• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis fiqh muamalah terhadap praktik utang

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis fiqh muamalah terhadap praktik utang"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Menariknya yang terjadi di Desa Pojë Kecamatan Sape Kabupaten Bima terjadi transaksi utang yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu debitur dan kreditur dimana kreditur memberikan kesempatan untuk berutang BBM kepada debitur (nelayan) pada syarat nelayan melunasi hutang setelah pulang mencari ikan, mengingat nelayan kadang membawa pulang ikan kadang tidak, maka pemberi pinjaman seenaknya menambahkan harga BBM (bensin dan solar) kepada debitur dengan alasan debitur pihak tidak membayar utang tepat waktu sesuai kesepakatan awal, dengan kisaran harga. Akibatnya, kedua belah pihak bersengketa dan menganggap pihak tersebut wanprestasi dalam suatu perjanjian yang telah disepakati bersama.

Rumusan Masalah

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Ruang Lingkup dan Setting Penelitian

Telaah Pustaka

Bagaimana praktek piutang dengan sistem pembayaran menggunakan jaring di Desa Pengadang Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah. Bagaimana praktek piutang dengan agunan motor di Desa Paok Lombok Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

Kerangka Teori

Hanafiah menegaskan bahwa mauqud alaih halal dalam mal mitsli, seperti benda yang diukur (makilat), benda yang ditimbang (mauzunat), benda yang dihitung (ma'dudat), seperti telur, benda yang sudah ada atau sulit mencari kesamaan di pasar (qimiyat) tidak boleh dijadikan akad qardh (hutang), seperti hewan, karena tidak dapat dikembalikan dengan barang yang sama. 4) Liabilitas aset. Harta berupa harta kekayaan yang dimiliki olehnya, artinya harta yang sejenis tidak berbeda jauh satu sama lain sehingga menimbulkan perbedaan nilai, seperti uang, barang yang dapat diukur, ditimbang, ditanam dan dihitung. . Muqtaridh diperbolehkan mengembalikan harta sebagaimana yang terhutang dan juga dapat mengembalikan harta yang terutang kepada dirinya sendiri.

Sama ada harta itu mempunyai nilai yang sama atau tidak, selagi ia tidak berubah, bertambah atau berkurangan, jika ia ada maka anda mesti mengembalikan harta yang sama. Menurut Syafi’i muktaridhi memulangkan harta yang serupa sedangkan harta hutang adalah harta yang sepadan, kerana ia lebih dekat dengan kewajipannya dan jika hutang itu sesuatu yang bernilai, ia mengembalikannya dalam bentuk yang serupa, kerana. Ketiga, hukum Hanabi mensyaratkan pengembalian harta seperti jika yang terhutang adalah harta yang boleh disukat dan ditimbang, sebagaimana yang dipersetujui di antara fiqh.

Sedangkan jika benda qardh bukan harta yang diukur dan ditimbang, maka ada dua versi: harus dikembalikan nilainya pada saat qardh terjadi, atau harus dikembalikan dengan cara yang sama.

Metode Penelitian

Selain melakukan observasi dan wawancara, peneliti mencatat data yang berkaitan dengan praktik hutang piutang. Data primer merupakan data yang peneliti peroleh langsung dari lapangan, dalam hal ini peneliti langsung mendatangi lokasi penelitian untuk memperoleh informasi langsung dari penjual BBM dan nelayan. Data sekunder dalam penelitian ini adalah: data yang berasal dari dokumen-dokumen dalam hal ini antara lain Al-Quran, Hadits dan kitab-kitab fikih muamalah yang berkaitan dengan qardh (utang debitur).

Observasi adalah dimana peneliti terjun langsung ke tempat penelitian yaitu di Desa Poja Kecamatan Sape Kabupaten Bima untuk mengamati secara langsung terkait fakta yang ada di lapangan untuk mendapatkan data yang valid. Dokumentasi adalah suatu cara pengumpulan informasi yang diperoleh dari dokumentasi yaitu arsip, akta, peraturan perundang-undangan dan lain-lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.32 Peneliti menggunakan metode dokumentasi secara khusus untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan Desa Poja Kecamatan Sape Kabupaten Bima meliputi biografi desa , sejarah desa, kependudukan, kondisi sosial, ekonomi dan agama masyarakat serta segala sesuatu yang berhubungan dengan data yang diperlukan dalam penelitian ini. Untuk mengisi semua informasi yang diperlukan, peneliti menggunakan penambahan rekan untuk mendapatkan informasi yang lebih bertanggung jawab sehingga data yang diperoleh benar-benar valid.

Pengamatan mendalam diperlukan dalam pendekatan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk menghindari data yang salah yang diperoleh dari responden, yang biasanya mengaburkan fakta, yang bisa sangat internal, tetapi ini hanya tujuan penelitian yang mendukung objektivitas.

Sistematika

Peneliti menggunakan berbagai referensi yang berkaitan dengan judul penelitian untuk mendukung segala bentuk penelitian di lapangan.

PAPARAN DATA DAN TEMUAN

  • Sejarah Desa Poja
  • Letak Geografis Desa Poja
  • Luas Tanah Desa Poja
  • Keadaan Ekonomi Desa Poja
  • Keadaan Sosial Budaya Desa Poja
  • Jumlah Penduduk Mayarakar Desa Poja
  • Topografis Desa Poja
  • Praktik Pelaksanaan Utang Piutang Bahan Bakar untuk
    • Praktik Utang Piutang Bahan Bakar untuk Nelayan
    • Bentuk Praktik dalam Utang Piutang Bahan Bakar
    • Problematika Utang Piutang Bahan Bakar untuk

Luas desa Pojë kecamatan Sapa Kabupaten Bima dengan luas 28.121 Ha akan diuraikan pada tabel berikut:39. Penduduk masyarakat desa Pojë merupakan mayoritas Tumbuhan asli yang telah hidup dan menetap sejak nenek moyangnya. Praktek pelaksanaan pemungutan BBM bagi nelayan di Desa Pojë Kecamatan Sape Kecamatan Bima Pojë Kecamatan Sapa Kabupaten Bima.

Mengenai praktik pelaksanaan debitur utang BBM bagi nelayan di Desa Poja Mengenai praktik penerapan utang debitur BBM bagi nelayan yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Desa Poja diawali dengan kesepakatan yang dibuat oleh kedua belah pihak yaitu pedagang dan nelayan. Bentuk-bentuk praktik bayar BBM di Desa Poja Bentuk-bentuk praktik hutang dan debitur yang sering dilakukan oleh masyarakat di Desa Poja Bentuk praktik hutang dan debitur yang sering dilakukan oleh masyarakat di Desa Poja ini hanya terjadi secara lisan. Seringkali permasalahan yang timbul dari praktik penerapan utang BBM dilakukan oleh masyarakat Desa Poja yaitu penjual dan pembeli atau sebagian nelayan yang melakukannya.

Memang, praktik utang piutang sudah berlangsung lama dan menjadi kebiasaan masyarakat Desa Poja.

PEMBAHASAN

Analisis Praktik Pelaksanaan Utang Piutang

Berdasarkan penjelasan di atas, mengenai pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh kedua belah pihak penjual BBM dan debitur (nelayan), praktik tersebut tidak sesuai dengan syariat Islam yang dalam praktiknya dapat merugikan salah satu pihak karena adanya kurangnya pemberitahuan awal dari penjual BBM kepada debitur (nelayan) bahwa akan ada tambahan harga jika salah satu pihak melanggar kesepakatan awal. Hutang dan piutang yang terjadi di Desa Poja hanya berdasarkan saling percaya dan kesepakatan lisan saja. Kedua pihak yang melakukan transaksi utang piutang adalah orang-orang yang cakap bertindak secara hukum, berakal, dan sebagainya jika dilihat dari objeknya yaitu suatu benda berupa uang atau barang, dalam hal ini telah memenuhi syarat-syarat. karena debitur telah menyerahkan barang tersebut kepada pihak lain. debitur (nelayan).

Pada dasarnya masyarakat Poja yang melakukan transaksi hutang dikatakan termasuk golongan ekonomi menengah karena dengan penghasilannya yang hanya sebagai nelayan dikatakan cukup baik dalam mendapatkan hasil yang diperolehnya. bahkan sampai tiga hari mereka keluar. ke laut, kadang cukup, kadang tidak untuk segera membayar hutang karena masih banyak kebutuhan lain seperti sandang, pangan dan papan. Praktek hutang piutang yang terjadi pada masyarakat Desa Poja khususnya bagi sebagian nelayan yang melakukan hutang piutang dinilai kurang tepat karena hutang pada awalnya merupakan perbuatan gotong royong tanpa syarat apapun. Jadi praktek hutang dan piutang dimana tidak ada kesepakatan yang jelas antara kedua belah pihak yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Poja khususnya penjual BBM dan nelayan adalah hutang yang belum memenuhi rukun dan syarat hutang dan kredit yaitu, ada tambahan harga yang tidak jelas dalam perjanjian awal, hutang tersebut termasuk hutang dan piutang yang tidak diperbolehkan karena tidak pasti, yang membuat para nelayan merasa kecewa dan dirugikan.

Analisis Muamalah Fikh Terhadap Praktek Pengumpulan Bahan Bakar bagi Nelayan di Desa Pojë Kecamatan Sape Kabupaten Bima.

Analisis Fiqh Muamalah terhadap Praktik Utang

Dalam fiqh muamalah praktek hutang dan kredit BBM yang dilakukan oleh masyarakat Desa Poja yaitu adanya penambahan harga yang tidak jelas dalam kesepakatan awal antara keduanya dan hanya dapat merugikan salah satu pihak dan tidak dipatuhi. dengan rukun dan syarat utang piutang yang ditetapkan dalam Islam.52 Namun pihak debitur (nelayan) merasa dirugikan dengan sikap penjual yang langsung menaikkan harga tanpa konfirmasi dari pihak nelayan. Membayar tagihan merupakan salah satu kegiatan muamalah yang sering dilakukan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Praktik utang BBM bagi nelayan di Desa Poja Urf disebut sudah menjadi kebiasaan.

Praktik pembayaran kredit BBM plus harga yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Desa Poja sudah sesuai dengan fikih muamalah karena penjual tetap membayar utang BBM dan nelayan tetap membayar harga tambahan karena praktik tersebut sudah menjadi kebiasaan masyarakat. Apakah Anda pernah mendapat larangan atau petunjuk dari tokoh masyarakat dalam praktik hutang yang Anda lakukan? Saat Anda berhutang, ada kesepakatan yang jelas tentang harga yang harus Anda bayar.

Menurut Anda, apa saran yang tepat untuk penjual agar Anda tidak lagi harus berurusan dengan hutang semacam ini di masa depan.

PENTUP

Kesimpulan

Namun tidak jarang nelayan yang pulang dengan tangan kosong (tidak ada penghasilan) jelas melanggar kesepakatan awal. Namun dalam praktiknya, yang terjadi di Desa Poja, debitur tidak menyetujui adanya tambahan harga jika kesepakatan awal dilanggar, sehingga berbeda dengan harga yang diketahui oleh nelayan yang berutang. Oleh karena itu, praktik ini hanya akan merugikan salah satu pihak akibat adanya tambahan harga yang tidak tercantum secara jelas dalam perjanjian awal.

Analisis Fiqh Muamalah Hutang BBM Bagi Nelayan di Desa Poja Kecamatan Sape Kabupaten Bima. Desa Poja ini bisa merugikan salah satu pihak. Oleh karena itu, para nelayan merasa kecewa dan dirugikan oleh para penjual BBM karena penambahan harga tersebut tidak jelas kesepakatan kedua belah pihak.

Saran

Ismail Nawawi, Classical and Contemporary Muamalah Fiqh, Law of Contracts, Economics, Business, and Social, Ghalia Indonesia Publisher, 2012. Ilham, "Muamalah Fiqh Views of Debt Contracts with Payment of Building Materials in Karang Pule Village, Sekarbela District, Mataram City ", UIN Mataram Thesis 2018. Juliansyah Noor, onderzoeksmethodologie, proefschrift, proefschrift en wetenschappelijk werk Jakarta: PT Kencana Prenadamedia Group, 2011.

Maya Suryani, “Analisis Fiqh Muamalah tentang Praktek Hutang dan Piutang dengan Sistem Pembayaran Menggunakan Tenun di Desa Pegadang Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah”, skripsi Universitas Negeri Mataram 2018. Wasiah, “Hukum Islam Analisis Utang dan Piutang Dengan Agunan Motor di Desa Paok Lombok Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur Skripsi UIN Mataram 2017. Bagaimana tanggapan anda terhadap perilaku penjual yang seenaknya menaikkan harga pembayaran yang tidak jelas kesepakatan kedua belah pihak.

Referensi

Dokumen terkait

Zeynab Saeidian Assistant Professor College: Faculty of Mathematics Department: Applied Mathematics Education Degree Graduated in Major University BSc 2008 Applied Mathematics