ANALISIS FINANSIAL BISNIS
Analisa Finansial
Analisa Finansial adalah analisa yang berhubungan dengan pe mbiayaan suatu usaha. Analisa ini akan dapat mengukur apaka h suatu usaha menguntungkan atau layak untuk diusahakan.
Analisa finansial terbagi menjadi 2:
1. Analisis yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (satu titik analisis saja/satu saat sementara)
2. Analisis yang memperhatikan nilai waktu dari uang
Alat Ukur Kelayakan Usaha
Analisis yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang:
A. Analisa keuntungan
B. Revenue/cost (R/C) ratio (pendapatan total/biaya total) C. Benefit/cost (B/C) ratio (keuntungan)
D. Break Even Point (
E. Payback Period (periode pengembalian investasi) harus kurang dari usia ekonomis barang, balik modal Analisis yang memperhatikan nilai waktu dari uang:
F. Net Present Value (NPV) G. Internal Rate of Return (IRR)
H. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
Analisis yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang :
A. Analisa Keuntungan
Keuntungan agribisnis ( P ) yaitu selisih antara total penerimaan ( TR) dan total biaya ( TC).
P = TR – TC
p (phi) = Keuntungan
TR = Total Revenue ( Total Penerimaan )
TC ( Total Coct ) = TFC + TVC (Biaya tetap + biaya variable)
Input/Biaya
Biaya semua pengeluaran dinyatakan dengan uang untuk menghasikan suatu pro duk.
Terdiri biaya tetap dan biaya variabel
Biaya tetap (Fixed Cost/FC): biaya yang tidak berubah jika aktivitas berubah (volume bisnis berubah). Contoh: biaya Peralatan, Bangunan, sewa tanah, gajih tenaga tetap.
Untuk menghitung biaya tetap dihitung Penyusutannya (Penyusutan/Tahun) dalam s atu periode.
Biaya Variabel (Variabel Cost/VC): biaya yang berubah secara proposional sejalan de ngan perubahan aktivitas (perubahan volume produksi/ penjualan). Sering disebut b iaya sarana Produksi. Contoh: biaya bibit/ benih, pupuk, obat-obatan, pakan ternak, gajih harian/buruh.
Total Biaya (Total Cost): total biaya tetap (Total Fixed Cost) ditambah total biaya varia bel (TVC).
Penyusutan
Rumus penyusutan peralatan/bangunan : Penyusutan / tahun : (NB–NS) / Jue
NB : Nilai baru, NS : Nilai Sisa, JUE : Jangka Usia Ekonomis Contoh :
Mendirikan bangunan kandang 10 Juta. Jangka Usia ekonomis 10 tah un. Nilai Sisa : 1 Juta. Berapa biaya untuk pemeliharaan ayam potong ( 2 bulan)
Penyusutan / tahun : (10.000.000 – 1.000.000 )/10 =: 900.000
Biaya kandang untuk 2 bulan : 2/12 X 900.000 : Rp 150.000
Output
Output adalah hasil yang diperoleh dari agribisnis, dapat berupa output fisik (natura) dan output nilai uang (menentukan pendapatan/keuntungan)
Total penerimaan atau Total revenue (TR) sama dengan jumlah hasil atau outp ut fisik dikalikan harga (price) pada saat penjualan
TR = Q x P
B. Revenue Cost Ratio ( R/C)
Revenue Cost Ratio (R/C) : adalah Revenue dalam bentuk nilai uang (Q X P) dibagi total b iaya yang dikeluarkan. Usaha dinyatakan layak apabila besarnya R/C > 1
C. Benefit Cost Ratio (B/C)
B/C = Benefit/Cost yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba/keuntungan.
Rumus B/C :
Laba usaha (keuntungan bersih) B/C = --- X 100 % Modal produksi
Apabila B/C ( %) > suku bunga bank (Bunga Tabungan), maka usaha dinyatakan layak
D. Analisa Break Even Point/titik impas
Break Even Point adalah titik impas dimana usaha itu tidak untung dan tidak rugi Titik impas = BEP dapat dihitung dengan dua cara yaitu BEP Hasil dan BEP Harga Rumus :
BEP (dalam Rp) = Biaya Tetap : 1 – Biaya Variabel Penjualan
Analisis yang memperhatikan nilai waktu dari uang:
Nilai Waktu dari Uang (Time Value of Money)
• Pengertian bahwa satu rupiah saat kini bernilai lebih tinggi dari waktu yang akan datang, merupakan konsep dasar dalam membuat keputus an investasi.
• Pada umumnya masalah financial atau arus kas suatu investasi men- cakup periode waktu yang cukup lama, bertahun-tahun, sehingga perlu diperhitungkan pengaruh waktu terhadap nilai uang.
• The time value of money A Dollar Received Today Is Worth More Than a Dollar Received in the Future.(Keown,dkk,1996)
• Konsep yang sering digunakan adalah
(1). Nilai Masa yang akan datang(Future Value)
(2). Nilai Sekarang dari penerimaan atau pengeluaran di masa yang akan datang (Present Value)
(3). Internal Rate of Return(IRR) atau Yied.
(1). Future Value
Menggunakan pendekatan bunga majemuk ( compound interest) Metode
Compounding
Mengasumsikan bahwa bila sejumlah uang diinvestasikan dalam kurun waktu tertentu jumlahnya akan berubah.
Variabel yang memengaruhinya adalah jumlah uang pada awal invesatasi, tingkat suku bunga (interest rate), dan lamanya waktu investasi (time periods).
Rumus umumnya :
Future Value= Present Value x (1+i)n
FV = PV (1+i)n
FV = Sejumlah uang yang akan diterima di masa yang akan datang Present Value = Nilai sekarang dari uang yang diinvestasikan
i = Tingkat suku bunga –> i=interest rate atau notasi lain r = rate off interest n= Periode waktu n= number of year atau notasi lain t =time period
Kasus
Pak Subur adalah pengusaha Anggrek, pada awal tahun 2020 menyimpan uang dari hasil penjual an anggreknya di Bank Makmur sebanyak 100 juta rupiah dengan tingkat suku bunga (i) 12 %/tah un. Pak Subur akan mengambil seluruh simpanannya pada tahun 2024.
Pertanyaan :
Berapa jumlah uang yang akan diperoleh Pak Subur pada tahun 2024 ? Jawabannya: FV2024=PV2020(1+0,12)5=
FV2024 = 100.000.000 x (1 + 0,12)5
= 100.000.000 x 1,125
= 100.000.000 x 1,76234 = Rp 176.234.168,32
Suku bunga Tabungan berbeda dengan suku bunga pinjaman
Suku bunga Tabungan paling besar bunga nya 5% sedangkan suku bunga pinjaman suku bunga terkecil dari kur yaitu 6% sedangkan pinjaman biasa 12%
(2). Present Value (PV)
Mengasumsikan bahwa nilai uang dimasa yang yang akan datang yang diperoleh dari penerimaan atau pe ngeluaran bila dilihat dari daya belinya (purchasing power) saat ini (sekarang) akan berbeda.
Variabel yang memengaruhinya adalah jumlah uang di masa yang akan datang (FV), tingkat suku bunga (i atau r) dan periode waktu(n atau t)
Rumus PV = FV x / (1+i)n
PRESENT VALUE
PV = FV x DF
PV = FV x 1/(1+i)
n Ket :
PV : Nilai Sekarang
FV : Future Value/Nilai uang di masa yang akan datang
DF : Discount Factor/Faktor diskonto/Faktor Pengurang
PV = FV x ( DF = Discount Factor) Kasus 1 :
Pak Sugih dalam perencanaan keuangan di Business plannya akan memperole h penerimaan hasil penjualan buah Melonnya pada tahun 2024 sebesar 200 jt rupiah dengan tingkat suku bunga/tahun 12 % .
Pertanyaan :
Berapa nilai sekarang (PV) dari rencana penerimaan hasilnya pada saat ini (202 0)
Jawabannya : PV2020=FV2024 x 1: (1+0.12)5
= 200.000.000 x DF
= 200.000.000 x 1: (1+0.12)5
= 200.000.000 x 1/1,125
=200.000.000 x 1/1,76234
= 200.000.000 x 0,5674
= Rp 113.480.000
Kasus 2.
Pak Sugih dalam perencanaan keuangan di Business plannya akan mengeluark an biaya operasional usaha Budidaya Melonnya pada tahun 2024 sebesar 15 0 jt rupiah dengan tingkat suku bunga/tahun 12 % .
Pertanyaan :
Berapa nilai sekarang (PV) dari rencana pengeluaran biaya operasionalnya pad a saat ini (2020)
Jawabannya :
Jabawannya : PV2020=FV2024 x 1: (1+0.12)5
= 150.000.000 x DF
= 150.000.000 x 1: (1+0.12)5
= 150.000.000 x 1/1,125
=150.000.000 x 1/1,76234
= 150.000.000 x 0,5674
= Rp 85.110.000
(3). Internal Rate of Return (IRR) atau Yield
Suatu nilai petunjuk yang identik dengan seberapa besar suk u bunga yang dapat diberikan oleh investasi tersebut dibandi ngkan dengan suku bunga bank yang berlaku umum
Tingkat bunga yang menyamakan PV kas masuk dengan PV k as keluar.
Tingkat bunga yang terjadi pada saat Nilai Bersih Sekarang(N et Present Value=NPV) sama dengan Nol.
Suatu usaha dikatakan layak apabila IRR lebih besar dari tingk at suku bunga yang berlaku di Bank.
Suku bunga tersebut adalah suku bunga pasar atau Minimu m Attractive Rate of Return (MARR)
Menurut Gray et al (2007) IRR merupakan discount rate y ang membuat NPV sama dengan nol. Untuk menghitung IRR sebelumnya harus dicari discount rate (DF) yang menghasilka n NPV positif, kemudian dicari discount rate (DF) yang men ghasilkan NPV negatif.
Langkah selanjutnya adalah melakukan interpolasi dengan ru mus berikut:
Keterangan:
IRR = Internal Rate of Return
i1 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV+
i2 = Tingkat Diskonto yang menghasilkan NPV-
NPV1 =Net Present Value bernilai positif
NPV2= Net Present Value bernilai negatif
Menurut Yacob Ibrahim, Internal Rate of Return atau IRR adalah suatu tingkat disco unt rate yang menghasilkan NPV sama dengan 0. IRR memiliki tiga nilai yang masin g-masing memiliki arti terhadap kriteria investasi, yaitu:
1) IRR < suku bunga MARR, berarti bahwa usaha atau proyek tersebut tidak layak s ecara finansial.
2) IRR = suku bunga MARR, berarti bahwa usaha atau proyek tersebut secara fina nsial dalam kondisi tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
3) IRR > suku bunga MARR, hal ini berarti bahwa usaha atau proyek tersebut layak se cara finansial.
a. NPV (Net Present Value)
Selisih antara pengeluaran dan pemasukan yang telah didiskon dengan me nggunakan social opportunity cost of capital sebagai diskon faktor
Merupakan arus kas yang diperkirakan pada masa yang akan datang yang didiskontokan pada saat ini.
Untuk menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi d an biaya operasi serta perkiraan manfaat/benefit dari proyek yang direncan akan.
Net Present Value (NPV) merupakan keuntungan bersih yang berupa nilai b ersih sekarang berdasarkan jumlah dari Present Value (PV).
NET PRESENT VALUE
NPV = Selisih antara jumlah PV positif dan jumlah PV negatif.
Rumus :
NPV = ( Jml PV+ ) - ( Jml PV- ) Usaha dikatakan layak NPV +
Hubungan antara nilai NPV dengan kelayakan suatu proye k/usaha:
Kriteria Kesimpulan
NPV>0
Proyek/usaha layak untuk dilaksanakan
NPV<0
Proyek/usaha tidak layak untuk dilaksanakan
Benefit-Cost ratio
Gross B/C dan Net B/C
1). Gross B/C adalah rasio antara PV
penerimaan dibandingkan dengan PV
pengeluaran biaya
2). Net B/C
Net B/C merupakan nilai manfaat yang bisa didapatkan dari proyek atau usaha setiap kita mengeluarkan biaya sebesar satu rupiah untuk proyek atau usaha te rsebut. Net B/C merupakan perbandingan antara NPV positif dengan NPV negati f. Nilai Net B/C memiliki arti sebagai berikut:
Net B/C > 1, maka berarti proyek atau usaha layak dijalankan secara finansial .
1) Net B/C = 1, maka proyek atau usaha berada dalam keadaan tidak memperole h keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
2) Net B/C < 1, maka proyek atau usaha tidak layak dijalankan secara finansial.
Rumus yang digunakan untuk menghitung N
et B/C adalah:
Terima Kasih
27