• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kapasitas Dukung dan Penurunan Pondasi Berdasarkan Hasil Uji CPT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisis Kapasitas Dukung dan Penurunan Pondasi Berdasarkan Hasil Uji CPT "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Kapasitas Dukung dan Penurunan Pondasi Berdasarkan Hasil Uji CPT

(Studi Kasus Kawasan Pesisir Pantai Pulau Zum-zum)

Fitro Darwis1*, Elfira Resti Mulya2, Sofyan Djafar3

1,2,3Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Pasifik Morotai, Maluku Utara

*Koresponden email: fitrodarwis@gmail.com

Diterima: 11 Juli 2022 Disetujui: 28 Juli 2022

Abstract

In order to support Zum-zum Island as a tourism development area in Morotai Island Regency, a well - defined planning for developing basic infrastructure is required. Foundation is a construction base of a building structure which transmits the load from the top to the layer below it. This research was conducted at Zum - Zum Beach using CPT (Cone Penetration Test). An analysis was carried out on the bearing capacity and settlement of the footing and pile foundations. The results of the analysis show that the bearing capacity of the footing foundation has a varying value depending on the width of the foundation. The greater the width of the foundation with the same type and depth, the greater the bearing capacity of the foundation permit. Meanwhile, the bearing capacity of the pile foundation permit depends on the end resistance of the foundation and diameter of the pile. The immediate settlement of the foundation on sandy soil for the largest shallow foundation is 10.24 cm with a foundation width of 0.7 m. As for the depth foundation, the magnitude of the settlement is 0.40 cm on the pile with a diameter of 0.4 m.

Keywords: bearing capacity, settlement, foundation, CPT, Zum-zum Island, Morotai

Abstrak

Untuk mendukung Pulau Zum-zum sebagai kawasan pengembangan pariwisata di Kabupaten Pulau Morotai, maka perlu perencanaan yang baik dalam hal pembangunan infrastruktur. Pondasi merupakan suatu konstruksi pada bagian dasar struktur/bangunan yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas ke lapisan yang berada dibawahnya. Penelitian ini dilakukan di Pantai Pulau Zum dengan menggunakan alat uji CPT (Cone Penetration Test). Analisis dilakukan terhadap kapasitas dukung dan penurunan pondasi telapak dan pondasi tiang. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas dukung pondasi telapak memiliki nilai yang bervariasi bergantung terhadap lebar pondasinya. Semakin besar lebar pondasi dengan jenis dan kedalaman yang sama maka semakin besar kapasitas dukung izin pondasinya. Sedangkan kapasitas dukung ijin pondasi tiang bergantung terhadap tahanan ujung pondasi dan diameter tiang. Penurunan segera pondasi pada tanah pasir untuk pondasi dangkal yang terbesar adalah 10,24 cm dengan lebar pondasi 0,7 m.

Sedangkan untuk pondasi dalam besarnya penurunan adalah 0,40 cm pada tiang dengan diameter 0,4 m.

Kata Kunci: Kapasitas dukung, penurunan pondasi, CPT, Pulau Zum-zum, Morotai

1. Pendahuluan

Salah satu keunggulan dari Kabupaten Pulau Morotai yang berada di Provinsi Maluku Utara adalah terletak pada sektor pariwisata nya dan Pulau Zum-zum merupakan satu diantara sejumlah pulau di wilayah tersebut. Pulau Zum-zum terkenal selain dari keindahan pantainya juga memiliki nilai sejarahnya khususnya pada Perang Dunia ke-II. Untuk mendukung pulau zum-zum dalam pengembangan kawasan pariwisata maka perlu perencanaan yang baik dalam pembangunan infrastruktur. Salah satu rencana pengembangan infrastruktur di lokasi ini adalah pembangunan anjungan atau bangunan taman di pesisir pantai. Bangunan taman di pantai seperti anjungan ini sangat perlu diperhatikan dari sisi konstruksi pondasinya mengingat wilayah pantai merupakan jenis tanah pasir sehingga untuk kenyamanan dan keamanan wisatawan maka diperlukan perencanaan yang baik khususnya dalam menentukan kapasitas dukung pondasi.

Konstruksi yang terletak pada bagian dasar struktur bangunan yang berfungsi meneruskan beban dari bagian atas struktur ke lapisan yang berada dibawahnya tanpa mengakibatkan keruntuhan geser tanah dan penurunan (settlement) yang berlebihan disebut pondasi[1]. Sedangkan definisi dari kapasitas dukung tanah adalah kemampuan dari suatu media tanah dalam mendukung beban dari struktur diatasnya[2]. Untuk menentukan kapasitas dukung tanah terhadap pondasi maka salah satu pengujian lapangan yang bisa

(2)

dilakukan adalah dengan uji sondir atau CPT (Cone Penetration Test). Uji CPT sendiri sangat cocok untuk jenis tanah pasiran.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas dukung dan penurunan pondasi pada tanah pasir yang berlokasi di Pantai Pulau Zum-zum berdasarkan data sondir. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi dan rekomendasi dalam penentuan jenis pondasi kepada pihak perencana, pelaksana maupun pemerintah daerah.

2. Tinjauan Pustaka

Salah satu bagian yang paling penting dalam konstruksi bangunan adalah pondasi[3]. Pondasi yang dibangun harus direncanakan dan diperhitungkan terlebih dahulu dengan tepat sebagai bentuk jaminan dari kestabilan suatu bangunan[4].

Sifat-sifat Fisik dan Karakteristik Tanah

Pengelompokan jenis tanah dengan cara klasifikasi adalah salah satu cara untuk mengetahui sifat fisik dan karakteristik tanah. Klasifikasi tanah oleh USCS (Unified Soil Classification System) merupakan metode klasifikasi yang berdasarkan pengujian ukuran berbutir dan plastisitas tanah. Pengujian lapangan berupa uji SPT, uji CPT, uji beban pelat (plate loading test), serta uji baling-baling geser (vane share test) adalah jenis-jenis pengujian lapangan yang dapat menentukan sifat tanah. Diantara pengujian lapangan diatas yang paling praktis dan mudah digunakan adalah dengan uji CPT atau sondir dimana hasil pengujian dapat digunakan untuk menganalisis kapasitas dukung tanah untuk suatu pondasi[5]. Metode klasifikasi tanah yang disarankan oleh Robertson dan Campanella, 1983 dalam Hardiyatmo, 2014[6] seperti pada Gambar 1 berikut.

Gambar 1. Klasifikasi tanah (Robertson dan Campanella, 1983) Sumber : (Hardiyatmo, 2014)

2.1 Uji CPT (Cone Penetration Test)

Uji CPT (Cone Penetration Test) atau disebut juga dengan uji sondir merupakan jenis pengujian lapangan dengan menggunakan alat sondir untuk mengetahui kondisi tanah di lapangan dengan tujuan dapat memperkirakan besar kapasitas dukung tanah untuk keperluan pemilihan jenis pondasi. Metode pengujian alat uji CPT ini dengan penetrasi konus (kerucut) ke dalam tanah dan perlawanan tanah terhadap ujung konus maupun hambatan pelekat pada selimut batang konus dapat diukur sehingga memberikan nilai tahanan ujung (qc) maupun hambatan pelekat (fs) [7]. Selain menentukan nilai tersebut, interpretasi dari tahanan ujung dapat menentukan tingkat konsistensi tanah jika tanah tersebut merupakan tanah lempung [8].

(3)

Jenis pondasi yang ditentukan berdasarkan uji sondir ini bisa berupa pondasi dalam maupun pondasi dangkal, dengan berbagai jenis tanah. Untuk merencanakan pondasi terdapat 2 (dua) syarat yang harus dipenuhi yaitu:

1. Tanah dasar harus mampu mendukung beban konstruksi tanpa mengalami keruntuhan geser (shear failure)

2. Penurunan pondasi yang terjadi harus dalam batas yang diizinkan [9].

2.2 Kapasitas Dukung Tanah untuk Pondasi

Kapasitas dukung yang ditentukan dengan uji sondir dapat dilakukan untuk jenis pondasi dangkal dan pondasi dalam. Untuk menentukan daya dukung pondasi dangkal pada tanah pasir maupun tanah lempung, disarankan persamaan sederhana yang didasarkan penurunan 1 inch [10]. Untuk jenis pondasi bujur sangkar atau pondasi telapak dengan lebar B ≤ 1,2 m dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut :

𝑞𝑢𝑙𝑡 =𝑞𝑐

30...(1) dengan :

𝑞𝑢𝑙𝑡 = kapasitas dukung untuk penurunan 1 inch qc = tahanan ujung konus

𝐴 = luas penampang pondasi (m2)

Kapasitas dukung pondasi dangkal yang diizinkan (qa) adalah nilai kapasitas dukung batas (qult) berbanding lurus dengan luas penampang pondasi (A).

Untuk pondasi bujur sangkar/telapak dan pondasi memanjang dengan lebar B ≥ 1,2 m dihitung menggunakan persamaan 2 berikut.

𝑞𝑢𝑙𝑡 = 𝑞𝑐 . 𝐵(1 + (𝑑 𝐵⁄ )) 1 40⁄ ... ...(2)

dengan :

𝑞𝑢𝑙𝑡 = kapasitas dukung ultimit pondasi qc = tahanan ujung konus

B = lebar pondasi (m) d = kedalaman pondasi (m)

Sedangkan untuk menentukan daya dukung pondasi tiang dengan beban vertikal dinyatakan bahwa untuk keperluan praktis penentuan pondasi tiang dengan menggunakan hasil uji sondir maka tahanan ujung tiang sama dengan tahanan ujung konus namun sebenarnya nilai tahanan ujung tiang hampir didekati dengan tahanan ujung sondir dengan interval 2/3 sampai 1,5 dari nilai qc oleh Meyerhof,1956[11].

𝑞𝑎=𝑞𝑐 . 𝐴

𝑓𝑘1 + 𝐽𝐻𝑃 . 𝑈

𝑓𝑘2 ...(3)

dengan :

𝑞𝑎 = kapasitas dukung izin pondasi (kg/cm2)

𝑞𝑐 = tahanan ujung konus pada kedalaman yang diambil JHP = jumlah gesekan total/hambatan pelekat (kg/cm2) 𝐴 = luas penampang tiang (cm2)

𝑈 = keliling penampang tiang (cm)

𝑓𝑘1 = angka keamanan tahanan ujung (nilai SF kisaran 3 – 4) 𝑓𝑘2 = angka keamanan tahanan gesek (nilai SF kisaran 5 – 6)

2.3 Penurunan

Pada jenis tanah homogen yang cukup tebal, jenis penurunan yang terjadi adalah penurunan segera atau penurunan elastis dari pondasi. Penurunan segera pada pondasi dangkal dapat ditentukan dengan persamaan Steinbrenner, 1934 sebagai berikut :

(4)

𝑆𝑖 = 𝑞.𝐵

𝐸 (1 − 𝜇2) 𝐼𝑝 ... (4) dengan :

𝑆𝑖 = penurunan segera (m)

𝑞 = tekanan pada dasar pondasi (kN/m2) 𝐵 = lebar pondasi (m)

𝐸 = modulus elastisitas (kN/m2) 𝜇 = poisson rasio

𝐼𝑝 = faktor pengaruh

Untuk menghitung penurunan pada pondasi tiang tunggal digunakan metode empiris Vesic, 1970.

seperti pada persamaan (5).

𝑆 = 𝐷

100+ 𝑄.𝐿

𝐴𝑝𝐸𝑝... (5)

dengan :

𝑆 = penurunan pondasi tiang tunggal (m) 𝐷 = diameter tiang (m)

𝑄 = daya dukung tiang (kN/m2) 𝐿 = panjang tiang (m)

𝐴𝑝 = luas tampang tiang (m2)

𝐸𝑝 = modulus elastis tiang bahan beton (kN/m2)

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini cukup banyak, namun beberapa penelitian terkini yang menjadi acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Tahun 2020, penelitian tentang Analisis Daya Dukung Tanah Pondasi Tower BTS Berdasarkan Uji Cone Penetration Test (CPT) [12]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapasitas dukung pondasi tiang sebesar 26,14 ton untuk diameter tiang 20 cm, 52,17 ton untuk diameter tiang 30 cm dan 86,83 ton untuk diameter 40 cm pada kedalaman 7 m pada Desa Sambiki, Morotai.

2. Tahun 2020, penelitian tentang analisis Daya Dukung Pondasi Menggunakan Hasil Uji CPT Dan Uji Laboratorium Pada Bangunan Guest House [13]. Hasil menunjukkan bahwa pondasi dangkal dapat dipergunakan untuk bangunan beban ringan dan lebar pondasi 0,75 m dan 1 m pada kedalaman 2 m namun perlu dianalisis lamanya penurunan yang terjadi. Pondasi tiang pancang dapat digunakan dengan ketiga model bentuk tiang diantaranya bujursangkar, lingkaran dan segitiga.

3. Tahun 2015, penelitian tentang Analisis Daya Dukung Tanah dan Penurunan Pondasi Pada Daerah Pesisir Pantai Utara Kabupaten Bangka [14]. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pantai penyusuk memiliki nilai penurunan yang paling kecil karena daya dukung tanahnya paling besar, hal ini dikarenakan semakin kecil daya dukung tanah maka penurunan akan semakin besar.

4. Tahun 2022, penelitian tentang Soil Investigation Berdasarkan Uji Sondir di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota[15]. Menghasilkan bahwa berdasarkan hasil perhitungan daya dukung tanah maka jenis pondasi yang cocok untuk perencanaan pembangunan proyek di lokasi tersebut adalah pondasi dalam (bore pile) dengan kedalaman 10 m pada titik 1 dan 6 meter pada titik 2.

5. Tahun 2021, tentang Bearing Capacity Prediction of Mine Hauling Road Using Cone Penetration Testing (CPT)[16]. Hasil menunjukkan bahwa lapisan keras di sepanjang rute jalan angkut bervariasi dari kedalaman 3,40 (CPT12) hingga 12,20 m (CPT06). Daya dukung yang dihitung dari lapisan subbase menunjukkan hasil yang bervariasi di sepanjang rute jalan. Daya dukung ultimit minimum (qult) sebesar 430,49 kN/m2 terdapat di lokasi CPT-06 dengan daya dukung izin (qall) sebesar 215,24 kN/m2. Sedangkan daya dukung ultimit maksimum (qult) terjadi pada site CPT-04 sebesar 2058,71 kN/m2 dengan daya dukung izin (qall) sebesar 1029,35 kN/m2. Daya dukung ultimit rata-rata yang dihitung (qult) adalah 1151,47 kN/m2 dan daya dukung izin (qall) 575,74 kN/m2.

(5)

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pengujian lapangan. Dimana pengujian lapangan yang dilakukan adalah uji tanah (soil test) di lapangan (in situ) menggunakan alat uji sondir atau CPT. Lokasi penelitian berada pada rencana pembangunan anjungan pantai Pulau Zum-zum Kabupaten Pulau Morotai seperti pada Gambar 2.

Gambar 2. Lokasi Penelitian di Pulau Zum-zum Morotai Sumber: Google Map (2022)

Data yang didapat berupa data interpretasi hasil uji tanah menggunakan alat sondir sebanyak 2 (dua) titik uji seperti yang terlihat pada sketsa Gambar 3 berikut. Pelaksanaan pengujian sesuai SNI 2827-2008 dengan kapasitas tanahan konus >200 kg/cm2. Pengambilan data dilakukan di waktu saat air laut pasang surut. Titik 1 pengujian sondir dilakukan pada pukul 09.30 saat pasang, sedangkan titik 2 pada pukul 13.00 WIT saat surut dengan selisih pasang surut air adalah 4,3 meter.

Gambar 3. Denah titik uji sondir Sumber: Data penelitian, 2022

Analisis pondasi dangkal dilakukan dengan metode Meyerhof (1976) sedangkan untuk pondasi dalam menggunakan metode Meyerhof (1956) untuk pondasi tiang tunggal. Untuk perhitungan penurunan (settlement), karena jenis tanah pada lokasi penelitian merupakan tanah pasiran maka untuk analisis penurunan pada pondasi dangkal menggunakan metode Steinbrenner (1934) sedangkan untuk pondasi dalam menggunakan metode Vesic (1970).

4. Hasil dan Pembahasan

Kapasitas dukung tanah untuk pondasi dangkal dan pondasi dalam dihitung berdasarkan hasil uji CPT di lokasi penelitian Pulau Zum-Zum seperti pada Gambar 4. Spesifikasi alat sondir (CPT) adalah

(6)

sondir ringan dengan kapasitas 2,5 ton. Pembacaan penetrasi dilakukan setiap 20 cm, perlawanan ujung dan perlawanan gesek akibat pembebanan.

Untuk pondasi dangkal, kedalaman pondasi di tentukan pada kedalaman 1 – 2 meter dengan qc rata- rata. Sedangkan untuk pondasi dalam, kedalaman pondasi ditentukan berdasarkan kedalaman tanah keras berdasarkan hasil uji CPT (sondir). Hasil daya dukung tanah (qc) dan rasio gesekan (Fr) berdasarkan data uji sondir ditunjukan pada Tabel 1 berikut.

Gambar 4. Pengujian CPT (sondir) di pantai Pulau Zum-zum Sumber: Data penelitian, 2022

Tabel 1. Nilai daya dukung tanah berdasarkan uji CPT di lokasi Pantai Pulau Zum-zum Lokasi

Pengujian

Peruntukan tipikal pondasi

Kedalaman pondasi, D (m)

Nilai daya dukung tanah data sondir, qc

(kg/cm2)

Rasio gesekan, Fr (%)

Titik 1 Pondasi dangkal 1,2 40 0,90

Pondasi dalam 5 200 0,90

Titik 2 Pondasi dangkal 1,2 35 1,03

Pondasi dalam 7 190 0,77

Sumber : Hasil pengujian, 2022

Berdasarkan Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa berdasarkan klasifikasi tanah Robertson dan Campanella dengan nilai qc dan Fr pada titik 1 dan titik 2 pada kedalaman 1,5 meter merupakan jenis lapisan tanah pasir agak padat. Sedangkan pada kedalaman 5 dan 7 meter pada masing – masing titik 1 dan titik 2 merupakan jenis tanah pasir padat/lapisan tanah keras.

4.1 Kapasitas dukung pondasi

4.1.1 Kapasitas dukung pondasi dangkal

Kapasitas dukung pondasi berdasarkan hasil uji CPT pada lokasi penelitian pantai Pulau Zum-zum dianalisis terhadap daya dukung pondasi dangkal dan pondasi dalam. Untuk tipikal pondasi dangkal jenis pondasi yang digunakan adalah pondasi bujursangkar/telapak dengan lebar bervariasi dengan ketentuan B

≤ 1,2 m. Sedangkan tipikal pondasi dalam menggunakan jenis pondasi tiang tunggal dengan diameter bervariasi antara 20 – 40 cm. Hasil analisis kapasitas dukung pondasi dangkal dengan jenis pondasi telapak dapat dilihat pada Tabel 2.

(7)

Tabel 2. Hasil analisis kapasitas dukung pondasi bujur sangkar/telapak di pantai Pulau Zum-Zum Lokasi

Pengujian

Lebar Pondasi, B (m)

Kedalaman, D

(m) qc (kg/cm2)

Kapasitas dukung ijin, qa

(kg) (ton)

Titik 1

0,5 1,2 40 3.333,33 3,33

0,6 1,2 40 4.800 4,80

0,7 1,2 40 6.533,33 6,53

Titik 2

0,5 1,2 35 2.916,67 2,92

0,6 1,2 35 4.200 4,20

0,7 1,2 35 5.716,67 5,72

Sumber : Hasil analisis, 2022

Hasil analisis pondasi dangkal seperti yang terjadi pada Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa kapasitas dukung pondasi telapak memiliki nilai yang bervariasi bergantung terhadap lebar pondasi dangkalnya. Semakin besar lebar pondasi dengan jenis dan kedalaman yang sama maka semakin besar kapasitas dukung izin pondasinya. Persentase peningkatan nilai kapasitas dukung izin pondasi telapak adalah sebesar 36% sampai 44% pada setiap perubahan 10 cm (0,1m) lebar pondasi.

4.1.2 Kapasitas dukung pondasi dalam

Untuk mendukung beban bangunan yang lebih besar maka pemilihan tipikal pondasi dalam menjadi syarat yang harus dipenuhi. Dengan memperhatikan jenis pondasi tiang tunggal dengan diameter yang digunakan serta kedalaman tiang berdasarkan kedalaman tanah keras dari hasil uji CPT. Maka hasil analisis pondasi dalam jenis pondasi tiang tunggal ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil analisis kapasitas dukung pondasi tiang tunggal di pantai Pulau Zum-zum Lokasi

Pengujian

Dimensi pondasi tiang

qc (kg/cm2)

JHP (kg/cm2)

Kapasitas dukung ijin, qa

Diameter, d (m)

Kedalaman, l

(m) (kg) (ton)

Titik 1

0,2 5 200 280,8 18.648,49 18,65

0,3 5 200 280,8 39.753,71 39,75

0,4 5 200 280,8 68.712,91 68,71

Titik 2

0,2 7 190 279 17.844,25 17,84

0,3 7 190 279 37.958,29 37,96

0,4 7 190 279 65.533,62 65,53

Sumber : Hasil analisis, 2022

Hasil analisis pondasi dalam seperti yang terjadi pada Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai kapasitas dukung ijin pondasi tiang bergantung terhadap tahanan ujung pondasi dan diameter tiang. Semakin besar tahanan ujung dan diameter tiang dengan jenis tanah dan kedalaman yang sama maka semakin besar kapasitas dukung izin pondasinya. Persentase peningkatan nilai kapasitas dukung izin pondasi tiang adalah sebesar 72,85% sampai 113% pada setiap perubahan 10 cm (0,1m) diameter pondasi tiang.

4.2 Penurunan (Settlement)

Hasil perhitungan penurunan segera dengan menggunakan persamaan (3) ditunjukkan pada Tabel 4 untuk pada pondasi bujur sangkar/telapak dan Tabel 5 untuk pondasi tiang.

Tabel 4. Hasil analisis perhitungan penurunan (Si) pada pondasi telapak Lokasi

Pengujian

Lebar Pondasi, B (m)

Kedalaman, D

(m) qc (kg/cm2) Penurunan Pondasi, Si

(cm) (m)

Titik 1

0,5 1,2 40 7,32 0,0732

0,6 1,2 40 8,78 0,0878

0,7 1,2 40 10,24 0,1024

Titik 2

0,5 1,2 35 6,40 0,0640

0,6 1,2 35 7,68 0,0768

0,7 1,2 35 8,96 0,0896

Sumber : Hasil analisis, 2022

Hasil analisis penurunan pondasi dangkal seperti yang diuraikan pada Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa penurunan pondasi telapak pada kedalaman 1,2 meter dengan dimensi lebar pondasi (B) 50 cm, 60 cm dan 70 cm adalah sebesar 7,32 sampai 10,24 cm untuk qc 40 kg/cm2. Sedangkan untuk nilai qc 35 kg/cm2

(8)

memberikan besar nilai penurunan yang lebih kecil yaitu dalam interval 6,4 cm sampai 8,96 cm. Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya penurunan segera pondasi dangkal pada tanah pasir selain bergantung pada lebar pondasi, juga bergantung pada tahanan konus atau tekanan pada dasar pondasi.

Tabel 5. Hasil analisis perhitungan penurunan (Si) pada pondasi tiang Lokasi

Pengujian

Dimensi pondasi tiang

qc (kg/cm2)

Penurunan Pondasi, Si Diameter, d

(m)

Kedalaman, l

(m) (cm) (m)

Titik 1

0,2 5 200 0,21 0,00209

0,3 5 200 0,30 0,00304

0,4 5 200 0,40 0,00402

Titik 2

0,2 7 190 0,21 0,00211

0,3 7 190 0,31 0,00305

0,4 7 190 0,40 0,00403

Sumber : Hasil analisis, 2022

Hasil analisis penurunan pondasi dalam seperti yang diuraikan pada Tabel 5 menunjukkan bahwa penurunan pondasi tiang pada tanah pasir dipengaruhi oleh terhadap diameter tiang dan kedalaman pondasi. Semakin besar diameter tiang dengan jenis tanah dan kedalaman yang sama maka semakin besar penurunan segera-nya. Persentase antara nilai penurunan (Si) pondasi tiang pada tanah pasir adalah sebesar 32,23% sampai 45,45% untuk setiap perubahan 10 cm (0,1m) diameter pondasi tiang.

5. Kesimpulan

Dari hasil pengujian serta analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas dukung izin pondasi telapak dengan lebar (L) masing-masing 0,5 cm adalah 3,33 ton, lebar 0,6 cm adalah 4,8 ton dan 0,7 cm adalah 6,53 ton dengan kedalaman pondasi adalah 1,2 m. Kapasitas dukung izin pondasi tiang dengan diameter (D) masing-masing 0,2 cm, 0,3 cm dan 0,4 cm adalah 17,84 ton, 37,96 ton dan 65,53 ton. Kapasitas dukung pondasi telapak memiliki nilai yang bervariasi bergantung terhadap lebar pondasinya. Semakin besar lebar pondasi dengan jenis dan kedalaman yang sama maka semakin besar kapasitas dukung izin pondasinya. Sedangkan kapasitas dukung ijin pondasi tiang bergantung terhadap tahanan ujung pondasi dan diameter tiang. Penurunan segera pondasi pada tanah pasir untuk pondasi dangkal yang terbesar adalah 10,24 cm dengan lebar pondasi 0,7 m. Sedangkan untuk pondasi dalam besarnya penurunan adalah 0,40 cm pada tiang dengan diameter 0,4 m.

6. Daftar Pustaka

[1] H. C. Hardiyatmo, “Mekanika Tanah II Edisi VI,” Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2018.

[2] R. Rajapakse, “Bearing capacity computation (general equation for cohesive and noncohesive soils),” Geotech. Eng. Calc. Rules Thumb, pp. 95–133, 2016.

[3] J. Tambunan, “Studi Analisis Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang,” J. Ranc. Sipil, vol. 1, no. 1, pp. 21–30, 2012.

[4] R. Katzenbach, S. Leppla, H. Ramm, M. Seip, and H. Kuttig, “Design and construction of deep foundation systems and retaining structures in urban areas in difficult soil and groundwater conditions,” Procedia Eng., vol. 57, pp. 540–548, 2013.

[5] U. Jusi, “Analisa Kuat Dukung Pondasi Bored Pile Berdasarkan Data Pengujian Lapangan (Cone Dan N-Standard Penetration Test),” SIKLUS J. Tek. Sipil, vol. 1, no. 2, pp. 50–82, 2015.

[6] H. C. Hardiyatmo, “Analisa dan Perencanaan Pondasi II,” Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014.

[7] M. H. Baziar, A. Kashkooli, and A. Saeedi-Azizkandi, “Prediction of pile shaft resistance using cone penetration tests (CPTs),” Comput. Geotech., vol. 45, pp. 74–82, 2012.

[8] H. C. Hardiyatmo, “Analisa dan Perencanaan Pondasi I Edisi Keempat,” Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014.

[9] Das Braja M., and Nagaratnam Sivakugan, “Fundamentals of geotechnical engineering,” Cengage Learning, 2016.

[10] Bahri, Samsul, M. R. Razali, and K. A. Elsandy, “Pemetaan daya dukung tanah untuk pondasi dangkal di wilayah pesisir pantai kota Bengkulu,” Inersia: Jurnal Teknik Sipil 8.1, 2016.

[11] M. Yusa, and S. A. Nugroho, “Korelasi Penentuan Daya Dukung Tiang Cara Empirik (CPT) dengan Pile Driven Analysis (PDA) di Kota Pekanbaru,” Media Teknik Sipil 7.1, 2009.

(9)

[12] E. R. Mulya dan F. Darwis, “Analisis Daya Dukung Pondasi Tower BTS Berdasarkan Uji Cone Penetrometer Test (CPT),” J. Ilmiah Wahana Pendidikan, Vol. 6, No. 1, pp. 111-118, 2020.

[13] P. Suroso and D. Tjitradi, “Analisis Daya Dukung Pondasi Menggunakan Hasil Uji CPT dan Uji Laboratorium Pada Bangunan Guest House,” Buletin Profesi Insinyur, Vol. 3, No. 2, pp. 118-121, 2020.

[14] F . Fahriani, & Y. Apriyanti, “Analisis Daya Dukung Tanah dan Penurunan Pondasi Pada Daerah Pesisir Pantai Utara Kabupaten Bangka,” In FROPIL (Forum Profesional Teknik Sipil) (Vol. 3, No.

2, pp. 89-95), 2015.

[15] H. Asnur, and R. Fardela, “Soil Investigation Berdasarkan Uji Sondir di Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota,” Rang Teknik Journal 5.1, 2022.

[16] B. Sirait, and D. Sarah, “Bearing Capacity Prediction of Mine Hauling Road Using Cone Penetration Testing (CPT) ,” IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. Vol. 789. No. 1. IOP Publishing, 2021.

Referensi

Dokumen terkait

Pondasi tiang pancang adalah batang yang relative panjang dan langsing yang digunakan untuk menyalurkan beban pondasi melewati lapisan tanah dengan daya dukung rendah kelapisan

Penelitian ini melakukan analisis nilai kapasitas dukung dan penurunan pondasi KSLL dengan perkuatan geotextile woven yang terletak pada tanah lempung lunak1. Metode

Oleh karena itu penulisan ini dilakukan untuk mengkaji korelasi nilai pengujian CPT dan SPT serta mengkaji analisis daya dukung tanah dari lokasi pengambilan data dengan

Analisis kapasitas daya dukung pondasi dangkal yang dilakukan terhadap pengaruh kedalaman tanah keras dengan lebar pondasi dangkal divariasikan juga dengan pengaruh

Penelitian ini dilakukan analisis nilai kapasitas dukung dan penurunan pondasi KSLL dengan perkuatan geotextile woven yang terletak pada tanah lempung lunak.. Metode analisis

Pada tugas akhir ini, perhitungan mengenai daya dukung tiang pancang dan penurunan pondasi tiang pancang secara analitis menggunakan data sondir, SPT, kalendering dan PDA

Untuk menentukan daya dukung pondasi tiang pancang tunggal digunakan metode statis yang didasarkan pada data N-SPT dan data sondir sedangkan hasil lapangan melalui uji PDA

Asumsi beban tetap yang dipikul pondasi adalah 100 ton, dalam perhitungan daya dukung bahwa data sondir yang digunakan sama, terutama untuk pondasi sumuran dan tiang