ANALISIS KELAYAKAN
USAHA/
BISNIS
PEMBEKALAN CAPSTONE 2 0 2 3
PENGERTIAN ANALISIS
KELAYAKAN USAHA/
BISNIS:
e Suatu penelitian tentang layak tidaknya suatu bisnis dilaksanakan dengan berhasil dan
menguntungkan secara kontinyu.
e Membahas berbagai konsep dasar yang berkaitan dengan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu
memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.
2
MANFAAT ANALISIS
KELAYAKAN BISNIS:
Ü Untuk merintis usaha baru,
Ü Untuk mengembangkan usaha yang sudah ada,
Ü Untuk memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan.
3
Pihak-pihak yang Berkepentingan dengan Studi
Kelayakan Usaha:
q Pihak Wirausaha (Pemilik Perusahaan):
keuntungan kontinyu
q Pihak Investor dan Penyandang Dana:
jaminan pengembalian investasi (return on invesment) yang memadai atau tidak.
q Pihak Masyarakat dan Pemerintah:
bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya atau merugikan, termasuk dampak lingkungannya apakah positif atau negatif.
4
TUJUAN STUDI KELAYAKAN
BISNIS
Tujuan dilakukannya studi kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang terlalu besar pada peluang bisnis yang kurang menguntungkan.
Tentu saja studi kelayakan ini akan memakan biaya, tetapi biaya tersebut relatif kecil bila dibandingkan dengan resiko kegagalan dari investasi bisnis.
5
6
INTENSITAS STUDI KELAYAKAN
Faktor yang
memengaruhi intensitas (kedalaman) dalam
studi kelayakan.
1. Besarnya modal yang diinvestasikan
Semakin besar jumlah modal ditanamkan semakin mendalam studi kelayakan
dilakukan.
2. Tingkat
ketidakpastian proyek
Semakin sulit
memperkirakan penghasilan penjualan, biaya, aliran kas dll, semakin berhati - hati dalam melakukan studi
kelayakan.
3. Kompleksitas elemen-elemen yang mempengaruhi investasi bisnis
Semakin banyak faktor-fakor yang
mempengaruhi implementasi proyek investasi maka semakin berhati-hati melaksanakan
studi kelayakan.
Jadi semakin besar modal yang diinvestasikan, semakin tinggi
ketidakpastian dan semakin komples faktor- fakor yang mempengaruhi maka semakin
mendalah studi kelayakan dilakukan
7
PROSES STUDI
KELAYAKAN BISNIS
8
Tahap Penemuan Ide atau Perumusan
Gagasan
Tahap
Memformulasika n Tujuan
Tahapan Analisis
Tahap
Keputusan
GAGASAN USAHA
TUJUAN (Visi dan Misi)
ANALISIS/EVALUASI 1. PASAR
2. PRODUKSI/OPERASI 3. MANAJEMEN
4. KEUANGAN
5. ASPEK-ASPEK LAIN
TIDAK DILAKSANAKAN (NO GO)
DILAKSANAKAN (GO)
KEPUTUSAN
9
PROSES STUDI KELAYAKAN BISNIS
TAHAP
PENEMUAN IDE ATAU
PERUMUSAN GAGASAN
Ü Tahap penemuan ide ialah tahap dimana wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha baru atau
mengembangkan usaha yang sudah ada. Ide tersebut kemudian
dirumuskan dan diidentifikasi
.10
TAHAP MEMFORMULASIKAN TUJUAN
11
Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis. Apa visi dan misi bisnis yang hendak diemban,
setelah jenis bisnis tersebut diidentifikasi?
Apakah visi dan misi bisnis yang akan dikembangkan tersebut benar‑ benar dapat
menjadi kenyataan atau tidak. Semuanya dirumuskan
dalam bentuk tujuan.
TAHAPAN ANALISIS
Aspek Pasar: (mencakup produk yang akan dipasarkan, peluang pasar,
permintaan dan penawaran, segmentasi pasar, pasar sasaran, ukuran pasar,
perkembangan pasar, struktur pasar dan strategi bersaing).
12
Tahap ini adalah tahap pengkajian ide bisnis, apakah ide bisnis anda akan dapat mencapai tujuan atau tidak.
Aspek ‑ aspek yang harus dikaji dan dicermati adalah :
13
Aspek Teknik Produksi / Operasi, (lokasi, bangunan gedung, mesin dan peralatan, bahan baku dan bahan penolong,
tenaga kerja, metode produksi, lokasi dan lay‑out pabrik, atau
tempat usaha).
Aspek Manajemen / Pengelolaan, (organisasi, aspek pengelolaan,
aspek tenaga kerja, aspek
kepemilikan, aspek yuridis, aspek lingkungan, dan sebagainya. Aspek
yuridis dan lingkungan perlu menjadi bahan analisis sebab perusahaan harus mendapat
pengakuan dari berbagai pihak dan
harus ramah lingkungan).
Ü Aspek Finansial / Keuangan, (sumber dana, penggunaan dana, proyeksi biaya, proyeksi pendapatan, proyeksi
keuntungan dan proyeksi aliran kas).
Ü Aspek lain-lain yang relevan, antara lain seperti :
14
S Aspek Ekonomi S Aspek Keamanan
S Aspek Sosial Budaya
S Aspek Amdal, dll
TAHAP
KEPUTUSAN
Ü
Langkah yang terakhir adalah tahapan mengambil keputusan. Apakah bisnis layak dilaksanakan atau tidak.
Ü
Karena menyangkut keperluan investasi yang mengandung risiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa
kriteria investasi, seperti Pay Back Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return.
15
ANALISIS ASPEK
PEMASARAN
Kebutuhan dan Keinginan Konsumen,
Barang dan jasa apa yang banyak dibutuhkan dan diinginkan konsumen? Berapa banyak yang mereka butuhkan? Bagaimana daya beli mereka? Kapan mereka membutuhkan?
Segmentasi Pasar.
Pelanggan dikelompokkan dan diidentifikasi, misalnya berdasarkan geografi, demografi, dan sosial budaya dan demografis.
Target.
Target pasar menyangkut banyaknya konsumen yang dapat diraih.
16
q Nilai Tambah.
Wirausaha harus mengetahui nilai tambah produk dan jasa pada setiap rantai
pemasaran mulai dari pemasok, agen,
sampai pada konsumen akhir. Nilai tambah barang dan jasa biasanya diukur dengan harga.
q Masa Hidup Produk.
Harus dianalisis apakah masa hidup produk dan jasa bertahan lama atau tidak. Apakah ukuran lama masa produk lebih dari waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan laba sampai modal kembali atau tidak?
17
q Struktur Pasar
Harus dianalisis apakah barang dan jasa yang akan dipasarkan termasuk pasar persaingan tidak sempurna seperti pasar monopoli, oligopoli, dan dan
monopolistic competation ataukah termasuk pasar persaingan sempurna.
q Persaingan dan Strategi Pesaing.
Harus dianalisis apakah tingkat persaingan tinggi atau rendah. Jika tinggi bahkan ketat berarti peluang pasar rendah.
q Ukuran Pasar.
Ukuran pasar dapat dianalisis dari volume penjualan. Jika volume penjualan tinggi berarti pasar potensial.
18
q Pertumbuhan Pasar.
Dapat dianalisis dari pertumbuhan volume penjualan. Jika pertumbuhan pasar tinggi
(misalnya > 20 %), berarti potensi pasar tinggi.
q Laba Kotor.
Apakah perkiraan margin laba kotor tinggi atau rendah? Jika profit margin kotor > 20 % berarti pasar potensial.
q Pangsa Pasar
Dapat dianalisis dari selisih antara jumlah barang dan jasa yang diminta dengan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
19
ANALISIS ASPEK
PRODUKSI
& OPERASI
q Lokasi Operasi.
Hendaknya dipilih lokasi yang paling strategis dan paling efisien baik bagi perusahaan itu sendiri
maupun bagi pelanggannya. Misalnya dekat ke pemasok, dekat ke konsumen, dekat ke alat transport atau di antara ketiganya.
q Volume Operasi.
Harus relevan dengan potensi pasar dan prediksi perrnintaan, sehingga tidak teradi kelebihan dan kekurangan kapasitas, Volume operasi yang
berkelebihan akan menimbulkan permasalahan baru dalam penyimpanan.
20
q Mesin dan Peralatan
Mesin dan peralatan harus sesuai dengan perkembangan teknologi masa kini dan yang akan datang, serta harus disesuaikan dengan luas produksi supaya tidak terjadi kelebihan kapasitas
q Bahan Baku dan Bahan Penolong
Bahan baku dan bahan penolong serta sumber daya yang diperlukan harus cukup tersedia.
Persediaan tersebut harus sesuai dengan kebutuhan, sehingga persediaan tersebut efisien.
21
q Tenaga Kerja.
Jumlah dan kualifikasi karyawan harus
disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaan itu, supaya lebih tepat, lebih cepat, dan lebih hemat (efisien).
q Lay‑ out.
Lay
‑out adalah tata ruang atau tata letak
berbagai fasilitas operasi. Lay
‑out harus tepat dan prosesnya praktis sehingga efisien.
22
ANALISIS ASPEK
MANAJEMEN
q Kepemilikan.
Apakah unit bisnis yang akan didirikan milik pribadi (perseorangan) atau milik bersama
(persekutuan seperti CV, PT, dan bentuk badan usaha lainnya). Apa saja keuntungan dan
kerugian dari unit bisnis yang kita pilih tersebut?
Hendaknya dipilih yang tidak berisiko terlalu tinggi dan menguntungkan.
q Organisasi.
organisasi apa yang diperlukan? Apakah
organisasi lini, organisasi staf, lini dan staf atau bentuk lainnya. Tentukan jenis yang paling tepat dan efisien.
23
q Tim Manajemen.
Apakah bisnis akan dikelola sendiri atau melibatkan orang lain secara profesional.
Tergantung pada skala usaha dan kemampuan yang dimiliki wirausaha.
q Karyawan
Karyawan harus disesuaikan dengan jumlah, kualifikasi dan kualitas yang diperlukan.
24
ANALISIS ASPEK
KEUANGAN
q Kebutuhan Dana.
kebutuhan dana untuk operasional perusahaan, misalnya berapa besarnya dana untuk aktiva tetap, untuk modal kerja dan pembiayaan awal
q Sumber Dana.
Ada beberapa sumber dana yang layak digali, yaitu sumber dana internal (misalnya modal yang disetor, laba yang ditahan, penyusutan) dan modal eksternal (misalnya saham
‑saham, obligasi, dan pinjaman).
25
q Proyeksi Neraca.
Sangat penting untuk mengetahui posisi harta dan kekayaan serta untuk mengetahui kondisi keuangan lainnya. Misalnya posisi aktiva
lancar, aktiva tetap, pasiva lancar, kewajiban jangka panjang dan kekayaan bersih.
q Proyeksi Rugi & Laba.
Proyeksi rugi & laba dari tahun ke tahun
menggambarkan perkiraan laba atau rugi di masa yang akan datang. Komponen rugi &
laba meliputi proyeksi penjualan, proyeksi biaya, dan proyeksi rugi /laba bersih.
26
27
Proyeksi Aliran Kas (Cash Flow).
Dari aliran kas dapat dilihat kemampuan perusahaan untuk melaksanakan kewajiban ‑ kewajiban keuangan.
Ü A l i r a n k a s m a s u k ( c a s h i n f l o w ) , m e r u p a k a n penerimaan ‑ penerimaan yang berupa hasil penjualan atau pendapatan.
Ü Aliran kas keluar (cash outflow), merupakan biaya ‑ biaya termasuk pembayaran bunga dan pajak.
Ü Aliran kas masuk bersih (net cash in ‑ flow), merupakan selisih dari
aliran kas masuk dan aliran kas keluar ditambah penyusutan dengan
diperhitungkan bunga setelah pajak.
KRITERIA
KELAYAKAN INVESTASI
Ü Untuk mengetahui layak tidaknya suatu
investasi yang dilakukan dan menguntungkan secara ekonomis, dipergunakan empat kriteria yaitu metode Payback Periode, Net Present Value, Internal Rate of Return dan Probability Index.
28
PAYBACK PERIOD
(PBP)
q
Payback Period adalah suatu periode yang
diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi.
q
Payback Period sangat penting untuk menghitung jangka waktu pengembalian
investasi. Semakin cepat payback periodenya maka semakin baik bisnis tersebut
q
Jika Payback Period lebih pendek waktunya daripada maximum Payback Period, maka usulan investasi dapat diterima.
29
PAYBACK PERIOD
Deskripsi Th 1 Th 2 Th 3
Investasi 20.000
Biaya Operasional 5.000 5.000 5.000 Total Biaya 25.000 5.000 5.000
Pendapatan 10.000 17.000 11.500
Keuntungan Bersih (15.000) 12.000 6.500 Keuntungan Bersih
(kumulatif) (15.000) (3.000) 3.500
(000 Rp)
HASIL
ANALISIS PBP
Usaha mampu membayar kembali investasi karena keuntungan bersih (kumulatif) pada tahun ke-3 telah mencapai nilai (positif) 3.500.
Dengan demikian waktu pelunasan investasi tercapai pada tahun ke-3. Tepatnya, jangka waktu pelunasan adalah:
2 + {6.500 – 3.500} / {6.500} = 2.46 th ~ 2 th
+ 5,5 bln
NET PRESENT VALUE (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
(operasional maupun terminal cash flow) dimasa yang akan datang.
Apabila nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar dari pada nilai sekarang investasi maka proyek dinyatakan
menguntungkan sehinga diterima, sedangkan apabila lebih kecil (NPV negatif) proyek
ditolak karena tidak menguntungkan.
32
NET PRESENT VALUE
(NPV)
Present Value (PV)
Nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada tahun mendatang
Net Present Value (NPV)
Selisih antara penerimaan dan pengeluaran per thn
Discount Rate
Bilangan yang dipergunakan untuk men-discount
penerimaan yang akan didapat pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang.
Discount rate dapat dilihat dari tabel discount rate yang
telah ditentukan oleh tingkat suku bunga (i) dan tahun
(t)
RUMUS DISCOUNT RATE
d = discount rate i = interest rate t = tahun
Contoh:
discount rate pada tahun ke-5 dengan interest rate 10% = 0.621
d = 1 / ( 1 +
i )
tTABEL DISCOUNT FACTOR
TAHUN
( n ) SUKU BUNGA ( i )
1 % 2 % 3 % 5 % 8 % 10 % 12 % 15 % 18 % 1 0,9901 0,9804 0,9709 0,9524 0,9259 0,9091 0,8929 0,8696 0,8475 2 0,9803 0,9615 0,9426 0,9070 0,8573 0,8264 0,7972 0,7561 0,7182 3 0,9706 0,9423 0,9151 0,8638 0,7938 0,7513 0,7118 0,6575 0,6086 4 0,9610 0,9238 0,8885 0,8227 0,7350 0,6830 0,6355 0,5717 0,5158 5 0,9515 0,9057 0,8626 0,7835 0,6806 0,6209 0,5674 0,4972 0,4371 6 0,9420 0,8880 0,8375 0,7462 0,6302 0,5645 0,5066 0,4323 0,3704 7 0,9327 0,8706 0,8131 0,7107 0,5835 0,5132 0,4523 0,3759 0,3139 8 0,9235 0,8535 0,7894 0,6768 0,5403 0,4665 0,4039 0,3269 0,2660 9 0,9143 0,8168 0,7664 0,6446 0,5002 0,4241 0,3606 0,2843 0,2555 10 0,9053 0,8203 0,7441 0,6139 0,4632 0,3855 0,3220 0,2472 0,1911
TABEL COMPOUND FACTOR
TAHUN ( n )
SUKU BUNGA ( i )
1 % 2 % 3 % 5 % 8 % 10 % 12 % 15 % 18 % 1 1,0100 1,0200 1,0300 1,0500 1,0800 1,1000 1,1200 1,1500 1,1800 2 1,0201 1,0404 1,0609 1,1025 1,1644 1,2100 1,2544 1,3225 1,3924 3 1,0303 1,0612 1,0927 1,1576 1,2597 1,3310 1,4025 1,5209 1,6430 4 1,0406 1,0824 1,1255 1,2155 1,3605 1,4641 1,5735 1,7190 1,0388 5 1,0510 1,1041 1,1593 1,2763 1,4693 1,6105 1,7623 2,0114 2,2878 6 1,0615 1,1262 1,1941 1,3401 1,5869 1,7716 1,9738 2,3131 2,6995 7 1,0721 1,1487 1,2299 1,4097 1,7138 1,9487 2,2107 2,6600 3,1855 8 1,0829 1,1717 1,2668 1,4775 1,8509 2,1436 2,4760 3,0590 3,7589 9 1,0937 1,1951 1,3048 1,5513 1,9990 2,3579 2,7731 3,5179 4,4354 10 1,1046 1,2190 1,3439 1,6289 2,1589 2,5937 3,1058 4,0456 5,2338
RUMUS NET PRESENT VALUE:
Bt = benefit th ke-t Ct = cost th ke-t
i = interest rate yang ditentukan t = tahun
Ko= investasi awal tahun ke-0 (sebelum proyek dimulai)
_
(B
t-C
t) (1+i)
t K
oNPV =
No Deskripsi Th.0 Th.1 Th.2 Th.3 Th.4 Th.5 A Benefit
1 Penghematan biaya
perawatan 50 50 20 30 40
2 Penjualan Informasi 25 25 30 30
Total Benefit 50 75 45 60 70
B Cost
1 Investasi Awal (membeli
komputer baru) 95
2 Biaya Operasional 30 30 30 30 30
Total Cost 95 30 30 30 30 30
Net Benefit (95) 20 45 15 30 40
Discount Rate 15% 1.00 0.870 0.756 0.658 0.572 0.497 NPV pd Disc. Rate 15% (95) 17.4 34.02 9.87 17.16 19.88
NPV = (17.4+34.02+9.87+17.16+19.88 ) – 95 = 8.33 > 0 NPV > 0 Feasible
(dalam juta Rp)
INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)
Metode ini menghitung tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi
dengan nilai sekarang penerimaan-
penerimaan kas bersih dimasa-masa yang mendatang.
Apabila tingkat bunga ini lebih besar dari pada tingat bunga relevan (tingat
keuntungan yang disyaratkan) maka
investasi dikatakan menguntungkan, kalau lebih kecil dikatakan merugikan.
39
Rumus Internal Rate of Return (IRR)
) ( 2 1
) ( )
(
) (
1 I I
NPV NPV
I NPV
IRR
Keterangan :
i1 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV positif.
i2 = Discount Factor (tingkat bunga) pertama di mana diperoleh NPV negatif
PROFITABILITY INDEXS (PI)
Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang investasi.
Kalau profitability index lebih besar dari 1
maka proyek dikatakan menguntungkan, kalau dibawah 1 merugikan.
41
RUMUS PI:
Nilai Aliran Kas Masuk
PROFITABILITY INDEX ( PI ) =
Nilai Investasi
Kelayakan investasi menurut standar analisa ini adlh :
Jika PI > 1 ; maka investasi tsb dpt dijalankan (layak)
Jika PI < 1 ; investasi tsb tidak layak dijalankan (tidak layak)
Kelebihan Profitability Index adalah :
• Memberikan percentage future cash flows dengan cash initial
• Sudah mempertimbangkan cost of capital
• Sudah mempertimbangkan time value of money
• Mempertimbankan semua cash flow
Kekurangan Profitability Index adalah :
• Tidak memberikan informasi mengenai return suatu project.
• Dibutuhkan cost of capital untuk menghitung Profitability Index.
• Tidak memberikan informasi mengenai project risk.
• Susah untuk dijadikan indikator apakah suatu project memberikan value
kepada perusahaan.
CONTOH SOAL
Suatu investasi ditanam pada tahun 2009 sebesar Rp 10.000.000,00. Cost of Capital 12%
(Tingkat Bunga di Bank). Inflasi 10%. Diharapkan balik modal setelah tahun ke-4. Cash Flow yang diperoleh untuk 6 tahun ke depan adalah sebagai berikut :
DISCOUNTED CASH FLOW
PAYBACK PERIOD
Payback Period; modal sudah kembali pada tahun ke lima. Cara untuk menghitung waktu yang lebih rinci :
Bandingkan kekurangan tahun ke-4 dengan cash flow tahun ke-5
= (Rp 10 juta – Rp 8 juta) : (Rp 11,2 juta – Rp8.000.000) x Rp 12 bulan
= 7,5 hari
Berarti balik modal 4 tahun 7 bulan 15 hari
Discounted Payback Period:
Modal baru kembali pada tahun ke-6. Investasi tidak layak karena PP dan DPP lebih lama dari yang diharapkan.
NET PRESENT VALUE
§ Initial Investment 10.000.000 NPV -675.100
Investasi tidak layak karena NPV kurang dari nol.
§ Profitability Index
= 9.342.900 : 10.000.000 = 0,93429
Investasi tidak layak karena PI lebih kecil dari 1.