Kekuatan tarik maksimum dihasilkan oleh sampel dengan rasio 30% serat kaca dan 70% resin dengan nilai kekuatan tarik rata-rata maksimum 3,61 Kgf/mm², dan kekuatan tarik minimum dihasilkan oleh sampel dengan rasio 50%. . serat fiberglass dan resin 50% dengan nilai kekuatan tarik rata-rata maksimum 2,23 Kgf/mm². Kuat tekan maksimum dihasilkan oleh sampel dengan rasio 25% serat kaca dan 75% resin dengan nilai kuat tarik rata-rata maksimum 12,42 Kgf/mm², dan kuat tekan minimum dihasilkan oleh sampel dengan rasio 50%. . serat fiberglass dan resin 50% dengan nilai kekuatan tarik rata-rata maksimum 9,21 Kgf/mm².
Latar Belakang
Kompresif dan Kekuatan Tarik Komposit Fiberglass/Clay Filler Unsaturated Polyester Bqtn-Ex 157” menganalisis sifat mekanik komposit epoksi yang diperkuat fiberglass memiliki kekuatan tarik tertinggi dengan nilai tegangan tarik 71,1 Mpa atau 7,2 volume-kgf kaca/mm2. serat 15%. Bagaimana sifat-sifat komposit yang meliputi uji kuat tarik dan tekan bila menggunakan komposit fiberglass sebagai bahan atap rumah.
Ruang Lingkup
Manfaat
Bentuk atap ini biasanya dipasang pada rumah dan gudang yang menggunakan atap baja konvensional. Bentuk atap ini sering muncul pada rumah-rumah yang memiliki denah yang terdiri dari beberapa bujur sangkar.
Komposit
Pengertian Komposit
Salah satu keunggulan material komposit dibanding material lain adalah kombinasi unsur-unsur unggul dari masing-masing unsur penyusunnya. Namun bentuk unsur utama dari bahan komposit adalah serat, partikel atau serpihan, dan secara umum komposit diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu bahan komposit serat, bahan komposit partikel dan bahan komposit lapis.
Klasifikasi Komposit
Sehingga hasil peleburan ini diharapkan dapat saling melengkapi untuk melengkapi kelemahan yang ada pada masing-masing bahan penyusunnya.
Definisi Fiberglass
Perencanaan Komposit
Penggunaan Bahan Komposit
Kerugian dari jenis serat acak adalah sifat mekaniknya lebih rendah dibandingkan dengan tulangan serat lurus. a) Aligned (b) off-axis (c) acak Gambar 2.5 Jenis serat terputus-putus 4) Komposit serat hibrid. Tipe ini digunakan untuk mengganti kekurangan dari sifat kedua tipe dan menggabungkan kelebihannya.
Resin Polyester
Faktor Yang Mempengaruhi Komposit Serat .1 Pengertian Serat
11 Dalam pembuatan komposit, keselarasan dan arah serat dalam matriks akan menentukan kekuatan mekanik komposit. Secara teoritis, serat panjang dapat membawa beban dan tegangan dari titik tegangan ke serat lainnya.
Uji Tarik
Tempat
Waktu
Tempat dilakukannya analisis kekuatan mekanik atau kekuatan tarik atap komposit dengan bahan fiberglass adalah di Laboratorium Mekanika Kekuatan Material Program Studi Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Jalan Muchtar Basri No 3 Medan. Plat besi hitam digunakan untuk bagian bawah dan tutup cetakan (mould), yang dibuat dengan ketebalan 3 mm. Besi hollow sebagai rangka dasar cetakan skateboard yang dibuat dengan ukuran 10 mm x 10 mm.
Resin poliester merek Indomol produksi Dian Utama Putra terdiri dari resin dan hardener. Lilin bertindak sebagai pelapis cetakan sehingga material komposit yang sudah jadi dapat dengan mudah dikeluarkan dari cetakan. Berguna untuk membersihkan permukaan cetakan dari residu resin dan untuk menghilangkan preparat (penasaran) dari cetakan.
Material komposit fiber glass berfungsi sebagai objek yang akan diuji untuk mengetahui kekuatan uji tarik statik. Komposit berfungsi sebagai objek yang akan diuji untuk mengetahui kekuatan uji tarik statik, benda uji yang akan diuji, menggunakan bahan serat kaca (glass fiber).
Pembuatan Atap Genteng Dengan Komposit Bahan Fiberglass .1 Design Cetakan Atap Genteng
Proses Pembuatan Cetakan Genteng
Kemudian las komponen yang akan dilas sesuai dengan dimensi yang ditentukan pada gambar Solidwork. Setelah mendapatkan bahan yang diperlukan, plat besi hitam dan besi hollow dipotong sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pada gambar Solidwork. Setelah didapatkan hasil dari proses pengeboran permukaan yang akan diberi lubang sesuai dengan dimensi yang telah ditentukan pada gambar Solidwork.
Pembuatan Atap Genteng
Pemasangan cetakan tengah menggunakan 10 baut dan dikunci dengan 10 mur pada seluruh permukaan cetakan hingga 7 buah baut. Menempatkan plastisin di tengah cetakan di bagian bawah seluruh permukaan cetakan, agar resin tidak keluar (mengalir). Susunan fiberglass dalam cetakan yang telah diberi resin kemudian disusun secara acak sehingga menutupi seluruh permukaan cetakan.
Saat atap sudah kering, polanya dihilangkan dari cetakan dan permukaan atap diampelas.
Proses Pengambilan data (Experimental Set Up) .1 Pengambilan data Pengujian Tekan
Pengambilan data Pengujian Tarik
Menyiapkan Mesin Uji Tarik (UTM) dan kelengkapannya, mesin uji tarik yang digunakan pada penelitian ini berkapasitas 50.000 kgf.
Hasil Spesimen Pengujian Tarik Statis
Dari data hasil pengujian tarik pada material komposit fiberglass, dapat diperoleh hasil tegangan tarik, tegangan tarik, gaya maksimum.
Setelah didapatkan data grafik yang keluar dari mesin uji tarik, dibuat tabel hasil uji tarik yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini. Dari grafik hasil uji tarik serat fiberglass 25% nilai kuat tarik maksimal adalah 3,65 Kgf/mm² untuk sampel 3, kemudian untuk sampel 2 nilai kuat tarik maksimal adalah 3,51 Kgf/mm² dan untuk sampel 1 nilai kuat tarik maksimal . adalah 3,11 kgf/mm². Hasil pengujian benda uji dengan perbedaan kuat tarik kemudian dirata-rata untuk mendapatkan kuat tarik yang dominan pada uji tarik benda uji tersebut, dari ketiga benda uji tersebut diperoleh nilai kuat tarik sebesar 3,42 Kgf/mm².
Setelah menerima keluaran data grafis dari mesin uji tarik, dibuatlah grafik hasil uji tarik yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut. 53 Dari grafik hasil uji tarik serat gelas 30%, nilai kuat tarik maksimum adalah 4,17 Kgf/mm² untuk sampel 3, kemudian untuk sampel 2 nilai kuat tarik maksimum adalah 3,51 Kgf/mm² mm² dan untuk sampel 1 nilai kekuatan tarik maksimum adalah 3,17 Kgf/mm². Hasil pengujian benda uji dengan perbedaan kuat tarik kemudian dievaluasi untuk mendapatkan kuat tarik yang dominan pada uji tarik benda uji, diperoleh nilai kuat tarik sebesar 3,61 Kgf/mm² dari ketiga benda uji tersebut.
Setelah menerima keluaran data grafis dari mesin uji tarik, dibuatlah grafik hasil uji tarik yang dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini. Dari grafik hasil uji tarik serat gelas 50% diperoleh nilai kuat tarik maksimum sebesar 3,01 Kgf/mm² untuk sampel 3, kemudian untuk sampel 2 nilai kuat tarik maksimum sebesar 2,47 Kgf/mm² dan untuk sampel 1 elastisitas maksimum nilai kekuatan adalah 1,22 Kgf/mm². Hasil pengujian sampel dengan perbedaan kuat tarik kemudian dievaluasi untuk mendapatkan nilai kuat tarik sebesar 1,22 Kgf/mm².
Hasil uji tarik dari ketiga variasi komposit dengan campuran 25%, 30% dan 50% serat fiber glass dengan total sembilan sampel dan dibagi menjadi tiga sampel untuk setiap variasi komposit komposit fiberglass campuran rata-rata nilai kuat tarik yang diperoleh untuk setiap variasi akan ditunjukkan pada grafik pada Gambar 4.14 berikut ini. 57 Gambar 4.14 Grafik hasil uji tarik serat fiberglass Dari grafik hasil uji tarik serat fiberglass dapat dilihat bahwa nilai kuat tarik rata-rata untuk setiap variasi komposit diperoleh nilai kuat tarik pada sampel dengan komposisi serat maksimal rata-rata 30% serat nilai kuat tarik sebesar 3,61 Kgf/mm², kemudian dengan komposisi 25% serat fiberglass nilai kuat tarik rata-rata maksimum adalah 3,42 Kgf/mm² dan dengan komposisi 50% serat fiberglass nilai kuat tarik rata-rata maksimum adalah 2,23 Kgf/mm² mm². Dapat kita analisa bahwa komposisi campuran komposit dengan material resin dan serat fiberglass sangat mempengaruhi kekuatan tarik benda uji tarik, dimana resin berperan sebagai penguat dan pengeras dalam campuran komposit dan serat fiberglass mempengaruhi ketangguhan benda uji dimana kekuatan tarik maksimum dihasilkan oleh sampel dengan rasio 30%.
Fiberglass dan 70% resin, dan kekuatan tarik minimum dihasilkan oleh sampel dengan rasio 50% fiberglass dan 50% resin. Di bawah ini adalah hasil uji kompresi menggunakan 3 perbandingan dengan total 9 spesimen komposit berbahan fiberglass dengan perbandingan 70% resin: 30% fiberglass, 75% resin: 25% fiberglass, 50% resin: 50% fiberglass.
Komposisi A Fiberglass (25%) Resin (75%)
60 Setelah dilakukan pengujian, diperoleh hasil pengujian dari sampel komposit 50% serat kaca dan 50% resin berupa nilai tegangan sampel saat dilakukan uji tekan (Compress). Dari grafik hasil uji tekan serat fiber 50% diperoleh nilai kuat tekan maksimum sebesar 9,39 Kgf/mm² pada sampel 3, kemudian pada sampel 2 nilai kuat tekan maksimum sebesar 9,377 Kgf/mm² dan pada sampel 1 nilai kuat tekan maksimum adalah 8 ,8 kgf/mm². Hasil pengujian sampel dengan perbedaan kuat tekan kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan nilai kuat tekan sebesar 9,21 Kgf/mm².
Dari grafik hasil uji kompresi fiberglass 30% nilai kuat tekan maksimum adalah 10,78 Kgf/mm² pada sampel 3, kemudian pada sampel 2 nilai kuat tekan maksimum adalah 10,74 Kgf/mm² dan seterusnya. Hasil pengujian sampel dengan perbedaan kuat tekan kemudian dirata-ratakan untuk mendapatkan nilai kuat tekan sebesar 10,85 Kgf/mm².
- Kesimpulan
- Saran
Dari grafik hasil uji kompresi fiberglass 25% nilai kuat tekan maksimum adalah 12,63 Kgf/mm² pada sampel 3, kemudian pada sampel 2 nilai kuat tekan maksimum adalah 12,49 Kgf/mm² dan pada sampel 1 nilai kuat tekan maksimum adalah 12 . 14 kgf/mm². Hasil uji tekan dari ketiga varietas komposit dengan campuran 25%, 30% dan 50% glass fiber dengan total sembilan sampel dan dibagi menjadi tiga sampel untuk setiap variasi komposit komposit glass fiber rata-rata Nilai kekuatan yang didapatkan untuk setiap variasi akan ditampilkan secara grafis pada gambar 4.20 berikut ini. 65 Gambar 4.20 Grafik Hasil Uji Tekan Glass Fiber Dari grafik Hasil Uji Tekan Glass Fiber terlihat bahwa rata-rata nilai kuat tekan setiap variasi komposit mencapai nilai kuat tekan sampel dengan komposisi 30% Glass Fiber Fiber nilai kuat tekan rata-rata maksimum adalah 10,85 Kgf/mm², kemudian pada komposisi 25% glass fiber nilai kuat tekan rata-rata maksimum adalah 12,42 Kgf/mm² dan pada komposisi 50% glass fiber nilai kuat tekan rata-rata maksimum adalah. nilai kekuatannya adalah 9,21 Kgf/mm².
Fiber glass dan 75% resin, dan kuat tekan minimum dihasilkan oleh sampel dengan perbandingan 50% glass fiber dan 50% resin. Fiberglass dan fiber 70%, namun nilai kuat tariknya lebih rendah, sehingga menjadi acuan dalam pembuatan genteng berbahan 30% fiberglass dan 70% sampel komposit. Beberapa kesimpulan diambil dari hasil uji tarik dan tekan pada sampel komposit yang diperkuat serat gelas, yaitu.
Dari hasil pengujian kompresi fiberglass terlihat nilai rata-rata kuat tekan untuk setiap variasi komposit telah didapatkan nilai kuat tekan untuk sampel dengan komposisi 30% fiberglass, nilai rata-rata kuat tekan maksimum sebesar 10,85 Kgf. /mm², maka pada komposisi 25% serat fiberglass memiliki nilai kuat tekan maksimum rata-rata sebesar 12,42 Kgf/mm² dan pada komposisi 50%, serat fiberglass memiliki nilai kuat tekan maksimum rata-rata pada kompresi sebesar 9,21 Kgf/mm². Resin memiliki nilai kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan sampel fiberglass 30% dan 70%, namun kuat tariknya lebih tinggi. 68 tergolong rendah, sehingga acuan dalam pembuatan genteng berbahan komposit spesimen adalah 30% fiberglass dan 70%.