• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SAWAIBU - Narotama University Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI PEMBANGUNAN JEMBATAN TELUK SAWAIBU - Narotama University Repository"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

69 BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil yang sudah disampaikan di atas, disimpulkan bahwa yang didapat ialah:

1. Trase yang dipilih merupakan trase dengan Alternatif 1 dengan titik awal simpang pada Jalan Yos Sudarso, kemudian menuju Pasar/Pelelangan Ikan, menyeberangi teluk, melewati pelabuhan penyeberangan, lalu berakhir di Jalan Merdeka. Bentang jembatan yang dibutuhkan untuk alternatif ini adalah 300 m pemilihan trase ini berdasarkan selain karena memiliki efisiensi jarak tempuh yang lebih efisien juga terdapat kesesuaian lahan dan aksesibilitas dengan masterplan kawasan Teluk Sawaibu dibandingkan dengan dua trase lainnya

2. Untuk pengaturan manajemen lalu lintas dengan memperhatikan asumsi kendaraan yang akan melalui jembatan sebesar 60 persen yang direncanakan selama dua puluh tahun didapat bahwa berdasarkan derajat kejenuhannya maka ditahun pertama hingga tahun sepuluh diberlakukan satu jalur untuk dua arah pergerakan. Untuk tahun ke-17 dan selanjutnya memerlukan dua jalur untuk dua arah pergerakan. Rancangan pergerakan kendaraan di Jembatan Teluk Sawaibu direncanakan terbagi menjadi dua yakni pada akses untuk jalan eksisting dan pada jembatan. Pergerakan kendaraan pada jembatan bergerak dari simpang Yos Sudarso hingga menuju jalan Merdeka. Dimana pada sisi simpang Yos Sudarso Pasar, tempat ibadah masih bisa masyarakat akses tanpa ada titik simpul pergerakan kendaraan dengan jembatan dan Konsep pergerakan kendaraan di jalan eksisting pada sisi jalan merdeka dirancang terpisah dengan jembatan baru. Jalur akses di pelabuhan penyeberangan (jalan Jogjakarta) .

3. Setelah melakukan analisa ekonomi pada studi Kelayakan Pembangunan Jembatan Teluk Sawaibu, Alternatif pertama lintasan Jembatan Teluk Sawaibu diasumsikan memenuhi persyaratan Kelayakan aspek ekonomi berdasarkan Nilai Inflasi. Perihal ini tampak melalui nilai NPV sejumlah Rp.67.061.982.402, kemudian nilai BCR sebesar Rp. 1.096 dan IRR sebesar 30 % lebih dari nilai MARRnya sebesar 10% yang artinya Jembatan Teluk Sawaibu alternatif 1 tersebut memiliki nilai manfaat lebih besar dibandingkan dengan nilai yang di investasikan atau pengeluarannya serta memiliki potensi pengembaliannya di atas tingkat pengembalian minimal yang

(2)

70 didapatkan. Manfaat non ekonomi diantaranya adalah membuka akses bagi wilayah yang dilalui rencana jembatan yang selama ini terkendala oleh terbatasnya jaringan transportasi, karena harus jalan memutar dari Angrem ke Sanggeng dan juga sebaliknya kemudian mempercepat pertumbuhan disegala bidang terutama kegiatan ekonomi serta perdagangan,jasa dan masyarakat Papua Barat memiliki satu icon yang cukup membanggakan dari aspek pembangunan daerah.

5.2 Saran

Saran yang di sampaikan dan diberikan agar dapat membantu dalam pelaksanaan pembangunan Jembatan Teluk Sawaibu selanjutnya diantaranya yaitu:

1. Untuk penelitian selanjutnya dalam pemilihan alternatif trase bisa menambahkan daya dukung tanah dan kelayakannya dari sisi efisien pembangunan yakni dari segi biaya yang dibandingkan dengan kekuatannya serta analisa ekonomi berdasarkan PDRBnya.

2. Aspek Ekonomi dan Transportasi disaat penelitian selanjutnya agar lebih di perhatikan mengingat di saat proses pembangunan Jembatan Teluk Sawaibu akan berdampak pada situasi dan kondisi disekitar area pembangunan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

kPa bekerja pada arah melintang struktur atas jembatan. 7) Jembatan didesain menggunakan beban lalu lintas penuh BM 100. 9) Jembatan Gantung Tugu Soeharto memakai pylon double

kendaraan dan muatan “D” yang merupakan beban jalur untuk gelagar. ● Lantai Kendaraan dan Jalur

Beban lalu lintas adalah semua beban yang berasal dari berat kendaraan- kendaraan bergerak, dan pejalan kaki yang dianggap bekerja pada jembatan. Beban hidup pada jembatan

tingkat lalu – lintas yang semakin tinggi.Pembangunan jembatan baru dapat. dibangun disebelah jembatan lama atau pada jalur

• Menganalisa kondisi dan karakteristik lalu lintas pada flyover jalan Pasar Kembang.. • Menghitung penghematan biaya operasional kendaraan (BOK) setelah adanya flyover jalan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Volume lalu lintas harian rata-rata tahunan (LHRT) pada jalan alternatif didapat 9.583 kend/hari pada tahun 2017; Selisih nilai waktu

Dalam pengujian pembebanan statis, perilaku jembatan saat uji beban statis (static load test) dilakukan dengan menutup lalu lintas kendaraan agar dapat mengetahui respon

Persimpangan sebidang adalah persimpangan dimana berbagai jalan atau ujung jalan masuk ke persimpangan mengarahkan lalu lintas masuk ke jalur yang dapat berlawanan dengan lalu lintas