• Tidak ada hasil yang ditemukan

analisis kemampuan pemahaman konsep - UNISMA Repository

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "analisis kemampuan pemahaman konsep - UNISMA Repository"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MASA PEMBELAJARAN DARING

SKRIPSI

OLEH :

ERIK AGUS PRASTIYO NPM 217.01.07.2.073

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

JANUARI 2022

(2)

vii ABSTRAK

Prastiyo, Erik Agus. 2021. Analisis Kemampuan pemahaman konsep Matematis Ditinjau dari Kemandirian Belajar Peserta Didik pada Masa Pembelajaran Daring. Skripsi, Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Malang. Pembimbing I: Alifiani, S.Pd., M.Pd; Pembimbing II:

Siti Nurul Hasana S.Si., M.Sc.

Kata kunci : kemampuan pemahaman konsep matematis, kemandirian belajar, pembelajaran daring

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan yang sangat diperlukan dalam pelajaran matematika. Kemampuan pemahaman konsep matematis mengacu pada pemahaman yang terintegrasi dengan ide-ide matematika. Peserta didik yang memiliki pemahaman yang baik akan mengetahui lebih dalam tentang ide-ide matematika yang bersifat abstrak. Dalam memahami suatu konsep pada materi matematika, kebanyakan peserta didik kesulitan jika dituntut untuk belajar secara mandiri. Kemandirian belajar sangat penting bagi kemampuan pemahaman konsep yang dimiliki peserta didik. Terlebih pada masa pandemi seperti saat ini dimana pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran daring. Kemandirian belajar sangat penting untuk dimiliki peserta didik. Saat pembelajaran daring peserta didik dituntut untuk belajar mandiri secara daring. Pembelajaran daring merupakan salah satu alternatif untuk tetap melakukan pembelajaran yang ada di Indonesia, karena keterbatasan dalam melakukan pembelajaran secara tatap muka.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis yang dimiliki peserta didik ditinjau dari kemandirian belajar yang dilakukan pada masa pembelajaran daring. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas VII Ibnu Sina MTs. Sunan Kalijogo Ngadri. Penelitian ini mengambil 3 peserta didik untuk dijadikan sebagai subjek penelitian yang dipilih menggunakan cara purposive sampling (bertujuan). Prosedur pengumpulan data yaitu menggunakan angket, tes dan wawancara. Kemudian instrumen pendukung dalam penelitian ini yaitu angket kemandirian belajar pada masa pembelajaran daring, tes kemampuan pemahaman konsep matematis dan pedoman wawancara. Validasi data menggunakan triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dengan cara membandingkan hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis dengan hasil wawancara.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan yang menjelaskan subjek dengan tiga kondisi yang berbeda. Pada kondisi yang pertama, subjek yang memiliki kemandirian belajar tingkat tinggi pada masa pembelajaran daring mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemahaman konsep matematis. Dengan kata lain, subjek yang memiliki kemandirian belajar tingkat tinggi pada masa pembelajaran daring, juga memiliki kemampuan pemahaman konsep tingkat tinggi. Pada kondisi yang kedua, subjek yang memiliki kemandirian belajar tingkat sedang pada masa pembelajaran daring, juga memiliki kemampuan pemahaman konsep tingkat sedang. Dari lima indikator pema haman konsep matematis, subjek hanya memenuhi empat indikator, yaitu indikator menyatakan ulang sebuah konsep, indikator mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, indikator memberi contoh dan non contoh dari konsep

(3)

viii

dan indikator menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

Pada kondisi yang ketiga, subjek yang memiliki kemandirian belajar tingkat rendah pada masa pembelajaran daring, juga memiliki kemampuan pemahaman konsep tingkat rendah. Dari lima indikator kemampuan pemahaman konsep matematis, subjek hanya mampu memenuhi tiga indikator, yaitu indikator menyatakan ulang sebuah konsep, indikator mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dan indikator memberi contoh dan non contoh dari konsep.

(4)

ix

ABSTRACT

Prastiyo,Erik Agus. 2021. Analysis Ability to Understand Mathematical Concepts Reviewed from The Independence of Learning Learners During Online Learning.

Thesis, Mathematics Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Islam Malang. Guide I: Alifiani, S.Pd., M.Pd; Guide II: Siti Nurul Hasana S.Si., M.Sc.

Keywords: ability to understand mathematical concepts, independence of learning, online learning

The ability to understand mathematical concepts is an indispensable ability in mathematics lessons. The ability to understand mathematical concepts refers to an understanding that is integrated with mathematical ideas. Learners who have a good understanding will know more about mathematical ideas that are abstract. In understanding a concept in mathematical material, most learners have difficulty if

required to learn independently. Independence of learning is very important for the ability to understand the concepts that learners have. Especially during pandemic times like today where the learning applied is online learning. Learning independence is very important for learners to have. When learning online learners are required to learn independently online. Online learning is one of the alternatives to keep doing learning in Indonesia, because of the limitations in doing face-to-face learning.

This research aims to describe the ability to understand mathematical concepts that learners have in view of the independence of learning carried out during online learning.

This research uses a qualitative approach with a type of qualitative descriptive research.

The source of this research data is a student of class VII Ibn Sina MTs. Sunan Kalijogo Ngadri. This study took 3 learners to serve as selected research subjects using purposive sampling methods. The data collection procedure is to use questionnaires, tests and interviews. Then the supporting instruments in this study are learning independence during online learning, tests of mathematical concept comprehension skills and interview guidelines. Data validation uses triangulation techniques to test the credibility of data by comparing the results of tests of mathematical concept understanding skills with

interview results.

Based on the results of the data analysis obtained conclusions that explain the subject with three different conditions. In the first condition, subjects who have a high level of learning independence during the online learning period are able to meet all indicators of mathematical concept understanding ability. In other words, subjects who have a high level of learning independence during online learning, also have the ability to understand high-level concepts. In the second condition, subjects who have moderate- level learning independence during online learning, also have the ability to understand medium-level concepts. Of the five mathematical concepts, the subject meets only four indicators, namely indicators restating a concept, indicators classifying objects according to certain properties according to the concept, indicators giving examples and non- examples of concepts and indicators using, utilizing, and selecting certain procedures or operations. In the third condition, subjects who have low-level learning independence

(5)

x

during online learning, also have low-level concept understanding skills. Of the five indicators of mathematical concept understanding ability, the subject is only able to meet three indicators, namely indicators restating a concept, indicators classifying objects according to certain properties according to their concepts and indicators giving examples and non-examples of concepts.

(6)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Konteks Penelitian

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari peserta didik dalam setiap jenjang pendidikan. Menurut Ruseffendi (2014:1), matematika dapat diartikan sebagai studi deduktif, sebagai bahasa dan sebagai aktivitas manusia. Oleh karena itu dapat dikatakan matematika merupakan ilmu pengetahuan yang selalu terhubung dengan kehidupan. Permasalahan yang sering kali terjadi adalah tidak sedikit peserta didik yang menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit, membosankan bahkan menakutkan. Pola pikir seperti ini mungkin tidak berlebihan, karena matematika mempunyai sifat yang abstrak.

Penekanan utama pembelajaran matematika adalah agar peserta didik mengerti konsep-konsep matematika dengan lebih baik. Konsep matematika saling berkaitan satu sama lain, oleh karena itu jika peserta didik telah memahami konsep-konsep dasar matematika, maka akan memudahkan peserta didik dalam mempelajari konsep-konsep matematika berikutnya yang lebih kompleks.

Menurut Hendriana dkk (2017:6), kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan yang ada dalam belajar matematika yang meliputi kemampuan menyerap materi, mengingat serta menerapkannya dalam kasus sederhana, memperkirakan suatu kebenaran dalam suatu pernyataan, dan menggunakan rumus dan teorema dalam menyelesaikan masalah. Sedangkan menurut Kilpatrick (dalam Aningsih & Asih, 2017: 218), kemampuan

pemahaman konsep mengacu pada pemahaman yang terintegrasi dengan ide-ide

(7)

2

matematika, peserta didik yang memiliki pemahaman yang lebih baik tentunya akan mengetahui dan memahami ide-ide yang ada pada matematika. Peserta didik yang memiliki kemampuan pemahaman konsep yang bagus akan mengetahui lebih dalam tentang ide-ide matematika yang bersifat abstrak. Dalam memahami suatu konsep pada materi matematika, kebanyakan peserta didik kesulitan jika dituntut untuk belajar secara mandiri.

Suhendri (2012:399) menjelaskan bahwa kemandirian belajar adalah aktivitas belajar yang dilakukan peserta didik tanpa bergantung kepada orang lain baik teman maupun pendidik dalam mencapai tujuan belajar yaitu menguasai materi dengan baik dan dengan kesadarannya sendiri peserta didik serta dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. Pintrich, & Karabenick (dalam Muhtadi & Sukirwan, 2017:

5) menyatakan bahwa kemandirian belajar adalah proses konstruktif dan aktif dimana peserta didik menentukan tujuan belajarnya, mengatur, dan

mengendalikan kognisi, motivasi, dan perilaku dengan dibimbing dan dibatasi oleh tujuan dan karakteristik kontekstual dalam lingkungan. Bungsu (2021:383) menjelaskan bahwa kemandirian belajar peserta didik sangat penting dalam kegiatan belajar matematika. Terlebih pada masa pandemi seperti saat ini dimana pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran daring. Kemandirian belajar sangat penting untuk dimiliki peserta didik. Saat pembelajaran daring peserta didik dituntut untuk belajar mandiri secara daring, karena saat melakukan pembelajaran daring, peserta didik akan jauh dari pendidik dan teman sebaya.

(8)

3

Kurniawan dkk (2020: 151) menyatakan bahwa pembelajaran daring yang juga dikenal dengan pembelajaran online atau e-Learning merupakan

pembelajaran yang disampaikan secara elektronik dengan menggunakan alat komunikasi, seperti handphone, komputer dan laptop. Bahan belajar diakses melalui sebuah jaringan. Pada pembelajaran saat ini, peserta didik melakukan pembelajaran secara mandiri. Peserta didik belajar tidak dibantu secara langsung oleh pendidik dan tidak ada peserta didik yang lain yang bisa digunakan sebagai tutor sebaya. Banyak materi matematika yang sudah diajarkan melalui

pembelajaran daring. Salah satu materi yang diajarkan adalah materi himpunan.

Himpunan merupakan salah satu materi yang memiliki banyak konsep yang harus dipahami. Berdasarkan hasil penelitian Murniati (202:183), dalam buku teks siswa matematika untuk SMP/MTs Kelas VII Kurikulum 2013 Edisi Revisi, skor kesesuaian materi himpunan dalam buku tersebut memperoleh skor 21 dari total 24 skor dan menghasilkan persentase sebesar 87,5 %. Materi himpunan pada buku tersebut sesuai dengan pendekatan saintifik memiliki kategori sangat baik. Peserta didik diberi kesempatan menemukan konsep materi himpunan berdasarkan masalah konkret yang diberikan, sehingga pemahaman peserta didik sangat diperlukan. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti ingin menganalisis terkait materi himpunan. Berdasarkan observasi awal, di sekolah MTs Sunan Kalijogo Ngadri peserta didik kesulitan dalam memahami konsep materi himpunan dengan cara mandiri. Ini terlihat ketika peneliti melakukan wawancara kepada 5 peserta didik dari MTs Sunan Kalijogo, dan ada 4 peserta

(9)

4

didik yang mengatakan bahwa konsep himpunan sulit dipahami jika dilakukan secara mandiri.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan, peneliti bermaksud melakukan penelitian lebih jauh mengenai analisis kemampuan pemahaman konsep

matematis ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik pada masa pembelajaran daring yang dilkukan pada materi himpunan kelas VII MTs Sunan Kalijogo Ngadri. Tujuan peneliti adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis yang ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik yang dilakukan pada masa pembelajaran daring.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan konteks yang telah dijelaskan, maka fokus dalam penelitian ini adalah “bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari kemandirian belajar pada masa pembelajaran daring pada materi himpunan?”.

Untuk memperjelas fokus masalah yang diteliti, maka peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII MTs. Sunan Kalijogo Ngadri ditinjau dari kemandirian belajar tingkat tinggi pada masa pembelajaran daring?

2. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII MTs. Sunan Kalijogo Ngadri ditinjau dari kemandirian belajar tingkat sedang pada masa pembelajaran daring?

(10)

5

3. Bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII MTs. Sunan Kalijogo Ngadri ditinjau dari kemandirian belajar tingkat rendah pada masa pembelajaran daring?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan fokus penelitian yang telah dipaparkan, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII MTs. Sunan Kalijogo Ngadri ditinjau dari kemandirian belajar tingkat tinggi pada masa pembelajaran daring.

2. Untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII MTs. Sunan Kalijogo Ngadri ditinjau dari kemandirian belajar tingkat sedang pada masa pembelajaran daring.

3. Untuk mendeskripsikan kemampuan pemahaman konsep matematis peserta didik kelas VII MTs. Sunan Kalijogo Ngadri ditinjau dari kemandirian belajar tingkat rendah pada masa pembelajaran daring.

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan dalam dunia pendidikan, baik kegunaan secara teoritis maupun kegunaan secara praktis. Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Kegunaan Secara Teoritis

(11)

6

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan hal baru bagi dunia pendidikan, khususnya dalam pendidikan matematika dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada mengenai kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari kemandirian belajar. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian lanjutan.

2. Kegunaan Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan:

a) Bagi Peserta Didik

Peserta didik dapat mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari kemandirian belajarnya yang dilakukan pada masa pembelajaran daring, sehingga peserta didik diharapkan dapat termotivasi untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematisnya dalam masa pembelajaran daring.

b) Bagi Pendidik

Pendidik dapat mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari kemandirian belajar yang dimiliki peserta didiknya, sehingga dapat diharapkan dapat membuat perencanaan kegiatan pembelajaran matematika yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang terjadi.

c) Bagi Sekolah

Pihak sekolah dapat mengetahui tingkat kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari kemandirian belajar yang dimiliki peserta didik,

sehingga sekolah dapat mengambil langkah dan tindakan yang tepat untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

(12)

7

d) Bagi Peneliti

Hasil penelitian yang telah diperoleh dijadikan pengalaman dalam pembelajaran. Sehingga peneliti dapat memberikan motivasi kepada peserta didik dalam belajar matematika dengan cara yang benar dan tepat.

1.5 Penegasan Istilah

Untuk menjaga agar tidak menimbulkan perbedaan tafsir, maka perlu diberikan penjelasan secara singkat terkait istilah-istilah yang berkaitan dengan judul ini. Adapun istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut.

1. Analisis

Analisis adalah aktivitas yang memuat kegiatan memilah sesuatu untuk dikelompokkan menurut kriteria tertentu kemudian mencari makna dan kaitannya.

Analisis digunakan untuk mengetahui fenomena yang terjadi saat dilakukannya kegiatan.

2. Kemampuan pemahaman konsep Matematis

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan suatu kemampuan penguasaan materi dan kemampuan peserta didik dalam memahami, menyerap, menguasai, mampu mengungkapkan kembali konsep dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti serta mampu mengaplikasikannya. Indikator kemampuan pemahaman konsep matematika adalah sebagai berikut.

a) Menyatakan ulang sebuah konsep

b) Mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya.

c) Memberi contoh dan non contoh dari konsep.

d) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu.

(13)

8

e) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

3. Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar merupakan sikap dari peserta didik yang tidak mudah bergantung kepada orang lain dalam menyelesaikan masalah-masalah yang diberikan. Kemandirian belajar muncul ketika peserta didik mempunyai

kepercayaan diri terhadap kemampuannya sendiri. Indikator kemandirian belajar adalah sebagai berikut.

a) Memiliki rasa percaya diri.

b) Memiliki rasa tanggung jawab.

c) Tidak bergantung terhadap orang lain.

d) Berperilaku sesuai dengan kemampuan sendiri.

e) Berperilaku disiplin.

f) Kontrol diri

4. Pembelajaran Daring

Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan teknologi atau alat komunikasi. Saat melakukan pembelajaran daring bahan belajar akan diakses melalui alat komunikasi.

5. Materi Himpunan

Materi himpunan merupakan materi matematika yang membahas terkait kumpulan-kumpulan objek. Dalam penelitian ini himpunan dianggap sebagai sekumpulan objek yang memiliki sifat yang dapat dijelaskan dan sejenis kumpulan benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan.

(14)

90 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, diperoleh kesimpulan hasil penelitian tentang kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari kemandirian belajar peserta didik pada masa pembelajaran daring sebagai berikut.

1. S1 dengan klasifikasi kemandirian belajar tingkat tinggi pada masa pembelajaran daring, juga memiliki kemampuan pemahaman konsep

matematis yang tinggi juga. Hal ini ditunjukan bahwa S1 mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemahaman konsep matematis S1 dapat memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, indikator

mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, indikator memberi contoh dan non contoh dari konsep, indikator

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dan indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

2. S2 dengan klasifikasi kemandirian belajar tingkat sedang pada masa pembelajaran daring, juga memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis yang sedang juga. Hal ini ditunjukan bahwa S2 belum mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemahaman konsep matematis S2 hanya dapat memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, indikator mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya, indikator memberi contoh dan non contoh dari konsep dan indikator

menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu. S2

(15)

91

belum dapat memenuhi indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

3. S3 dengan klasifikasi kemandirian belajar tingkat rendah pada masa pembelajaran daring, juga memiliki kemampuan pemahaman konsep matematis yang rendah juga. Hal ini ditunjukan bahwa S3 belum mampu memenuhi semua indikator kemampuan pemahaman konsep matematis S3 hanya dapat memenuhi indikator menyatakan ulang sebuah konsep, indikator mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya dan indikator memberi contoh dan non contoh dari konsep. S3 belum dapat

memenuhi indikator menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu dan belum dapat memenuhi indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang dapat disampaikan oleh peneliti untuk keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dan untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan sebagai berikut.

1. Bagi peserta didik diharapkan mampu meningkatkan kemandirian belajar pada masa pembelajaran daring dan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman konsep matematis. Peserta didik juga diharapkan selalu mengikuti kegiatan belajar mengajar yang dilakukan pada masa pembelajaran daring, agar peserta didik dapat meningkatkan kualitas kemampuan yang dimiliki terutama pada kemampuan pemahaman konsep matematisnya.

(16)

92

2. Bagi pendidik diharapkan dapat membuat metode belajar yang yang kreatif, terutama pada pembelajaran matematika, agar memudahkan peserta didik dalam belajar matematika pada masa pembelajaran daring karena dengan metode yang sederhana yang dilakukan pada masa pembelajaran daring peserta didik kesulitan memahami materi yang telah diberikan.

3. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mengembangkan penelitian terkait kemampuan pemahaman konsep matematis ditinjau dari kemandirian belajar pada masa pembelajaran daring.

(17)

93

DAFTAR RUJUKAN

Arikunto, S. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

As’ari, R.P. 2017. Matematika. Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Bungsu, T.K., Vilardi, M., Akbar, P. dan Bernard, M. 2018. Pengaruh Kemandirian Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika di SMKN 1 Cihampelas. Journal On Education. Vol 01, No 02, 382–389.

Eka, C., Ika, K., dan Ferry, F. 2019. Kemandirian Belajar Siswa SMP Melalui Model Problem Based Learning (PBL). Jurnal Ilmiah Lemlit Unswagati Ciebon. Vol.23, No.1 Vol 23, No 1, 28.

Fitriyani, Y., Fauzi, I., dan Sari, M., Z. 2020. Motivasi Belajar Mahasiswa Pada Pembelajaran Daring Selama Pandemik Covid-19. Jurnal Kependidikan. Vol 6, No 2, 166

Hadi, S. dan Kasum, M.U. 2015. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa SMP Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Memeriksa Berpasangan (Pair Checks). EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika. Vol 3, No 1, 59–66.

Hadin, Pauji, H. M. dan Arifin, U. 2018. Analisis Kemampuan Koneksi

Matematik Siswa Mts Ditinjau Dari Self Regulated Learning. (JPMI) Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif . Volume 1, No. 4.

Hendriana, Rohaeti dan Sumarmo. 2017. Hard Skills dan Soft Skills Matematika Siswa. Bandung: Pt Refika Aditama.

Kurniawan, R. I., Nindiasari, H. dan Setiani, Y. 2020. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Dengan Menggunakan Pembelajaran Daring.

Wilangan. Volume 1, No. 2, 150–160.

Kuntarto, E. 2017. Keefektifan Model Pembelajaran Daring Dalam Perkuliahan Bahasa Indonesia Di Perguruan Tinggi. Journal Indonesian Language Education and Literature. Vol 3, No 1, 102

Moleong, L. J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.

Morash, R. P. 1991. Bridge To Abstract Mathematics: Mathematics:Mathematical

(18)

94

Proof And Structures. Edisi 2. New York: Mc.Graw Hill

Muhtadi, D. dan Sukirwan. 2017. Implementasi Pendidikan Matematika Realistik ( PMR ) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Mosharafa. 6, 1–12.

Murniati, S., & Roza, Y. 2021. Analisis Kesesuaian Materi Himpunan Buku Teks Siswa Matematika Kelas VII Terhadap Kurikulum 2013. Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika. Vol 10, No 2. 177–188.

Depdiknas. 2004. Peraturan tentang Penilaian Perkembangan Anak Didik SMP No. 506/C/Kep/PP/2004 Tanggal 11 November 2004. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Ruseffendi. 2014. Hakikat Matematika. 1–40.

Safitri, E., Suratman, D & Halini. 2018. Kemampuan Pemahaman Konsep Persamaan Nilai Mutlak Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa Kelas X SMA. (JPPK) Jrnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa. Vol 9, No 3.

Satori, Djam'an dan Aan, K. 2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta.

Sidiq, U., & Choiri, M. (2019). Metode Penelitian Kualitatif Di Bidang Pendidikan. CV. Nata Karya. Ponorogo.

Sri, T., & Asih, N. 2017. Analisis Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Ditinjau dari Rasa Ingin Tahu Siswa pada Model Concept Attainment Abstrak. Unnes Journal of Mathematics Education Research. 6(2), 217–

224.

Sudaryono. 2018. Metodologi Penelitian. Depok:Rajawali Pers.

Suhendri, H. 2012. Pengaruh Kecerdasan Matematis-Logis , Rasa Percaya Diri , dan Kemandirian Belajar Terhadap. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan MatematikaFMIPA UNY, Yogyakarta, 10 November 2012.

Sugiyono 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung:Alfabeta.

(19)

95

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Belanisa, S. 2019. Pengaruh Kemandirian Belajar dan Berpikir Kritis Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika (Survei Pada Mts Swasta Di Kota Tangerang Selatan).Jurnal Pendidikan MIPA. Vol 2, No 1.

Winata, R., Friantini R., N., & Sukirno, S. 2021. E-Learning: Kemandirian Belajar Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Pada Pembelajaran Dengan Google Classroom. Jurnal Ilmiah Kependidikan. Hal 155.

Referensi

Dokumen terkait

Allah SWT memerintahkan untuk manusia harus berpikir dan memahami, manusia hendaknya mencermati, mempelajari, dan memahami semua ciptaan-Nya. Sebagai makhluk ciptaan