Ayah dan Ibu saya, Ardi dan Noryati, saya ucapkan terima kasih atas doa, motivasi, keikhlasan, kesabaran dan berkah yang selalu menyertai langkah saya hingga saya menyelesaikan skripsi saya. Almamaterku, Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Alhamdulillahi Rabbil'alamin, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Pada Materi Perbandingan Trigonometri Ditinjau Dari Gaya Belajar” " sebagai. sebaik mungkin.
Pujian dan salam semoga senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang. Tuan Dr. Murtono, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Bpk Ibrahim, M.Pd dan Ibu. Suparni, M.Pd selaku dosen pembimbing yang memberikan nasehat, arahan dan petunjuk kepada penulis.
Ibu Dra. Endang Sulistyowati, M.Pd.I, Ms. Luluk Maulu'ah, M.Si, Ibu Tuslikhatun Amimah, M.Pd, dan Ibu. Farah Husna, M.Pd selaku validator yang bersedia memberikan masukan untuk pembuatan instrumen penelitian yang baik. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga segala bantuan, bimbingan dan motivasinya digantikan dengan pahala dari Allah SWT, Amin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi perbandingan trigonometri berdasarkan jenis-jenis koneksi matematika menurut Sugiman yaitu koneksi antar topik matematika, koneksi antar topik matematika, dan koneksi dengan kehidupan sehari-hari ditinjau dari pembelajaran siswa. gaya.
Prosedur penelitian kualitatif ini meliputi: 1) tahap pra lapangan berupa wawancara dengan guru matematika dan penyusunan instrumen penelitian; Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah peneliti sebagai instrumen utama, dibantu dengan angket gaya belajar, tes hubungan matematis dan pedoman wawancara. Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar visual adalah dapat menuliskan langkah-langkah penyelesaian masalah secara sistematis, jelas, rapi, teratur, mengutamakan penampilan, mengingat gambar dan menangkap detail, siswa dihubungkan pada tiga jenis hubungan, yaitu jenis hubungan antar mata pelajaran, jenis hubungan antara mata pelajaran matematika dan jenis hubungan matematika dengan kehidupan sehari-hari.
Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar auditori adalah mereka dapat menulis langkah-langkah penyelesaian masalah secara lengkap, namun sebagian besar tidak dilengkapi dengan penjelasan jawabannya, membaca informasi dengan lantang dan mungkin tidak memahami informasi yang ditulis tidak lengkap, siswa dihubungkan dengan jenis hubungan antar topik dan antar topik matematika dan ada pula yang dihubungkan dengan jenis hubungan matematika dengan kehidupan sehari-hari. Ciri-ciri siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah tidak sistematis dan tidak memberikan penjelasan langkah-langkah jawaban yang diberikan karena lebih suka berpikir dengan melakukan sesuatu, menunjuk tulisan ketika membaca, bereaksi terhadap perhatian fisik dan ingin melakukan. sesuatu Siswa terhubung pada dua jenis koneksi yaitu koneksi antar topik matematika dan jenis koneksi antar topik matematika, namun tidak terhubung pada tipe koneksi dengan kehidupan sehari-hari. Matematika merupakan suatu ilmu yang tersusun secara sistematis dan konsep-konsepnya saling berkaitan satu sama lain.
NCTM menyatakan bahwa koneksi matematika merupakan salah satu dari lima standar inti proses keterampilan matematika yang harus dimiliki siswa dalam kurikulum matematika sekolah Amerika Serikat. Menurut NCTM, keterhubungan mengarahkan siswa untuk memahami hubungan antar topik dalam matematika, antara materi matematika dengan disiplin ilmu lainnya, dan hubungan antara matematika dengan dunia nyata atau dalam kehidupan sehari-hari (NCTM. Pada tahun 2013, pemerintah mengembangkan Kurikulum uji coba yang akan diterapkan secara bertahap di beberapa sekolah dari tingkat dasar hingga menengah, yang disebut kurikulum 2013.
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan 5 faktor, yaitu (a) tantangan internal, (b) tantangan eksternal, (c) perbaikan pola pikir, (d) penguatan manajemen kurikulum dan (e) penguatan materi (Permendikbud no: 70: 5) - 6).
PENDAHULUAN
- Fokus Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Kegunaan
- Penegasan Istilah
- Kesimpulan
- Saran
Tanpa koneksi matematika, siswa harus belajar dan mengingat terlalu banyak konsep dan prosedur matematika yang terpisah. Penelitian yang dilakukan Fajriani juga mengungkapkan bahwa kemampuan koneksi matematis siswa secara keseluruhan masih tergolong rendah. Keterampilan koherensi matematis siswa pada indikator koherensi antar matematika lebih tinggi dibandingkan indikator koherensi dengan pelajaran IPA dan koherensi dengan kehidupan sehari-hari.
Gaya belajar adalah cara seseorang mempelajari informasi baru yang terdiri dari gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik. Dari permasalahan diatas peneliti ingin mengetahui bagaimana kemampuan koneksi matematis kelas. Peneliti mengambil permasalahan tersebut sebagai objek penelitian dengan judul “Analisis Kemampuan Koneksi Matematis Siswa pada Materi Trigonometri Komparatif Dilihat dari Gaya Belajar”.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa pada materi trigonometri ditinjau dari gaya belajar visual, gaya belajar auditori, dan gaya belajar kinestetik. Dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi peneliti matematika dan guru tentang kemampuan koneksi matematis siswa pada materi perbandingan trigonometri. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi guru dalam membiasakan siswa mengenal dan menerapkan hubungan matematis pada materi perbandingan trigonometri.
Sebagai bahan pertimbangan guru kelas X dalam memilih strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa sesuai gaya belajar. Keterampilan koneksi matematis dalam penelitian ini adalah kemampuan menghubungkan konsep atau prinsip dalam satu topik yang sama, menghubungkan konsep dalam topik tertentu dengan konsep dalam topik lain dalam matematika, dan menghubungkan matematika dengan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristik kemampuan koneksi matematis siswa berbeda-beda menurut jenis gaya belajarnya, termasuk karakteristik kemampuan koneksi matematis siswa dengan gaya belajar visual. mengingat gambar dan menangkap detail serta kemampuan koneksi matematika, jenis hubungan antar topik matematika termasuk dalam kategori terkait, jenis gaya belajar antar topik matematika termasuk dalam kategori terkait, dan jenis hubungan dengan kehidupan sehari-hari termasuk dalam kategori terkait. termasuk dalam kategori terkait.
Ciri-ciri kemampuan koneksi matematis siswa dengan gaya belajar auditori adalah dapat menuliskan langkah-langkah penyelesaian secara lengkap, namun sebagian besar tidak dibekali penjelasan jawabannya, membacakan informasi dengan lantang, dan mungkin belum memahami sepenuhnya informasi tertulis dan jenisnya. Keterampilan koneksi matematis interdisipliner termasuk dalam kategori terkait, jenis gaya belajar antar topik matematika termasuk dalam kategori terkait, dan jenis koneksi dengan kehidupan sehari-hari termasuk dalam kategori terkait sebagian. Ciri-ciri koneksi matematis siswa dengan gaya belajar kinestetik adalah tidak sistematis dan tidak memberikan penjelasan langkah-langkah dalam jawaban yang diberikan karena lebih suka berpikir sambil mengerjakan sesuatu, menunjuk menulis ketika membaca, merespon perhatian fisik. . dan saya ingin melakukan sesuatu dan kemampuan menghubungkan jenis hubungan interdisipliner matematika termasuk dalam kategori terkait, jenis gaya belajar antar topik matematika termasuk dalam kategori terkait, dan jenis hubungan dengan kehidupan sehari-hari termasuk dalam kategori terkait. termasuk dalam kategori tidak berhubungan. kategori. Berdasarkan temuan yang diperoleh, terlihat bahwa siswa masih menemui permasalahan yang mengaitkan matematika dengan kehidupan sehari-hari, khususnya siswa dengan gaya belajar kinestetik.
Contoh RPP untuk mengoptimalkan penyerapan informasi oleh siswa dengan gaya belajar visual, auditori, dan kinestetik dapat dilihat pada Lampiran 3.4 halaman 214. Peneliti lain dapat mengkaji kembali keterkaitan matematis materi persamaan trigonometri dengan segitiga siku-siku atau materi lainnya untuk mengungkapkan kemampuan koneksi matematis siswa. Dengan demikian, SMA/MA dapat mengidentifikasi apakah ciri-ciri keterampilan koneksi matematis yang ditemukan sama atau berbeda.