• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gateway Pembayaran Nasional dari Perspektif Hukum Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Gateway Pembayaran Nasional dari Perspektif Hukum Islam"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

Syafi'atul Mir'ah Ma'shum Analisis Gerbang Pembayaran Nasional Perspektif Hukum Islam, Tesis, Konsentrasi Magister Hukum Islam Hukum Dagang Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dosen Pembimbing Dr. Dari penelitian tersebut terlihat bahwa Gerbang Pembayaran Nasional merupakan salah satu bentuk upaya Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengatur stabilitas kebijakan moneternya serta mengikuti perkembangan perekonomian.

PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

ميح رلا نحم رلا الله مسب

ةلاصلاو ،الله لوسر امحمد نأ دهشأو الله لاإ هلا لانأ دهشأ ،ينلماعلا بر لله دملحا يردص لي حرشا بر .ينعجمأ هباحصأو هلآ ىلعو محمد نالاومو ناديس ىلع ملاسلاو

دعب امأ ،ليوق

Latar Belakang

Menyikapi perkembangan sistem pembayaran, Bank Indonesia memperkuatnya dengan menerbitkan Peraturan Bank Indonesia Nomor: 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional. Pasal 3 Peraturan Bank Indonesia Gerbang Pembayaran Nasional menyebutkan ruang lingkupnya mencakup transaksi pembayaran dalam negeri.

Rumusan Masalah

Dalam hal ini, dengan lebih memperhatikan peraturan mata uang, maka karakteristik rupiah ditentukan dengan tujuan untuk menunjukkan identitas dan membedakan harga nominal.11 Namun alat pembayaran yang ditentukan dalam gateway pembayaran nasional antara lain uang elektronik, kartu debit, kartu kredit, ATM. belum sepenuhnya memenuhi ciri-ciri mata uang rupiah yang penjelasannya diatur dalam Undang-Undang Mata Uang. Kalau iya, bisa dikatakan alat pembayarannya sah. Sebab Pasal 44 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang menyatakan bahwa pada saat undang-undang ini mulai berlaku, peraturan perundang-undangan yang ada tetap dinyatakan sah sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang tersebut, yakni UU Mata Uang. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk meneliti hierarki undang-undang dan melakukan penelitian lebih lanjut dengan fokus pada berbagai aspek normatif filosofis dan hukum terkait Gerbang Pembayaran Nasional, serta bagaimana perspektif hukum Islam memandang perubahan perkembangan yang terjadi dalam kebijakan yang ditentukan oleh pembuat undang-undang. .

Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Kajian Pustaka

Selanjutnya akan dikaji mengenai perlindungan hukum bagi pemegang kartu elektronik (e-money) dalam melakukan transaksi sebagai alat pembayaran, dengan perlindungan hukum preventif melalui peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan perjanjian antara penerbit dan pemegang kartu. Deasy Risma Rotua Siahaan, dalam penelitian berjudul Tinjauan Hukum Perlindungan Hukum Nasabah Bank Pengguna ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di Sistem Perbankan Indonesia. 14 Deasy Risma Rotua Siahaan, “Peninjauan Kembali Perlindungan Hukum Nasabah Bank Pengguna ATM (Anjungan Tunai Mandiri) di Sistem Perbankan Indonesia”, Skripsi, (Medan: Universitas Sumatera Utara, 2007).

Rifqy Tazkiyyaturrohmah dalam penelitiannya yang berjudul 'Transaksi Uang Elektronik Ditinjau dari Hukum Bisnis Syariah'.15 Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari mekanisme transaksi uang elektronik yang berlaku di Indonesia. Ada dua jenis yaitu (chip-based) seperti kartu prabayar dan (server-based) seperti uang elektronik yang dapat diakses seperti telepon genggam. Uang elektronik mirip dengan kartu kredit, hanya saja sistemnya yang berbeda, kartu kredit pascabayar dan uang elektronik prabayar. Untoro, dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Ritel dan Mikro Melalui Pengembangan Gerbang Pembayaran Nasional (Studi Pada Empat Bank Umum di Indonesia)”.16 Berdasarkan hasil penelitian tersebut, NPG dapat meningkatkan efisiensi ritel sistem pembayaran baik bank maupun lembaga non bank.

15 Rifqy Tazkiyyaturrohmah, Transaksi Uang Elektronik Ditinjau dari Hukum Bisnis Syariah, Skripsi, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016).

Kerangka Teori

Sistem pembayaran harus dikelola oleh suatu lembaga khusus yang akan mengatur bagaimana sistem tersebut dapat berjalan dengan sempurna. Penetapan kebijakan sistem pembayaran secara umum mengacu pada prinsip-prinsip dasar18 yang dianut oleh lembaga penyelenggara sistem pembayaran. Memberikan akses yang setara baik kepada peserta sistem pembayaran maupun masyarakat luas sebagai pengguna.

Suatu sistem pembayaran tidak sesuai dengan prinsip dasarnya apabila pengaturan dan penyelenggaraannya tidak dapat sama-sama melindungi dan memenuhi hak peserta sistem pembayaran dan masyarakat luas sebagai pengguna. Sistem pembayaran harus mampu menjamin masyarakat luas dapat memperoleh layanan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan terpercaya. Sedangkan istilah ulama ushul fiqh berarti segala sesuatu yang dapat menuntun dan menjadi jalan menuju sesuatu yang haram.23 Aż-Żarī'ah secara harafiah berarti wasilah atau jalan menuju sesuatu/perantara.

Sebagian ulama mengkhususkan pengertian aż-żarī'ah sebagai sesuatu yang mengarah pada perbuatan terlarang dan mengandung keburukan.

Metodologi Penelitian

Dengan metode kualitatif non-eksperimental, maka dalam penulisan tesis ini kajian hanya pada bahan hukum seperti Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/8/PBI/2017 tentang Gerbang Pembayaran Nasional, dengan peraturan perundang-undangan yang relevan dengan pokok bahasan gerbang pembayaran nasional. . , serta uang elektronik dan sistem pembayaran lainnya, selain itu juga didukung dengan bahan pustaka lain yang termasuk dalam lingkup Gerbang Pembayaran Nasional. Metode pengumpulan bahan hukum primer, sekunder, dan perbendaharaan dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan (Library Research), penelitian ini dilakukan dengan mengkaji peraturan sesuai tema, dengan cara mengumpulkan data peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan gerbang pembayaran nasional, dan mengumpulkan informasi berupa jurnal, buku, esai ilmiah dan bahan hukum tertulis lainnya yang berkaitan dengan gerbang pembayaran nasional serta teori-teori yang digunakan untuk menganalisis, yaitu dengan mencari, mempelajari, mencatat dan mencatat objek penelitian terkait untuk diterapkan29. Sesuai dengan sifat penelitian hukum normatif, kajian pokok hukum dilakukan dengan mempelajari bahan hukum primer, mempelajari bahan hukum sekunder, dan mempelajari bahan hukum tersier.

Metode pengumpulan bahan hukum primer, sekunder, dan perbendaharaan dilakukan dengan metode penelitian kepustakaan. Penelitian ini dilakukan dengan cara menelaah bahan-bahan yang ada dengan mengumpulkan data dan informasi berupa buku-buku, karangan ilmiah, peraturan-peraturan hukum dan dokumen-dokumen hukum tertulis lain yang terkait. bahan dengan apa yang diteliti yaitu dengan mencari, mempelajari, mencatat dan menerapkan objek penelitian yang berkaitan30. Secara teoritis, metode analisis bahan hukum ini merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca terkait pembahasan Gerbang Pembayaran Nasional dan diinterpretasikan. Dalam penelitian skripsi ini, bahan hukum yang terkumpul diklasifikasikan berdasarkan permasalahan penetapan peraturan Gerbang Pembayaran Nasional.

Upaya analisis dilakukan dengan menghubungkan apa yang ditemukan pada seluruh bahan hukum yang diperoleh dengan fokus permasalahan yang diteliti mengenai peraturan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia.

Sistematika Penulisan

Kesimpulan: Langkah terakhir adalah menarik kesimpulan dari data yang diolah untuk sampai pada suatu jawaban.32 Peneliti telah menemukan jawaban berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan. Peneliti pada tahap ini menarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah yaitu dari aspek hukum dan normatif, namun juga dari sudut pandang hukum Islam yaitu Saad al Dzari'ah tentang Gerbang Pembayaran Nasional, kemudian munculkan kesimpulan yang ringkas dan jelas. dan mudah dipahami gambarnya, sesuatu ditegakkan dengan penekanan pada masalah yang dimaksud. Bab ini memuat informasi latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan penerapan penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan pembahasan sistematis.

Bab ketiga, bab ini memuat tinjauan hukum yang mencakup regulasi terkait permasalahan yang ada, yaitu Gerbang Pembayaran Nasional. Khususnya, ruang lingkup undang-undang yang memiliki korelasi kuat dengan pemberlakuan Peraturan Bank Indonesia No. 19/8/PBI/2017 tentang gateway pembayaran nasional. Berkaitan dengan hal tersebut, teori Aż-Żarī'ah digunakan untuk melihat pengambilan kebijakan pada Peraturan Bank Indonesia No.19/8/PBI/2017.

Bab kelima Kesimpulan merupakan bab terakhir yang berisi tentang kesimpulan, saran, daftar pustaka, kesimpulan bab ini bukan merupakan rangkuman.

Kesimpulan

Jika Peraturan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia ini dikorelasikan dengan asas tujuan yang jelas, maka keadaan yang ingin diatasi oleh Bank Indonesia adalah dengan mengurangi peredaran uang di masyarakat, karena pengendalian uang yang beredar merupakan salah satu bentuk kebijakan moneter untuk menjaga keseimbangan. stabilitas masyarakat. nilai rupiah yang menjadi tujuan utama Bank. Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 tentang Pasal 7 Bank Indonesia. Sehubungan dengan teori aż-żarī'ah yang sedang dibahas, Sad aż-żarī'ah digunakan dalam Gerbang Pembayaran Nasional sebagai cara untuk menghindari hal-hal yang menimbulkan kerugian atau mafsadah, yang ditentukan dari teks. Hal ini merupakan bentuk upaya hukum preventif agar perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan perbuatan terlarang seperti pemalsuan uang, transparansi dana, tingginya biaya administrasi, biaya pencetakan rupiah dan uang logam, serta tindak pidana dapat diminimalisir.

Selain itu, Kebijakan Gerbang Pembayaran Nasional fatḥ aż-żarī'ah menyasar mafsadat yang dikenakan sanksi retensi aset (kali hifdzu), karena mafsadat dan maslaḥah yang ditentukan adalah qaṭh'i, dan dalam hal ini aż-żarī 'Ah. adalah pelayan teks.

Saran

Fikih

Zaki, “Rumusan Baku Maslahah dalam Hukum Islam (Kajian Pemikiran al-Ghazali dalam Kitab al-Mustashfa)”, Al-Risala JISH, Vol.

Hukum

Barkatullah, Abdul Halim, “Kedudukan Hukum Bank yang Berfungsi Sebagai Gerbang Pembayaran dalam Transaksi Elektronik di Indonesia”, Majalah Al'adl, Vol. Herkuncahyo, Yacobus Bayu, “Legalitas Kedudukan Hukum Uang Elektronik (Penukar Uang Elektronik) Dalam Sengketa Jual Beli Uang Elektronik”, Jurnal Ilmu Hukum Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014. Ika, Adiyanti, Arsita, “ Pengaruh Pendapatan, Keuntungan, Kemudahan Penggunaan, Daya Tarik Promosi dan Kepercayaan Terhadap Minat Menggunakan Layanan Uang Elektronik,” Jurnal Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya, Januari 2015.

Gibtiah, dan Yusida Fitriarti, “Perubahan Sosial dan Pembaharuan Hukum Islam dalam Perspektif Sadd Al-Dzari'ah”, Jurnal Nurani, Vol.15, No.2, Desember 2015. Ramadhan, Haikal, dkk., “Perlindungan Hukum bagi pengguna uang elektronik “Dalam bertransaksi, peninjauan kembali Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2016 tentang uang elektronik (e-money)”, Jurnal Tinjauan Hukum Diponegoro, Vol.5, No. Sofyan Abidin, Muhammad, “The Dampak Kebijakan E-Money di Indonesia Sebagai Alat Sistem Pembayaran Baru”, Jurnal Universitas Negeri Surabaya, Surabaya, t.t.

Takiyaturrohmah, Rifqy, Transaksi Uang Elektronik Dilihat dari Hukum Bisnis Syariah, Skripsi, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2016.

Peraturan Perundang-udangan

Wandasari, Shandra Lisya, “Sinkronisasi Peraturan Perundang-undangan dalam Mewujudkan Pengurangan Risiko Bencana”, Jurnal Hukum Unnes ISSN: 2252-6536.

Lain-lain

Untoro, Evaluasi Penyelenggara Sistem Pembayaran Ritel dan Mikro Melalui Pengembangan Gerbang Pembayaran Nasional (Studi Pada Empat Bank Umum di Indonesia), Disertasi, Semarang: Universitas Diponegoro, 2009. Untoro, dkk., “Studi Pemanfaatan Instrumen Sistem Pembayaran Sebagai Unggulan Indikator Makroekonomi", Kertas Kerja Bank Indonesia, 2016. Merchant menyampaikan transaksi kartu kredit ke gateway pembayaran untuk kepentingan pelanggan melalui koneksi internet yang aman, toko ritel, pusat MOTO atau perangkat nirkabel.

Gerbang pembayaran menerima informasi transaksi yang aman dan meneruskannya melalui koneksi aman ke pemroses bank pedagang. Pemroses dari bank pedagang menyampaikan informasi tersebut ke jaringan kartu kredit (entitas lembaga keuangan yang berkomunikasi untuk mengelola pemrosesan, kliring, dan penyelesaian transaksi kartu kredit). Bank tempat nasabah mengajukan permohonan kartu kredit akan menyetujui atau menolak transaksi berdasarkan saldo yang tersedia dari nasabah yang bersangkutan dan akan meneruskan hasil transaksi tersebut ke jaringan kartu kredit.

Bank tempat pelanggan mengajukan kartu kredit mengirimkan saldo yang benar untuk transaksi tersebut ke jaringan kartu kredit, yang kemudian mentransfer saldo tersebut ke bank pedagang.

RIWAYAT PENDIDIKAN 1. Pendidikan Formal

KARYA ILMIAH

Referensi

Dokumen terkait

Agar pelaksanaan pembayaran uang muka dalam produk cicil emas di Bank Syariah Mandiri Gresik ini sesuai dengan hukum islam, seharusnya jika terjadi pembatalan

Fenomena undang-undang yang berdasarkan prinsip syariah merupakan dampak dari perubahan sistem politik kenegaraan dan pemerintahan.. masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama

Para pembaca yang memiliki anak dalam melaksanakan tanggung jawab kepada anaknya harus lebih giat dan selektif menanggapi perkembangan informasi dan teknologi di era

Amiur Nurudin dan Azhari Akmal Tarigan,”Hukum Perdata Islam di Indonesia; studi kritis perkembangan hukum Islam dari Fiqih; UU no.1 tahun 1974 sampai KHI”, yang

Adanya persaingan antar bank syariah dalam menarik minat nasabah dan berlomba-lomba dalam memberikan keringanan di dalam pembayaran atau angsurannya, dan ditemukan

Penerapan manajemen resiko ini biasanya termasuk bank wajib mendaftarkan asuransi bagi nasabah yang mengajukan pembiayaan murabahah dari bank, seperti murabahah dengan

Dengan perkembangan teknologi yang memudahkan akses informasi ke penjuru daerah maupun negeri ini, tentunya tetap harus dilakukan upaya kesadaran diri terhadap adanya keberagaman,