• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kebijakan Lingkungan - MANAJEMEN KUALITAS AIR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Analisis Kebijakan Lingkungan - MANAJEMEN KUALITAS AIR"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Judul Mata Kuliah : ANALISIS KEBIJAKAN LINGKUNGAN Nomor Kode / SKS : / 3 SKS

Status : W / P

Dosen Pengasuh : Koordinator : Anggota : Tujuan Instruksional Umum :

Setelah selesai mengikuti mata kuliah ini (pada akhir semester) diharapkan mahasiswa mampu untuk: (1). Memahami konsep-konsep kebijakan pengelolaan LH ; (2). Menjelaskan kaidah, prinsip dan paradigma kebijakan pengelolaan LH; (3). Melakukan simulasi analisis kebijakan pengelolaan LH.

No Tujuan Instruksional Khusus

Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Kegiatan Waktu

(mnt

Referensi / TSM 1. PENDAHULUAN Kebijakan Pengelolaan LH di

Indonesia:

a. Perkembangan b. Kebijakan Nasional, c. Kebijakan sektoral.

TM 3 x 50

2 Setelah mengikuti kuliah bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali

Analisis Kebijakan lingkungan:

a. Kriteria analisis evaluasi, b. Kebijakan desentralisasi

lingkungan: Liability law; Property Rights.

TM 3 x 50

3. Sda Analisis Kebijakan: a. Ekonomi baku mutu/standar

kualitas lingkungan,

b. Kebijakan berbasis insentif.

TM + TSK

3 x 50 Membuat makalah kelompok (3 orang) Kebijakan Baku mutu kualitas Air di Indonesia

4. sda Kebijakan Publik

Pengendalian Pencemaran air:

a. Benefit dan Cost perbaikan kualitas air, b. Baku mutu dengan biaya

terendah, c. Subsidi; Regulasi

/enforcement;

TM 3 x 50

(2)

5. Setelah mengikuti kuliah bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali

Assessment Pencemaran air Kecenderungan mutakhir. TM 3 x 50

6. Sda Kebijakan Publik

pengendalian polusi udara:

a. Benefit dan Cost perbaikan kualitas udara,

b. Kebijakan formal dan kendala yang dihadapi,

TM 3 x 50

7 Setelah mengikuti kuliah bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

Automobil. Problem khusus pengendalian polusi udara:

a. Polutan apa yang terpenting; tanggung-jawab perawatan; mengeliminir Pb,

b. Polutan taxes. .

TM + TSM

3 x 50 Membuat makalah mandiri (setiap orang) Kebijakan pengendalian pencemartan udara di Indonesia (transportasi perkotaan) 8. Setelah mengikuti kuliah

bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

Beberapa issu penting manajemen lingkungan:

a.Biaya pengendalian pencemaran / polusi,

b. Teknik dan metode valuasinya,

c. Indikator dan parameter.

TM 3 x 50

9. UTS UTS UTS tertulis

10 Setelah mengikuti kuliah bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

Equity dan Pollution control:

Benefit; Cost; Cost subsidies;

Assistance.

1. TM 3 x 50

11 Setelah mengikuti kuliah bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali

Issu- issu penting manajemen lingkungan: Perkembangan

teknologi dan

polusi/Pencemaran.

1. TM 3 x 50

12 Setelah mengikuti kuliah bagian ini mahasiswa mampu memahami dan

Identifikasi & deskripsi.

Populasi; pertumbuhan ekonomi dan lingkungan,

1. TM +

TSM

3 x 50 Membuat makalah mandiri (setiap orang) Kebijakan pengendalian pencemartan

(3)

menjelaskan kembali Perlindungan kelangkaan. udara di Indonesia (transportasi perkotaan) 13 Setelah mengikuti kuliah

bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan

Issue- issu penting manajemen lingkungan:

a. Politik Polusi,

b. Persepsi dan peran serta masyarakat,

c. Dampak sosial.

TM 3 x 50

14 Setelah mengikuti kuliah bagian ini mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kembali

Kebijakan tingkat daerah: a.

Baku mutu regional, b.

BLHDA, c. Pemanfaatan SDA-LH daerah.

1. Peraturan daerah (PERDA) air baku untuk keperluan air minum

TM + TSK

3 x 50 Membuat makalah kelompok (5 orang) tentang PERDA Air baku untuk perusahaan air minum kota X

15 Setelah mengikuti ku-liah bagian ini maha-siswa mampu mema-hami, menjelaskan kembali

Peraturan perundangan Lingkungan Hidup dan penanganan bencana

UULH,

Peraturan Pemerintah Kebijakan departemen teknis.

Peraturan Daerah

TM 3 x 50

16 Sda Paradigma analisis kebijakan,

metodologi analisis kebijakan dan cara bagaimana agar pilihan alternatif kebijakan dapat dikembangkan sehingga memenuhi kriteria

Kriteria kelayakan politik, sosial, teknis, administratif dan ekonomis.

TM 3 x 50

17 Analisis kasus Analisis kasus-kasus kebijakan publik dalam lingkup SDALH dan disaster management.

Kebijakan penanganan bencana banjir, dan erupsi vulkanik

TM + TSM

3 x 50 Membuat makalah mandiri (setiap orang) tentang kebijakan di daerah propinsi untguk penanganan bencana banjir

18 UAS UAS

KETERANGAN: TM = kegiatan tatap muka (presentasi; ceramah, diskusi, tanya-jawab; penjelasan/pembahasan ); TSM = tugas terstruktur

mandiri/individual; TSK= tugas terstruktur kelompok (3-4 orang); UTS= ujian tengah semester; UAS= ujian akhir semester.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan baku mutu air kelas I dan II, kadar DO di Situ Gintung telah melampaui ambang batas air minum >6 mg/L, sehingga tidak cocok digunakan sebagai air baku minum,

Air merupakan salah satu unsur alam yang sangat dibutuhkan dalam keberlangsungan kehidupan makhluk hidup khususnya manusia.[1]Selain digunakan untuk keperluan minum

Dengan demikian, berdasarkan hasil penelitian yang terlihat pada histogram pada Gambar 4.8 tampak tingkat keasaman air minum isi ulang baik yang berbahan baku air tanah, air

Saat ini, sumber air dari Sungai Krueng Brayeun di Kabupaten Aceh Barat direkomendasikan untuk air baku air minum untuk pemenuhan pengembangan SPAM Kota Banda Aceh – Kabupaten Aceh

Kualitas sumber air Tangkiling yang digunakan sebagai air baku air minum isi ulang dari aspek uji MPN Total Coliform yang bertujuan untuk mengetahui kualitas sumber

Kualitas sumber air Tangkiling yang digunakan sebagai air baku air minum isi ulang dari aspek uji MPN Total Coliform yang bertujuan untuk mengetahui kualitas sumber

Dengan disusunnya makalah mengenai standar kualitas air minum sesuai dengan peraturan menteri kesehatan dan parameter kualitas air bersih ini

Untuk mengetahui apakah air sungai yang akan diambil memenuhi syarat untuk dijadikan air baku atau tidak, maka hasil pemeriksaan sampel dibandingkan dengan baku mutu air baku