PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Leher kaku atau Sitff Neck adalah kondisi medis yang terjadi akibat otot yang terlalu aktif. Prodi Fisioterapi Universitas Binawan saat kuliah daring kaku leher pada mahasiswa tingkat awal Universitas Binawan.
RUMUSAN MASALAH
PERTANYAAN PENELITIAN
TUJUAN PENELITIAN
- Tujuan Umum
- Tujuan Khusus
Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan 1.4.2,2 Analisis Kekakuan Leher Pada Mahasiswa Tahap Awal Universitas Binawan.
MANFAAT PENELITIAN
KAJI PUSTAKA
- PANDEMI COVID19
- ANATOMI
- KAKU LEHER
- Pengertian Kaku Leher
- Epidemiologi
- Etiologi
- Faktor Resiko
- Mekanisme Terjadi nya Kaku leher
- LAMA WAKTU PERKULIAHAN
- PENGERTIAN POSTUR
- POSTUR KERJA
- ERGONOMIS
- INSTRUMEN PENELITIAN
- KERANGKA TEORI
Vertebra perut sebagian besar terdiri dari terpices yang diaborsi dan lengkung vertebra posterior yang lebih padat dan sebagian besar bertatahkan. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Berdasarkan orientasi serat, otot trapezius dibagi menjadi tiga bagian: atas, tengah, dan bawah (Cael, 2010). Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Otot ini terdiri dari radang limpa dan kepala sumsum tulang belakang.
Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana sebesar 83,1% (n=118), angka ini cukup tinggi dibandingkan dengan prevalensi di berbagai daerah (Kenwa et al, 2018). Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Selain itu, usia juga merupakan faktor risiko terjadinya kaku kuduk.Di Indonesia, prevalensi Leher Kaku dilaporkan terjadi pada usia 20-35 tahun dengan angka 66% disebabkan oleh non- postur tubuh yang ergonomis saat mengikuti perkuliahan (Dzuria, 2021). Kerja terus menerus program studi fisioterapi di Universitas Binawan juga menyebabkan jaringan mengalami iskemia, akibatnya jaringan kekurangan nutrisi dan oksigen sehingga sisa metabolisme dari kontraksi otot yang berkepanjangan tidak dapat diserap kembali.
Perkuliahan ergonomi di prodi Fisioterapi Universitas Binawan harus dipasang bersama dengan penerangan yang cukup. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Posisi kerja berdiri merupakan sikap waspada secara fisik dan mental, sehingga aktivitas kerja dilakukan lebih cepat, lebih giat dan tuntas, namun berbagai permasalahan dalam kerja berdiri dapat menyebabkan kelelahan, nyeri dan patah tulang otot tulang belakang. . Program gelar Fisioterapi Universitas Binawan menyambut pasien dengan masalah yang berkaitan dengan pergelangan kaki, lutut, pinggul dan selangkangan.
KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL, HIPOTESIS
KERANGKA KONSEP
DEFINISI OPERASIONAL
HIPOTESIS PENELITIAN
Jumlah mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Binawan dan jumlah sampel penelitian. Struktur tubuh, aktivitas dan partisipasi Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan didefinisikan menurut ICF Framework. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan terlebih dahulu mengisi kuesioner data kependudukan. e) Setelah mengisi data kependudukan seperti; jenis kelamin, umur dan program studi.
Program S1 Fisioterapi Universitas Binawan tidak ada keluhan, persentase tertinggi adalah 3,8% dengan jumlah 9 responden. Analisis bivariat pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Spearman Rho untuk mengetahui apakah ada hubungan antara lama waktu kuliah dengan keluhan kaku leher yang dialami oleh mahasiswa semester ganjil Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Binawan yang dapat dilihat pada Tabel 5.6 di bawah ini. Ada hubungan yang signifikan antara lama kuliah daring dengan keluhan kaku kuduk yang terjadi pada mahasiswa semester gasal Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Universitas Binawan dengan p-value 0,003 dengan koefisien r = 0,194. , yang berarti hubungannya lemah.
Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Nyeri leher dan faktor terkait pada mahasiswa: studi cross-sectional. Keputusan Anda untuk tidak menjadi peserta penelitian tidak akan mempengaruhi studi Anda (I) di Universitas Binawan. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan 27. Apakah anda pernah melakukan olahraga yang anda sukai seperti berenang, bersepeda, lari atau tenis?
METODE PENELITIAN
DESAIN PENELITIAN
Rancangan penelitian yang digunakan peneliti adalah rancangan penelitian deskriptif dengan pendekatan penelitian cross sectional. Penelitian studi deskriptif adalah penelitian yang mencoba menjawab permasalahan yang ada berdasarkan data. Pendekatan cross sectional adalah penelitian yang mencari hubungan antara variabel bebas atau variabel bebas yaitu waktu kuliah dan variabel terikat atau variabel terikat yaitu keluhan kaku kuduk dengan melakukan pengukuran jangka pendek, tidak ada tindak lanjut (Dewi , 2012) .
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
- Tempat penelitian
- Waktu Penelitian
POPULASI DAN SAMPEL
- Populasi
- Sampel
KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI
- Kriteria Inklusi
- Kriteria Ekslusi
TEKNIK SAMPLING
Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan merupakan populasi yang terdiri dari 5 program studi. Dari total 5 program studi pada penelitian ini, peneliti hanya memilih 2 bagian yang masuk semester gasal tahun 2021.
INSTRUMEN PENELITIAN
- Lama Waktu Perkuliahan
- Kaku Leher
Kuesioner ini terdiri dari 7 sub-pertanyaan; tentang Mobilitas yang terdiri dari 5 soal dengan pilihan jawaban “Bisa kapan saja”. Sub-pertanyaan kedua tentang kekakuan, yang terdiri dari 2 pertanyaan dengan jawaban "Tidak sama sekali", "Lembut", "Sedang", "Kaku" dan "Sangat kaku". Subpertanyaan ketiga tentang Gejala yang terdiri dari 5 pertanyaan dengan pilihan jawaban “Tidak pernah/Tidak nyeri”, “Jarang/Sedikit nyeri”, “Sering/nyeri berat”, “Selalu/sangat nyeri”.
Sub pertanyaan keempat tentang gangguan tidur terdiri dari 4 pertanyaan dengan pilihan jawaban “Tidak nyeri”, “Ringan”, “Sedang”, “Berat” dan. Sub-pertanyaan keenam mengacu pada partisipasi dalam aktivitas sehari-hari dan terdiri dari 6 pertanyaan dengan pilihan jawaban “Tidak pernah/Tidak nyeri”, “Jarang/Nyeri ringan”, “Sering/Nyeri berat”, “Sepanjang waktu/Sangat nyeri”. Kemudian subbagian terakhir pertanyaan tentang kualitas hidup yang terdiri dari 4 pertanyaan dengan pilihan jawaban “Tidak pernah/Tidak nyeri”, “Jarang/Nyeri ringan”, “Sering/Nyeri hebat”, “Sepanjang waktu/Sangat nyeri ".
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
- Tahap Persiapan
- Pelaksanaan Pengumpulan Data
- Pengambilan Data Mailling Survey
Setelah mendapat persetujuan Komite Etik dari Tim Etik URINDO, pengumpulan data dimulai sebagai berikut. Jika responden setuju silahkan lanjutkan dengan mengetik setuju menjadi responden, jika responden tidak mau bisa meninggalkan link google form. Responden akan memasukkan kuesioner interupsi situs mengenai durasi tinggal dalam posisi statis selama kuliah daring. f) Setelah menyelesaikan 3 pertanyaan mengenai lama tinggal pada posisi statis, responden dapat menekan tombol lanjutkan. g) Kemudian narasumber terakhir mengisi kuesioner kedua mengenai kekakuan leher yang terdiri dari 33 pertanyaan. H).
Setelah memastikan sudah mengisi semua pertanyaan sesuai perasaannya, responden dapat menekan tombol submit untuk melengkapi pengisian.
PENGOLAHAN DATA
UJI VALIDITAS DAN REABILITAS
Tabel di atas menunjukkan bahwa 1 pertanyaan dalam kuesioner tidak valid dan 33 kuesioner valid. Hasil pengujian angket menunjukkan nilai cronbach alpha 0,939 > 0,6 yang menyimpulkan bahwa angket ini valid dan reliabel.
ETIKA PENELITIAN
Peneliti memberikan penjelasan tentang hak-hak klien dalam penelitian, antara lain: tujuan penelitian, manfaat penelitian, jaminan kerahasiaan responden.
ANALISIS DATA
- ANALISA UNIVARIAT
- UJI NORMALITAS
- ANALISA BIVARIAT
Hasil uji analisis korelasi Spearman Rho diberi nilai p-value 0,003 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara lama kuliah dengan keluhan kaku kuduk yang terjadi pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer. Ilmu dan Teknologi Kesehatan semester ganjil di Universitas Binawan dengan r = 0,194 dengan interpretasi keeratan hubungan lemah. Program Studi Fisioterapi Universitas Binawan Otomatis lebih dari 6 jam dengan T-test independen mencapai p-value <0,05 dan menemukan hasil yang serupa dalam dua studi, salah satu mahasiswa Iran (Broumand MG, et all (2008) dan satu lagi antara mahasiswa penelitian dan karyawan perusahaan multinasional (Ellahi A, dkk (2011) dengan hasil serupa SEMESTER GANJIL DAN TEKNOLOGI Selama PANDEMI COVID19 Selamat Pagi/Siang/Saudara(I), kami informasikan bahwa tim peneliti dari Universitas Binawan akan melakukan penelitian tentang: Analisis Relasi antara waktu kuliah dan pegal linu pada mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan semester gasal di masa pandemi Covid19.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh durasi kuliah daring pada masa Covid-19 terhadap kekakuan leher mahasiswa baru di Universitas Binawan.
HASIL PENELITIAN
DESKRIPSI POPULASI
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan FIKT Universitas Binawan merupakan salah satu fakultas yang terdaftar aktif di Universitas Binawan yang terletak di Jalan Raya Kalibata No. 25 - 30 Cawang, Jakarta Timur. Memiliki Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan yang diketuai oleh Dekan Fakultas yaitu Ibu Mia Ismiati.
ANALISA UNIVARIAT
Dari tabel di atas terlihat bahwa distribusi frekuensi tertinggi untuk jenis kelamin pada jenis kelamin perempuan adalah sebanyak 132 responden (55,9%) dan sebanyak laki-laki.
UJI NORMALITAS
ANALISA BIVARIAT
Menahan leher dalam posisi membungkuk terlalu lama meningkatkan risiko kekakuan leher (Namwongsa, 2018). Berdasarkan penelitian “Analisis Hubungan Waktu Kuliah Dengan Kaku Leher Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan Semester Ganjil Pada Masa Pandemi Covid19” dapat disimpulkan bahwa Judul Penelitian: Analisis Hubungan Waktu Kuliah Dengan kekakuan leher pada mahasiswa Fakultas Ilmu dan Teknologi Kesehatan pada semester ganjil di masa pandemi Covid19.
ANALISIS HUBUNGAN ANTARA LAMA WAKTU KULIAH DENGAN STIFF LEHER PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID19. Tidak sama sekali □ Ringan □ Sedang □ Keras □ Sangat keras 7. Seberapa keras leher Anda di masa depan?
PEMBAHASAN HASIL
KETERBATASAN PENELITIAN
Untuk pembahasan mengenai hubungan lama kuliah dengan kekakuan leher, terlihat dari hasil distribusi frekuensi bahwa responden lebih dominan menghabiskan waktu 5-7 jam untuk kuliah yaitu sebanyak 149 responden (63,1%). yang mengalami keluhan kaku kuduk sedang sebanyak 32 responden (13,6%), mahasiswi yang mengeluhkan kaku kuduk ringan sebanyak 114 responden (48,3%) dan ada juga mahasiswa yang belajar 5-7 jam tetapi 2 responden (0,8% ) yang tidak mengalami keluhan kaku leher. Sedangkan untuk mahasiswa yang menghabiskan waktu 3-4 jam belajar dalam sehari terdapat 4 responden yang tidak memiliki keluhan, 66 responden mengeluhkan kaku kuduk ringan, dan 7 responden mengeluh kaku kuduk sedang. Untuk mahasiswa yang menghabiskan waktu 1-2 jam mengikuti perkuliahan daring, didapatkan hasil 2 responden tidak ada keluhan, 7 responden mengeluhkan kaku kuduk ringan, dan 1 responden mengeluh sedang.
Secara deskriptif terlihat bahwa keluhan pegal linu hampir merata pada semua kategori, dan waktu kuliah terlama pada kategori 5-7 jam/hari dan keluhan yang paling sering dirasakan responden pada kategori keluhan ringan. Hal ini diamini oleh Lestari (2015) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa diperoleh hasil uji statistik dengan menggunakan chi-square terhadap lama penggunaan laptop dengan p-value = 0,0001 atau p-value < 0,05 yang berarti ada adalah hubungan antara durasi laptop. digunakan selama kuliah dan keluhan leher. Menurut peneliti hubungan lama kuliah dengan keluhan kaku kuduk dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang dapat memperberat keluhan diantaranya postur tubuh terutama posisi kepala, leher, posisi duduk, posisi tangan dan kaki saat mengikuti perkuliahan. .
Perkembangan kekakuan leher terkait komputer, termasuk postur tubuh, durasi kerja komputer, stres psikologis, gerakan berulang, beban statis berkepanjangan, dan lingkungan kerja psikososial (Kazeminasab, 2022). Posisi kuliah yang tidak baik dan tidak mengikuti kaidah ergonomis dapat meningkatkan kejadian kekakuan leher. Hal ini diamini oleh Hardi (2021) dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan lama penggunaan laptop dengan risiko nyeri leher pada mahasiswa Farmasi Universitas Setia Budi. Hasil uji chi square dalam penelitiannya menunjukkan nilai p sebesar 0,207 yang berarti.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
SARAN
Tidak nyeri □ Nyeri ringan □ Nyeri sedang □ Nyeri hebat □ Sangat nyeri 9. Apakah Anda mengalami sakit kepala? Tidak nyeri □ Nyeri ringan □ Nyeri sedang □ Nyeri hebat □ Nyeri sangat Tingkat masalah leher Anda telah membuat kehidupan sehari-hari Anda menjadi sulit .. selama seminggu terakhir, ketika Anda...