• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL DISKRIMINAN ALTMAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI AUTOMOTIVE AND COMPONENT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL DISKRIMINAN ALTMAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI AUTOMOTIVE AND COMPONENT DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2006-2010"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN SEBAGAI ALAT PREDIKSI KEMUNGKINAN KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL DISKRIMINAN ALTMAN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI AUTOMOTIVE AND COMPONENT DI BURSA EFEK

INDONESIA TAHUN 2006-2010

ERLINE HAYUN VIENANDI No. Mhs: 141070134

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, Yogyakarta ABSTRAK

Suatu perusahaan didirikan bukan untuk mengalami kebangkrutan, untuk itu diperlukan suatu alat yang dapat digunakan sebagai sistem peringatan dini. Salah satu alat tersebut adalah model Z-Score Modifikasi Altman yang berguna untuk memprediksi kinerja keuangan perusahaan serta kondisi keuangan perusahaan, kinerja keuangan yang buruk dapat memicu kebangkrutan. Populasi dalam penelitian ini adalah sektor industri automotive and component yang terdaftar (terlisting) di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan menggunakan purposive sampling sebagai teknik pengambilan sampel pada perusahaan industri automotive and component dari tahun 2006-2010. Dipilihlah 12 perusahaan sektor industri automotive and component, yaitu: PT. Astra International Tbk., PT. Astra Otoparts Tbk., PT. Gajah Tunggal Tbk., PT. Goodyear Indonesia Tbk., PT. Indo Kordsa Tbk., PT. Indomobil Sukses International Tbk., PT. Indospring Tbk., PT. Multi Prima Sejahtera Tbk., PT. Multistrada Arah Sarana Tbk., PT. Nipress Tbk., PT. Prima Alloy Steel Universal Tbk., PT. Selamat Sampurna Tbk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diketahui secara teoritis ada 1 perusahaan berada pada kategori bangkrut, ada 8 perusahaan berada di grey area dan 3 perusahaan berada pada kategori sehat. Untuk hasil prediksi 2011 hasil penelitian menunjukan 2 perusahaan berada pada kategori bangkrut, 3 perusahaan berada di grey area, 7 perusahaan berada pada kategori sehat.

Untuk perusahaan yang sudah berada pada kategori sehat dapat mempertahankan sistem manajemen yang sudah ada, untuk perusahaan yang berada di grey area perusahaan diindikasikan mengalami masalah keuangan yang harus ditangani dengan penanganan manajemen yang tepat dan untuk perusahaan yang masuk kategori bangkrut, manajemen perusahaan harus secepatnya melakukan penanganan yang tepat jika tidak perusahaan akan mengalami kebangkrutan.

Kata Kunci: Analisis Laporan Keuangan, Analisis Altman Z-Score Modifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Petrosea Tbk dari analisis rasio yang dilakukan bahwa tingkat kesehatan perusahaan pada tahun 2000 berada pada kategori tidak sehat, tahun 2001 berada dalam kategori sehat

Sedangkan perusahaan yang masuk dalam kategori tidak mengalami kebangkrutan sebanyak 7 perusahaan, hal tersebut dikarenakan tingginya kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber

metode Springate untuk melihat potensi kebangkrutan dari perusahaan terdapat 12 perusahaan dari 21 perusahaan retail yang dinyatakan tidak mengalami kebangkrutan atau sehat

x Jika Z < 1,20 Perusahaan mengalami masalah keuangan yang serius sehingga dapat berpotensi untuk bangkrut (bankrupt company). Hal ini perlu ditindaklanjuti oleh manajemen

atau berpotensi mengalami kebangkrutan dan perusahaan yang terindikasi berada pada kategori bangkrut dikarenakan terjadinya penurunan penjualan, penurunan terhadap

Saran bagi perusahaan yang termasuk dalam kategori sehat atau tidak bangkrut, hendaknya manajemen mempertahankan kinerja keuangannya. Efisiensi penggunaan aset yang

Dimana kondisi yang dialami perusahaan juga berada dalam kategori perusahaan bangkrut, hal tersebut dipicu oleh rendahnya nilai Net Working Capital to Total Asset yang

Pada tahun 2021 analisis Z"Score nya mendapatkan hasil 2.39 , dimana karena hasilnya berada pada rentang 1.10 - 2.60 , maka perusahaan berada dalam area grey abu - abu, yang menunjukan