5.6 Analisis Kelembagaan
Analisis kelembagaan atau Institutional Analysis merupakan Kajian tentang peran yang dimainkan lembaga dalam proses pembuatan kebijakan. Analisis kelembagaan pertama tama melibatkan identifikasi semua organisasi dan proses yang dapat berdampak pada atau dipengaruhi oleh kebijakan. Kemudian sifat dampak atau pengaruh itu perlu untuk dinilai.
Pembuat kebijakan perlu menyadari bahwa tidak semua institusi memiliki karakteristik yang sama atau tingkat dampak yang sama terhadap suatu kebijakan. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kelembagaan sebelum adanya rekomendasi kebijakan. Pinsipnya adalah menggunakan aspek aspek kultural dan struktural dalam memahami sebuah kelembagaan, karena setiap kelembagaan memuat kedua aspek tersebut sekaligus.
Analisis Kelembagaan merupakan analisis yang memiliki fungsi dalam memberikan informasi mengenai peranan dan eksistensi lembaga dalam pengembangan suatu kawasan.
Dalam hal ini Lembaga mencakup masyarakat setempat, pihak developer dan kementrian daerah setempat.
Tabel Alur Pikir Analisis Kelembagan
Input Proses Output
Penanggung jawab kelembagaan
setempat Survei primer dan sekunder serta
analisis secara deskirptif Membuat dan bertangung jawab akan lembaga (organisasi) yang ada pada Perumahan ASA
DREAMLAND Kecamatan
Patrang, Kabupaten Jember.
Membuat dan menetapkan lembaga serta kebijakan setempat
Sumber: Analisis 2024 Tabel SWOT Analisis Kelembagaan EKSTERNAL
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. 1.
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WT)
1. 1. 1.
Tantangan (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. 1. 1.
Sumber: Analisis 2024
5.7 Analisis Pemangku Kepentingan
Analisis pemangku kepentingan merupakan analisis yang memiliki fungsi dalam memberikan informasi mengenai peranan dan eksistensi para pemangku kepentingan dalam
pengembangan suatu kawasan. Dalam hal ini pemangku kepentingan dapat mencakup aparat pemerintah, developer (pengembang), dan masyarakat.
Peran pemerintahan dalam bidang perumahan yaitu sebagai pembuat kebijakan dan pengawasan terhadap penyelenggaran perumahan. Developer (pengembang) perumahan adalah pihak yang bertugas dalam pengembangan dan pembangunan perumahan dari hulu ke hilir, mulai dari pembelian tanah, perencanaan, pembangunan, hingga pemasaran (marketing). Developer perumahan juga bertanggung jawab dalam menyediakan fasilitas atau infrastruktur lingkungan dan sosial yang diperlukan untuk kebutuhan penghuninya.
Tabel Alur Pikir Analisis Pemangku Kepentingan
Input Proses Output
Pemangku kepentingan (peran,
tanggung jawab, resiko) Survei primer dan sekunder serta
analisis secara deskirptif Informasi operasional mengenai peran, eksistensi, dan partisipasi para pemangku kepentingan yang terlibat dalam perencanaan kawasan Perumahan ASA
DREAMLAND, Kecamatan
Patrang, Kabupaten Jember.
Sumber: Analisis 2024 Tabel SWOT Analisis EKSTERNAL
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. 1.
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WT)
1. 1. 1.
Tantangan (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. 1. 1.
Sumber: Analisis 2024 5.9.6 Analisis Kebisingan
Analisis kebisingan perlu dilakukan untuk mengetahui arah intensitas kebisingan yang terdapat di sekitar lokasi tapak. Dengan adanya analisis kebisingan maka bisa dilakukan analisis alternatif dalam meminimalisasi dampak kebisingan, sehingga tidak memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Di sekitar kawasan perumahan ASA DREAMLAND terdapat jalan lingkungan yang dilalui oleh kendaraan motor, mobil, maupun truk. Lalu untuk jalan masuk perumahan pun juga dapat dilalui oleh macam kendaraan tersebut. Meskipun dilalui dengan jenis kendaraan yang beragam, tingkat kepadatan jalan lingkungan tersebut tergolong sedang cenderung rendah.
Analisis kebisingan tapak terdiri dari tiga tingkat yaitu tingkat kebisingan tinggi, kebisingan sedang, dan kebisingan rendah. Zona kebisingan sedang dapat ditemukan pada jalan lingkungan yang terdapat pada depan pintu masuk kawasan perumahan dan berada di timur kawasan perumahan. Untuk kondisi perumahan, terletak agak masuk ke timur dari jalan lingkungan sejauh kurang lebih 70 m. Hal ini menyebabkan kawasan perumahan memiliki tingkat kebisingan rendah karena lokasinya yang agak jauh dari jalan lingkungan yang juga tergolong memiliki tingkat kepadatan kendaraan yang rendah.
Tabel SWOT Analisis EKSTERNAL
INTERNAL
Kekuatan (S) Kelemahan (W)
1. Memiliki lopkasi yang jauh dari jalan lingkungan
2. Jalan lingkungan di sekitar kawasan perumahan memiliki kepadatan rendah
1. keterbatasan dalam pengendalian faktor kebisingan eksternal seperti pekerjaan umum di sekitar perumahan
Peluang (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
1. investasi dalam solusi kebisingan seperti membangun pagar suara atau penanaman pohon
1. pembangunan pagar suara dan penanaman pohon guna
pemanfaatan lahan yang jauh dari jalan lingkungan
1. pembangunan pagar suara dan penanaman pohon guna
pemanfaatan lahan yang jauh dari jalan lingkungan
Tantangan (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. kebisingan dari dalam area perumahan seperti suara kendaraan dan suara anak-anak
1. Membuat peraturan rumah tangga yang jelas tentang jam-jam tenang dan tindakan yang akan diambil terhadap pelanggarannya.
1. Membuat peraturan rumah tangga yang jelas tentang jam-jam tenang dan tindakan yang akan diambil terhadap pelanggarannya.
Sumber: Analisis 2024