• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP CERAI GUGAT DENGAN ALASAN SUAMI YANG MENGELOLA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS HUKUM KELUARGA ISLAM TERHADAP CERAI GUGAT DENGAN ALASAN SUAMI YANG MENGELOLA "

Copied!
107
0
0

Teks penuh

Judul Skripsi: Analisis Hukum Keluarga Islam Tentang Perceraian Atas Dasar Pengelolaan Keuangan (Nomor Keputusan Studi. Judul Skripsi: Analisis Hukum Keluarga Islam Tentang Perceraian Atas Dasar Pengelolaan Keuangan (Studiebesluit Nommer 02/Pdt).G/ 2021/PA Sidrap) .

Gambar 1.1  Kerangka Pikir  26-27
Gambar 1.1 Kerangka Pikir 26-27

Latar Belakang Masalah

Oleh karena itu, tujuan pernikahan yaitu membentuk rumah tangga bahagia abadi dalam suasana rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah sulit terwujud kembali. Pada umumnya pengelolaan keuangan rumah tangga di masyarakat ditangani bersama oleh suami dan istri. Namun pada kenyataannya, ada orang yang memberikan uang bukan kepada istrinya, melainkan kepada suaminya, sedangkan suamilah yang memegang kendali dalam mengatur keuangan sehingga hal ini menyebabkan terjadinya perceraian.

Rumusan Masalah

Ibnu Katsir Rahimahullah mengatakan bahawa bapa kepada anak itu wajib menjaga ibunya dengan cara yang ma’ruf (baik) termasuk pakaian. Apa yang dimaksudkan dengan akhlak yang baik ialah dia mempedulikan adat masyarakat, tanpa berlebihan dan tidak kedekut, supaya dia hidup mengikut kemampuan dan kemampuannya, dan bersederhana dan berjimat cermat.

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Penelitian Relevan

7Ladytia Veronika, “Perceraian Mendadak karena suami tidak memberikan nafkah dalam perspektif Maqasidus Syari’ah (Studi Kasus SK No. G/2008/Pa. Cbn)”.

Tinjauan Teori

  • Teori Mashlahah
  • Teori Konflik

Sebagai contoh, dari segi al-wujud, pemeliharaan agama dicapai melalui syariat solat, puasa, zakat dan haji. Dari segi al-wujud misalnya, menjaga akal diungkapkan melalui penyampaian dan pengembangan ilmu dan kefahaman. Dari segi al-wujud, Islam telah mensyariatkan banyak perkara, daripada menjaga pandangan tentang jantina hinggalah kepada perkahwinan, penyusuan dan nafkah.

Sedangkan dari sudut pandang al-'adam, Islam mengharamkan zina dan hal-hal terkait seperti tuduhan zina, serta segala akibat hukumnya. Meskipun konflik dapat diatasi dengan baik, namun juga dapat dijadikan perekat dalam kehidupan masyarakat.Konflik dalam masyarakat dapat memberikan kondisi yang baik karena mendorong perubahan dalam masyarakat, dan juga mengalami kondisi buruk jika terus berlanjut tanpa menemukan solusi yang dianggap bermanfaat bagi semua pihak. Para Pihak. 17Ellya Rosana, “Konflik dalam Kehidupan Bermasyarakat (Kajian Teori dan Penyelesaian Konflik dalam Masyarakat Modern)”, Al-Adyan: Jurnal Kajian Lintas Agama, Vol.

Mereka yang berada di kelompok atas (penguasa) ingin mempertahankan statusnya, sedangkan mereka yang berada di bawah (yang dikuasai atau materi) menginginkan perubahan.Konflik ini akan selalu ada dalam setiap kehidupan bersama, perkumpulan, atau negara, meskipun mungkin tersembunyi. Artinya, legitimasi tidak bersifat permanen.

Kerangka Konseptual

Hukum keluarga merupakan satu-satunya bidang hukum yang tetap dipertahankan penerapannya dalam masyarakat Islam sejak Islam masuk dan dikenal masyarakat tersebut. Ada beberapa alasan yang berbeda dengan bidang hukum lainnya mengapa hukum keluarga Islam tetap berlaku dan tidak digantikan oleh sistem hukum lain.22. Dalam Hukum Keluarga Islam ada beberapa fokus yang dikaji yaitu perceraian, warisan dan perkawinan, namun yang akan dibahas oleh para ulama adalah perceraian dan perkawinan.

Dalam pengelolaan keuangan biasanya perempuan yang mengelola keuangan, namun dalam penelitian ini keuangan dikelola oleh laki-laki. Bna di Pengadilan Syariah Banda Aceh,” Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam 3, no. Maka dalam pembahasan kali ini, judul penelitian yang penulis teliti adalah Analisis Hukum Keluarga Islam Terhadap Gugatan Cerai Alasan Suami Mengelola Keuangan (Studi Keputusan Nomor 02/Pdt.G/2021/PA Sidrap) dikaitkan dengan materi teori konseptual yang pembahasannya terkait Hukum Keluarga Islam, perceraian dan pengelolaan keuangan suami.

Dalam penelitian ini disebutkan bahwa dalam perkawinan, istri meminta cerai suaminya ke pengadilan agama karena suaminya mengatur keuangannya dan juga menimbulkan perselisihan dan pertengkaran, dan peneliti juga menambahkan materi dengan menganalisis hukum keluarga Islam.

Kerangka Pikir

Sejak Januari 2018, sering terjadi perselisihan dan perkelahian antara penggugat dan tergugat akibat Sejak Januari 2018, sering terjadi perselisihan dan perkelahian antara penggugat dan tergugat karena tergugat marah dan tidak memberikan penghidupan yang layak kepada penggugat. Oleh karena itu, dalam hal ini Majelis Hakim terlebih dahulu harus mempertimbangkan bentuk, sifat dan materiil perselisihan dan pertengkaran keluarga penggugat dan tergugat.

Dengan demikian terbukti bahwa perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat, selain terus berlangsung, tidak dapat didamaikan lagi. Namun majelis hakim terus berdamai agar penggugat dan tergugat dapat berdamai, namun tidak membuahkan hasil. Oleh karena itu majelis hakim berkesimpulan bahwa perselisihan dan pertengkaran antara penggugat dan tergugat bukan lagi bersifat sementara, melainkan monoton dan terus menerus.

Oleh karena itu majelis hakim harus mempertimbangkan bentuk, sifat, dan mutu materil perselisihan dan perselisihan dalam rumah tangga antara penggugat dan tergugat. Lebih lanjut saksi mengatakan, setelah rumah penggugat dan tergugat terpisah, mereka tidak dapat berdamai lagi. Dengan demikian, dengan segala pertimbangan yang diberikan kepada majelis hakim, maka gugatan penggugat dan tergugat cerai dengan tergugat dapat dikabulkan.

Namun majelis hakim mengambil tindakan untuk menjamin perdamaian antara penggugat dan tergugat, sebagaimana diatur dalam Pasal 154 R.Bg. Beberapa fakta perceraian yang digugat: Akibatnya, tergugat sering kali marah-marah, meski hanya masalah kecil, hingga mengancam penggugat, dan tergugat tidak mampu memberikan nafkah ekonomi yang memadai kepada penggugat karena tergugat mempertahankan. penghasilannya sendiri.

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Lokasi dan Waktu Penelitian

Peneliti dalam hal ini terikat pada lokasi yang akan kami teliti yaitu Pengadilan Agama Sidrap sesuai dengan judul yang kami teliti yaitu Analisis Hukum Keluarga Islam (HKI) Terhadap Perceraian Karena Alasan Suami Menafkahi keuangan (Keputusan Kajian Nomor 02/Pdt.G/2021/PA Sidrap).

Fokus Penelitian

Jenis dan Sumber Data

Bahwa penggugat dan tergugat pada mulanya hidup rukun, hidup bersama bahkan mempunyai satu orang anak. Bahwa penggugat dan tergugat pada awalnya hidup rukun, hidup bersama dan mempunyai satu orang anak. Dalam perkara ini dikatakan penggugat ingin menceraikan tergugat karena penggugat tidak pernah memberikan nafkah yang cukup kepada penggugat dan sering bertengkar dan berselisih pendapat, bahkan terpisah dari tempat tinggalnya sehingga membuat penggugat tidak mampu lagi. untuk tinggal serumah dengan tergugat, maka penggugat mengajukan surat cerai ke Pengadilan Agama Sidrap.

Melihat perkara ini, penggugat bersikeras untuk menceraikan tergugat, melihat fakta yang ada, majelis hakim berpendapat bahwa penyelesaiannya adalah perceraian yang terbaik bagi penggugat dan tergugat. Keputusan dan pertimbangan hakim dalam perkara cerai gugat adalah hakim tidak mempertegas sebab-sebab gugatan cerai penggugat karena sering kali tergugat marah-marah, walaupun hanya karena persoalan kecil, sehingga penggugat dan tergugat bisa saja melakukannya. tidak memberikan nafkah yang cukup kepada penggugat karena tergugat mempunyai penghasilan sendiri.. Dilihat dari. Artinya keadaan rumah tangga sudah tidak harmonis lagi atau tidak dapat dipertahankan lagi, karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga menyebabkan penggugat dan tergugat harus hidup terpisah.

Dengan keterangan yang diberikan yaitu keluarga saksi atau orang terdekat penggugat dan tergugat. Dari temuan keterangan yang diperoleh penulis, alasannya adalah tergugat sering marah-marah, meski hanya karena masalah kecil, hingga mengancam penggugat, dan tergugat tidak mampu memberikan dukungan finansial yang cukup bagi penggugat. . penggugat karena tergugat menyimpan penghasilannya sendiri, oleh karena itu penggugat memutuskan untuk menggugat suaminya ke Pengadilan Agama. Faktanya, mereka telah berpisah dari tempat tinggalnya sejak November 2019 dan penggugat dan tergugat telah memutus komunikasi selama perpisahan mereka.

Analisis Hukum Keluarga Islam terhadap pertimbangan hakim

Menurut penulis, sebenarnya untuk mencegah terjadinya perceraian perlu adanya pembahasan mengenai pembagian tugas dalam keluarga karena permasalahan pertama adalah suami tetap mempertahankan penghasilan dan timbul permasalahan lainnya. Huruf (f) Kompilasi Hukum Islam serta pasal 3 Kompendium Hukum Islam yaitu penguatan keluarga bahagia lahir dan batin belum terwujud. Dengan demikian maka gugatan penggugat terhadap tergugat mempunyai dasar hukum yang cukup, sehingga gugatan tersebut disetujui oleh pengadilan.Hakim Pengadilan Agama Sidrap mengabulkan keinginan penggugat karena tidak lagi dihidupi keluarga mereka akibat perselisihan. perkelahian bahkan pisah rumah, mereka pun melakukan mediasi namun tidak berhasil sehingga pengadilan memutuskan perkara ini disetujui.

Hal ini juga tertuang dalam Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan Pasal 116 huruf (f) KHI yaitu “Antara suami istri selalu ada perselisihan dan pertengkaran dan tidak ada harapan untuk hidup rukun dalam rumah tangga.” Keadaan rumah tangga antara penggugat dan tergugat sempat terjadi perselisihan dan pertengkaran sehingga menyebabkan mereka harus berpisah dari rumah sejak bulan November 2019. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa perkawinan antara penggugat dan tergugat sudah tidak dapat dipertahankan lagi. , karena dari keterangan para saksi juga jelas bahwa upaya damai yang dilakukan saksi gagal atau tidak berhasil. Berdasarkan keadaan rumah tangga penggugat dan tergugat terjadi disharmoni, sehingga dapat sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975 ayat 6 dan Kompilasi Hukum Islam Pasal 116 huruf (f) menjadi alasan perceraian timbul karena perselisihan dan pertengkaran serta tidak ada harapan untuk hidup rukun dalam rumah tangga.

Namun jika misalnya suami tidak patuh, istri akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu menjaga keutuhan rumah tangga.

PENUTUP

Simpulan

Fakta Perceraian yang Disengketakan, Pertimbangan Hakim dan Hukum Keluarga Islam Analisis Pertimbangan Hakim yang Digunakan Hakim dalam Putusan No. 02/Pdt.G/2021/PA Sidrap. Karena itu, mereka kerap bertengkar dan berpisah selama kurang lebih 1 tahun sehingga membuat Pengadilan Agama di Sirap mempertimbangkan untuk mengabulkan permohonan cerai penggugat. Keluarga tersebut mencoba berdamai, tetapi tidak berhasil. Terdakwa tidak pernah hadir di hadapan juri selama proses mediasi. Teori-teori yang dianut oleh peneliti adalah teori maslahah dan teori konflik, dimana teori tersebut menjelaskan mengenai pertimbangan-pertimbangan dalam masalah hukum, maka dalam hal ini istri menggugat suaminya, hal tersebut dalam hukum keluarga Islam.

Saran

Kurangnya dukungan sebagai alasan perceraian. Gugatan dari Sudut Pandang Imam Mazhab di Pengadilan Agama Cibinong (Studi Peradilan Putusan No. 929/Pdt.G/2008/Pa.Cbn).” “Hubungan Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam Perspektif Hukum Islam (Kajian Analitik Relevansi Hak dan Kewajiban Suami dan Wanita Berdasarkan Tafsir Hadits Ahkam dan Ahkam).” Al-Syakhsiyyah: Jurnal Ilmu Hukum & Keluarga 3, no. “Kajian Kasus Perceraian Pantas Karena Suami Tidak Mampu Memberikan Dukungan Fisik (Studi Pengadilan Agama Tebing Tinggi).” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Hukum [JIMHUM] 2, no.

Kejahatan formil/materiil, ilegalitas formil/materiil dan pertanggungjawaban pidana dalam tindak pidana korupsi.” Jurnal Hukum Pro Justitia 24, No. Konflik dalam Kehidupan Bermasyarakat (kajian teori dan penyelesaian konflik dalam masyarakat modern). Al-Adyan: Jurnal Kajian Lintas Agama 10 , No. Manfaat sebagai metode Ijtihad dan tujuan utama hukum Islam.” DICTUM : Jurnal Syariah dan Hukum 15, no.

Gugatan cerai dengan alasan suami tidak memberi nafkah dalam perspektif Maqasidus Syari'ah (Studi Kasus Putusan No.

Gambar

Gambar 1.1  Kerangka Pikir  26-27
6  Foto Pelaksanaan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Levine , "SMEs Growth, and Poverty: Cross- Country Evidence", World Bank, Working Paper.. Broersma Lourens; Gautier Pieter , "Job Creation and Job Destruction by Small Firms: An