, sedangkan Wajib Pajak Badan dapat melaporkan SPT di tempatnya bekerja (Kantor). Adanya sistem E-Filling dapat membantu Wajib Pajak mengurangi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk melaporkan SPT ke Kantor Pelayanan Pajak. E-Filling juga dapat membantu karena adanya media pendukung dari Penyedia Jasa Aplikasi (Aplication Service Provinder). Yang dapat membantu 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam satu minggu. Dengan kata lain juga dapat membantu Kantor Pelayanan Pajak dalam menerima laporan SPT dan dapat menyingkat waktu atau kegiatan pengarsipan dan pendataan pelaporan SPT.
Prosedur penggunaan E- Filling yang benar yaitu: Wajib Pajak dapat menyampaikan Surat Permohonan mendapatkan E-FIN atau bahkan melaksanakan E-Filling, kepada Direktorat Jenderal Pajak yaitu dilakukan ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar, Direktorat Jenderal Pajak di Kantor Pelayanan Pajak akan memberikan E-FIN, Wajib Pajak mendaftar ke Aplication Service Provinder (ASP) dan juga meminta Digital Certificate via Direktorat Jenderal Pajak melalui Aplication Service Provinder (ASP), DJP
melalui Kantor Pelayanan Pajak akan memberikan Digital Certificate melalui Aplication Service Provinder (ASP), Wajib Pajak melakukan E-Filling kepada Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) yang akan diteruskan kapada Kantor Pelayanan Pajak setempat, DJP melalui Kantor Pelayanan Pajak akan memberikan bukti bahwa telah merimaan E-SPT yang didalamnya mengandung informasi : Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), jam transaksi, tanggal transaksi, Nomor Transaksi Pengiriman ASP (NTPA), Nomor Transaksi Penyampaian SPT (NTPS), nama ASP, Wajib Pajak melakukan print out dari Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), (www.spt.co.id)
Dengan adanya sistem E-Filling maka pelaporan perpajakan bisa dilakukan dengan cepat, mudah, serta aman. SPT yang dikirimkan akan segera di enkripsi sehingga akan terjamin kerahasiaannya. Pihak-pihak yang tidak berkepentingan tidak dapat mengetahui isi dari SPT tersebut. Fenomena yang ada di Indonesia penggunaan sistem E-Filling ternyata tidak sama dengan penerapan yang ada di negara lainnya (Iwan, 2013). Hal ini akan menjadi halangan umum pada penerapan E-Filling pada lingkungan masyarakat yang mana masyarakat di dalam menggunakan E-Filing yang masih kurang disebabkan oleh masyarakat yang masih kurang peka dalam menggunakan teknologi yang berupa internet, E-Filing dianggap sangat mahal serta tidak praktis, banyak masyarakat yang belum mengerti serta masih kesulitan dalam penggunakan E-Filing, faktor keamanan yang ada pada media internet yang masih relatif rendah, bahkan kapasitas E-Filing yang membatasi dalam menerima SPT hanya sekitar 2.000 lampiran perharinya (Adjat, 2014). Sistem E-Filling bukanlah hal mudah untuk
dilakukan oleh semua masyarakat dikarenkaa masih terdapat banyak kekurangan dan banyak hal yang masih harus dipahami.
Widjaya (2014), kelemahan yang terdapat pada sistem E-Filling adalah melalui penyedia jasa aplikasi (ASP) dimana Wajib Pajak yang melaporkan SPT menggunakan system E-Filling harus mengirimkan SPT ke SPT induk secara manual di karenakan adanya kondisi sistem teknologi yang masih belum di dukung dalam perangkat aturan telematika yang dapat mengatur validitas dokumen elektronik. Kelemahan yang lainya yang dijelaskan adalah kondisi koneksi internet yang masih belum optimal yang ada di indonesia, serta adanya perbedaan format data yang di miliki oleh wajib pajak antara Direktorat Jenderal Pajak dengan pihak Penyedia Jasa Aplikasi (ASP).
Wibisono dan Toly (2014) menyatakan berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan oleh banyak peneliti menjelaskan bahwa terdapat banyak kekurangan yang ada dalam sistem sehingga mempengaruhi minat wajib pajak dalam menggunakan sistem E-Filling sehingga membuat Wajib Pajak tidak berminat dalam melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak terhutang dengan menggunakan sistem E-Filling. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti lebih lanjut minat Wajib Pajak dalam Menggunakan E-Filling dari lima variabel yaitu persepsi kegunaan, kesiapan teknologi informasi, keamanan dan kerahasiaan,serta persepsi kemudahan.
Wahyuni (2015), persepsi kegunaan yaitu merupakan suatu ukuran dimana pemakaian suatu teknologi yang dipercaya akan memberikan manfaat bagi setiap individu yang telah menggunakannya. Jika Wajib Pajak merasakan
bahwa dengan adanya sistem E-Filling Wajib Pajak bisa mempermudah, menyederhanakan serta dapat meningkatkan perfoma dalam melakukan pelaporan pajak sehingga akan menjadi lebih baik serta mampu menambahkan tingkat kualitas, produktivitas, efektivitas, serta mengehat waktu pada kegiatan proses pelaporan pajaknya dan lebih praktis serta efisien sehingga dapat mendatangkan manfaat pada saat melakukan kewajiban perpajakannya.
Sehingga wajib pajak dapat cenderung menggunakan E-Filling dalam memenuhi kewajiban perpajakannya.
Desmayanti (2012), berpendapat bahwa kesiapan teknologi dasarnya dapat dipengaruhi dari individu itu sendiri, apakah dari individu itu sendiri siap menerima teknologi khususnya dalam penggunaan E-Filling. Apabila Wajib Pajak dapat menerima sebuah teknologi baru tersebut maka Wajib Pajak tersebut akan tidak ragu-ragu dalam melaporkan SPTnya menggunakan sistem E-Filling. Keamanan sistem informasi merupakan manajemen dari pengelola keamanan dengan tujuan untuk mencegah, mengatasi, serta melindungi beberapa sistem informasi dari resiko terjadinya tindakan yang ilegal seperti halnya penggunaan tanpa izin, penyusupan, dan perusakan pada berbagai informasi yang telah di miliki.
Amijaya (2010) bahwa persepsi kemudahan akan berdampak pada perilaku, maksudnya semakin tinggi persepsi seseorang mengenai kemudahan dalam menggunakan sistem, maka semakin tinggi pula tingkat menggunakan teknologi informasi. Suatu sistem bisa dikatakan berkualitas apabila sistem
tersebut dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan kepuasan bagi pengguna lewat kemudahan pada saat menggunakan sistem tersebut.
Widyadinata dan Toly (2014) mengatakan tujuan utama E-Filling adalah untuk meningkatkan pelayanan kepada publik dengan memfasilitasi pelaporan SPT secara elektronik melalu media internet kepada Wajib Pajak. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya serta waktu yang dibutuhkan bagi setiap Wajib Pajak untuk dapat mempersiapkan, memproses, serta dapat melaporkan SPT ke Kantor Pajak secara benar dan juga tepat waktu.
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang minat perilaku Wajib Pajak menggunakan E- Filling dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Melaporkan SPT Menggunakan E- Filling“.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka peneliti mengangkat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah faktor Persepsi Kegunaan berpengaruh terhadap minat penggunaan E-Filling ?
2. Apakah faktor Kesiapan Teknologi Informasi berpengaruh terhadap minat penggunaan E-Filling?
3. Apakah faktor Keamanan dan Kerahasiaan berpengaruh terhadap minat penggunaan E-Filling?
4. Apakah faktor Persepsi Kemudahan berpengaruh terhadap minat penggunaan E-filling?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka peneliti mengangkat tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui faktor Persepsi Kegunaan E-Filling berpengaruh terhadap minat penggunaan E-Filling
2. Untuk menguji faktor Kesiapan Teknologi Informasi E-Filling berpengaruh terhadap minat penggunaan E-Filling
3. Untuk menguji faktor Keamanan dan Kerahasiaan E-Filling berpengaruh terhadap minat penggunaan E-Filling
4. Untuk menguji faktor Persepsi kemudahan E-Filling berpengaruh terhadap minat penggunaan E-Filling
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
Penelitian ini diharap mampu memberikan umpan balik agar dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam melaporkan SPT dan meningkatkan pelayanan pada sistem informasi serta dapat memelihara sistem informasi yang barkaitan.
2. Bagi Application Service Provider (ASP)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang praktis untuk dapat mengembangkan aplikasi E-Filling dengan lebih baik lagi.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi literatur bagi peniliti yang selanjutnya berkaitan dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat prilaku penerimaan Wajib Pajak terhadap E- Filling.
4. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan informasi bagi beberpa orang atau pihak khususnya untuk Wajib Pajak yang melaporkan SPT menggunakan media elektronik 5. Bagi Mata Kuliah Terkait
Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi serta dapat memberikan konstribusi dan literature bagi matakuliah yang berkaitan sesuai dengan penelitian ini seperti matakuliah akuntansi perpajakan, perpajakan, dan sistem informasi akuntansi (SIA).
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis pengaruh persepsi kegunaan, kesiapan teknologi informasi, keamanan dan kerahasiaan, dan persepsi kemudahan terhadap minat penggunaan E-filling pada wajib pajak orang pribadi kota Dompu Nusa Tenggara Barat. Sampel dalam penelitian ini adalah 95 responden yang terpilih dan dilakukan penyebaran kuesioner. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dengan aplikasi SPSS 14.Berdasarkan pengujian dan analisis hipotesis yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Secara simultan bahwa Variabel Persepsi Penggunaan, Kesiapan Teknologi Informasi, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Persepsi Kemudahan berpengaruh terhadap Minat Penggunaan E-filling.
2. Secara parsial variabel Persepsi Kegunaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Penggunaan E-filling. variabel Kesiapan Teknologi Informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap Minat Penggunaan E-filling. variabel Keamanan dan Kerahasiaan tidak memilik pengaruh terhadap Minat Penggunaan E-filling. variable Persepsi Kemudahan tidak memiliki pengaruh terhadap Minat Penggunaan E-filling.
2. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data hanya menggunakan kuesioner yang disebar pada Wajib Pajak Orang Pribadi Kota Dompu Nusa Tenggara Barat.
3. Dalam penelitian ini nilai Adjusted R Square sebesar 0,419 atau sebesar 41,9% yang mempengaruhi minat penggunaan e-filling sebesar dan 58,1%
dipengaruhi oleh faktor lain diluar model penelitian. Seperti kesadaran membayar pajak, pelayanan fiskus dan lain sebagainya.
5.3 Saran
Saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar menyebar lebih banyak kuisioner sehingga lebih banyak responden yang digunakan dalam penelitian selanjutnya, agar data yang diperoleh lebih akurat.
2. Peneliti selanjutnya sebaiknya menggunakan metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara atau observasi agar data yang dihasilkan lebih akurat dan relevan.
3. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya agar menambahkan variabel- variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini agar dapat menambah lebih banyak informasi yang diperoleh seperti kesadaran membayar pajak, pelayanan fiskus, pengetahuan dan pemahaman tentang pajak dan lain sebagainya.
2014/03/27/wali-kota-bandung-dan-wakilnya-laporkan-spt-via-e-filling . Kamis, 27 Maret 2014 | 14:05 WIB>.
Amijaya, Gilang Rizky. 2010. Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking. Semarang : Universitas Diponegoro Azmi, A,C and Bee, N, G,2010 “The Acceptance of the e-Filing System by
Malaysian Taxpayers: a Simplified Model” Electronic Journal of e- Government Volume 8 Issue 1 2010, (pp13 - 22), available online at www.ejeg.com
Davina,Shelby dan Waluya. (2016) Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Kecepatan,Keamanan dan Kerahasiaan Serta Kesiapan Teknologi Informasi Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filling Bagi Wajib pajak Orang Pribadi di Kota Tangerang, Kecematan Karawaci.Universitas Multimedia Nusantara. Email:
Desmayanti, E. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filing Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime (Kajian Empiris di Wilayah Kota Semarang). Jurnal Akuntansi, 1(1), 1-12
Ermawati,Nanik dan Kuncoro,Amin.2016.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling. Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus dan Fakultas Syariah, IPMAFA Pati.
Fishbein, M., & Ajzen, I. (1975). Belief, Attitude, Intention, and Behavior: An Introduction to Theory and Research. Reading, MA: Addison-Wesley.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan .Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 Update Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
IAI, 2015. Modul Pelatihan Pajak Terapan Brevet AB Terpadu.
Iwan Djuniardi. 2013. Direktur TIP DJP Kemenkeu: Pelaporan SPT Pajak e-Filing Terus Digenjot. Jakarta: http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/
keuangan/13/12/06/mxdn44-pelaporan-spt-pajak-efiling-terus-digenjot.
Jumat, 06 Desember 2013 | 15:48 WIB
Kusumawardana,Dadan.2014. Pengaruh Minat Perilaku Wajib Pajak Badan Terhadap Efektivitas Implementasi E-Filling (Survey pada WP Badan di KPP Pratama Karees Bandung). Program Studi Akuntansi FE, UNIKOM Bandung.
Nazir, 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Setiawan, D.,&Kurniawati, B., & Payamta.2018. Dampak penggunaan e-filling terhadap kepatuhan wajib pajak: peran perilaku wajib pajak sebagai variabel mediasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia.Email: [email protected];
[email protected]; [email protected]
Sugihanti, Winna Titis. 2011. Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filing. Semarang: Universitas Diponegoro. Skripsi.
Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Edisi Revisi. Bandung:
ALFABETA
Wahyuni, Resky. 2015. Pengaruh Persepsi Kegunaan, Kemudahan, Keamanan dan Kerahasiaan, dan Kecepatan Terhadap Intensitas Perilaku Dalam Penggunaan e-filing. Jom FEKOM Vol. 2 No. 2 Oktober 2015. http://jom.unri.ac.id/
index.php/JOMFEKON/article/viewFile/8161/7832. sDiakses: 26 November 2015.
Widjaya, F. U. (2014). Implementasi E-Filing Di Indonesia. Jurnal Sistem Informasi, 19-20
Widyadinata dan Toly. 2014. ”Pengaruh Kualitas Sistem, Kualiatas informasi, ketepatan Waktu, dan Kerahasiaan Terhadap Kepuasan Wajib Pajak Pengguna e-Filing. Tax & Accounting Review, Volume. 4, No. 1. http://st udentjournal.petra.ac.id/index.php/akuntansipajak/article/view/3114/28 05.
Diakses: 26 November 2015.
www.pajak.go.id www.spt.co.id